Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I


Dosen Pembimbing : Lia Nurlianawati, S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun oleh:
Nurhayati 191FK03087
Adelia 191FK03103
Nelis Siti Aisyah 191FK03108
Dela Lorenza 191FK03110
Puji Nabila 191FK03112
Sinta Faujiah Astuti 191FK03113
Tia Prilliantini 191FK03114
Bioseffa Oktavia 191FK03127
Milla Nur Padilah 191FK03124
Tingkat 2 C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
APRIL, 2021

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Tugas
“Asuhan Keperawatan Komunitas”.
Makalah ini sengaja disusun guna melengkapi tugas salah satu mata kuliah yakni
mata kuliah Keperawatan Komunitas I serta agar selanjutnya askep ini dapat menjadi
pedoman atau dapat dipelajari dengan mudah oleh mahasiswa.
Maka kami menyusun makalah ini agar dapat lebih mempermudah pembaca dalam
memahami tentang Asuhan Keperawatan Komunitas.

Bandung, April 2021

Penulis

ii
KASUS KOMUNITAS

Lokasi RW 04 terletak di kelurahan daring, Kecamatan Genteng Kota Bandung


yang terbagi menjadi 3 RT yaitu RT 01, 02, 03. Batas awal wilayah RW 04 ditandai
dengan adanya pondasi bertuliskan RW.04. Lokasi RW 04 sebelah utara melewati rel
kereta api berbatasan dengan RW 03, sebelah timur dibatasi oleh pesawahan, Batas
wilayah bagian selatan yang merupakan wilayah akhir RT 03 RW 04 berbatasan
dengan RW 05, sementara itu sebelah barat dibatasi oleh area pembangunan jalan.

Batas wilayah RT 02 RW 04 sebelah utara berbatasan dengan 70 lahan kosong


perkebunan yang menjadi batas wilayah antara RT 01 dan RT 02, sebelah timur dibatasi
oleh pesawahan dan tempat pemakaman umum, sebelah selatan berbatasan dengan
Gang yang merupakan awal dari batas wilayah RT 03, sebelah barat batas wilayah RW
04 dibatasi oleh Jalan luring

Batas wilayah RT 03 RW 04 bagian utara berbatasan dengan Gang dan sebelah


timur berbatasan dengan wilayah RT 02 dan pemakaman umum, sebelah selatan
berbatasan denga lahan kosong dan pesawahan yang menjadi batas akhir dari wilayah
RW 04, sementara itu batas sebelah barat dibatasi oleh Jalan luring.

Jumlah penduduk RW 04 adalah 312 jiwa yang terdiri dari sebagian besar
(53,85 %) laki-laki dan hampir setengahnya (46,57 %) perempuan dimana kategori
umur paling banyak adalah dewasa (>20-59 tahun) yang berjumlah 181 jiwa (58 %),
tidak ada usia neonatus dan bayi (0-1 tahun), usia bayi (>1 bulan -1 tahun) berjumlah
5 jiwa (1,60 %), usia toodler (>1- 3 tahun) berjumlah 14 jiwa (4,49 %), usia pra sekolah
(>3 - 6 tahun) berjumlah 13 jiwa (4,17 %), usia sekolah (>6-12 tahun) berjumlah 31
jiwa (9,94 %), usia remaja (>12-20 tahun) berjumlah 44 jiwa (14,10 %), usia lansia
(>60 tahun) berjumlah 24 jiwa (7,69 %). Sedangkan untuk pendidikan hampir
setengahnya adalah SD yang berjumlah 101 jiwa (32,37 %), belum sekolah berjumlah
35 jiwa (11,22 %), SMP berjumlah 61 jiwa (19,55 %), SMA 97 iwa (31,09 %),
D1/D2/D3 berjumlah 5 jiwa (1,60 %), S1 berjumlah 13 jiwa (4,17 %).

iii
Untuk pekerjaan masyarakat di RW 04 adalah sebagian kecil masyarakat
sebagai Ibu Rumah Tangga berjumlah 79 jiwa (25,32 %), petani 2 jiwa (0,64%), buruh
harian lepas 32 jiwa (10,26 %), wiraswasta 20 jiwa (6,41 %),
PNS/Polri/TNI/BUMN/BUMD berjumlah 3 jiwa (0,96 %), karyawan swasta berjumlah
52 jiwa (16,67 %), tidak bekerja 13 jiwa (4,17 %), pelajar/mahasiswa berjumlah 76
jiwa (24,36 %), belum bekerja berjumlah 35 jiwa (11,22 %). 71 Adapun untuk agama
yang dianut seluruhnya merupakan penganut agama Islam berjumlah 312 jiwa (100 %),
dan untuk suku hampir seluruhnya suku sunda berjumlah 310 jiwa (99,36 %), suku
jawa 2 jiwa (0,64 %). RW 04 terdiri dari 91 Kepala Keluarga dimana sebagian besar
tinggal dirumah milik sendiri berjumlah 68 kepada keluarga (74,73 %), sebagian kecil
menumpang berjumlah 18 kepala keluarga(18%), dan sebagian kecil juga menumpang
berjumlah 5 kepala keluarga (5,49 %).

Hasil pendataan status gizi di RW 04 Kelurahan Cimincrang untuk frekuensi


makan lebih dari setengah keluarga berjumlah 50 kepala keluarga (54 %) sehari 3 x
makan, hampir setengahnya berjumlah 38 keluarga (41,76 %) sehari 2 x makan, dan
sebagian kecil berjumlah 3 kepala keluarga (3,30 %) sehari 1 x makan, kemudian dalam
pengolahan makanan lebih dari setengah keluarga berjumlah 57 kepala keluarga (62,64
%) pengolahan makanan dipotong-cuci-masak, hampir setengahnya berjumlah 34
kepala keluarga (37,36%) dicuci-potong-masak, dan tidak satupun dipotong-masak.
Dalam konsumsi lauk-pauk sebagian besar berjumlah 67 kepala keluarga (73,63 %)
dengan frekuensi setiap hari mengkonsumsi lauk pauk, sebagian besar mengkonsumsi
sayur dengan frekuensi setiap hari (59,34 %), hampir seluruhnya mengkonsumsi
buahbuahan dengan frekuensi kadang-kadang (82,42 %). Hampir seluruhnya warga
RW 04 menggunakan garam beryodium (94,51 %), dan hampir seluruhnya (91,21 %)
warga RW 04 tidak mempunyai pantangan makan dalam keluarga dan berhubungan
adat yang bertentangan dengan kesehatan.

iv
Kebersihan Perorangan Kebersihan perorangan di RW 04 seluruh warga (100
%) menggunakan sumber air mandi yang digunakan adalah air sumur. Hasil pengkajian
PUS di RW 04 didapatkan data ibu hamil (6 orang) tidak mempunyai keluhan
kehamilan seperti oedeme, sakit kepala, lemah, pendarahan, dll. Kunjungan ANC
semua ibu hamil telah diperiksa sebanyak 1-3 kali selama kehamilan di puskesmas
(66,67 %) dan di rumah sakit (33,33 %). Dalam mengkonsumsi tablet Fe 5 orang ibu
hamil (83,33 %) meminum tablet Fe. Dalam hal tempat pertolongan persalinan
masyarakat di RW 04 seluruhnya (100%) di tenaga kesehatan. Di RW 04 terdapat 60
PUS dan sebagian besar (50,46 %) tidak memakai akseptor KB . Perawatan Bayi/Balita
Jumlah bayi/balita di RW 04 terdapat 25 jiwa dimana 10 diantaranya belum melakukan
imunisasi, dan setengahnya balita tidak memiliki KMS dan tidak pernah datang ke
posyandu.

Pola Perawatan Keluarga Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan selama


4 hari didapatkan bahwa penyakit yang sering diderita 3 bulan terakhir adalah batuk
dan demam berjumlah 50 keluarga, hipertensi 10 keluarga, gastritis 7 keluarga, dan
yang terkonfirmasi covid sebanyak 5 orang. Dalam pertolongan pertamanya hampir
seluruhnya dibawa ke tempat pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas (91,21 %), dan
sebagian kecil ke Rumah Sakit (7,69 %).

Kesehatan Lingkungan Jenis rumah di RW 04 sebanyak hampir seluruhnya


(97,80 %) adalah permanen dimana hampir seluruh rumah (97,80 %) memiliki lantai
73 tegel/semen, hampir seluruhnya (74,73 %) rumah hak milik sendiri , sebagian besar
(63,74 %) ventilasi rumah < 10% dari luas lantai, hampir seluruhnya (84,62 %) cahaya
matahari masuk kedalam rumah, sebagian besar (52,75 %) luas bangunan < 10m
dengan kondisi hampir seluruhnya terawat (97,80 %), pembuangan air limbah hampir
setengahnya (42,86 %) dialirkan ke sungai, dimana sebagian besar kondisinya terbuka
(76,92 %). Sumber air penduduk seluruhnya (100 %) dari sumur, dengan penyediaan
air minum seluruhnya (100%) menggunakan Air Galon, dan setengahnya (50,55 %)
pengelolaan air minum dimasak.

v
Tempat penampungan hampir setengahnya (39,56 %) menggunakan torn
dengan sebagian besar (65,93 %) dalam kondisi tertutup, pengurasan hampir
setengahnya (37,36 %) dilakukan jika kotor dengan kondisi air hamper setengahnya
(46,15 %) berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.

Pembuangan sampah (85 %) sampah dibakar, dimana kondisi tempat sampah sebagian
besar (56,04 %) terbuka dan tidak kedap air dan kondisi air limbah sebagian besar
(76,92 %) terbuka. Sebagian kecil (2,2 %) yaitu 2 rumah mempunyai kandang ternak
dan sebagian besar (setengahnya %) menempel dengan rumah dimana seluruhnya (100
%) kondisi kandang ternak terawat.

Pengkajian Kesehatan Remaja didapatkan data bahwa Kegiatan waktu luang


remaja di RW 04 seluruhnya (80 %) diisi dengan sekolah daring, 20 %bermain
gadget/HP dan menonton tv. Sebagian besar (78,18 %) remaja di RW 04 merasa stress
dengan sekolah daring karena jaringan atau karena bosan, sehingga sering kali mereka
keluar rumah bersama remaja yang lain untuk bermain padahal kondisi sedang darurat
covid 19, dan kebiasaan tidak sehat remaja saat berkumpul hampir setengahnya
merokok. Kesehatan Dewasa 74 Di RW 04 sebagian besar tidak ada masalah kesehatan
(82,32 %), dan hampir setengahnya kebiasaan yang tidak sehat pada dewasa yaitu
merokok (32,04 %). Usia Lanjut Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan selama
4 hari didapatkan bahwa RW 04 penyakit yang sering diderita lansia hampir
setengahnya (32 %) adalah hipertensi. Untuk keaktifan melakukan kegiatan sehari-hari
sebagian besar (66,67%) lansia tidak bekerja dan hanya diam dirumah tidak pernah
beraktivitas saat ada virus covid 19. Sebagian besar (54,17 %) lansia merasa kesepian
karena tidak ada aktivitas. Hampir seluruhnya (91,67 %) kemandirian lansia di RW 04
yaitu mandiri dan sebagian kecil (8,33 %) beberapa kegiatan dibantu. Sedangkan
kebiasaan lanjut usia yang dilakukan yaitu sebagian besar (66,67 %) minum kopi,
minum teh dan merokok.

vi
Peran Serta di Masyarakat Di RW 04 terdapat 7 orang kader dan kader tersebut
aktif dalam kegiatannya terutama kegiatan posyandu dan posbindu. Di RW 04 terdapat
1 tempat Posyandu dan posbindu yang menggunakan rumah warga. Tidak terdapat
fasilitas kesehatan di RW 04 yaitu berupa tenaga kesehatan, tetapi ada 1 orang warga
yang bekerja di rumah sakit sebagai perawat. Sarana layanan kesehatan yang terdekat
ialah Puskesmas putih yang berjarak kurang lebih 1,4 KM dari pemukiman warga RW
04 yang dapat ditempuh dengan dengan menggunakan ojek atau kendaraan pribadi,
sehingga pemanfaatan puskesmas sesuai wilayah cukup maksimal. Di RW 04 terdapat
1 masjid bernama Ash-Sholihat yang berlokasi di RT 01 RW 04 yang digunakan untuk
sarana ibadah warga RW 04. Kemudian untuk kegiatan Posyandu dilaksanakan setiap
1 bulan sekali dan posbindu setiap 1 bulan sekali, pengajian dilaksanakan 2 kali dalam
seminggu atau menyesuaikan dengan hari raya di masjid Ash-Sholihat yang dihadiri
oleh ibu-ibu, bapak-bapak serta pemuda-pemudi. Sarana pendidikan yang ada di RW
04 yaitu sarana pendidikan PAUD yang berlokasi di RT 02 RW 04. Kebijakan
pemerintah dalam kesehatan di RW 04 ada yaitu berupa program Keluarga Berencana
yang telah diikut oleh PUS yaitu Tubektomi, namun partisipasi partai politik dalam
kesehatan warga 04 tidak ada. Partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan cukup
maksimal, dimana dahulu terdapat pos ronda dibeberapa titik yang rawan maling tetapi
dikarenakan adanya pembebasan lahan pembuatan jalan nasional, Pos ronda pun tidak
ada tetapi untuk jadwal ronda masih ada setiap malam. Sarana transportasi yang paling
banyak digunakan oleh warga RW 04 adalah berupa kendaraan pribadi atau
menggunakan ojek.

vii
A. DATA UMUM
1. Data Geografi
Lokasi : RW 04 RT 01, 02, 03 Kelurahan Daring,
Kecamatan Genteng Kota Bandung
a. Luas wilayah : Tidak terkaji
b. Batas daerah / wilayah : Batas awal wilayah RW 04 ditandai dengan
adanya pondasi bertuliskan RW.04. Lokasi RW
04 sebelah utara melewati rel kereta api
berbatasan dengan RW 03, sebelah timur
dibatasi oleh pesawahan, Batas wilayah bagian
selatan yang merupakan wilayah akhir RT 03
RW 04 berbatasan dengan RW 05, sementara itu
sebelah barat dibatasi oleh area pembangunan
jalan.
Batas wilayah RT 02 RW 04 sebelah
utara berbatasan dengan 70 lahan kosong
perkebunan yang menjadi batas wilayah antara
RT 01 dan RT 02, sebelah timur dibatasi oleh
pesawahan dan tempat pemakaman umum,
sebelah selatan berbatasan dengan Gang yang
merupakan awal dari batas wilayah RT 03,
sebelah barat batas wilayah RW 04 dibatasi oleh
Jalan luring.
Batas wilayah RT 03 RW 04 bagian utara
berbatasan dengan Gang dan sebelah timur
berbatasan dengan wilayah RT 02 dan
pemakaman umum, sebelah selatan berbatasan
denga lahan kosong dan pesawahan yang
menjadi batas akhir dari wilayah RW 04,
sementara itu batas sebelah barat dibatasi oleh
Jalan luring.
c. Keadaan tanah menurut pemanfaatannya : Tidak terkaji
d. Keadaan tanah menurut jenisnya : Tidak terkaji

2. Demografi
a. Jumlah Penduduk : 312 jiwa

1
Berdasarkan jenis kelamin
 Laki-laki : 53,85 % ( 168 Jiwa )
 Perempuan : 46,57 % ( 144 Jiwa )
Berdasarkan kelompok usia
 Dewasa (>20-59 tahun) : 181 jiwa (58 %)
 Tidak ada usia neonatus dan bayi (0-1 tahun)
 Bayi (>1 bulan -1 tahun) : 5 jiwa (1,60 %)
 Toodler (>1- 3 tahun) : 14 jiwa (4,49 %)
 Pra Sekolah (>3 - 6 tahun) : 13 jiwa (4,17 %)
 Sekolah (>6-12 tahun) : 31 jiwa (9,94 %)
 Remaja (>12-20 tahun) : 44 jiwa (14,10 %)
 Lansia (>60 tahun) : 24 jiwa (7,69 %)
Berdasarkan agama
 Islam : 312 (100 %) orang
 Kristen : 0 orang
 Katholik : 0 orang
 Hindu : 0 orang
 Budha : 0 orang
b. Kepadatan Penduduk : < 10m orang/km2
c. Pertambahan penduduk : Tidak terkaji

3. Lingkungan Fisik
a. Sumber air dan air minum
Penyediaan air bersih
 PAM :-
 Sumur : 100 %
 Sungai :-
 Lain-lain sebutkan :-
b. Kualitas fisik air bersih
Memenuhi syarat kesehatan : Ya, Tempat penampungan hampir
setengahnya (39,56 %) menggunakan
torn dengan sebagian besar (65,93 %)
dalam kondisi tertutup, pengurasan
hampir setengahnya (37,36 %)
dilakukan jika kotor dengan kondisi
air hamper setengahnya (46,15 %)

2
berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna.

 Tidak memenuhu syarat kesehatan : Tidak


c. Pengelolaan air minum
 Dimasak : Setengan dari penduduk (50,55%)
 Tidak dimasak :-
 Lain-lain : penyediaan air minum seluruhnya
menggunakan air gallon (100%)
d. Pembuangan limbah
e. Kebiasaan membuang sampah
 Ditimbun :-
 Dibakar : 85 % dibakar, dimana kondisi tempat sampah
Sebagian besar (56,04 %) terbuka dan tidak
kedap air
 Diangkut Petugas :-
 Lain-lain sebutkan :-
f. Pembuangan air limbah
 SPAL :-
 Sungai : hampir setengahnya dialirkan ke sungai
(42,86 %)
 Kolam :-
 Sembarang tempat :-
g. Jamban
Kepemilikan jamban
 Memiliki jamban : tidak terkaji
 Tidak memiliki jamban : tidak terkaji
Macam jamban yang dimiliki
 Leher angsa : tidak terkaji
 WC cemplung : tidak terkaji
 Sungai : tidak terkaji
 Kolam : tidak terkaji
h. bila tidak mempunyai jamban, maka BAB di :
 WC umum : tidak terkaji
 Jamban tetangga : tidak terkaji
 Sungai : tidak terkaji
 Sawah : tidak terkaji

3
i. Keadaan rumah
Jenis rumah:
 Permanen : hampir seluruhnya (97,80 %)
 Semi permanen :-
 Darurat :-

4. Pendidikan
a. Penduduk berdasarkan pendidikan (usia sekolah)
 Penduduk sekolah : SD 101 orang, SMP 61 orang, SMA 97
orang
 Penduduk tidak sekolah : 0 orang
b. Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal
 Tidak sekolah / buta aksara : 0 orang
 Tidak tamat SD : 0 orang
 SD : 101 (32,37 %) orang
 SMP : 61 (19,55 %) orang
 SMA : 97 (31,09 %) orang
 D1/D2/D3 : 5 (1,60 %) orang
 S1 : 13 (4,17 %) orang

5. Fasilitas umum dan kesehatan


a. Fasilitas umum
a) Sarana pendidikan formal
 Jumlah PAUD : 1 buah
 Jumlah TK : Tidak ada
 Jumlah SD/sederajat : Tidak ada
 SLTP/sederajat : Tidak ada
 SMU/sederajat : Tidak ada
 Jumlah PT/sederajat : Tidak ada
b) Organisasi social
c) Sarana ibadah
 Masjid/musolla : 1 buah
 Vihara : Tidak ada
 Gereja : Tidak ada
 Pura : Tidak ada

4
d) Sarana olahraga
 Lapangan sepak bola : Tidak ada
 Lapangan bola volley : Tidak ada
 Lapangan bulu tangkis : Tidak ada
 Lain-lain, sebutkan : Tidak ada
e) Tempat-tempat umum dan industri
 Terminal : Tidak ada
 Pasar : Tidak ada
 Hotel : Tidak ada
 Industri : Tidak ada
c. Fasilitas kesehatan
d. Jenis fasilitas kesehatan
 Rumah Sakit : 1 buah
 Puskesmas : 1 buah
 Posyandu : 1 buah
 Puskesmas Pembantu : Tidak ada
 Polindes : Tidak ada
 Praktek dokter swasta : Tidak ada
 Praktek bidan : Tidak ada

6. Sosial Ekonomi
a. Karakteristik pekerjaan
1. Jenis pekerjaan
 PNS/ABRI : 3 jiwa (0,96 %)
 Pegawai swasta : 52 jiwa (16,67 %)
 Wiraswasta : 20 jiwa (6,41 %)
 Petani (sawah/tambak) : 2 jiwa (0,64%)
 Buruh tani/buruh pabrik : 32 jiwa (10,26 %)
 Nelayan :-
 Lain-lain, sebutkan :-
2. Status pekerjaan penduduk > 18 tahun < 65 tahun
 Penduduk bekerja : 109 jiwa
 Penduduk tidak bekerja : 13 jiwa (4,17 %)
3. Penghasilan rata-rat perbulan
 <Rp 450.000/bulan : Tidak terkaji
 Rp 450.000 – Rp 600.000 : Tidak terkaji

5
 Rp 600.000 – Rp 800.000 : Tidak terkaji
 >Rp 800.000 : Tidak terkaji
 Lain-lain, sebutkan : Tidak terkaji
1. Pengeluaran rata-rata perbulan
 < Rp 150.000 : Tidak terkaji
 Rp 150.000 – Rp 300.000 : Tidak terkaji
 Rp 300.000 – Rp 500.000 : Tidak terkaji
 > Rp 500.000 / bulan : Tidak terkaji
 Lain-lain, sebutkan : Tidak terkaji

7. Keamanan dan Transportasi


a. Keamanan
1. Sarana keamanan
 Pemadam kebakaran : 0 buah
 Instansi polisi : 0 buah
 Poskamling : 1 buah
b. Transportasi
1. Fasilitas transportasi
 Jalan raya : tidak terkaji
 Jalan tol : Tidak terkaji
 Jalan setapak : Tidak terkaji
2. Alat transportasi yang dimiliki masyarakat
 Tidak punya :-
 Sepeda :-
 Mobil : Kendaraan pribadi
 Motor : Kendaraan pribadi
 Lain-lain, sebutkan : Menggunakan ojek
3. Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
 Angkutan / kendaraan umum : Ojek
 Kendaraan pribadi : Motor/mobil

8. Komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada di masyarakat :
 Radio : Tidak terkaji
 TV : Ada
 Telepon : Ada

6
 Majalah/koran : Tidak terkaji
 Lain-lain, sebutkan : Tidak terkaji
b. Teknik penyampaian informasi kepada masyarakat
 Radio – TV : Tidak terkaji
 Papan pengumuman : Tidak terkaji
 Pengeras suara keliling : Tidak terkaji
 Lain-lain, sebutkan : Tidak terkaji

9. Peran serta masyarakat


 Kader kesehatan : 7 orang
 PMR : Tidak terkaji
 LSM : Tidak terkaji

10. Adat-istiadat yang berhubungan dengan kesehatan


 Selamatan : Tidak terkaji
 Rembung desa : Tidak terkaji
 Gotong royong : Tidak terkaji

B. DATA STATUS KESEHATAN


1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Jumlah ibu hamil : 6 orang
b. Pemeriksaan kehamilan
 Teratur : 1-3 kali
 Tidak teratur : Tidak terkaji
c. Kelengkapan imunisasi TT
 Lengkap : Tidak terkaji
 Belum lengkap : Tidak terkaji
d. Jumlah balita : 5 orang
e. Pemeriksaan balita ke posyandu/ puskesmas
 Teratur : Tidak terkaji
 Tidak teratur : Tidak terkaji
f. Kelengkapan imunisasi balita
 Lengkap : Tidak terkaji
 Belum lengkap : Tidak terkaji

7
g. Status gizi balita berdasar KMS
 Garis hijau : Tidak terkaji
 Garis kuning : Tidak terkaji
 Garis Merah : Tidak terkaji

2. Keluarga Berencana
a. Jumlah PUS : 6 orang
b. Keikutsertaan PUS pada program KB
 Ikut program KB : Tidak terkaji
 Belum ikut KB : Tidak terkaji
c. Jenis kontrasepsi yang diikuti
 IUD : Tidak terkaji
 Pil : Tidak terkaji
 Kondom : Tidak terkaji
 Suntik : Tidak terkaji
 Susuk : Tidak terkaji
 MOW : Tidak terkaji
 MOP : Tidak terkaji
 Tidak KB : Sebagian besar (50,46 %) tidak memakai
akseptor KB

3. Kesehatan Gigi (Tidak terkaji)


a. Anak pra sekolah
 Sehat
 Tidak sehat, sebutkan
b. Anak Sekolah
 Sehat
 Tidak sehat, sebutkan
c. Ibu hamil
 Sehat
 Tidak sehat, sebutkan

4. Kesehatan Remaja
a. Jumlah penduduk usia remaja : 44 orang
b. Jenis kegiatan penduduk remaja mengisi waktu luang :
 Kumpul-kumpul : Sebagian besar (78,18%) remaja
 Mengikuti kursus : Tidak terkaji

8
 Olahraga : Tidak terkaji
 Remaja mesjid/gereja : Tidak terkaji
 Lain-lain, sebutkan : Tidak terkaji

5. Kesehatan Lansia
a. Jumlah penduduk lanjut usia : 24 orang
b. Keadaan kesehatan lansia
 Ada masalah (sebutkan) : Hampir setengah dari lansia ( 32 %) sering
menderita penyakit hipertensi
 Tidak ada masalah :-
c. Kegiatan yang dilakukan lansia
 Ada kegiatan (sebutkan) : Hampir seluruhnya (91,67 %) kemandirian
lansia yaitu mandiri dan sebagian kecil ( 8,33
%) beberapa kegiatan dibantu, sebagian besar
(66,67 %) minum kopi, minum teh dan
 Tidak ada kegiatan : Sebagian
merokok besar (66,67 %) lansia tidak bekerja
dan hanya diam di rumah tidak pernah
beraktivitas saat ada virus covid-19. Sebagian
besar (54, 17 %) merasa kesepian karena tidak
ada aktivitas
d. Pendapat penduduk lansia terhadap program kegiatan untuk para lansia
 Perlu : Tidak terkaji
 Tidak perlu : Tidak terkaji
e. Pendapat penduduk lansia terhadap program pelayanan kesehatan untuk para lansia
 Perlu : Tidak terkaji
 Tidak perlu : Tidak terkaji
f. Fasilitas posyandu lansia (Tidak terkaji)
 Ada
 Tidak ada

6. Distribusi penyakit di masyarakat


a. Batuk dan demam : 50 keluarga
b. Hipertensi : 10 keluarga
c. Gastritis : 7 keluarga
d. Covid – 19 : 5 orang

9
C. ANALISIS DATA
No. Data Senjang Etiologi (Interpretasi Masalah
Data) Keperawatan
1. DS : warga RW 04 mengatakan Kurangnya pengetahuan Resiko terjadinya
tidak mempunyai warga RW 04 dalam penyakit hipertensi
pantangan makan dalam memilih makanan
keluarga dan berhubungan sehingga terlalu bebas
adat yang bertentangan dalam memakan makanan
dengan kesehatan yang tidak sehat seperti
yang mengandung garam
DO : Hasil pendataan status gizi beryodium tinggi
di RW 04 Kelurahan
Cimincrang untuk
frekuensi makan lebih dari
setengah keluarga
berjumlah 50 kepala
keluarga (54 %) sehari 3 x
makan, hampir
setengahnya berjumlah 38
keluarga (41,76 %) sehari
2 x makan, dan sebagian
kecil berjumlah 3 kepala
keluarga (3,30 %) sehari 1
x makan, kemudian dalam
pengolahan makanan lebih
dari setengah keluarga
berjumlah 57 kepala
keluarga (62,64 %)
pengolahan makanan
dipotong-cuci-masak,
hampir setengahnya
berjumlah 34 kepala
keluarga (37,36%) dicuci-
potong-masak, dan tidak
satupun dipotong-masak.
Dalam konsumsi lauk-

10
pauk sebagian besar
berjumlah 67 kepala
keluarga (73,63 %) dengan
frekuensi setiap hari
mengkonsumsi lauk pauk,
sebagian besar
mengkonsumsi sayur
dengan frekuensi setiap
hari (59,34 %), hampir
seluruhnya mengkonsumsi
buahbuahan dengan
frekuensi kadang-kadang
(82,42 %). Hampir
seluruhnya warga RW 04
menggunakan garam
beryodium (94,51 %), dan
hampir seluruhnya (91,21
%) warga RW 04 tidak
mempunyai pantangan
makan dalam keluarga dan
berhubungan adat yang
bertentangan dengan
kesehatan

2. DS :RW 04 mengatakan Kurangnya pengetahuan Resiko terjadinya


penyakit yang sering dan Penyuluhan dari penularan covid 19
diderita 3 bulan terakhir tenaga kesehatan kepada
warga 04 terkait
adalah batuk dan demam
pentingnya menjaga
berjumlah 50 keluarga, kesehatan di masa
hipertensi 10 keluarga, pandemi ini
gastritis 7 keluarga, dan
yang terkonfirmasi covid
sebanyak 5 orang

DO : Pola Perawatan Keluarga


Berdasarkan hasil
pendataan yang dilakukan

11
selama 4 hari didapatkan
bahwa penyakit yang
sering diderita 3 bulan
terakhir adalah batuk dan
demam berjumlah 50
keluarga, hipertensi 10
keluarga, gastritis 7
keluarga, dan yang
terkonfirmasi covid
sebanyak 5 orang. Dalam
pertolongan pertamanya
hampir seluruhnya dibawa
ke tempat pelayanan
kesehatan yaitu
Puskesmas (91,21 %), dan
sebagian kecil ke Rumah
Sakit (7,69 %).

3. DS : remaja di RW 04 merasa Kurangnya Pengetahuan Resiko terjadinya


stress dengan sekolah dan Penyuluhan dari penularan virus
daring karena jaringan tenaga kesehatan kepada covid 19 dan
remaja RW 04 terkait peningkatan
atau karena bosan,
pentingnya menjaga jarak penyakit paru-paru
sehingga sering kali saat pandemi dan bahaya seperti PPOK, ispa
mereka keluar rumah meroko bagi kesehatan dll
bersama remaja yang lain paru-paru.
untuk bermain padahal
kondisi sedang darurat
covid 19, dan kebiasaan
tidak sehat remaja saat
berkumpul hampir
setengahnya merokok.
DO : Pengkajian Kesehatan
Remaja didapatkan data
bahwa Kegiatan waktu
luang remaja di RW 04
seluruhnya (80 %) diisi
dengan sekolah daring, 20

12
%bermain gadget/HP dan
menonton tv. Sebagian
besar (78,18 %) remaja di
RW 04 merasa stress
dengan sekolah daring
karena jaringan atau
karena bosan, sehingga
sering kali mereka keluar
rumah bersama remaja
yang lain untuk bermain
padahal kondisi sedang
darurat covid 19, dan
kebiasaan tidak sehat
remaja saat berkumpul
hampir setengahnya
merokok. Kesehatan
Dewasa 74 Di RW 04
sebagian besar tidak ada
masalah kesehatan (82,32
%), dan hampir
setengahnya kebiasaan
yang tidak sehat pada
dewasa yaitu merokok
(32,04 %).

4. DS : warga RW 04 mengatakan Kurangnya Penyuluhan Resiko terjadinya


Perawatan Bayi/Balita dari tenaga kesehatan berbagai penyakit
Jumlah bayi/balita di RW kepada warga 04 terkait pada bayi karena
04 terdapat 25 jiwa pentingnya perawatan tidak ade kuatnya
dimana 10 diantaranya pada balita dalam hal sistem imun bayi
belum melakukan imunisasi, kms dan
imunisasi, dan posyandu.
setengahnya balita tidak
memiliki KMS dan tidak
pernah dating ke
posyandu.

13
DO : Hasil pengkajian PUS di
RW 04 didapatkan data
ibu hamil (6 orang) tidak
mempunyai keluhan
kehamilan seperti oedeme,
sakit kepala, lemah,
pendarahan, dll.
Kunjungan ANC semua
ibu hamil telah diperiksa
sebanyak 1-3 kali selama
kehamilan di puskesmas
(66,67 %) dan di rumah
sakit (33,33 %). Dalam
mengkonsumsi tablet Fe 5
orang ibu hamil (83,33 %)
meminum tablet Fe.
Dalam hal tempat
pertolongan persalinan
masyarakat di RW 04
seluruhnya (100%) di
tenaga kesehatan. Di RW
04 terdapat 60 PUS dan
sebagian besar (50,46 %)
tidak memakai akseptor
KB . Perawatan
Bayi/Balita Jumlah
bayi/balita di RW 04
terdapat 25 jiwa dimana
10 diantaranya belum
melakukan imunisasi, dan
setengahnya balita tidak
memiliki KMS dan tidak
pernah dating ke
posyandu.

14
5. DS : warga mengatakan 1. kurangnya pengetahuan Resiko terjadinya
pembuangan air limbah masyarakat tentang pencemaran
hampir setengahnya (42,86 lingkungan
kesehatan lingkungan
%) dialirkan ke sungai,
dimana sebagian besar
kondisinya terbuka dan
Pembuangan sampah (85
%) sampah dibakar, dimana
kondisi tempat sampah
sebagian besar (56,04 %)
terbuka dan tidak kedap air
dan kondisi air limbah
sebagian besar (76,92 %)
terbuka.
6. DS : Warga mengatakan Dalam 2. ketidakmampuan Resiko terjadinya
konsumsi lauk-pauk mengatur kandungan gizi gangguan
sebagian besar berjumlah dalam mengkonsumsi lauk pemenuhan nutrisi
67 kepala keluarga (73,63 pauk. kurang dari
%) dengan frekuensi setiap kebutuhan tubuh
hari mengkonsumsi lauk pada masyarakat
pauk, sebagian besar RW 04
mengkonsumsi sayur
dengan frekuensi setiap hari
(59,34 %), hampir
seluruhnya mengkonsumsi
buahbuahan dengan
frekuensi kadang-kadang
(82,42 %).
frekuensi makan lebih dari
setengah keluarga
berjumlah 50 kepala
keluarga (54 %) sehari 3 x
makan, hampir setengahnya
berjumlah 38 keluarga
(41,76 %) sehari 2 x makan,
dan sebagian kecil
berjumlah 3 kepala

15
keluarga (3,30 %) sehari 1 x
makan, kemudian dalam
pengolahan makanan lebih
dari setengah keluarga
berjumlah 57 kepala
keluarga (62,64 %)
pengolahan makanan
dipotong-cuci-masak,
hampir setengahnya
berjumlah 34 kepala
keluarga (37,36%) dicuci-
potong-masak, dan tidak
satupun dipotong-masak

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit hipertensi di rw 04 kelurahan daring, kecamatan
genteng kota bandung b.d kurangnya pengetahuan masyarakat akibat pola makan yang
tidak baik atau tidak adanya pantangan dalam memilih makanan
2. Resiko terjadinya penyakit pada bayi/balita di rw 04 akibat tidak melakukan imunisasi
dan tidak pernah datang ke posyandu b.d kurang pengetahuan masyarakat tentang akibat
tidak melakukan imunisasi
3. Resiko terjadinya pencemaran lingkungan di rw 04 kelurahan daring, kecamatan
genteng kota bandung akibat pembuangan limbah ke sungai dan pembakaran sampah
terbuka b.d kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan
4. Resiko terjadinya penyakit paru-paru seperti batuk, ppok, ispa dll b.d kebiasaan merokok dan
polusi di lingkungan di rw 04 kelurahan daring, kecamatan genteng kota bandung
5. Resiko terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
masyarakat RW 04 b.d ketidakmampuan mengatur kandungan gizi dalam
mengkonsumsi lauk pauk.

16
6. Resiko terjadinya penularan virus covid-19 di rw 04 kelurahan daring, kecamatan
genteng kota bandung b.d kurangnya pengtahuan masyarakat tentang penularan wabah
covid-19

17

Anda mungkin juga menyukai