Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME

DIAJUKAN UNTUK PEMENUHAN TUGAS IDK 1


DOSEN PEMBIMBING : Susan Irawan S.Kep., Ners., MAN

Disusun oleh:
Adelia (191FK03103)
Dela Lorenza (191FK03110)
M. Javier Zada (191FK0109)
Nelis Siti Aisyah(191FK03108)

KELAS 1 C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA (UBK)
2019-2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan dengan judul “Sistem Pencernaan dan Metabolisme”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Ibu/Bapak Dosen yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Bandung, 22 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
1.1 Latar belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah......................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
2.1 Sistem Pencernaan ...................................................................... 5
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan ........................................................... 5
2.3 Saluran Pencernaan ...................................................................... 8
A.Oris ( Rongga Mulut ) ............................................................. 8
B. Faring..................................................................................... 12
C. Esofagus ................................................................................ 12
D. Lambung dan Kelenjar Lambung .......................................... 13
E. Pankreas ................................................................................. 15
F. Empedu .................................................................................. 16
G. Hati ........................................................................................ 17
H. Usus Halus ............................................................................ 19
I. Usus Besar .............................................................................. 21
J. Rektrum .................................................................................. 22
K. Anus ...................................................................................... 23
2.4 Enzim-enzim Pencernaan ........................................................... 23
BAB III PENUTUP.....................................................................................25
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 25
3.2 Saran ........................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................26

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau
bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan
untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian
digunakan oleh jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang
terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas
khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh
terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu berguna bagi tubuh, maka
makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai pada sel-sel di seluruh
tubuh Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran cerna
yang dimulai dari mulut sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan
yang letaknya di luar saluran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Organ apa saja yang termasuk di dalam sistem pencernaan tubuh manusia ?
2. Apa fungsi dari tiap organ yang termasuk di dalam sistem pencernaan tubuh
manusia ?
3. Bagaimana mekanisme pencernaan yang terjadi di dalam tubuh manusia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang macam-macam bagian dari
sistem pencernaan beserta fungsi dari organ yang termasuk dalam sistem
pencernaan

3
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang mekanisme pencernaan yang
terjadi di dalam tubuh manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.

2.2 Fungsi Sistem Pencernaan


Menurut Ziser (2014), setiap tubuh pasti membutuhkan nutrisi yang diperoleh
makanan yang berguna sel-sel dalam tubuh. Nutrisi berguna untuk proses sintesis,
atau gula yang digunakan untuk membentuk energi. Fungsi utama dari sistem
pencernaan adalah mecerna makanan baik secara fisik ataupun kimia, proses
absorbsi, mengumpulkan dan membuang komponen dari makanan yang tidak
dibutuhkan (sisa-sisa makanan).

a. Ingestion (Ingesti)
Adanya zat padatan atau cair yang masuk ke dalam perut. Rute normal
dari pencernaan adalah melalu kaviti oral atau mulut (Mc Graw Hill, 2004).
b. Mastication (Mengunyah)
Proses dimana makanan masuk melalu mulut dan dikunyah oleh gigi.
Proses mastikasi adalah mengubah makanan dalam jumlah yang besar
menjadi jumlah yang partikel kecil yang mampu dicerna tubuh. Dengan
adanya makanan yang masuk ke dalam mulut, dapat menstimulasi reseptor
yang dapat mengaktifkan refleks dimana menyebabkan otot dari mastikasi
relax. Otot tertarik bersamaan dengan menurunnya mandibula, dan
tertariknya otot dapat mengaktifkan refleks yang menyebabkan kontraksi dari
otot mastikasi. Jika mulut sudah tertutup, makanan akan menstimulasi
kembali otot dari mastikasi relax dan tahap proses mastikasi terjadi kembali.

5
c. Propulsion (Mendorong)
Adalah pergerakan makanan dari akhir saluran pencernaan ke yang lain.
Jumlah waktu yang dibutuhkan dalam proses pencernaan sekitar 24-36 jam.
d. Mixing
Terdapat kontraksi yang disebut dengan kontraksi segmental, dimana
kontraksi bercampur dan muncul ke dalam usus kecil.
e. Sekresi
Setelah makanan masuk ke dalam saluran cerna, sekresi bertujuan untuk
lubrikasi, mencairkan, dan mencerna makanan. Mukus disekresi di sepanjang
saluran cerna, sehingga melubrikasi makanan dan sepanjang saluran. Enzim
disekresi oleh mulut, lambung, usus, dan pankreas untuk memecah molekul
makanan yang besar menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diabsorbsi
di dinding usus.
f. Digestion
Pemecahan dari molekul organik yang besar menjadi beberapa
komponen: karbohidrat menjadi monosakarida; protein menjadi asam amino;
dan trigiserida menjadi asam lemak dan gliserol. Pencernaan terjadi dari
mekanisme pencernaan yang terdiri dari mastikasi dan pencampuran
makanan, dan pencernaan kimia yang dilakukan dengan adanya enzim yang
disekresi di saluran cerna. Mineral dan air tidak dipecah sebelum diabsorbsi.
Vitamin juga diabsorbsi tanpa dicerna dan akan hilang fungsinya jika ikut
dicerna. Pencernaan fisik (memecah potongan besar menjadi potongan kecil),
sedangkan pencernaan kimia (memecah molekul yang besar [protein, lemak,
starches] menjadi molekul kecil [asam amino, asam lemak, gula]).
g. Absorption
Pergerkana molekul keluar dari saluran cerna dan masuk ke dalam
sirkulasi atau sistem limfatik. Mekanisme absorbsi muncul tergantung
dengan tipe molekul yang masuk ke dalam saluran cerna. Molekul keluar

6
melewati saluran cerna dengan proses seprti difusi, transport aktif, dan
kontransport.
h. Elimination
Proses dimana produk sisa dari pencernaan dibuang dari dalam tubuh.
Selama proses ini, banyak terjadi pada usus besar dan mengabsorbsi air dan
garam dan mengganti material di dalam saluran pencernaan menjadi
semisolid. Produk semisolid ini dinamakan feses, yang kemudian dibuang
dari saluran cerna oleh proses yang disebut defikas

Secara keseluruhan proses pencernaan tediri dari pencernaan, bsorbsi,


dan transport. Pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu pencernaan fisik
(memecaha makanan yang berukuran besar menjadi potongan-potongan

7
yang kecil) dan kimia (memecah ikatan molekul pada molekul organik
dengan enzim pencernaan). Terjadi dimulai di mulut hingga lambung, tapi
proses pencernaan yang paling banyak terjadi di usus kecil dan usus besar.
Kemudian terjadi absorbsi dan transport dimana molekul akan bergerak
keluar ke arah saluran pencernaan dan menuju sirkulasi untuk distribusi ke
seluruh tubuh. Tidak semua molekul seperti (vitamin, mineral, air) yang
sudah dipecah kemudian diabsorbsi. Setelah produk pencernaan
diabsorbsi, kemudian ditransport ke bagian tubuh lain dengan dua rute yang
berbeda. Air, ion, dan produk yang larut dalam air seperti glukosa, asam
amino masuk ke sistem portal hepatik dan ditransport ke hati.

2.3 Saluran Pencernaan


A. Oris (Rongga Mulut)

Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Rongga mulut dibatasi


oleh beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-
langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta sebelah

8
bawah oleh rahang bawah. Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut yaitu
Pencernaan mekanik, Pencernaan kimiawi
Fungsi Mulut
1. Ingestion, makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam
tubuh, ke dalam saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu
mulut atau oral cavity (Mc Graw Hill, 2004).
2. Taste, sebagai perasa makanan yang berada pada papila lidah.
3. Mastication, pergerakan dari rahang bawah (mandibula) yang dibantu
oleh otot mastikasi menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan
menjadi bagian yang lebih kecil. Lidah dan pipi (cheeks) membantu dalam
menempatkan makanan diantara mulut.
4. Digestion, enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai pencernaan
karbohidrat (starch).
5. Swallowing, lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus
dan mendorongnya bolus menuju faring.
6. Communication, bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu organ
yang membantu daam berkomunikasi atau berbicara.
7. Protection, Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan
lubrikasi, dan ensim lysozyme dalam membunuh mikroorganisme yang
tidak baik bagi tubuh
a. Bagian-bagian mulut
1. Gigi
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak
vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang
memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugasAkar dari gigi
tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email
gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut
dan dentin terdeposit di tempatnya.
2. Lidah

9
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga
membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah dibagi atas tiga
bagian
1) Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi
untuk menutup jalan napas pada waktu kitamenelan makanan,
supaya makanan jangan masukn ke jalan napas.
2) Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap
atau ujung saraf pengecap.
3) Frenulum lingua merupakan selaput lender yang terdapat pada
bagian bawah kira kira di tengah, jika lidah digerakan ke atas
Nampak selaput lender. Flika sublingual terdapat di sebelah kiri dan
kanan frenulun lingua, di sini terdapat pula lipatan selaput lender.
Pada pertengahan flika sublingual initerdapat saluran dari grandula
parotis, submaksilaris dan glandula sublingualis.
Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah
papilla. Papilla ini merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik
(penerima rangsang).

b. Kelenjar ludah

10
Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim
ptyalin atau amylase dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium.
Fungsi saliva adalah :
a. Melarutkan makanan secara kimia,
b. Melembabkan dan melumasi makanan
c. Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose
d. Zat buangan
e. Zat antibakteri dan antibody
3. Bibir dan Pipi
Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari
muskular oleh orbiculari oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh kulit.
Sedangkan pipi terbentuk di dinding bagian lateral di oral cavity. Bagian
dari pipi adalah termasuk otot buccinator, yang meratakan pipi terhadap
gigi, dan buccal fat pad yang berada mengelilingi sisi wajah (Mc Graw
Hill, 2004). bagian bibir dan pipi sangatlah penting dalam proses mastikasi
dan berbicara atau berkomunikasi. Bagian ini dapat membantu
menggerakkan makanan di dalam mulut dan menahannya di dalam mulut
selama makanan dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil.
4. Palate and Palatine Tonsils
Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari
bagian anterior yang bertulang (hard palate) dan bagian posterior yang
tak bertulang (soft palate), yang terdiri dari otot dan jaringan (connective
tissue). Fungsi dari langit-langit mulut (palate) sangatlah penting dalam
proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity.
Sedangkan palatin tonsil terletak di dinding lateral dari fauces (Mc Graw
Hill, 2004).

11
B. Faring (tekak/tenggorokan)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat
tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian
depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama
tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan mulut)
dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut
orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akarvlidah bagian inferior
disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring. Menelan
(deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan
sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan
dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus
piriformis masuk ke esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan
menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama
jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah
berkontraksi secara bersamaan.

C. Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg
letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm,
mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan
dinding dari dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan
submukosa, lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang
longitudinal. Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang

12
punggung, setelah mellui toraks menembus diafragma masuk ke dalam
abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi dari esofagus adalah
menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap2 ujung
esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap
refleks isi lambung kedalam esophagus.

D. Gaster (lambung)
Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat
mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari
bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium
pilorik, terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel
di sebelah kiri fundus uteri.
Bagian-bagian Lambung

13
Terdapat empat bagian utama di dalam lambung yaitu :
1. Cardia, atau cardiac region merupakan poin dimana esofagus
menghubungkan dan melewati lambung, dimana makanan masuk ke
dalam lambung. Terdapt di bagian inferior dari diafragma.
2. Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti kubah.
3. Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari
lambung.
4. Pylorus, bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan
lambung dengan duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong,
dinamakan pyloric antrum yang menghubungkan tubuh (bagian
lambung “body”) dengan lambung. Kemudian bagian akhir yang paling
dangkal dinamakan pyloric canal, yang menghubungkan ke
duodenum. Sedangkan otot halus yaitu phyloric sphincter yang berada
di ujung saluran dan berfungsi mengkontrol pengosongan lambung.
Fungsi dari lambung:
1. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh
peristaltic lambung dan getah lambung.
2. Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang
masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar
mudah dicerna.
Getah cerna lambung yang dihasilkan :
1. Pepsi, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino
(albumin dan peptone)
2. Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan
membuat suasana asam pada pepsinogen menjadi pepsin.
3. Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan
membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen dan protein
susu)

14
4. Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi
asam lemak yang marangsang sekresi getah lambung.

E. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin.
Bersifat endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone
glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan
enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh
enzim pankreozimin. Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan
sebagai berikut:
1. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin
berfungsi mengubah polipeptida menjadi peptida.
2. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang
berfungsi membantu tripsin.
3. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino .
4. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.Nuklease,
berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
6. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi
menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung.
Fungsi Pankreas :
1. Fungsi Eksokrin, membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan
elektrolit.
2. Fungsi Endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-
pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mengekresikan insulin.
3. Fungsi sekresi eksternal, Cairan pancreas dialirkan ke duodenum yang
berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.

15
4. Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau
langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam peredaran darah.

F. Empedu
Sebuah kantong yang berbentuk terong dan merupakan membrane berotot,
letaknya dalam sebuah lobus di sebuah permukaan bawah hati sampai pinggir
depanyya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm³. Lapisan empedu terdiri
dari lapisan luar serosa/parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam
mukosa/visceral disebut juga membrane mukosa.
Duktus sitikus, panjangnya ± 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu
berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke
duodenum. Sterkobilin member warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali
oleh darah dan membuat warna pada urine yang disebut urobilin.
Bagian-bagian dari kandung empedu :
1. Fundus vesika felea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir
setelah korpus vesika felea.
2. Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi
getah empedu.
3. Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yang di
dalamnya berisi getah empedu.
4. Dukyus sistikus, panjangnya ± 3¾ cm berjalan darimleher kandung empedu
dan bersambung dengan duktus hepatikus, membentuknsaluran empedu ke
duodenum.
5. Duktus Hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6. Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
Fungsi kantung empedu :
1. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.

16
2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah
setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc. mSekresi digunakan
untuk mencerna lemak.
Fungsi empedu adalah :
1. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
2. Mengabsorbsi lemak
3. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh

G. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Berwarna
coklat dan beratnya ± 1.5 kg. Letaknya bagian atas dalam rongga abdomen di
sebelah nkanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama
:bPermukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma, dan
permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisuravtransversus.
Fisura Longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati.
Hati dibagi menjadi 4 belahan, yaitu :
1. Lobus kanan
2. Lobus kiri
3. Lobus kaudataa
4. Lobus quadrates
Hati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri hepatica dan vena
porta. Arteri hepatica, keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah
ini mempunyai kejenuhan 95%-100, masuk ke dalam hati akan membentuk
jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar srbagai
vena hepatica. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika
superior menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Darah ini mempunyai
kejenuhan 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus.
Guna darah ini membawa zat zat makanan ke hati yang telah diabsorpsi oleh
mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1 mm. Satu dengan

17
yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh darah
ke hati, cabang vena porta arteri hepatica dan saluran nempedu dibungkus
bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
Darah yang berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan
setiap lobulus disalurioleh sebuah pembuluh sinusoid darah ataubkapiler
hepatica. Pembuluh darah halus berjalan diantara lobules hati, disebut vena
interlobular. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulus
yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain
yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatica
dan langsung masuk ke dalam vena kava inferior. Empedu dibentuk dalam
sela-sela kecil di dalam sel hepar melalui kapiler empedu yang halus
ataunkorekuli. Bahan-bahan termasuk glikogen lemak, vitamin, zat besi,
vitamin yang larut dalam minyak atau lemakmdisimpan di hati. Hati
membantu mempertahankan suhu tubuh karena luasnya organ ini dan
banyaknya kegiatan metabolism yang berlangsung sehingga mengakibatkan
darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikan suhu tubuh.
Secara umum, hati mempunyai fungsi:
1. Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan
disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarka sesuai dengan pemakaiannya
dalam jaringan.
2. Mengubah zat buangan dan zat beracun untuk di ekresi dalam empedu
dan urine.
3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi nglikogen.
4. Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam system
retikuleodoteliun, dialirkan ke empedu.
5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum,
dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentukurine.
6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.
Fungsi empedu adalah :

18
1. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
2. Mengabsorbsi lemak
3. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh

H. Usus Halus / Intestinum minor


Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari system pencrnaan
makanan yang berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6
m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi
hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan mukosa [sebelah
dalam] lapisan otot melingkar [M.sirkuler], lapisan otot memanjang
[M.longitudinal] lapisan serosa [sebelah luar]).
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang
diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang
melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna).
Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :
1. Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino
2. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
3. Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
4. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Mukosa usus halus
Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan
mikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi. Lipatan ini di bentuk oleh
mukosa dan submukoda yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada
penampang melintang, vili di lapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan
bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif
dalam pencernaan .
Absorpsi

19
Absorpsi makan yang sudah di cerna seluruhnya berlangsung di dalam
usus halus melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan
saluran llimfe disebelah dalam permukaan villi usus. Sebuah vilus berisi
lacteal, pembulluh darah epithelium dan jaringan otot yang di ikat bersam oleh
jaringan limfoit selurunya di liput membrane dasar dan di tutupi oleh
epithelium. Karena vili keluar dari dinding usu maka bersentuhan dengan
makanan cair dan lemak yang di absoprsi kedalam lacteal kemudian berjalan
melelui pembuluh limfe masuk ke dalam pembulluh kapiler darah di vili dan
oleh ven porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Fungsi usus halus:
1. Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui
kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
4. Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus
yang menyempurnakan makanan:
5. Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
6. Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.
7. lactase mengubah lactase menjadi monosakrida
8. maltose mengubah maltose menjadi monosakarida
9. sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.
Usus halus terdiri dari tiga bagian :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang
berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada
usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.
2. Usus kosong (jejunum)

20
Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”. Menempati
2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi.
Panjang dari jejunum adalah 2,5 m
3. Usus penyerapan (ileum)
Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan
jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Panjang dari
ileum adalah 3,6 m.

I. Usus Besar/Intestinum Mayor


Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m, lebarnya 5-6 cm.
Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar :
1. Selaput lender
2. Lapisan otot melingkar
3. Lapisan otot memanjang
4. Jaringan ikat.
Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting
untuk fungsi normal dari usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
1. Menyerap air dari makanan
2. Tempat tinggal bakteri E.Coli
3. Tempat feses
Intestinum mayor terdiri dari :
1. Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis
yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing,
panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak

21
walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding
abdomen pada orang yang masih hidup.
2. Kolon Asendens
Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen
bawah sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah
hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica,
dilanjutkan sebagai kolon transversum.
3. Kolon Transversum
Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura
hepatica dan sebelah kiri terdapaat fleksura lienalis.
4. Kolon desendens
Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur
dari atas ke bawah dan fleksura lienalisbsampai ke depan ileum kiri,
bersambung dengan kolon sigmoid.
5. Kolon Sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak
miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung
bawahnya berhubungan dengan rectum

J. Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses.

22
K. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar –
BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Anus terletak di dasar pelvis,
dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :
1. Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
2. Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
3. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
Defekasi (buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum
yang mengkibatkan ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan
untuk reflex defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. levator ini
relaksasi secara volunteer dan tekanan ditimbulkan oleh otot otot abdomen.

2.4 Enzim-Enzim Pencernaan


Tubuh memproduksi berbagai macam enzim pencernaan untuk memecahnutrisi
di dalam makanan yang Anda konsumsi agar dapat diserap. Berbeda jenis nutrisi,
berbeda juga enzim pencernaannya. Berikut beberapa macam enzim pencernaan
yang ada di tubuh:
1. Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus. Enzim
ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula (glukosa). Saat
makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah, kelenjar liur di dalam
mulut akan menghasilkan amilase.
Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus halus oleh
enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam usus, amilase terus
memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa, yang nantinya akan
diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus halus.

23
2. Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk memecah
protein dalam makanan menjadi asam amino. Enzim ini diproduksi di
lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa jenis enzim protase,
yaitu pepsin (enzim pencernaan utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.
3. Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol (zat gula yang mengandung alkohol). Organ tubuh yang
berperan dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan lambung.
Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk membantu bayi
mencerna molekul lemak saat menyusu.
4. Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk
menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada
tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan ubi.
5. Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa. Gula
ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang terbuat dari
susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali disarankan untuk
mengonsumsi enzim laktase tambahan saat mengonsumsi susu.
6. Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini
adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan
glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada tanaman, seperti tebu, sorgum,
dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan pada madu, namun dalam jumlah
sedikit.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan merupak sistem yang berfungsi mencerna makanan yang
nantinya nutrisi yang terkandung di makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh
tubuh. Organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring,
esofagus, lambung, usus besar dan usus kecil. Untuk organ tambahan yaitu hati,
kandung kemih, dan pankreas. Masing-masing organ memiliki fungsi yang dapat
membantu untuk mencerna makanan. Seperti di dalam mulut ternjadi pencernaan
mekanik yang memecah bagian makanan menjadi partikel kecil yang nantiny akan
dibawa ke lambung melalui faring dan esofagus. Di dalam lambung makanan yang
berbentuk bolus akan dicerna kembali. Kemudian terjadi absorbis di sepanjang
saluran pencernaan.
Tahap selanjutnya memasuki usus besar dan usus kecil, makanan kembali
dicerna kembali dan nantinya akan dipisahkan nutrisi dan produk sisa-sisa
makanan yang akan dibuang melalui defekasi berupa feses.

3.2 Saran
Sistem pecncernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting bagi
tubuh untuk penyerapan nutrisi. Sehingga makalah ini membutuhkan kritik dan
saran terkait penjelasan tentang sistem pencernaan di dalamnya. Untuk ke
depannya referensi yang digunakan untuk lebih baik lagi.

25
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmupastipastiilmu. /2018/05/sistem-pencernaan-dan-metabolisme tubuh.


Tate, Seeley.2004.Anatomy and Physiology: Digestive System. Mc Graw Hill
Companies

Bolen, B. Verywell Health (2019). Types and Functions of Digestive Enzymes.

https://www.academia.edu/21851576/MAKALAH_ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_SISTEM_PEN
CERNAAN_Disusun_Untuk_Memenuhi_Tugas_Semester_Pendek_BIOSCIENCE_I?auto=down
load Psikub Kediri

26

Anda mungkin juga menyukai