Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

“ANALISA KADAR PATI”

Disusun Oleh
Nama : Abdul Aziz Alghifari
NIM : 205040207111103
Kelas :K
Asisten : Shifa Veronica Aulia

PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pati sebagai salah satu bagian karbohidrat merupakan sumber kalori penting
untuk makluk hidup. Pati didapat dalam kebanyakan bahan alam terutama bahan
makanan. Pati selain dikomsumsi sebagai sumber karbohidrat, dapat juga
digunakan dalam pembuatan makanan dan sebagai zat pengental. Bagi tanaman,
pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada biji, batang dan pada
bagian umbi tanaman. Banyaknya kandungan pati pada tanaman tergantung
pada pati tersebut berasal. Misalnya dari biji beras (5060%) dan pati dari umbi
singkong (80%).

Energi yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-


hari diperoleh dari bahan makanan yang manusia makan. Salah satunya berasal
dari karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi kalori utama dan
merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh
1 gram karbohidrat adalah 4 Kal (kkal). Beberapa golongan karbohidrat
menghasilkan serat-serat yang berguna bagi pencernaan. Karbohidrat
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Dalam praktikum ini akan
membahas tentang analisa pati.

1.2 Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian karbohidrat dan pati.
2. Agar kita dapat mengetahui fungsi karbohidrat.
3. Agar kita dapat mengetahui macam-macam karbohidrat.
4. Agar kita dapat mengetahui Metode Spektrofotometri UV-VIS.

1.3 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui pengertian karbohidrat dan pati
2. Kita dapat mengetahui fungsi karbohidrat.
3. Kita dapat mengetahui macam-macam karbohidrat.
4. Kita dapat mengetahui Metode Spektrofotometri UV-VIS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi butuh, digunakan dalam
bentuk gula, bersama dengan oksigen menghasilakn energi dalam ukuran satuan
kalori. (Ide, 2010). Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi
keton atau zat zat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat
senyawasenyawa tersebut. (Wibawa, 2017). Carbohydrates are the sugars,
starches, and fibers found in fruits, grains, vegetables and milk products.
(Shintani, 2003). Karbohidrat adalah gula, pati dan serat yang ditemukan pada
buahbuahan, biji-bijian, sayuran dan produk susu. (Shintani, 2003).
Carbohydrates are the main source of energy that is ingested by the human
body. (Jorgensen, 2009) Karbohidrat adalah sumber energi utama yang dicerna
oleh tubuh manusia. (Jorgensen, 2009)

2.2 Fungsi Karbohidrat


Menurut Wibawa (2017) fungsi karbohidrat antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai sumber enegi utama.
b. Berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh, pembentukan struktur sel, serta organ tubuh.
c. Membantu penyerapan kalsium
d. Merupakan pembentuk senyawa lainnya, misalnya sebagai asam lemak dan
asam amino sebagai penyusun protein.
e. Sebagai komponen penyusunan gen dalam inti sel yang penting dalam
pewarisan sifat.
Fungsi lain karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada makanan, penghemat
protein, pengatur metabolisme lemak, dan membantu pengeluaran feses.
(Siregar, 2014)
2.3 Macam-macam Karbohidrat
Menurut Siregar (2014) macam-macam karbohidrat dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Karbohidrat Sederhana
Ada 3 jenis karbohidrat sederhana yaitu :
a. Monosakarida
Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars) adalah
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana lagi. Monosakarida tidak berwarna merupakan kristal padat, yang
mudah larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut non polar.
Kebanyakan monosakarida mempunyai rasa manis, dengan rumus emperis
(CH2O)n, dimana n = 3 , atau jumlah yang lebih besar lainnya.
b. Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
c. Oligosakarida
Oligosakharida umumnya didifinisikan sebagai suatu melekul karbohidrat
yang mengandung 2 sampai 10 unit melekul monosakarida. Oligosakharida
yang paling umum adalah disakharida (Cn (H2O)n-1), yang tersusun dari
dua satuan melekul monosakharida, yang digabungkan oleh ikatan glikosida.

2) Karbohidrat Kompleks
Ada 2 jenis karbohidrat kompleks yaitu :
a. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang dijumpai di alam dalam jumlah
yang paling besar.Polisakharida dapat berfungsi sebagai bentuk energi
simpanan dan sebagai fungsi struktur di dalam dinding sel dan jaringan
pengikat.
b. Poliskarida non pati /serat
Adalah selulosa, hemiselulosa, β-glukan, pektin, gum dan mucilage. Serat
kasar atau crude fiber tidak identik dengan serat makanan.
2.4 Definisi Pati
Pati merupakan salah satu jenis polisakarida yang diekstrak daritanaman,
seperti beras, jagung, ketela pohon, sagu, dan sebagainya yang tersusun oleh dua
kelompok makromolekul, yaitu amilosa dan amilopektin. (Andarwulan, 2011).
Pati merupakan salah satu polimer alami yang tersusun dari struktur bercabang
yang disebut amilopektin dan struktur lurus yangdisebut amilosa. (Sakinah,
2018). Starch is the main carbohydrate reserve in plants and being maize, potato,
wheat, and tapioca with smaller an important part of our nutrition. (Burki, 2018).
Pati adalah cadangan karbohidrat utama pada tanaman dan menjadi jagung,
kentang, gandum, dan tapioka dengan bagian kecil dari nutrisi kita. (Burki,
2018). Starch is a carboghydrate consisting of a large number of glucose units
joined by glycolistic bonds. (Hanessian, 2002). Pati merupakan karbohidrat
yang terdiri dari sejumlah unit glukosa bergabung dengan ikatan glikolistik.
(Hanessian, 2002)

2.5 Metode Spektrofotometri UV-VIS


Menurut Yanlinastuti et al.,(2011), yang mengatakan bahwa
spektrofotometri UV-VIS Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.
Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap
oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer
dapat menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat
dalam larutan. Dibawah ini adalah persamaan Lamber beer:

log T = ε.b.c
Dimana :
A=
Absorb
an T =
Transm
itan
ε = absorvitas molar (Lcm-
4.mol-1) c = panjang sel
(cm)
b = konsentrasi zat (mol/jam)
Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu
senyawa atau unsur adalah warna komplementer dari warna yang
teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang
memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya. Namun
apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi
tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan secara selektif
sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat

No. Alat Fungsi


1. Tabung reaksi Untuk mereaksikan larutan
2. Rak tabung reaksi Untuk tempat tabung reaksi
3. Gelas ukur Untuk mengukur larutan dan aquades
4. Cuvet dispossable Wadah larutan di spektofotometer
5. Cawan petri Wadah spesimen
6. Beaker glass Untuk menampung air hasil saringan kentang dan singkong
7. Pipet tetes Mengambil larutan
8. Pipet pengaduk Mengaduk larutan
9. Parutan Untuk memarut kentang dan singkong
10. Saringan Untuk menyaring kentang dan singkong yang telah diparut
11. Spektofotometer Mengukur nilai kadar pati
12. Pisau Untuk mengupas kentang dan singkong

3.1.2 Bahan
No. Bahan Fungsi
1. Singkong Sebagai spesimen praktikum
2. Kentang Sebagai spesimen praktikum
3. Larutan Kalium Iodida Indikator pati
4. Aquadest Pengencer larutan
5. Tepung beras Sebagai pembanding kadar pati
3.2 Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan

Kupas serta timbang bahan (kentang dan singkong) masing-masing


sebanyak 25g dan tepung beras 10gr (pembanding)

Parut bahan (kentang dan singkong), lalu campurkan masing-masing bahan


Dengan 100ml aquades dan aduk hingga homogen

Saring larutan kentang dan singkong

Masukkan larutan yang sudah di saring sebanyak 1, 2, 3, 5, 7, 10 ml ke dalam


setiap tabung reaksi

Tambahkan aquades pada masing-masing tabung reaksi hingga volume 10 ml

Teteskan larutan KI pada masing-masing tabung reaksi sebanyak 1 tetes

Pindahkan masing-masing larutan ke dalam cuvet dan memasukan ke dalam


spektrofotomter dengan panjang gelombang 610 nm

Amati dan Catat hasil

3.3 Analisa Perlakuan


Praktikum diawali dengan menyiapkan larutan kentang dan singkong.
Sebanyak 25 gram singkong dan 25 gram kentang diparut kemudian hasil
parutannya ditambahkan aquades sebanyak 100 mL. Setelah itu, manyaring
larutan tersebut agar diperoleh larutan yang murni bebas dari ampas parutan.
Mengambil larutan sebanyak 1,2,3,5,7,10 mL ke dalam tabung reaksi dan
menambahkan aquades hingga volume larutan menjadi 10 mL. Setelah itu
menambahkan setetes indikator KI kedalam masing-masing tabung reaksi.
Kemudian, memindahkan larutan kedalam cuvet sebanyak batas garis pada
cuvet dan memasukkan ke dalam spektofotometer dengan panjang gelombang
(λ) 610 nm. Kemudian mencatat dan mendokumentasikan hasil praktikum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan dan Perhitungan
4.1.1 Table Hasil Pengamatan

Konsentrasi Nilai Absorbansi


larutan (g/ml)
Pati Singkong Kentang
C Ri Ri-Ro Si Si-So Si Si-So
0 0,00 0,00 0,00
0,01 0,226 0,226 0,388 0,388 0,085 0,085
0,02 0,573 0,573 0,576 0,576 0,103 0,103
0,03 0,705 0,705 1,164 1,164 0,129 0,129
0,05 1,495 1,495 1,430 1,430 0,237 0,237
0,07 1,647 1,647 2,163 2,163 0,303 0,303
0,10 2,042 2,042 3,569 3,569 0,428 0,428

Keterangan:
So = Nilai absorbansi bahan pada volume 0
Si = Nilai absorbansi bahan pada volume
Ro = Nilai larutan pati pada volume 0
Ri = Nilai larutan pati pada volume
C = Konsentrasi pati
W = Berat basah
P = 0,85

4.1.2 Perhitungan
• Perhitungan Singkong

%Kp1 =

%Kp2 =

%Kp3 =

%Kp4 =

%Kp5 =

%Kp6 = 3,12%

%Kp7 =
• Perhitungan Kentang
%Kp1 =

%Kp2 =

%Kp3 =

%Kp4 =

%Kp5 =

%Kp6 = 0,43%

%Kp7 =

4.2 Grafik dan Analisa Grafik

Singkong
7
Absorbansi pada panjang gelombang

6
y = 550.53x - 0.2564
5 R² = 0.9302
4
610 nm

3
2
1
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
-1
Konsentrasi Larutan (gr/mL)

Kentang
0.8
0.7 y = 66.184x - 0.0047
Absorbansi pada panjang

0.6 R² = 0.9661
gelombang 610 nm

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012

Konsentrasi Larutan (gr/mL)


4.3 Pembahasan Umum
Dari data hasil praktikum didapat bahwa antara konsentrasi larutan dengan
persentase larutan pati berbanding lurus. Dapat dilihat bahwa makin besar
konsentrasi larutannya, maka nilai persentase kandungan pati tersebut baik pada
kentang maupun pada singkong makin besar. Dari perhitungan juga didapatkan
bahwa nilai persentase pati pada singkong lebih besar daripada kentang. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ashari (2000), bahwa kandungan kadar pati pada
singkong lebih besar dibandingkan kadar pati pada kentang. Karena kentang
memiliki kadar pati yang rendah namun kadar airnya mencapai 80%.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen,


dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidrat yang dihasilkan akan
menghasilkan energi sebesar dari hasil proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat ini kemudian akan digunakan untuk sumber energi utama.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam metabolisme tanaman dan
penting bagi pertumbuhan tanaman. Fungsi lain dari karhohidrat yaitu berperan
penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, serta
pembentuk struktur sel serta organ tanaman.
Karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana dan kompleks.
Karhohidrat sederhana adalah karbohidrat yang terdiri dari satu atau dua molekul
gula, meliputi monosakarida dan disakarida. Monosakarida merupakan jenis
karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin contohnya glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Disakarida merupakan karbohidarat yang terbentuk dari
gabungan 2 molekul monosakarida. Contoh disakarida yang umum adalah
sukrosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa.
Sedangkan untuk karbohidrat kompleks mengandung tiga atau lebih molekul
gula. Karhohidrat komplek merupakan polimer monosakarida, mengandung
banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Hidrolisis
lengkap dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida. Glikogen dan
amilum merupakan polimer glukosa. Contoh dari karhohidrat komplek yaitu
selulosa dan pati. Pati juga merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang.

5.2 Saran
Pada praktikum sebaiknya diberi tambahan video animasi agar lebih mudah
memahami materi yang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, N., Feri, K dan Dian Herawati. 2011. Analisis Pangan. Dian Rakyat:
Jakarta.
Ashari, S. 2000. Holtikultura Aspek Budidaya. UI Press : Jakarta
Burki, T. K. 2018. As simple as A, B, non-A, non-B. The Lancet Gastroenterology
and Hepatology, 3(2), 82.
Hanessian, Stephen. 2002. Practive Carbohydrate Chemistry. CRC Press : New
York.
Ide, P. 2010. Mencicipi Pepino si Buah Ajaib Pendapatan Baru Assal Pegunungan
Andes Sebagai Obat Dewa. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Jørgensen, N. O. G. 2009. Carbohydrates. Encyclopedia of Inland Waters,
1(February), 727–742. 1.
Sakinah, A. 2018. Isolasi Karakteristik Sifat Fisika Kimia dan Aplikasi Pati Jagung
Dalam Bidang Farmasetik. Fakulatas Farmasi Universitas Padjadjaran.
Shintani, Terry. 2003. The Good Carbohydrate Revolution. Pocket Book : New
York.
Siregar, N. H. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(2), 38-40.
Wibawa, P. P. 2017. Mata Kuliah Biokimia Karbohidrat. 1–52.
Yanlinastuti, Anggraini D., S. Fatimah, Yusuf Nampira. 2011. Penentuan Kadar
Zirkonium dalam Paduan U-Zr Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis
dengan Pengompleks Arsenazo III. Yogyakarta. Jurnal Seminar Nasional
SDM Teknologi, 56-70.
LAMPIRAN
Karbohidrst merupa kan •a lah sncu zat y z i yaxt@ diperluko i a tel

¥kAW&OHIORAT

Anda mungkin juga menyukai