Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk
mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar ini
terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan
sumber makanan untuk jamur dan khamir.
Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme menggunakan
metode Total Plate Count. Perindustrian seperti industri makanan, industri produk susu dan juga
kosmetik menggunakan PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.
Karena fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak digunakan
oleh pembudidaya jamur seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur,
biasanya pembudidaya mengatur kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam
atau antibiotik untuk menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri.
Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk
membiakkan mikroorganisme, karena memiliki daya duang yang tinggi terhadap tumbuhan
dan perkembang biakkannya.(winda,2009)
Mikroorganisme ataupun mikroba adalah mikro organism yang berderan sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme disebut juga organism
mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniselder) mau pun bersel banyak
(multi selder). Namun beberapa protistabersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
ada beberapa spesies multisel tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Virus juga termasuk
kedalam mikroorganisme meskipun bersifat selder. (Andrew, 2011)
Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik
di laboratorium dari mediabikkan adalah memberikan tempat dan kondisi yang mendukung
pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Sebelum menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus dapat dipahami kebutuhan dasar
mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan suatu medium yang member hasil terbaik,
(winda, 2009)
terkadang kekentalan agarnya tidak pas. Apalagi kalau menggunakan agar-agar untuk
makanan sebagai pengentalnya.
Sebelumnya saya juga menggunakan cawan Petri yang terbuat dari kaca dan saya
sterilkan dengan menggunakan panci presto. Kesterilan bisa dicapai, tetapi muncul
masalah dengan uap air disekeliling cawan. Uap air ini mengundang datangnya
kontaminasi bakteri. Sehingga sekarang saya menggunakan cawan petri plastik yang
sudah steril dari pabrik. Keuntungannya sudah steril dan tinggal dipakai. Kerugiannya,
hanya bisa sekali pakai dan harganya sedikit mahal.
http://afridasitompul.blogspot.com/2012/06/cara-membuat-media-potatodextrose-agar.html
Praktikum ini dilaksanakan pada hari ,16 Mei 2011 Pukul 10.00-13.00 WIB di
laboratorium pathologi hutan.
3.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, tabung erlenmeyer,
autoklaf, kompor gas, timbangan, alumunium foil, selotip dan pisau. Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah 200 gram kentang, 15-20 gram agar-agar, 20 gram gula dan 1000
ml air (aquades).
3.3 Cara kerja
1. Kentang dikupas lalu dicuci hingga bersih.
2. Kentang yang telah dicuci kemudian dipotong-potong menjadi bagian yang
lebih
kecil.
3. Potongan-potongan kentang direbus dengan air sampai volumenya 1000 ml.
4. Kentang dengan cairannya (ekstrak) dipisahkan untuk diambil cairannya
(ekstrak)
saja.
5. Cairan kentang (ekstrak) dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer kemudian
ditambahkan agar-agar 20 gram dan gula 20 gram.
6. Bahan PDA yang terdiri dari ekstrak kentang, agar-agar, gula dan air dalam
tabung
erlenmeyer diaduk secara merata sampai homogen.
7. Tabung erlenmeyer yang telah berisi bahan PDA ditutup dengan alumunium
foil
dan selotip.
8. Bahan PDA dalam tabung erlenmeyer disterilkan menggunakan autoklaf.
9. Bahan PDA yang telah steril diangkat dan didinginkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Cendawan merupakan suatu mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk
tumbuh (berkembang) dan memperbanyak diri di alam. Selain itu, beberapa cendawan ada
yang dapat berkembang dalam suatu media buatan. Media buatan tersebut disesuaikan
dengan karakteristik tiap cendawan, terutama kandungan nutrisinya karena tiap cendawan
memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Media biak cendawan terbagi menjadi 3 macam
berdasarkan komposisi nutrisinya, yaitu media alami, media semi alami (semi sintetik) dan
media sintetik.
Pada praktikum ini, praktikan membuat suatu media semi alami (semi sintetik), yaitu
media PDA (Potato Dextrose Agar). PDA merupakan suatu media yang dibuat dengan
menggunakan bahan alami dan bahan kimia yang komposisinya dapat diketahui secara pasti.
Bahan alami media ini adalah kentang dan bahan kimianya adalah gula dan agar-agar.
Sumber nutrisi untuk menunjang pertumbuhan cendawan dalam media PDA adalah kentang
(ekstrak), agar-agar dan gula.
Media PDA yang dapat digunakan untuk menangkap dan menumbuhkan cendawan
harus memenuhi kebutuhan nutrisi dan kondisi lingkungan yang dibutuhkan cendawan
tersebut. Selain itu, media PDA yang digunakan tidak boleh terkontaminasi oleh
mikroorganisme lainnya seperti bakteri. Media yang terkontaminasi biasanya disebabkan oleh
kesalahan pada saat pensterilan di dalam autoklaf sehingga terdapat mikroorganisme lain
seperti bakteri dalam media yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan
cendawan yang diinginkan. Pembuatan media harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
ada dan teliti agar media tersebut tidak terkontaminasi.
Media PDA yang telah dibuat oleh praktikan cukup baik dan tidak terkontaminasi
oleh mikroorganisme lain sehingga media tersebut dapat digunakan untuk menangkap dan
menumbuhkan mikroba. Media PDA yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme lain seperti bakteri dalam media PDA,
sebaiknya penuangan media (dalam tabung Erlenmeyer) tersebut ke dalam cawan petri
dilakukan dalam Laminar Air Flow dan langsung ditutup kembali dengan alumunium foil
secara rapat sehingga dapat digunakan lagi pada waktu lain.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, praktikan sudah mengenal media biakan
yang sering digunakan dalam penangkapan dan penumbuhan mikroba (cendawan) serta sudah
bisa membuat suatu media semi sintetik. Media semi sintetik yang dibuat adalah PDA
(Potato Dextrose Agar) yang terdiri dari kentang (ekstraknya), agar-agar, gula dan air.
Kondisi media yang telah dibuat tersebut cukup baik dan tidak terkontaminasi oleh
mikroorganisme lain sehingga dapat digunakan untuk menangkap dan menumbuhkan
mikroba (cendawan).
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan AW, dkk. 2006. Cendawan dalam Praktek Laboratorium. Bogor:
IPB Press.
Jilid I.