Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH : PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PEMBUATAN MEDIA PDA (Potato Dextrose Agar)

OLEH :

NAMA : SAFIRA TRY PUSPITA


NIM : 4191141001
JURUSAN : BIOLOGI
PROGRAM : PENDIDIKAN BIOLOGI
KELOMPOK : VI (ENAM)
TGL. PELAKSANAAN : 22 SEPTEMBER 2021

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS


NEGERI MEDAN 2021
I. JUDUL PERCOBAAN : Pembuatan Media PDA (Potato Dextrose Agar)

II. TUJUAN PERCOBAAN :


1. Untuk mengetahui media pertumbuhan mikroorganisme
2. Untuk mengetahui fungsi PDA (Potato Dextrose Agar) di Mikrobiologi
3. Untuk mengetahui fungsi dari komposisi media PDA (Potato Dextrose Agar)
4. Untuk mengetahui cara membuat media PDA (Potato Dextrose Agar)
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme

III. TINJAUAN TEORITIS :

Mikroorganisme sebagai mahluk hidup yang sama dengan mahluk hidup lainnya
samasama membutuhkan energi dan bahan-bahan untuk membangun energi, sperti dalam
sintesa protoplasma dan bagian - bagian sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut nutrient.
semua reaksi yang terarah yang berlangsung didalam sel disebut metabolisme. Untuk dapat
memahami tentang nutrisi dan metabolisme, pengetahuan dasar biokima sangat dibutuhkan.
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sistesis sel, keperluan energi dalam metabolism, dan
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber
karbon, nitrogen, sulfur, phospat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur sekelumit (trace
element). Dalam bahan dasar, medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa
asam amino, vitamin, dan nukleotida (Lud, 2007).
Aktivitas mikroorganisme akan berpengaruh terhadap lingkungannya. Mikroorganisme
seperti halnya organisme lain yang berada dalam lingkungan yang kompleks senantiasa
berhubungan baik dengan pengaruh faktor biotik dan faktor biotik. Sedikit sekali suatu
mikroorganisme yang hidup di alam mampu hidup secara individual. Hubungan
mikroorganisme dapat terjadi baik dengan sesama mikroorganisme, hewan ataupun dengan
tumbuhan. Hubungan ini membentuk suatu pola interaksi yang spesifik yang dikenal dengan
simbiosis. Mikroba memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba dapat berupa faktor abiotik (fisikawi
maupun kimiawi) dan faktor biotik (meliputi kehidupan aksenik dan adanya asosiasi
kehidupan). Faktor abiotik diantaranya temperatur, pH, kebutuhan air, tekanan osmosis dan
oksigen molekuler (Rustam, 2020).
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang digunakan untuk
mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar
ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose
merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir. Dalam medium Potato Dextrose Agar
(PDA), ekstrak kentang digunakan sebagai sumber makanan dan karbohidrat bagi para
mikroorganisme untuk berkembangbiak. Asam tartarat berfungsi untuk menurunkan pH
media karena khamir atau kapang dapat tumbuh dengan baik pada pH asam dimana
pertumbuhan bakteri terhambat. Dengan nilai pH yang sudah cukup rendah, penambahan
glukosa yang banyak akan menghambat pertumbuhan flora mikroorganisme. Agar sendiri
merupakan bahan media atau tempat tumbuh kultur karena dapat mengandung air yang cukup
untuk memadatkan medium. PDA sendiri adalah media yang umum untuk pertumbuhan
jamur di laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 - 5,6) sehingga menghambat
pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral dengan pH 7,0, dan suhu
optimum untuk pertumbuhan antara 25-30°C (James, 2014).
Media PDA adalah media yang kaya nutrisi dan bersifat selektif terhadap jamur.
Karbohidrat dan senyawa yang terkandung dalam kentang mampu mendukung pertumbuhan
jamur. Bahan yang digunakan dalam pembuatan media PDA adalah kentang, dekstrose
(gula), agar, chlorampenicol, dan aquades steril. Kentang dan dekstrose merupakan sumber
nutrisi untuk isolat jamur, agar merupakan pemadat dari media, dan chlorampenicol
mencegah kontaminasi dari bakteri (antibakteri). Untuk meminimalisir adanya kontaminasi
mikroorganisme yang tidak dikehendaki, media PDA diletakkan dalam botol media dan
ditutup permukaan botolnya dengan kapas steril dan alumunium foil. Kemudian disterilisasi
dengan metode pemanasan basah , yaitu autoclave dengan suhu 121ᵒC dan tekanan 1,5 atm
(Redha, 2014).
Pembuatan media pertumbuhan jamur memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi,
seperti media harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikrobia, memiliki tekanan
osmosis, pH yang sesuai, tegangan permukaan yang sesuai, tidak mengandung zat
penghambat (inhibitor) dan steril. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan adalah karbohidrat yang
merupakan substrat utama untuk metabolisme karbon pada jamur. Media yang umum
digunakan untuk menumbuhkan jamur di laboratorium antara lain : Potato Dextrose Agar,
Carrot Agar, Taoge
Extract Agar, Oat Meal Agar, dan Malt Extract Agar (Rohmi, 2019).
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. Alat
No. Nama Alat Jumlah

1. Gelas 1L 1 buah

2. Gelas 200 ml 1 buah

3. Pisau 1 buah

4. Panci 1 buah

5. Timbangan 1 buah

6. Aluminium foil/kertas Secukupnya

7. Karet 1 buah

B. Bahan
No. Nama Bahan Jumlah
1. Kentang 200 gr
2. Gula 20 gr
3. Agar 20 gr
4. Aquades 1000 ml

V. PROSEDUR KERJA :
A. Persiapan Ekstrak Potato
No Prosedur Kerja

1. Praktikkan menyediakan alat dan bahan

2. Praktikan memilih kentang dengan kondisi yang bagus, kentang dikupas dan
dipotong bentuk dadu dengan ukuran sekitar 2×2 cm

3. Praktikan merebus kentang di dalam panci yang berisi air (volume air 1 liter)
hingga sari kentang terekstrak sempurna (teksturnya lunak)

4. Praktikan mengambil air kentang dengan cara disaring dan selanjutnya


dimasukkan ke dalam erlenmeyer 1000 ml atau gelas ukuran 1 L lalu
didinginkan

B. Pembuatan Media
No Prosedur Kerja

1. Praktikkan memasukkan gula secara perlahan kedalam air rebusan kentang


tadi, sambil diaduk dengan menggunakan gelas pengaduk agar gula tidak
menggumpal

2. Praktikan memasukkan agar powder secara perlahan sambil diaduk, aduk terus
agar tidak menggumpal

3. Praktikan merebus suspensi media hingga berubah warna menjadi lebih bening
serta bahan-bahannya tercampur semua

4. Praktikan memindahkan media ke erlenmeyer atau gelas yang lebih kecil,


misalnya dipindah pada gelas kecil 200 ml. Volume media pada gelas 200 ml
sebaiknya sebanyak 150 ml saja atau tidak sampai penuh untuk menghindari
kontaminasi pada saat penyimpanan

5. Praktikkan menutup mulut gelas dengan menggunakan aluminium foil dan


kertas serta ditali dengan menggunakan karet

6. Praktikkan mensterilkan media pada suhu 121˚C selama 25 menit (kukus)

7. Media siap digunakan

VI. HASIL PERCOBAAN / PEMBAHASAN :


Media merupakan substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang
dipergunakan untuk pemeiliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan contoh dari media umum, yaitu media yang
ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum.
Potato Dextrose Agar (PDA) untuk menstimulasi pertumbuhan fungi.
PDA merupakan medium yang dibuat dengan menggunakan bahan alami yang direbus
dan bahan sintetik dari kandungan glukosa sehingga PDA termasuk medium semi alamiah.
PDA ini termasuk medium dengan konsistemi padat karena dicampur dengan agar.
Pada praktikum ini, praktikan membuat suatu media alami, yaitu media PDA (Potato
Dextrose Agar). Bahan alami media ini adalah kentang, karena ekstrak kentang merupakan
sumber karbohidrat, dekstrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polisakarida)
sebagai tumbuhan nutrisi bagi biakan, dan bahan kimianya adalah gula dan agar-agar. Agar
merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup
air. Sumber nutrisi tersebut baik digunakan untuk menunjang pertumbuhan bakteri dalam
media PDA.
Media PDA yang dapat digunakan untuk menangkap dan menumbuhkan bakteri harus
memenuhi kebutuhan nutrisi dan kondisi lingkungan yang dibutuhkan bakteri tersebut. Selain
itu, media PDA yang digunakan tidak boleh terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya
seperti bakteri. Media yang terkontaminasi biasanya disebabkan oleh kesalahan pada saat
pensterilan di dalam autoklaf sehingga terdapat mikroorganisme lain seperti bakteri dalam
media yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan bakteri yang diinginkan.
Pembuatan media harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dan teliti agar media
tersebut tidak terkontaminasi.
PDA adalah media yang umum untuk pertumbuhan jamur di laboratorium karena
memiliki pH yang rendah (pH 4,5 - 5,6) sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang
membutuhkan lingkungan yang netral dengan pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan
antara 25-30°C.

VII. KESIMPULAN :
1. Adapun jenis-jenis media pertumbuhan mikroorganisme, yaitu :
a. Medium berdasarkan sifat fisik
- Medium padat
- Medium setengah padat
- Medium cair
b. Medium berdasarkan komposisi
- Medium sintesis
- Medium semi sintesis
- Medium non sintesis
c. Medium berasarkan tujuan
- Medium transport
- Medium penyimpanan/pemeliharaan
- Medium suspensi
- Medium penyegaran/penyadaran
- Medium pengaya
- Medium isolasi
- Medium diferensial/karakterisasi
- Medium identifikasi
- Medium untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik
2. Dalam mikrobiologi fungsi media PDA (Potato Dextrose Agar) digunakan untuk
menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk
enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA
mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak
kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
3. Fungsi dari komposisi media PDA (Potato Dextrose Agar)
- Potato extract: Potato extract atau ekstrak kentang merupakan sumber
karbohidrat atau makanan bagi biakan pada media PDA (Potato Dextrose Agar).
- Dextrose: Dextrose atau gugusan gula baik itu monosakarida maupun
polisakarida merupakan penambah nutrisi bagi biakan pada media PDA (Potato
Dextrose Agar).
- Agar: Agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik,
karena mengandung cukup air.
4. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar) dilakukan dengan mempersiapkan
ekstrak kentang, kentang dikupas dan dipotong bentuk dadu dengan ukuran sekitar
2x2 cm. Selanjutnya kentang di rebus di dalam panci yang berisi air (volume air 1
liter) hingga sari kentang terekstrak sempurna (teksturnya lunak). Setelah direbus, air
kentang diambil dengan cara disaring, selanjutnya dimasukkan kedalam erlenmeyer
atau gelas 1000ml lalu di dinginkan. Kemudian masukkan gula ke dalam air rebusan
kentang tadi, sambil diaduk agar tidak menggumpal. Selanjutnya masukkan agar
secara perlahan dan sambil diaduk, lalu suspensi media direbus hingga berubah warna
menjai lebih bening serta bahan-bahan tercampur semua. Setelah matang, media siap
dipindahkan ke erlenmeyer yang lebih kecil, misalnya pindah ke Erlenmeyer/ botol
kecil 200 ml. Volume media pada erlenmeyer 200 ml sebaiknya sebanyak 150 ml
saja/tidak sampai penuh untuk menghindari kontaminasi pada saat penyimpanan.
Setelah media dipindahkan, kemudian mulut erlenmeyer/botol ditutup dengan
menggunakan alumunium foil dan kertas serta di tali dengan menggunakan karet.
Selanjutnya media disterilkan pada suhu 121°C selama 25 menit (kukus) dan media
siap digunakan.
5. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan suatu
mikroorganisme. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba
tersebut terbagi mejadi tiga kelompok besar, yaitu faktor fisika, faktor kimia,
dan faktor biologi. Faktor fisika antara lain suhu, kandungan oksigen, tekanan
osmotik, pH, dan lain-lain. Faktor kimia antara lain senyawa racun atau senyawa
kimia lain yang berfungsi sebagai bahan makanan. Faktor biologi antara lain interaksi
dengan mikroorganisme lain

VIII. DAFTAR PUSTAKA :

Ariyono, R, G., Djauhari, S., dkk. 2014. Keanekaragaman Jamur Endofit Daun Kangkung
Darat (Ipomoea reptans Poir.) Pada Lahan Pertanian Organik Dan Konvensional.
Jurnal HPT. 2 (1) : 19-28.

Cappuccino, J.G. & Sherman, N. 2014. Manual Laboratorium Biologi. Jakarta : EGC.

Rifai, M, R., Widowati, H., dkk. 2020. Uji Sinergis Konsorsia Bakteri Indigen Lcn
Berkonsorsia Bakteri Tanah Di Kebun Percobaan Universitas Muhammadiyah Metro
Untuk Penyusunan Panduan Praktikum Mikrobiologi. Jurnal BIOLOVA. 1 (2) : 87-95.

Rohmi., Fikri, Z., dkk. 2019. Ubi Jalar Putih (Ipomoea Batatas L.) Media Alternatif
Pertumbuhan Aspergillus Niger. Jurnal Kesehatan Prima. 13 (2) : 143- 150.

Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhmmadiyah Malang.

Mengetahui, Kota Pinang, 29 September 2021 DOSEN


/ ASISTEN PRAKTIKAN

( WILHELMINARI BR SARAGIH ) ( SAFIRA TRY PUSPITA )


NIM : 4183341030 NIM : 4191141001
LAMPIRAN

Safira Try Puspita Adelia Putri Effendi Siti Nurhaliza

Anda mungkin juga menyukai