Tanggal praktikum : 21 oktober - 2011 udul praktikum : Medium pertumbuhan mikroorganisme elompok : III elas III F
A. Dasar Teori Media atau perbenihan yaitu campuran bahan-bahan tertentu dengan aquadest yang dapat menumbuhkan bakteri, virus, jamur, atau parasit (binatang bersel satu), pada derajat keasaman dan inkubasi tertentu (Soemarno, 1998). Media merupakan suatu kumpulan zat-zat organik dan anorganik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba dengan syarat-syarat tertentu. Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi kimia organik dan inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari likungan kemudian ditransIormasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler (Lim, 1998). Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen (yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru (Volk, 1993). Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memIormulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air suling umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 2 daging, air dengan kualitas air suling sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan IosIat dan magnesium IosIat (Hadioetomo,1993). Tujuan media buatan dalam bidang mikrobiologi: a. sebagai tempat lingkungan mikrobia untuk tetap tumbuh diluar tubuh inang; b. memberikan nutrisi bagi mikrobia di luar tubuh inang atau lingkungan Ilora normalnya; c. mengisolasi mikrobia dengan jenis tertentu secara selektiI, serta menyuburkan/ meningkatkan jumlah mikrobia yang terisolasi dalam jumlah yang kecil; d. mengidentiIikasi jenis mikrobia yang tumbuh, berdasarkan siIatnya terhadap jenis media yang menumbuhkannya; e. mempertahankan laju pertumbuhan mikrobia (batch culture) (Anggraeny, Radita Ning ; 2009).
B. Tujuan praktikum Media dapat berIungsi sebagai lingkungan, pemberi nutrisi, wadah isolasi, serta identiIikasi bagi mikrobia. Oleh arena itu, sangatlah penting terutama bagi mahasiswa Iarmasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang media bagi mikrobia serta untuk mengetahui jenis-jenis dan cara pembuatannya.
MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 3 BAB II TIN1AUAN PUSTAKA
A. Latar Belakang Mikroorganisme dapat di kembangbiakkan secara alami di Ilora normalny ataupun dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangbiakkan oleh manusia tersebut diantaranya dapat dilakukan melalui substrat yang biasa di sebut media. Dialam, semua jenis kuman dan jamur hidup berdampingan satu sama lain, sehingga setiap pembiakan pertama suatu bahan pemeriksaan akan menghasilkan berbagai jenis kuman. Baru kemudian dapat dilakukan pemilihan biakan murni untuk perlakuan lebih lanjut. Untuk mempelajari siIat-siIat tertentu mikroorganisme, harus diperoleh biakan murninya, inilah yang disebut isolasi mikrooganisme. (Bonang, Gerard dan oeswardono, Enggar. S;1979) Penggunaan agar pada media mikrobiiologi misalnya, semul diusulkan oleh Robert och (1834- 1910). och juga memberikan postulat yang berhubungan dengan media, yaitu postulat kedua yang berbunyi, 'mikroorganisme itu dapat di isoolasi dan ditumbuhkan menjadi biakan murni di laboratorium (Pelczar, Michael. dan Chan ECS ; 2006). Cara yang dilakukan hingga saat ini masih sama seperti yang diajarkan Robert och, yaitu dengan pemindahan biakan murni secara steril pada media baru (Bonang, Gerard dan oeswardono, Enggar. S ;1979). Dalam mempelajari dan mengidentiIikasi mikrobia seperti bakteri,virus, jamur, atau parasit tertentu, Iaktor yang terpenting adalah bagaiman acara mempertahankan pertumbuhannya terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. Sepertihalnya tanah sebagai media bagi tanaman, maka mikrobia seperti bakteripun memiliki media tersendiri untuk tumbuh. lasiIikasi medium dibagi menjadi 2: lasiIikasi medium menurut bahan yang di gunakan: 1. Medium alamiah : medium yang bahan dasarnya berupa substrat bahan alam, seperti: sari buah wortel, jagung, sari buah anggur dan lain-lain MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 4 2. Medium semi alamiah : medium alamiah ditambahkan ke dalamnya senyawa kimia, seperti medium : PDA (Potato Dextrose Agar), TEA (Tuoge Exctract Agar) 3. Medium buatan atau bahan sintetis : medium yang komposisinya telah ditentukan dan terdiri dari bahan kimia, contoh : apeks Dox Agar. lasiIikasi medium menurut kegunaannya : 1. Medium umum : medium yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme secara umum, contoh : SDA ($aubouroud Dextrose Agar), TEA, PDA, dan lain-lain. 2. Medium selektiI : medium yang komposisinya diatur sedemikian rupa sehingga hanya jenis mikroorganisme tertentu yang dapat tumbuh, contoh : SSA ($almonella $gella Agar), BGLB (Brllant Green Lactose Brot). 3. Medium diIIerensial : medium yang digunakan untuk membedakan jenis mikroorganisme yang satu dengan lainnya, contoh : Blood Agar, EMBA (Eosn metlene Blue Agar) 4. Medium pengkayaan (Enrcment medum) : medium untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diharapkan memiliki jumlah sel yang lebih banyak untuk tujuan tertentu, seperti YMA (Yeast Malt Agar) medium pertumbuhan yang baik untuk sel khamir. Sedangkan preparasi medium di bagi menjadi 3 cara di dalam tabung dan cawan : 1. Agar miring/slant Medium Agar miring dibuat dengan memasukkan 3-5 ml (umumnya 4 ml) medium ke dalam tabung reaksi, kemudian disterilkan pada autoklaI suhu 121 o C selama 15-20 menit. Setelah di autoklaI baru dimiringkan sesuai dengan sudut kemiringan yang diinginkan, biarkan hingga mengeras. 2. Agar tegak/Deep Medium yang dibuat dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3-5 ml (umumnya 4 ml) di autoklaI, setelah itu segera simpan di rak tabung reaksi biarkan hingga mengeras. 3. Agar cawan MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 3 Dari medium yang dibuat dimasukkan ke dalam labu ukur. Erlemeyer kemudian di sterilisasi dengan autoklaI. Setelah itu tunggu medium hangat kuku 43 o C dan segera tuang ke dalam cawan Petri steril (10-15 ml) secara aseptis, proses penuangan harus segera dilakukan menghindari bekunya medium.
Gambar 1. Medum mrng, tegak, cawan)
MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 6 BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan Erlemeyer 1000 ml Tabung reaksi Batang pengaduk/stirrer Corong Cawan Petri ompor listrik apas Medium alami dan sintetis B. Prosedur 1. Medium Alamiah a. Potato Dextrose Agar (PDA) upas kulit kentang, potong kentang membentuk dadu, cuci kentang. Rebus kentang sampai mendidih. Saring dengan kapas yang dilapisi kain kasa. ukur air rebusan kentang sampai 150 ml. Ekstrak didihkan kembali bersama dengan agar dan sukrosa dengan menambahkan volume air hingga 1000 ml, tunggu hingga semua bahan larut, kemudian saring kembali. Sterilisasi dengan autoklaI 121 o C selama 1 jam.. b. Touge Extraxt Agar (TEA) Tauge dicuci lalu tiriskan. Rebus tauge sampai mendidih. Saring dengan kapas yang dilapisi kain kasa. ukur air rebusan tauge sampai 150 ml. Ekstrak didihkan kembali bersama dengan agar dan sukrosa dengan menambahkan volume air hingga 1000 ml, tunggu hingga semua bahan larut, kemudian saring kembali. Sterilisasi dengan autoklaI 121 o C selama 1 jam. 2. Medium Sintetis Bahan : Potato Dextrose Agar (PDA) Cara kerja : MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 7 Ukur bahan sesuai dengan takaran. Larutkan ke dalam aqua dest sesuai dengan volume yang telah di tetapkan, dalam erlemeyer. Panaskan di atas pemanas (ot plate) yang dilengkapi pengaduk (magnetc strrer) sampai larut dengan baik. Sterilkan dalam autoklaI suhu 121 o C selama 1 jam.. Untuk membuat medium miring, letakkan tabung reaksi pada posisi kemiringan yang diinginkan dan biarkan sampai membeku. Untuk membuat medium di cawan petri, medium dalam labu erlemeyer yang telah disterilkan didinginkan hingga suhu 43- 50 o C kemudian segera tuang ke dalam cawan masing-masing sebanyak 10-15 ml medium. Medium yang telah padat dan siap tanam namun tidak akan dipergunakan segera sebaiknya di lemari pendingin.
MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 8 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
A. Hasil NO Ciri siIat Iisik PDA Alami TEA PDA sintetis 1 Warna Putih Putih Bening 2 Fasa (Padat/Cair) Padat Padat Padat 3 Turbiditas (ernih/keruh) eruh eruh ernih 4 ontaminasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada 5 enis mikroba Tidak ada Tidak ada Tidak ada B. Pembahasan Potato Dekstrosa Agar (PDA) : Medium ini menurut konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk non sintetik/semi alamiah. Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur (kapang). omposisinya terdiri dari: Dekstrosa berIungsi sebagai sumber karbon, entang sebagai sumber karbohidrat. Aquadest berIungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen. Tauge ekstrak Agar (TEA) : Medium ini berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat karena terdapat agar sebagai bahan penyusunnya. Sedangkan berdasarkan susunan kimianya termasuk medium non sintetik/semi alamiah. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan dan pembiakan khamir. omposisinya terdiri dari: Tauge yang berIungsi sebagai sumber-sumber zat organik yang dibutuhkan oleh khamir. Sukrosa merupakan sumber karbohidrat bagi khamir, dimana setelah mengalami Iermentasi, sukrosa akan berubah menjadi glukosa dan Iruktosa yang juga dibutuhkan oleh khamir. Aquadest digunakan untuk melarutkan bahan pada medium tersebut.
MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 9 KESIMPULAN
esimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
enis medium dapat digolongkan berdasarkan konsistensinya berupa ; medium cair, medium padat, medium diperkaya, medium selektiI, medium diIerensiasi, medium penguji, medium umum, medium khusus, dan medium untuk perhitungan jumlah koloni. Sedangkan berdasarkan susunan kimianya berupa ; medium alamiah, medium semi alamiah, dan medium sintesis.
Pada umumnya, pembuatan medium semi alamiah bahan umum yang digunakan yaitu agar untuk merapatkan medium dan aquadest sebagai pelarut. Bedanya pada medium Tauge ekstrak agar menggunakan tauge dan sukrosa sebagai sumber makanan bagi mikroba, pada medium Potato dextrose agar menggunakan kentang dan dextrose, dan pada Nutrient agar menggunakan daging dan pepton.
MM Medlum erLumbuhan Mlkroorganlsme Palaman 10 DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Ilmiah Kefarmasian: Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasar Kriteria Gyssens Pasien Rawat Inap Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rspad Gatot Soebroto Periode Juli - Desember 2014
apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP