Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Nama : Meisi Dorisandi AM

NPM : E1CO15005

Prodi : S1-Peternakan

Judul Acara : Pembuatan PDA

Hari/tanggal praktikum : Selasa/ 22 maret 2016

Dosen Pembimbing : 1.Yenny Sariasih,SP.,M,SC

2.Dr. Ir Tunjung Pamekas

Co-Ass : Sartika Yanti Nababan

LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik. Media merupakan
tempat dimana terjadi perkembangan organism, organism menyerap karbohidrat dari kaldu
kentang dan gula serta dari agar yang telah dicampur. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa
kentang harus dipotong dadu, agar karbohidrat di kentang dapat di kelar dan menyatu dengan
air sehingga menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan maka semakin besar daya osmosirnya
(risda 2007)
Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk
membiakkan mikroorganisme, karena memiliki daya duang yang tinggi terhadap tumbuhan
dan perkembang biakkannya.(winda,2009)
Mikroorganisme ataupun mikroba adalah mikro organism yang berderan sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme disebut juga organism
mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniselder) mau pun bersel banyak
(multi selder). Namun beberapa protistabersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
ada beberapa spesies multisel tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Virus juga termasuk
kedalam mikroorganisme meskipun bersifat selder. (Andrew, 2011)
Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik
di laboratorium dari mediabikkan adalah memberikan tempat dan kondisi yang mendukung
pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Sebelum menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus dapat dipahami kebutuhan dasar
mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan suatu medium yang member hasil terbaik,
(winda, 2009)
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di
bidang ini di sebut mikrolog, mikrobia yang dianggap mencakup semua prokariota, protista
dan alga renik. Fungsi terutama yang berukuran kecil dan tidak dapat pada sebagai bagian
meskipun banyak yang tidak menyepakatinya (Andrew, 2011)
Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan untuk
membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri,mauoun sel
mahluk hidup. Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan
biakan. (winda, 2009)
Agar-agar mengandung karbohidrat. Mengenyangkan dan menyegarkan bila disajikan
dalam keadaan dingin, agar-agar bagus untuk usus karena mengandung serat. Bermanfaat bagi
penderita hipertensi, kolestrol, dan diabetes, membuatnya juga mudah. ( bagus, 2010)
Kebanyakan orang beranggapan yang dianggap mikroorganisme adalah semua
organism sangat kecil yang dapat di biakkan dalam cawan petri atau incubator di dalam
laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis. Mikroorganisme berbeda dengan
sel mikroorganisme. Mikroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi
bagian dari struktur multi selder yang membentuk jaringan, semtara itu sebagian besar
mikroorganisme dapat menjalankan proses kehidupan mandiri, dapat menghasilkan energy
sendiri, dan beradaptasi secara independen tanpa bantu sel lain. (Andrew, 2012)
Karena extra potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula,
baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan, sedangkan
agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung
cukup air. (winda 2009)
Agar-agar merupakan karbohidrat dengan molekul tinggi yang mengisi sel pada
rumput laut. Agar-agar termasuk pada kelompok peletin dan tergolong suatu polimer yang
terbentuk dari monomer glaktosa. Agar-agar juga bisa berbentuk bubuk dan dapat diperjual
belikan. (bagus, 2010)
Gel tercipta karena ketika dipanaskan didalam air, molekul agar-agar mendapat satu
sama lain memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengukang molekul-molekul air.
Terbentuklah system koloid padat cair kisi-kisi tersebut di fungsikan dalam elektroforesis gel
agarosa untuk mencegah pergerakan molekul objek karena perbedaan tegangan antara dua
kutub, kepadatan gel agar-agar pun lumayan kuat untuk menopang tumbuhan kecil sehingga
acap kali digunakan sebagai media dalam kultur jaringan (bagus 2010)
Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangat
membutuhkan energi dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya, seperti dalam
sintesa protoplasma dan bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut
nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel memerlukan sejumlah kegiatan,
sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang terarah yang
berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai
macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa
organik yang disebut katalisator organik atau biasa disebut biokatalisator yang dinamakan
enzim. Untuk dapat memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan dasar
biokimia angat dibutuhkan (Natsir dan Sartini, 2006).
 Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang
digunakan untukpemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga
merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus
mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa
organik yang terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Medium digunakan
untuk melihat gerakan dari suatu mikrooranisme apakah bersifat motil atau nonmotil, medium
ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna, 1990).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai
akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh
karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon,
sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selai itu, secra
umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting
untuk sintesis biologik organisme baru (Arfiandi, 2009).
Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula
hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang
menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme
yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofitik.
Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan,
tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna di luar sel dengan bantuan enzim
ekstraseluler (Iptek, 2009).
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan
mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang
bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat
sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik
seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat
kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya
(Volk, 1993).
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat membedakan resep beberapa medium yang ada.
2. Mahasiswa dapat mampu menyiapkan dan membuat medium berdasarkan resep yang
ada.
3. Mahasiswa mampu mensterilkan medium sehingga medium kultur siap pakai.
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

 Kentang 200 g  Timbangan


 Dextrose 20 g  Gelas piala
 Agar-agar 20 g  Gelas erlenmeyer
 Aquadest  Pipet ukur
 Batang pengaduk  Otoklaf
 Pisau  Labu erlenmeyer
 Kain saring

2.2 Langkah Kerja

1. Mengupas kentang yang dijadikan PDA


2. Mencuci kentang yang telah di kuas pakai air bersih
3. Menimbang kentang sebanyak 200 gr kemudian ditimbang agar-agar sebanyak 20 gr dan
dextrose 20 gr
4. Memotong kentang yang telah ditimbang menjadi bentuk dadu kecil-kecil
5. Merebus kentang di masukkan kedalam panic lalu dimasukkan aquades secukupnya
6. Merebus kentang sampai empuk atau sampai kentang dapat diperas
7. Mengambil gelas beaker dan kain saring, diletakkan diatas gelas beaker
8. Memperas kentang yang sudah empuk menggunakan kain saring dan dimasukkan
kedalam beaker glass
9. Memasukkan agar dan dextrose yang telah ditimbang kedalam beaker glass yang telah
berisi larutan kentang dan memasukkan aquadest sampai larutan 1000ml
10. Memasukkan beaker glass yang berisi larutan kedalam panic yang sudah berisi air ¼ dari
ketinggian panic tersebut. Kemudian meletakkan panic tersebut diatas kompor
11. Mengaduk larutan terus menerus sampai mendidih agar larutan hetrogen
12. Memasukkan larutan kedalam Erlenmeyer
13. Mentutup mulut Erlenmeyer menggunakan kapas dibungkus dengan aluminium foil dan
dibungkus lagi menggunakan cling wrap
14. Memasukkan Erlenmeyer tersebut kedalam autoklaf tunggu sampai 11-15 menit
15. Memasukkan kedalam kulkas setelah selasai.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.2 Pembahasan
Dalam percobaan yang telah kami lakukan medium yang digunakan sebagai pembiakan
jamur adalah PDA. PDA merupakan medium semi alami yang tersusun atas bahan alami
(kentang) oleh bahan sintesis (dextrose dan agar). Medium ini menyediakan nutrisi bagi
pertumbuhan jamur yang terdiri dari bahan anorganik yaitu karbohidrat. Untuk medium PDA
digunakan resep yang berupa bahan dengan berbagai ukuran. Bahan resep tersebut antara lain
kentang 200 g, dextrose 20 g, tepung agar-agar 15 g, aquades 2000 ml, 1 kapsul amoxilin.
Setelah semua bahan tersedia, maka selanjutnya melakukan pembuatan medium PDA. Teknik
membuat medium PDA ini, yaitu dengan menguppas dan mencuci kentang lalu dipotong
kecil-kecil membentuk dadu menggunakan pisau. Menimbang potongan-potongan kentang
seberat 200 gram, kemudian merebusnya dengan 1000 ml air bersih sampai mendidih.
Mengisi 20 buah tabung reaksi pertama dengan aquades yang dituangkan kedalam 1 buah
gelas piala volume 1000 ml masing-masing sebanyak 9 ml dengan menggunakan suntikan,
lalu menutupnya menggunakan plastik dan diikat dengan karet, lalu disimpan. Memisahkan
ekstrak air rebusan kentang dengan menggunakan kertas saring. Hasil ekstrak kentang tadi
dipanaskan kembali, kemudian menambahkan 20 gram dekstrose dan 15 gram agar-agar
sambil diaduk merata lalu menambahkan 1 buah kapsul amoxilin (bubuknya saja).
Menambahkan air lagi, jika volumenya kurang dari 1000 ml hingga mencapai 1000 ml lagi,
dan terus diaduk hingga agar-agar benar-benar homogen. Kemudian setelah air rebusan
tercampur rata, air tersebut dimasukan kedalam 20 tabung reaksi kedua yang telah disiapkan
masing-masing sebanyak 10 ml menggunakan suntikan. Sisa ekstrak tadi dimasukan kedalam
erlenmeyer 4 buah 100 ml dan 300 ml 1 buah erlenmeyer lalu ditutup dan disimpan di tempat
khusus.
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada media. Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum
dalam mikrobiologi.
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan
untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato
Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga
dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir.
Karena fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga
banyak digunakan oleh pembudidaya jamur seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan
pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur kondisi pH yang rendah (sekitar
3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik untuk menghambat terjadinya pertumbuhan
bakteri.
Dalam percobaan ini medium yang digunakan sebagai pembiakan jamur adalah PDA.
PDA merupakan medium semi alami yang tersusun atas bahan alami (kentang) oleh bahan
sintesis (dextrose dan agar). Medium ini menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan jamur yang
terdiri dari bahan anorganik yaitu karbohidrat.
PDA (potato dextrose agar) merupakan media yang umum digunakan dalam kultivasi
bakteri. Dalam pembuatan PDA disetiap prosesnya harus selalu steril, baik alat-alat yang
digunakan untuk proses pembuatan haruslah steril. Contohnya: tangan, dalam proses ini
tangan harus disterilkan oleh alkohol sebelum melakukan pembuatan PDA ini. Tujuannya
yaitu agar PDA yang dibuat tidak ditumbuhi mikroorganisme yang tidak diinginkan. Media
biakan adalah media steril untuk menumbuhkan mikroorganisme. Dalam pembuatan PDA,
peranan agar-agar sebagai media tempat tumbuhdari jamur. Sedangkan kentang yang
mengandung karbohidrat berperan untuk memberikan energi bagi mikroorganisme.
Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium menggunakan media yang bersih zat hara
serta lingkungan tumbuh yang sesuai bagi mikroorganisme tersebut. Media merupakan
campuran dari beberapa zat makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Fungsi
dari zat makanan tersebut adalah sebaagi nutrisi bgi mikroba. Berdasarkan sifat fisik media
dibedakaan menjadi, mediaa cair, media padat, dan media setengah padat. Sifat-sifat media
tersebut sangat mempengaruhi kesesuian medium untuk pertumbuhan mikroba yang akan
dikembangbiakan.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium proteksi tanaman dapat
diketahui bahwa media yang dibuat dan digunakan sebagai media bakteri dan jamur. Media
PDA memiliki komposisi utama yaitu kentang sebanyak 250gr, agar-agar bening sebanyak
20grdan dextrose sebanyak 20gr, serta ada penambahan 500ml aquades. Ini sesuai dengan
literatur winda (2009) yang menyatakan dalam media alam, komponen nutrisi tidak dapat
diketahui dengan pasti, setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan
dan bergantung dari asalnya sebagai contoh ialah kentang, jagung, serangga, dan sebaginya.
Pada kentang yang telah di potong berbentuk dadu kecil harus dibersihkan dari
kotoran atau kehidupan jasad renik, lalu pootong kentang direbus lalu disaring larutan kentang
tersebut. Ini sesuai dengan liferatur Amni (2009) telah menyatukan pengembangan media cair
menggunakan media ekstrak gda sehingga salah satu operasional pembuat media, dicuci
bersih dan dipotong dadu, kemudian di masukkan kedalam beaker glass dan penambahan
aquades
Banyak media seperti media alami, media sintetik, tetepi prosedur dengan bahan alami
diambil dari contoh pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar). Ini sesuai dengan liferatur
bagus (2010) yang digunakan untuk isolasi dan kultur jamur dan bakteri yang menyerang
tanamanhidup atau mati tanaman mati membusuk
Isolate jamur dan di pindahkan ke cawan, lankah-langkah tersebut harus dilakukan
secara esemfis, tetap kembali dengan kapas dan aluminium foil. Ini sesuai dengan literatur
Ramadhan (2010) menyatakan bahwa setelah proses larutan kentang di sterilkan yang ada
dalam tabung erlenmayer dengan autoklaf maka media tersebut diinkubasi selama 1-2 hari
agar tidak terkontaminasi
Cawan petri yang telah di autoklaf harus diletakkan dibawah sinar UV dari laminar air
flow. Sehingga cawan petri ini digunakan sebagai tempat atau wadah penuangan media. Ini
sesuai dengan literatur Amni (2009) menyatakan teknik cawan tuang dan cawan gores yang
paling sering digunakan kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu
mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies dapat di pisahkan.
Media PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik. Media
merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organism, organism menyerap karbohidrat
dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah dicampur. Hal ini lah yang
menyebabkan mengapa kentang harus dipotong dadu, agar karbohidrat di kentang dapat di
kelar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan maka
semakin besar daya osmosirnya. Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik
di gunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi,
bakteri,mauoun sel mahluk hidup. Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk
menumbuhkan biakan.
Dalam pembuatan medium digunakan sebagai sumber makanan bagi mikroba. Seperti
halnya pepton merupakan sumber nitrogen organik yang juga diperuntukan bagi
mikroorganisme heterotrof. Laktosa dan Dextrose merupakan sumber energi bagi sebagian
besar bakteri yang termasuk heterotrof. Selain itu kentang dan tauge yang banyak
mengandung karbohidrat merupakan sumber karbon yang baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme. Dalam pembuatan medium harus digunakan aquades atau air murni, karena
air sadah pada umumnya mengandung kadar ion kalsium dan ion magnesium yang tinggi.
Pada medium yang mengandung pepton dan ekstrak daging, air dengan kualitas semacam ini
dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan megnesium fosfat.
Medium yang akan dibuat dalam percobaan ini adalah Potato Dextrose Agar (PDA),
Nutrient Agar (NA) dan Tauge Ekstrak Agar (TEA).
Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berdasarkan susunannya merupakan medium
organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah
dengan senyawa kimia. Berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan medium
untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber
energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai
bahan pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan
sumber O2.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu  medium yang berbentuk padat ynag merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran
ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar
digunakan, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa
galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen,
vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat muda
yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki
kegunaan sebai medium untuk menumbuhkan bakteri.
Medium Tauge Ekstrak Agar (TEA) berdasarkan susunannya merupakan medium
organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah
dengan senyawa kimia, berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan medium
umum yang dapat ditumbuhi mikroorganisme secara umum yang dapat ditumbuhi oleh
mikroorganisme secara umum yang berfungsi untuk pertumbuhan bakteri dan jamur serta
memiliki warna cream. Medium TEA terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber energi,
nitrogen organik, karbon dan vitamin. Sukrosa sebagai sumber karbon , agar sebagai bahan
pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber
O2. Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang). Medium TEA
ini berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium). Berdasarkan
fungsinya, TEA termasuk medium penguji (assay medium), karena dapat digunakan untuk
pengujian vitamin, asam-asam amino dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-
bentuk koloni dan benuk pertumbuhan jamur.  
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Media menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhi morfologi, warna koloni dan
jumlah koloni yang dapat terisolasi. Media merupakan tempat dimana terjadi perkembangan
organisme Potato Dextrose Agar merupakan panduan yang sesuai untuk mengembangbiakkan
karena larutan kentang merupakan sumber karbohidrat
2. Dalam pembuatan medium terdapat tiga jenis preparasi yaitu : Agar slant (miring), Agar petri
dan Agar tegak (deep)
3. Sebelum menggunakan Laminar Air Flow terlebih dahulu disterilkan dengan menggunakan
alcohol dan sinar UV. Medium Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrient Agar (NA) dan Tauge
Ekstrak Agar merupakan medium semi alamiah.

4.2 Saran
Berdasarkan pada hasil praktikum agar disarankan sebaiknya praktikum memahami
struktur cara kerja penuangan larutan PDA dapat mensterilkan sebelum menggunakan
Laminar Air Flow. Serta Praktikan harus mengerti ketentuan dalam memasuki ruangan
Laminar Air Flow agar tidak terjadi kontaminsai dari lingkungan luar dan praktikan juga
menjaga keberhasilan dan tidak membuat keributan.
DAFTAR PUSTAKA

Amni, S. 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Andrew, c. 2010. Mikrobiologi. Universitas Indonesia: Jakarta.
Bagus, 2010. Agar-agar. UMM Press. Malang.
Putri, A. 2010. Sterilisasi dan Pembuatan Medium Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB.
Bengkulu.
Ramadhan, E. 2010. Biologi Tanaman Kentang. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Risda. 2007. Potato Dextrose Agar. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu.
Winda, S. 2009. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar. UMM Press. Malang.
Pelczar, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1 untuk Perguruan Tinggi. Universitas Indonesia:
Jakarta.
Purnomo, Bambang. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB.
Bengkulu.
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum Cetakan Kedua. UMM Press. Malang.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai