Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PENCERNAAN

sssi MANUSIA

BIOLOGI KELAS XI SMA

OLEH :
ANGGI NATASYA
IKA NURHALIFAH
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

BIOLOGI KELAS XI SMA

Penulis :

Anggi Natasya

Ika Nurhalifah

Editor :

Ika Nurhalifah

Desain dan Tata Letak :

Anggi Natasya

Ukuran Buku:

27 hlm, 2,5x2,5 cm

Redaksi :

Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate

Telp/Fax : +62 852-7105-7146

Email : angginatasya@gmail.com

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan buku sesuai waktu yang telah
ditetapkan, dengan judul “Sistem Pencernaan Manusia”.

Buku ini merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang


dikemas secara sistemati, didalamnya memuat seperangkat
pembelajaran yang terencana dan didesain untuk membantu
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa dala penyelesaian buku ini


tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :

1. Ibu Salwa Rezeqi, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pengampu


mata kuliah pengelolaan sumber belajar
2. Teman-teman yang memberikan semanagat baik secara
langsung maupun secara tidak langsung

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kata


sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam perbaikan buku ini untuk kedepan, dan
besar harapan penulis semoga buku ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukan.

Medan, 21 November 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................
iii
DAFTAR ISI..........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................
v
GLOSARIUM........................................................................................
1
Bab 1 Zat Makanan.................................................................................
3
Bab 2 Saluran dan Kelenjar zat makanan................................................
6
Bab 3 Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Pencernaan........................
14
Daftar Pustaka.......................................................................................
19
QUIS.......................................................................................................
20
LKPD......................................................................................................
21
Biodata Penulis .....................................................................................
27
iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1..............................................................................................
3
Gambar 2.1..............................................................................................
4
Gambar 2.2..............................................................................................
6
Gambar 2.3..............................................................................................
10
Gambar 2.4..............................................................................................
11
Gambar 3.1..............................................................................................
14

v
Gambar 3.2..............................................................................................
15
Gambar 3.3..............................................................................................
16
Gambar 3.4..............................................................................................
17
Gambar 3.5..............................................................................................
18
Gambar 3.6..............................................................................................
18

GLOSARIUM

vi
Abdomen : Bagian tubuh yang berisi organ-organ pencernaan
pada manusia antara diafragma dan pelvis

Anus Pembukaan pada ujung system pencernaan yang


kotoran (feses) keluar dari tubuh

Apendiks Kantung kecil yang terletak pada sekum

Empedu Bahan kimia pencernan yang diproduksi pada hati,


disimpan dalam kantung empedu dan disekresi
kedalam usus kecil

Epiglotis Katup dibagian belakang lidah untuk mendorong


makanan masuk ke lambung. Ketika anda menelan
makanan, epiglottis secara otomatis menutup. Ketika
bernafas epiglottis terbuka sehingga udara bisa masuk
dan keluar dari tenggorokan

Esofagus Tabung panjang antara mulut dan perut.


Menggunakan gerakan otot ritmik untuk memaksa
makanan dari tenggorokan ke dalam perut

Hati Organ besar yang terletak di atas dan di depam peru.


Hati menyaring racun dari darah, dan membuat
empedu (yang memecah lemak ) dan beberapa
protein dari darah

Pankreas Kelenjar yang memproduksi enzim terletak dibawah


peut dan di atas usus. Enzim dari bantuan pancreas
dalam pencernaan karbohidrat, lemak dan protein di
usus halus

A. Kompetensi Dasar

vii
3.7 Menganalisis Hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang terdapat terjadi
pada system pencernaan manusia
4.7 Menyajikan laporan hasil uji makanan yang terkandung
dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan
kebutuhan energi setiap individu serta teknologi
pengolahan pangan dan keamanan pangan

B. Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh


2. Menguraikan fungsi zat makanan bagi tubuh manusia
3. Menjelaskan mekanisme system pencernaan pada manusia
4. Menjelaskan organ-organ system pencernaan dan fungsinya
5. Meguraikan fungsi dan kelenjar pencernaan
6. Menjelaskan gangguan /kelainan system pencernaan pada
system pencernaan manusia

BAB 1

viii
ZAT-ZAT MAKANAN YANG DIPERLUKAN OLEH
TUBUH
Pendahuluan

Pada dasarnya, semua mahluk hidup membutuhkan energi,


energi berasal dari sumber makanan yang dikonsumsi setiap hari,
makanan yang dikonsumsi tersebut akan dipecah di dalam saluran
pencernaan. Zat makanan dapat dikelompokkan menurut jumlah
yang dibutuhkan oleh organisme hidup, yaitu zat makanan makro
dan zat makanan mikro. Zat makanan mikro adalah nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar, termasuk
karbohidrat, protein, lemak dan air. sedangkan zat makanan mikro
adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
sedikit, termasuk vitamin dan mineral (Tresnaasih, 2020).

Gambar 1.1 Contoh Zat Makanan

Sumber : (Tresnaasih, 2020)

Makanan yang dimakan harus dicerna sehingga menjadi molekul-


molekul yang lebih sederhana untuk digunakan oleh sel-sel tubuh.
Manakan memiliki fungsi antara lain :

1. Pertumbuhan dan perkembangan tuubuh


ix
2. Pemeliharaan dan perbaikan elemen yang rusak atau tua
3. Pengaturan metabolism tubuh
4. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
5. Perlindungan tubuh agar terhindar dari penyakit
6. Sebagai sumber energi

Berdasarkan komposisi kimianya, zat makanan terdiri atas


karbohidrat, protein, lemak, mineral dan air

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senayawa organik yang molekulnya terdiri
atas unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).
Karbohidrat terdiri atas 3 golongan yaitu disakarida,
monosakarida, disakarida dan polisakarida.
2. Protein
Protein merupakan senyawa organik yang dapat dirombak
menjadi molekul yang lebih sederhana, yang disebut asam
amino, sebaliknya asam amino yang terdapat dalam tubuh
dapat tersusun kembali menjadi senyawa protein. Protein
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sumber energi
b. Sebagai zat pembangan dalam tubuh
c. Berperan dalam sistesis zat-zat penting tubuh seperti
hormone dan enzim
d. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh

Berdasarkan sumbernya, protein dapat dibedakan menjadi protein


hewani seperti yang terdapat dalam daging, telur, keju dan protein
nebati seperti yang terdapat dalam biji-bijian, kacang-kacangan
dan gandum.

3. Lemak
x
Lema adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur
C,H dan O. Lemak merupakan lipida sederhana yang terbagi
menjadi 3 molekul asam lemak dan satu molekul glielor. Asam
lemak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh merupakan asam
lemak yang dapat disintesis sendiri didalam tubuh bersama
gliserin, sedangkan asam lemak jenuh tidak dapat disintesis
didalam tubuh sehingga harus didatangkan dari luar. Zat lemak
yang diperlukan tubuh berbeda-beda, tetapi pada umumnya
berjumlah 0,5-1 gram setiap kilogram berat badan.
4. Vitamin
Vitamin adalah zat makanan yang mutlak diperlukan tubuh
walaupun dalam jumlah yang sedikit. vitamin berperan dalam
pengaturan fungsi-fungsi tubuh, pertumbuhan dan sebagai
koenzim pada proses metabolism. Vitamin mempunyai fungsi
khusus sehingga tidak dapat diigantikan dengan zat lain.
Seseorang yang kekurangan suatu vitamin dapat mengalami
penyakit defesiensi.
5. Mineral
Air diperoleh secara langsung dari minum atau secara tidak
langsung terdapat dari buah-buhan. Sepertiga dalam jumlah air
yang diperlukan oleh tubuh, bisa dipenuhi dengan meminum
satu liter air setiap hari. Mineral yang diperlukan tubuh
terdapat beberapa unsur yaitu, kalsium (Ca), Fosfor (P), Besi,
(Fe), Flour (F), Klor (Cl), kalium (K), Natrium (Na). Mineral-
mineral tersebut memiliki fungsi diantaranya untuk
membangun sel, melaksanakan reaksi kimia didalam sel,
mengirim implus pada sel saraf dan pertukaran gas.

BAB 2

xi
ORGAN PENCERNAAN MAKANAN

A. Organ-organ Sistem Pencernaan Manusia


Pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari
ukuran yang besar menjadi kecil. Proses pencernaan pada
manusia terdiri dari dua jenis, yaitu pencernaan secara mekanik
dan pencernaan secara kimiawi. Proses pencernaan tersebut
berlangsung di dalam saluran pencernaan atau organ-organ
pencernaan. Makanan dapat diserap oleh saluran pencernaan
makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh setelah berbentuk
molekul-molekul yang kecil (Chalik & Raimundus, 2016)

Gambar 2.1 Saluran pencernaan pada manusia

(Sumber : Yusa, 2016)

1. Rongga mulut

xii
Didalam mulut makanan dicerna secara mekanis dan
kimiawi, mulut memiliki 3 bagian yaitu gigi, lidah dan
kelenjar ludah. Gigi berfungsi untuk memotong,
mengunyah makanan. Gigi pertama baru tumbuh sesudah
bayi berumur enam bulan. Gigi pertama ini disebut gigi
susu. Kemudian enam berturut-turut tumbuh menjadi gigi
sulung. Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan,
kemudian gigi taring berfungsi untuk mencabik-cabik
makanan, gigi gerahamam depan dan geraham belakang
berfungsi untuk mengunyah makanan.
Lidah berfungsi untuk memindahkan kedudukan
makanan sehingga makanan dapat dihancurkan secara
merata, membantu membentuk makanan menjadi sebuah
bola yang disebut dengan bolus, membantu proses
menelan, dan sebagai alat pengecap rasa.
Kelenjar ludah (Saliva gland) menghasilkan air ludah
atau liur (saliva). Air ludah berfungsi untuk memudahkan
menelan makanan dan membantu perncernaan makanan.
Air ludah mengandung enzim yang berfungsi
memecah amilum dan glikogen menjadi disakarida.
2. Tekak/faring
Tekak atau faring merupakan pertemuan antara saluran
pernafasan dengan saluran pencernaan. Yaitu antara
rongga hidung dan tenggorokan dengan rongga mulut

xiii
dengan kerongkongan. Lubang yang menuju tenggorokan
disebit glottis dan ditutup oleh sfinker, yang merupakan
kedali atau klep yang disebut epiglottis. Untuk lebih jelas
memahami proses menelan makanan.
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung otot sepanjang 25 cm.
sepertiga bagian atasnya berupa otot lurik dan dua pertiga
bagian bawahnya berupa otot polos. Otot di dinding
kerongkongan tediri atas otot memanjang dan oto
melingkar.
4. Lambung (Ventrikulus)
Lambung terdiri atas 3 bagian yaitu kardiaks, fundus, dan
pilorus. Makanan yang masuk kedalam lambung
menyentuh
dinding lambung dan dinding lambung akan
mengeluarkan hormone gastrin. Hormon gastrin terbawa
aliran darah dengan merangsang dinding lambung untuk
menghasilkan asam lambung. HCL (asam lambung)
berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
dan mengangtifkan prorenin menjadi renin. Pepsinogen
berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi
pepton. Lipase berfungsi mencerna lemak. Enzim renin
berfungsi mengumpulkan kasein yang terdapat pada susu.

xiv
Gambar 2.2 Struktur lambung
Sumber : (Purwanti, 2020)
5. Usus halus (Intestinum Tenue)
Usus halus berfungsi sebagai penyerapan sari-sari
makan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang
paling panjang. Panjang usus halus ± 8,5 m yang terbagi
atas 3 bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum) yang
panjang 25 cm, usus kosong (jejunum) yang pamjangnya
7 m dan usus penyerapan (ileum) yang panjangnya 1 m.

xv
Gambar 2.3 Penampang usus halus

Sumber : (Purwanti, 2020)

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot


usus yang disebut vili. Vili berfungsi memperluas daerah
penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak
mengandung kepiler darah dan kapiler limfe (pembuluh
getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari
makanan harus menembus sel dinding usus halus yang
selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe,
glukosa, asam amino, vitamin dan mineral setalah diserap
oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh
kapiler darah melalui pembuluh venake ke hati.
Selanjutnya dari hati ke jantung kemudian di edarkan ke
seluruh tubuh. Asam lemak dan gliselor bersama empedu
membentuk suatu larutan yang disebut misel (Campbell
& Reece, 2016).

xvi
6. Usus Besar (kolon)
Bahan makanan yang tidak dapat dicerna akan masuk
kedalam kolon/usus besar. Di dalam usus besar terjadi
pembusukkan makanan atau fermentasi makanan oleh
bakteri (Eschericia coli) sehingga menjadi tinja/feses. Di
dalam usus besar juga akan terjadi penyerapan air pada
makanan sehingga tinja/fese menjadi padat.

Gambar 2.4 Struktur Usus Besar

Sumber : (Purwanti, 2020)

Kolon dibagi menjadi enam bagian yaitu, sekum,


kolon asendeden (naik), kolon trasenden (mendatar),
kolon desenden (menurun), kolon sigmoid dan rektum.
Diantara usus halus dan usus besar terdapat saluran usus
buntu. Pada usus buntu terdapat umbai cacing (apendiks).
Pada bagian usus buntu bisa terjadi peradagangan atau

xvii
radang usus buntu, karena makanan yang kita konsumsi
tidak sehat. Makanan yang dikonsumsi juga harus terjaga
kebersihannya, kerena jika makanan yang dikonsumsi
kotor dan sudah terkontaminasi oleh bakteri, maka akan
menyebabkan diare. Sehingga kita diharuskan memakan
makanan yang mengandung serat agar tidak
menyebabkan diare atau sembelit.
7. Rektum
Rektum merupakan tempat penyimpanan sementara feses
sebelum akhirnya dikeluarkan melalui anus, anus adalah
lubang keluarnya feses dan bagian akhir dari sistem
pencernaan. Dinding anus terbagi menjadi 2 lapisan oto
yang kontraksinya bisa dikendalikan. Antara rektum dan
anus terdapat sfinker internal dan sfinker eksternal.
Sfinker internal adalah kontraksi yang tidak bisa
dikendalikan sedangkan sfinker eksternal kontraksinya
bisa dikendalikan artinya, kita dapat menahan feses
sebelum tiba di toilet (Yusa & Subra, 2016)
B. Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia
1. Pencernaan secara mekanik
Merupakan proses pencernaan yakni dengan cara
mematahkan partikel makanan yang semula besar menjadi
lebih kecil. Proses pencernaan ini dilakukan dengan proses
fisik atau mekanis. Misalnya seperti mengunyah makanan

xviii
di dalam mulut, atau gerakan meremas-remas (gerakan
peristaltic) yang ada di dalam lambung dan tenggorokan.
Beberapa organ tubuh yang melakukan pencernaan
mekanis adalah gigi, lambung atau kontraksi perut, dan
empedu. Fungsi pencernaan mekanis adalah untuk
meningkatkan luas permukaan dari makanan. Hal ini
berguna dalam proses reaksi enzimatik atau proses reaksi
yang memerlukan bantuan dari enzim, sehingga mampu
meningkatkan laju reaksi kimia yang ada di dalam tubuh
2. Pencernaan secara kimiawi
Merupakan jenis proses pencernaan yang menggunakan
bahan kimiawi yang ada di dalam tubuh. Fungsinya adalah
merubah atau melakukan transformasi bentuk makanan
yang awalnya besar, menjadi bentuk partikel yang lebih
kecil. Dalam hal ini, bentuk kimiawi tubuh adalah enzim.
Reaksi yang digunakan adalah enzim yang mampu
mengkatalisis reaksi dengan cara memisahkan ikatan
kimiawi dalam proses hidrolisis. Di dalam tubuh, terdapat
banyak sekali enzim pencernaan yang berguna untuk
tubuh. Salah satunya adalah karbohidrat, amilum, lipase,
protease, dan lain-lain. Produksi enzimenzim ini terdapat
pada air liur, asam lambung, cairan pankreas, serta getah
usus.

xix
BAB 3

GANGGUAN/KELAINAN
PADA SISTEM PENCERNAAN

Gangguan pencernaan adalah sekelompok kondisi


yang terjadi saat sistem pencernaan tidak berfungsi dengan
baik dan semestinya, hal itu dikarenakan pola hidup yang
tidak sehat. Secara umum, gangguan pencernaan terbagi
menjadi dua, yaitu gangguan pencernaan organik dan
fungsional. Gangguan pencernaan organik terjadi ketika ada
kelainan struktural pada sistem pencernaan, yang
mencegahnya bekerja dengan baik. Sementara gangguan
pencernaan fungsional terjadi ketika saluran pencernaan
tampak normal secara struktural tetapi masih tidak berfungsi
dengan baik (Nurhayati et al., 2014) .

https://www.bloggerpelajar.or.id/2020/09/gangguan-pada-
sistem-pencernaan-dan.html

Gambar 3.1 Gangguan Pada Sistem Pencernaan

xx
1. Gangguan Mulut
a. Parotitis
Parotitis merupakan salah satu gangguan sistem
pencernaan berupa pembengkakan atau peradangan
pada kelenjar ludah (parotis). Kelenjar parotis
merupakan kelenjar eksokrin berukuran kecil yang
berfungsi memproduksi air liur.
b. Xerostomia
Xerostomia merupakan produksi air liur yang sangat
sedikit sehingga menyebabkan lidah mencadi pecah-
pecah.

Gambar 3.2
Gangguan Pada Mulut

Sumber: (Yudha, 2014)

2. Gastritis
Gastritis
merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang
bersifat akut, kronik difusi atau lokal, dengan
karakteristik anoreksia, perasaan penuh di perut (begah),
tidak nyaman pada epigastrium, mual dan muntah.
Gejala-gejala sakit gastritis selain nyeri di daerah ulu hati
adalah mual, muntah, lemas, kembung dan terasa sesak,
nafsu makan menurun, wajah pucat, suhu badan naik,
keluar keringat dingin, pusing atau selalu bersendawa dan
pada kondisi yang lebih parah bisa muntah darah. Secara
garis besar penyebab gastritis dibedakan atas faktor

xxi
internal yaitu adanya kondisi yang memicu pengeluaran
asam lambung yang berlebihan, dan zat ekstenal yang
menyebabkan iritasi dan infeksi. Beberapa faktor risiko
gastritis adalah menggunakan obat aspirin atau antiradang
non steroid, infeksi kuman Helicobakter pylori, memiliki
kebiasaan minum-minuman beralkohol, memiliki
kebiasaan merokok, sering mengalami stress, kebiasaan
makan yaitu waktu makan yang tidak teratur, serta terlalu
banyak makan-makanan yang pedas dan asam (Yusfar,
2019).

Gambar 3.3 Gangguan Pada Lambung

https://www.buoyhealth.com/learn/gastritis#causes

3. Hepatitis
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh
beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.
Hepatitis dikategorikan dalam beberapa golongan,
diantaranya hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis dibagi
menjadi 2 yaitu hepatitis akut yang berlangsung kurang
dari 6 bulan ditularkan melalui fecal oral lewat makanan
xxii
dan hepatitis kronis yang berlangsung lebih dari 6 bulan
ditularkan lewat cairan parenrral, seksual, plasenta.
Hepatitis akut terdiri dari virus hepatitis A dan virus
hepatitis E, sedangkan hepatitis kronis terdiri dari virus
hepatitis B dan virus hepatitis C. Di Indonesia penyakit
Hepatitis yang paling banyak di derita adalah hepatitis A,
B dan hepatitis C. Sedangkan mengidentifikasi serangan
penyakit pemyakit hepatitis, dapat dilakukan dengan cara
melihat fisik secara langsung pada setiap bagian tubuh,
baik kulit, mata, air seni. (Darsin, 2019)

Gambar 3.4 Gangguan Pada Hati (Gangguan Hepatitis )


https://www.kompas.com/sains/image/
2020/10/08/080300623/serang-organ-hati-kenali-5-jenis-
penyakit-hepatitis-a-sampai-e?page=1

4. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan dimana penderita
mengalami buang air besar bercampur air berkali-kali.
Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit lain
seperti kolera dan disentri .

xxiii
Gambar 3.5 Gangguan Pada Usus

https://berita.99.co/cara-mengatasi-diare/

5. Radang Usus Buntu


Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri, Hal ini
dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh
tinja yang mengeras atau zat-zat asing lainnya. Radang
usus buntu dapat menyebabkan usus bengkak,membusuk
dan pecah.

Gambar 3.6 Gangguan Pada Usus


https://www.harianhaluan.com/lifestyle/pr-10950670/
radang-usus-buntu-gejala-penyebab-dan-cara-mengobati-
radang-usus-buntu-apendisitis

Video sistem pencernaan manusia

xxiv
QUIS

Setelah membaca dan mengemati video tentang tentang sistem


pencernaan peserta didik diminta untuk mengerjakan Quis sebagai
Pre-test

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, & Reece. (2016). Biology Elevent Edition. New


xxv
York : Pearson.
Chalik, & Raimundus. (2016). Anatomi Fisiologi Manusia.
Jakarta : Kementrian Kesehatan Repuplik Indonesia.
Darsin. 2019. Peradangan Sistem Pendiagnosa Penyakit
Hepatitis Dengan Metode Case Based Reasoning (CBR).
Jurnal Sistem Informasi dan Sains Teknologi, 1(2), 1-7
Nurhayati, N., Syaiful, A., & Teti, S. (2014). Buku Guru
Biologi. Bandung : PT. Yrama Widiya.
Purwanti, R. (2020). Sistem Pencernaan Manusia. Malang :
Grafindo.
Tresnaasih, I. (2020). Biologi. jakarta : Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Yusa, & Subra, M. B. (2016). Biologi. Bandung : Grafindo
Media Pratama.
Setiada. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Mardalena, Ida. 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan Ilmu
Gizi. Jakarta : Kemetrian Kesehatan Repuplik Indonesia.

Kowalak, Wels, Mayer. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.


Jakarta : Gifari Prasetama.
Yusfar & Ariyanti. 2019. Hubungan Faktor Resiko Gastritis
Dengan Kejadian Gastritis Pada Siswa-Siswi SMK.
Healthy Journal, 7(1)

xxvi
KOMPETENSI DASAR (KD)

3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem pencernaan dan
xxvii
kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan
manusia

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui media LKPD peserta didik mampu menelaah


kebutuhan energi dan gizi makanan yang seimbang
2. Melalui media LKPD peserta didik mampu
menganalisis sistem pencernaan dan organ-organ
penyusunnya dengan tepat
3. Melalui media LKPD peserta didik mampu merinci
gangguan pencernaan dan upaya dalam memelihara
kesehatan pada sistem pencernaan dengan baik

PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah dan pahami informasi tentang sistem


pencernaan di LKPD
2. Diskusikan bersama dengan sekelompokmu untuk
memecahkan masalah yang terdapat di LKPD
3. Semua peserta didik harus aktif bekerja sama dalam
diskusi kelompok
4. Kumpulkan tugas sesuai dengan jadwal yang telah
disediakan

A. Orientasi Peserta Didik

Perhatikan gambar dibawah ini!

xxviii
Seorang laki-laki yang berotot biasanya membutuhkan asupan
protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki kurus.
Seorang binaragawaan mampu menhabiskan 40 butir telur ayam
untuk kebutuhan dalam masa pembentukan tubuhnya. Kebutuhan
energi seseorang diperoleh dari karbohidrat, protein dan lemak
dalam jumlah yang sesuai.

1. Setelah melihat perbandingan gambar di atas, buatlah


analisis perbedaan kebutuhan energi pada binaragawan
dengan laki-laki kurus? Jelaskan

2. Menurut hasil analisis anda. Apakah kebutuhan protein


dari seorang binaragawan sama dengan laki-laki kurus?
Jelaskan

B. Membimbing Penyelidikan Kelompok

Simaklah video dibawah ini!

xxix
Setelah melihat video, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Setelah anda melihat dan menganalisis video di atas, coba


rinci kembali organ-organ penyusun pencernaan!

2. Berdasarkan hasil analisis video di atas, jelaskan


bagaimana mekanisme pencernaan makanan didalam
tubuh?

C. Mengemangkan Dan Menyajikan Hasil Karya

Setelah menganalisis video di atas, hubungkan antara struktur organ


penyusun sistem pencernaan dengan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia.

xxx
Seseorang mengalami gangguan
Gastritis
pencernaan makanan dengan
gejala sukar buang air besar

Nyeri didekat pusar, dengan rasa


Kurang memakan
mual, muntah, nafsu makan
makanan yang
berkurang, demam dan mengigil
berserat

Seorang pasien mengeluh


mengeluh sakit pada
lambungnya, setelah diperiksa Diare
terdapat luka pada dinding
lambung dan terjadi infeksi pada
didnidng mukosa sehingga
memicu terjadinya peradangan Parotitis
lambung

Andi mengalami gangguan Kekurangan vitamin


pencernaan yang disebabkan C
meminum air yang mengandung
banyak bakteri yang
menyebabkan terganggunya
Apendiditis
penyerapan air di usus besar
D. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses pemecahan
masalah

Berdasarkan dari beberapa permasalahan di atas. Berikan


analisis dan evaluasi bagaimana upaya dan menjaga
kesehatan pada sistem organ-organ pencernaan kita?
xxxi
Jawaban :

BIOGRAFI PENULIS

Salwa Rezeki Tambunan , S.Pd., M.Pd

Lahir di medan, sumatera utara pada tanggal


22 september 1985. Penulis merupakan xxxii
dosen tetap di jurusan biologi FMIPAS
Universitas Negeri Medan. Penulis
menekuni bidang Pendidikan Biologi dan
aktif menulis karya ilmiah dan
ANGGI NATASYA

Anggi Natasya lahir pada tanggal 2


April 2001 di Desa Sipogu,
Mandaling Natal. Anak ke empat dari
5 bersaudara. Penulis merupakan
mahasiswi jurusan biologi FMIPA di
Universitas Negeri Medan. Penulis
memiliki hobbi membaca dan
mengembangkan media pembelajaran
yang keratif dan inovatif

IKA NURHALIFAH

Ika Nurhalifah lahir pada tanggal 15 Juni


2001 di Desa Muliorejo, Kecamatan
Sunggal. Anak ke empat dari 4
bersaudara. Penulis merupakan mahasiswi
jurusan biologi FMIPA di Universitas Negeri
Medan. Penulis memiliki hobbi membaca dan
mengembangkan media pembelajaran
sebagai sumber belajar mahasiswa

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai