Anda di halaman 1dari 130

MAKALAH

ANATOMI DAN STRUKTUR SALURAN PENCERNAAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi

Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Endang Sutjiati. M.Kes.

Oleh:

1.Fikrotun Roudhotul Aisy (P17110203054)


2.Alissa Qotrunnada (P17110203055)
3.Fitriana Rahmasari (P17110203056)
4.Aprilia (P17110203057)

5.Denise Septi Lahiria (P17110203058)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


TAHUN AJARAN 2020/2021
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI D-3 GIZI 1B

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah nya
lah sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dengan baik.
Makalah ini membahas tentang " anatomi dan struktur saluran pencernaan". Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui anatomi serta struktur saluran pencernaan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenan.

Malang, September 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................1
KATA PENGANTAR ..................................................................2
DAFTAR ISI .................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang
…………………………………………4
1.2 Tujuan Masalah
…………………………………………4
1.3 Rumusan Masalah
……………………………………4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pencernaan...........................................................…5
2.2 Fungsi Saluran Pencernaan………………………….……6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................…..7
3.2 Saran ...............................................................................…...7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................……8

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Anatomi adalah ilmu yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk
hidup. Sedangkan fisiologi berkaitan dengan kerja tubuh manusia. Sistem pencernaan adalah

3
sistem di dalam tubuh mahklul hidup yang berkaitan dengan metabolisme tubuh dan
penyerapan makanan. Proses pencernaan melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-
kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan
sistem pencernaan dan berkoordinasi secara seimbang. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.

Agar makanan dapat diserap oleh tubuh, maka makanan harus dicerna terlebih dahulu
sehingga bisa di serap usus halus. Berbagai zat yang dicerna oleh organ pencernaan yaitu
karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangakan zat mineral, vitamin, air tidak mengalami proses
pencernaan. Pencernaan pada manusia dibedakan menjadi 2, yaitu pencernaan mekanik yang
melibatkan proses di dalam mulut saat kita mengunyah makanan atau biasa disebut
pencernaan fisik, dan yang kedua yaitu pencernaan kimiawi yang melibatkan enzim dalam
tubuh yang membantu proses pencernaan, sehingga hasil dari pencernaan dapat dimanfaatkan
oleh tubuh.

1.2 Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini untuk memberikan informasi serta pengetahuan


tentang anatomi dan struktur saluran pencernaan manusia.

1.3. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini penyusun merumuskan beberapa masalah yaitu :

1. Apakah pengertian dari sistem pencernaan ?


2. Apakah fungsi saluran pencernaan?
3. Apa saja organ-organ yang terkait dengan sistem pencernaan manusia ?
4. Bagaimana  proses pencernaan makanan di dalam tubuh ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan


menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem

4
pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh
tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang berguna pada organ dalam dan
bagian tubuh secara keseluruhan. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah
dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu
terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses
pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan
lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil
dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu
kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk
mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat
makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga
mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air.
Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator
dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’
pencernaan melalui defekasi.
2.2 Fungsi saluran pencernaan

5
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.


2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri,
dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar
dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengap enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.

Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses
pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi
bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses pencernaan pada
manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara
kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar
menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan
bantuan enzim.

Fungsi saluran pencernaan untuk memproses makanan dan memilah zat yang
terkandung oleh tubuh untuk dijadikan energi.

3.2 SARAN
Menjaga asupan makanan penting dilakukan karena secara tidak langsung menjaga
saupan makanan menjaga sistem pencernaan dari gangguan yang timbul dari asupan
makanan tersebut.

7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Irawan Sapto. 2020. “Proses Pencernaan Makanan dan Waktu Normal yang
Dibutuhkan Tubuh”. Kompas.com.
https://amp.kompas.com/health/read/2020/06/10/095900768/proses-pencernaan-
makanan-dan-waktu-normal-yang-dibutuhkan-tubuh, di akses pada 06 September
2020
Duniapcoid. 2020. “Sistem Pencernaan Manusia”,
https://dunia.pendidikan.co.id/sistem-pencernaan/, di akses 05 September 2020
Era. 2020. “Bagaimana Proses Terjadinya Pencernaan Makanan Dalam Tubuh Kita?”.
Kumparan. https://kumparan.com/berita-hari-ini/bagaimana-proses-terjadinya-
pencernaan-makanan-dalam-tubuh-kita-1tZpOiu8fN3, di akses pada 06 September
2020
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/anatomi-sistem-pencernaan/?amp, di
akses pada 06 September 2020
Shabrina, Andisa. 2019. “Memahami Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan
Manusia”,
Wibowo, Daniel susilo. 2005. “Memperkenalkan: Sistem Saraf Saluran Pencernaan
sebagai Otak Kedua”, https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/148603
-ID-memperkenalkan-sistem-saraf-saluran-
penc.pdf&ved=2ahUKEwi7gO6i49PrAhXYcn0KHaUSBB8QFjADegQIAxAB&
usg=AOvVaw0StzPaU9I3GpDpdXFNZ-FN, di akses pada 06 September 2020

8
LAPORAN MANDIRI FUNGSI SALURAN PENCERNAAN MULAI MULUT
SAMPAI ANUS

Dosen Pembimbing : Ibu Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

2.3 Luh Ayu Kusuma Wijaya (P17110203059)


2.4 Riza Lutfi Ana (P17110203060)
2.5 Dwi Wulan Lestari (P17110203061)
2.6 Syahda Adenia Safira (P17110203062)
2.7 Athalia Mayrhanitha (P17110203063)

1B / D3 GIZI

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

Tahun Akademik 2020 / 2021

9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah - Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Fungsi Saluran Pencernaan Mulai Mulut Sampai Anus” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Rr. Endang
Sutjiati, M.Kes, selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna  dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Fungsi Saluran Pencernaan Mulai Mulut Sampai Anus.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata - kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

Malang, 08 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
1.4 Manfaat Bagi Penulis (Mahasiswa).............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Saluran Pencernaan Manusia……………………….................................2
2.2 Fungsi Saluran Pencernaan Manusia……………………………...............................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem pencernaan manusia adalah sistem yang membantu dalam mencerna


makanan untuk menghasilkan energi bagi seluruh anggota tubuh. Makanan yang
masuk ke dalam mulut akan melalui proses pencernaan yang di gunakan untuk
mengubah makanan tersebut menjadi energi dan pada akhirnya melewati proses
pembuangan melalui anus di hasilkan berupa fases.
Nah, proses perjalanan makanan dari mulut sampai ke proses pembuangan ini
disebut sistem pencernaan. Sistem pencernaan adalah sistem yang membantu
mencerna makanan yang di konsumsi sehingga mudah di cerna oleh tubuh yang
berguna untuk menghasilkan energi bagi seluruh anggota tubuh.
Makanan yang di serap berupa nutrisi di bantu oleh enzim untuk memecah
molekul komplek menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga mudah di serap
oleh tubuh. Lalu bagaimana anatomi sistem pencernaan manusia? Anatomi sistem
pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, dan anus. Dibawah ini akan di bahas mengenai fungsi dari saluran pencernaan
manusia mulai dari mulut sampai anus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu saluran pencernaan manusia?
2. Bagaimana fungsi dari saluran pencernaan manusia mulai dari mulut sampai
anus?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu saluran pencernaan manusia
2. Memahami fungsi dari saluran pencernaan manusia mulai dari mulut sampai anus
1.4 Manfaat Bagi Penulis (Mahasiswa)
1. Menambah wawasan tentang saluran pencernaan manusia
2. Mengetahui fungsi saluran pencernaan manusia
3. Memahami saluran pencernaan manusia

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan (Gastrointestinal) adalah saluran yang panjang bermula dari


mulut sampai ke anus. Organ dalam saluran pencernaan ini sudah sering kita kenal seperti
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
2.2 Fungsi Saluran Pencernaan Manusia

1. Mulut

Bisa dikatakan bahwa mulut adalah pintu gerbang dari sistem pencernaan makanan
karena menjadi pintu utama ketika makana masuk. Mulut berfungsi untuk mengunyah
makanan menjadi lebih halus agar lebih mudah ditelan.Makanan melalui mulut akan
mengalami proses pencernaan secara kimia dan mekanik. Organ yang membantu proses
percernaan dalam mulut seperti lidah, gigi dan kelenjar air liur.
Secara mekanik, Gigi akan memotong makanan menjadi bagian yang lebih kecil,
yang kemudian akan dibasahi oleh air liur sehingga memudahkan lidah dan otot-otot lainya
mendorong makanan dalam tenggorokan (faring) dan melewatkannya ke dalam
kerongkongan.

4
2. Kerongkongan

Setelah makanan melalui mulut dan ditelan, makanan akan melalui tengorokan
(faring) dan kerongkongan (esophagus).Kerongkongan berperan dalam mengantarkan
makanan yang sudah ditelan untuk melalui proses selanjutnya dalam lambung. Gerakan
kerongkongan yang berkontraksi untuk mendorong makanan ke lambung disebut gerak
peristaltik.Terdapat pada ujung kerongkongan berupa cincin otot (sfingter) yang mengatur
jalannya makanan masuk ke lambung dan menutup secara teratur untuk mencegah makanan
kembali ke kerongkongan.
3. Lambung

Lambung Manusia
Lambung atau ventrikulus mempunyai bentuk seperti kantong yang menggelembung
dan berada pada bagian kiri perut.

5
Lambung mempunyai tiga fungsi utama:
1. Tempat menyimpan makanan sementara sebelum disalurkan ke organ selanjutnya
2. Memecah dan mengaduk makanan dengan mekanisme gerak peristaltic
3. Mencerna dan menghancurkan makanan dengan bantuan enzim dalam lambung
Hanya beberapa zat seperti air dan alkohol yang langsung di serap oleh lambung. Zat - zat
makanan lainnya harus melalui mekanisme pencernaan dalam lambung.
4. Usus Halus

Sistem pencernaan usus halus manusia


Usus halus berbentuk tabung tipis yang panjangnya 10 meter seperti selang yang
digulung, dimana permukaan bagian dalamnya penuh dengan tonjolan dan lipatan.Hasil
makanan dari lambung biasanya dalam bentuk semi padat atau chyme. Chyme inilah yang
kemudian dilepaskan secara sedikit demi sedikit melalui otot pylori sphincter bagian pertama
dari usus halus disebut duodenum (usus 12 jari).terdapat tiga bagian utama dari usus halus
yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong) dan ileum (bagian akhir).
Usus dua belas jari (duodenum) berperan dalam proses pencernaan makanan secara
kimiawi dengan bantuan getah empedu dan getah pankreas. Selanjutnya makanan, akan
melalui usus jejunum untuk membantu proses pencernaan makanan secara kimiawi melalui
enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus seperti disakaridase (seperti maltase, laktase, dan
sukrase), aminopeptidase, dipeptidase, serta enterokinase. Bagian akhir usus halus adalah
ileum yang mana bertugas dalam menyelesaikan proses penyerapan nutrisi dan menyerap
asam empedu untuk dapat didaur ulang lagi.

6
5. Usus Besar

Sistem pencernaan manusia lambung


Proses penyerapan dari usus halus yang masih belum maksimal kemudian akan
dilanjutkan oleh usus besar.Usus besar berbentuk seperti huruf U terbalik yang panjangnya
sekitar 5-6 meter. Terdapat tiga bagian utama usus besar yaitu sekum (cecum), kolon dan
rektum (rectum).Sekum berbentuk seperti kantong yang berfungsi menyerap nutrisi yang
tidak dapat diserap usus halus. Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar yang berfungsi
sebagai tempat cairan dan garam diserap.
Rektum adalah bagian akhir dari usus besar. Rektum terhubung langsung keanus
sehingga bagian ini berfungsi untuk tempat penyimpanan tinja sebelum dikeluarkan oleh
anus.Fungsi utama usus besar adalah membuang air dan garam yang tidak dapat dicerna dan
membentuk limbah padatan yang dapat dikeluarkan.
6. Anus

7
Anus berfungsi untuk proses defekasi feses dan mengatur keluarnya fases. Defekasi
adalah proses membuang kotoran sisa pencernaan dalam bentuk feses. Hasil akhir dari
sistem pencernaan makanan berupa fases atau kotoran.

8
BAB III
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa saluran pencernaan


(gastrointestinal) adalah saluran yang panjang bermula dari mulut sampai ke anus.
Terdapat beberapa organ pencernaan seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus. Mulut adalah pintu gerbang dari sistem penccernaan
makanan. Berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah
ditelan. Kerongkongan berperan dalam mengantarkan makanan yang sudah ditelan
untuk melalui proses selanjutnya dalam lambung. Lambung mempunyai tiga fungsi
utama yaitu tempat penyimpanan makanan sementara, memecah dan mengaduk
makanan, dan mencerna dang menghancurkan makanan dengan bantuan enzim.

Pada usus halus, terdapat tiga bagian utama dari usus halus yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), bagian akhir (ileum). Sedangkan pada
usus besar terdapat tiga bagian utama yaitu sekum, kolon, dan rektum. Fungsi utama
usus besar yaitu membuang air dan garam yang tidak dapat dicerna dan membentuk
limbah padatan yang dapat dikeluarkan. Yang terakhir adalah anus. Anus memiliki
fungsi sebagai proses defekasi feses dan mengatur keluarnya fases.

6.2 Saran
Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia ini, kita
mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat mengenal lebih
dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organ-organ yang menyusun
system tersebut, cara kerja suatu system pada tubuh kita, zat-zat atau enzim yang
membantu dalam proses system tersebut atau hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu
salah satu system organ. Disini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang
baru yang belum kita ketahui seluruhnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Irawan Sapto. 2020. “Proses Pencernaan Makanan dan Waktu Normal yang
Dibutuhkan Tubuh”. Kompas.com.
https://amp.kompas.com/health/read/2020/06/10/095900768/proses-pencernaan-
makanan-dan-waktu-normal-yang-dibutuhkan-tubuh, di akses pada 06 September
2020

https://www.dosenpendidikan.co.id/gerak-peristaltik/

Cheng, L. K., O'Grady, G., Du, P., et al (2010). Gastrointestinal system. Wiley
interdisciplinary reviews. Systems biology and medicine, 2(1), 65-79.

https://www.docdoc.com/id/info/body/stomach

SETIAWAN, S. (2020, 6 25). gurupendidikan.com. Retrieved from


guruendidikan.com web site: https://www.gurupendidikan.co.id/pencernaan//

10
MAKALAH
FUNGSI GERAKAN PADA SALURAN PENCERNAAN
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Anatomi Fisiologi
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Aisyah Hibbi Ridhwanullah (P17110203068)


2. Azizenda Fatha Jannata (P17110203064)
3. Fatiya Rifa’ul Husna (P17110203065)
4. Mita Oktaviani (P17110203067)
5. Salsabila Salma Shafariezky (P17110203066)

KELAS 1B
PROGRAM STUDI D-III GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2020/2021

11
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Anatomi
Fisiologi ini tepat pada waktunya. Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen mata
kuliah Anatomi Fisiologi, Ibu Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan
kesalahan, hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam
keterbatasan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dan
perbaikan dalam makalah ini yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
menambah pengetahuan. Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Wassalamualaikum wr.wb

Malang, 03 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Saluran Pencernaan .............................................................................2


2.2 Mekanisme sistem Saluran Pencernaan.................................................................2
2.3 Pergerakan Saluran Pencernaan.............................................................................3
2.4 Fungsi gerakan peristaltik Saluran Pencernaan.....................................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan menuriut Secara mekanik adalah Proses mencerna makanan dengan
mengunyah dan ditekan sampai menjadi seperti bubur. Dan menurut secara kimiawi adalah Proses
mencerna makanan dengan menggunakan enzim yang akan menghancurkan ikatan-ikatan senyawa
kompleks yang ada dalam makanan tersebut. Enzim-enzim tersebut sangat dibutuhkan karena ketika
masih dalam bentuk makanan utuh, senyawa di dalamnya masih dalam bentuk molekul kompleks,
atau makromolekul yang terdiri dari lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat.
Untuk dapat mengolah berbagai macam senyawa tersebut, sistem pencernaan kita terdiri dari
berbagai macam organ yang fungsinya melakukan penguraian mekanik dan kimiawi tadi. Diantaranya
adalah Mulut, Kerongkongan, Lambung, Usus Halus, Usus Besar hingga Anus.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
b. Bagaimana Mekanisme Sistem Saluran Pencernaan?
c. Bagaimana Gerakan Pada Saluran Pencernaan Serta Mekanismenya?
d. Apa saja Manfaat Gerakan Peristaltik Pada Sistem Pencernaan?

1.3 Tujuan Pembahasan


a. Mengetahui Pengertian dari Sistem Pencernaan
b. Mengetahui Mekanisme Sistem Saluran Pencernaan
c. Mengetahui Gerakan pada Saluran Pencernaan dan Mekanismenya
d. Mengetahuo Manfaat Gerakan Sistem Pencernaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan adalah serangkaian jaringan organ yang bekerja untuk


mencerna makanan. Di dalam saluran pencernaan, makanan akan mengalami proses
pencernaan, baik secara mekanik maupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik
adalah proses pengubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk yang
lebih kecil atau halus. Proses itu terjadi di dalam mulut dengan bantuan gigi dan lidah.
Pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung dengan bantuan gerak
peristaltik dinding lambung, sehingga makanan seperti diaduk. Sedangkan, pencernaan
secara kimia adalah proses pengubahan zat makanan dari bentuk yang kompleks menjadi
bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim pencernaan. Misalnya saja,
pengubahan protein menjadi asam amino yang dilakukan oleh enzim tripsin.

Fungsi sistem pencernaan mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan


tubuh. Nutrisi tersebut nantinya diperlukan untuk proses perkembangan, perbaikan sel
tubuh, temasuk sebagai sumber energi sehari-hari. Ketika proses itu selesai, organ
pencernaan kemudian dengan mudah mengemas limbah padat makanan untuk dibuang
sebagai feses.

2.2 Mekanisme Sistem Saluran Pencernaan

4
5. Mulut
Ketika di mulut akan terjadi pemecahan makanan melalui proses mekanik dan
kimiawi. Setalah proses tersebut makanan akan didorong menuju kerongkongan lewat
bantuan lidah.
- Proses menelan makanan
Agar makanan masuk ke dalam saluran pencernaan di dalam rongga perut untuk
diproses lebih lanjut, makanan harus ditelan. Proses menelan terbagi atas :
1 Gerakan sadar, yaitu gerakan lidah yang menekan makanan ke atas dan
mendorong makanan ke belakang kemudian masuk ke dalam kerongkongan.
2 Gerakan tidak sadar, yaitu gerakan di daerah faring, berupa reflex yang
menggerakkan laring ke atas sehingga epiglottis menutup glottis.
6. Kerongkongan (Esophagus)
Kerongkongan akan menerima makanan dari mulut saat proses menelan. Epiglotis
adalah lipatan kecil yang terdapat di tenggorokan saat seseorang menelan untuk
mencegah kejadian tersedak (ketika makanan masuk ke tenggorokan). Serangkaian
kontraksi otot di dalam kerongkongan yang disebut peristaltik mengantarkan makanan
untuk menuju ke perut. Tetapi, pertama-tama otot mirip cincin di bagian bawah
kerongkongan yang disebut sfingter esofagus bagian bawah, harus rileks terlebih dahulu
untuk membiarkan makanan masuk. Sfingter kemudian berkontraksi dan mencegah isi
perut mengalir kembali ke kerongkongan. Akan tetapi, kerongkongan ini tidak
menghasilkan enzim pencernaan dan tidak melakukan absorbsi sari makanan.

2.3 Gerakan Pada Saluran Pencernaan Serta Mekanismenya


5
Dalam saluran pencernaan satu-satunya gerakan yang terjadi adalah gerakan
peristaltik. Gerakan peristaltik merupakan gerakan yang terjadi pada otot-otot pada
saluran pencernaan yang menimbulkan gerakan semacam gelombang sehingga
menimbulkan efek menyedot atau menelan makanan yang masuk kedalam saluran
pencernaan. Gerak peristaltik merupakan gerak otot kerongkongan berkontraksi sehingga
dapat mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerak persitaltik hanya berfungsi
untuk mendorong makanan menuju lambung, tidak untuk mencerna makanan.

Proses menelan dimulai dengan adanya gelombang peristaltik primer yang


menyapu dari pangkal ke ujung kerongkongan, mendorong bolus di depannya menelusuri
kerongkongan untuk masuk ke lambung. Gelombang peristaltik memerlukan waktu
sekitar 5 sampai 9 detik untuk mencapai ujung bawah kerongkongan. Perambatan
gelombang dikontrol oleh pusat kerongkongan, dengan persarafan melalui saraf vagus.
Sewaktu gelombang peristaltik menyapu menuruni kerongkongan, sfingter gastro
esofagus melemas secara refleks sehingga bolus dapat masuk ke dalam lambung. Setelah
bolus masuk ke lambung, proses menelan tuntas dan sfingter gastro esofagus kembali
berkontraksi. Kemudian makanan akan menuju usus kecil untuk dicerna, pada tahap ini
gerakan peristaltik akan melambat. Setelah itu, akan menuju usus besar untuk
penyerapan, lalu menuju anus.

Cara mendorong makanan dalam sistem pencernaan manusia adalah dengan


gelombang kontraksi otot yang bergerak terus menerus untuk mendorong isinya ke
bawah. Selain mendorong makanan, kontraksi ini juga membantu mengaduk makanan
dan cairan pencernaan yang berbeda sehingga menjadi campuran lengket yang disebut
dengan Chyme. Seperti yang ditutupi dari Horwstuff works, perut yang berbunyi
merupakan hasil dari proses mendorong makanan ini yaitu pergerakan antara benda
padat, cairan Chyme serta adanya gas dan udara.

Mengapa kontraksi otot sudah terjadi meskipun perut masih kosong? Alasannya
berkaitan dengan rasa kelaparan dan juga nafsu makan. Setelah dua jam perut kosong,
maka perut mulai memproduksi lagi hormon yang dapat menstimulasi saraf lokal untuk
mengirim pesan ke otak. Selanjutnya otak akan membalas dengan memberi sinyal pada
otot pencernaan untuk memulai kembali gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik ini yang

6
pertama untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tidak ikut tercerna, selanjutnya
gerakan ini akan membuat seseorang merasa lapar kembali. Kontraksi otot ini akan
terjadi setiap jam dan berlangsung 10-20 menit hingga perut terisi oleh makanan. Tapi
jika bunyi yang dihasilkan oleh perut terlalu berlebihan, bisa jadi itu merupakan salah
satu tanda ada yang tidak beres di perut seperti sindrom iritasi usus besar. Pada kasus ini
biasanya diikuti dengan keluhan lain pada daerah gastrointestinalnya. Jadi cara untuk
mengontrol perut yang berbunyi adalah dengan mengonsumsi makan-makanan kecil dan
jangan langsung makan yang berat serta kurangi makanan yang mengandung gas agar
bunyinya tidak bertambah besar.

2.4 Manfaat Gerakan Peristaltik Pada Sistem Pencernaan


Gerakan peristaltik sangat bermanfaat bagi system pencernaan karena dengan
adanya gerakan peristaltik, dapat mengakibatkan makanan yang dimakan oleh manusia
dapat dicerna dengan baik. Jika tidak ada gerakan peristaltik makanan yang kita makan
tidak dapat dicerna dengan sempurna. Oleh karena itu, dengan adanya gerakan peristaltik
pada pencernaan, makanan bisa dihancurkan oleh lambung dengan gerakan-gerakan otot-
otot pada lambung. Sehingga makanan yang pada awalnya keras jika melewati lambung
akan hancur seperti bubur yang akan mudah diserap oleh usus halus dan usus besr yang
pada akhir akan dikeluarkan melalui anus. Dengan adanya gerakan peristaltik yang terjadi
pada lambung makanan yang dimakan oleh manusia dapat dicerna secara kimiawi.
Karena dengan adanya gerakan otot-otot yang terjadi sehingga makanan yang dimakan
diaduk-aduk dalam lambung.
.

7
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Saluran pencernaan merupakan saluran panjang yang terdapat dalam tubuh untuk
mencerna makanan mulai dari mulut hingga anus. Di dalam saluran pencernaan terdapat satu
gerakan yang melancarkan makanan tercerna dengan baik yaitu gerakan peristaltik. Gerak
peristaltik adalah gerakan yang terjadi pada otot-otot saluran pencernaan yang menimbulkan
gerakan semacam gelombang sehingga menyebabkan efek menyedot atau menelan makanan
yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Gerak peristaltik juga merupakan gerak otot
kerongkongan yang berkontraksi sehingga dapat mendorong makanan masuk ke dalam
lambung. Gerak ini hanya berfungsi untuk mendorong makanan menuju lambung, tidak
untuk mencerna makanan.
Gerak peristaltik akan bekerja ketika makanan atau air (bolus) memasuki saluran gastro-
intestinal, otot-otot di saluran ini akan relaksasi dan menekan dengan gerakan yang
bergelombang yang memungkinkan bolus dapat lewat. Gerakan otot-otot tersebut terjadi
untuk mencegah makanan bergerak kembali. Hal ini akan berlanjut sampai bolus mencapai
lambung. Kemudian makanan akan menuju usus kecil untuk dicerna, pada tahap ini gerakan
peristaltik akan melambat. Setelah itu, menuju usus besar untuk penyerapan, lalu menuju
anus. Dengan adanya gerakan peristaltik ini makanan akan lebih mudah dicerna dengan baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://saintif.com/fungsi-kerongkongan/

https://www.dosenpendidikan.co.id/gerak-peristaltik/

https://www.slideshare.net/MuhammadMunandar2/sistem-pencernaan-fungsi-dan-pergerakan-
saluran-cerna

https://www.zonareferensi.com/fungsi-kerongkongan/

https://health.kompas.com/read/2020/06/06/080200668/sistem-pencernaan--fungsi-organ-dan-
cara-menjaga-agar-tetap-sehat?page=all

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/anatomi-sistem-pencernaan/

9
Tugas Kelompok

Fungsi Pengangkutan Dan Pencampuran Makanan

Dalam Saluran Pencernaan

Oleh Kelompok 4 :

1. ALIF RAIHAN AKBAR ADZANI (P17110203070)


2. SEALVANA BIN GAMA (P17110203071)
3. DERYS AYU EKA FAHREZI (P17110203072)
4. TRIAS UTAMI (P17110203073)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN GIZI / D3 GIZI MALANG

10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, terutama nikmat
iman dan Islam. holawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan laporan
sebagai tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi.

Dalam laporan ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang fungsi pengangkutan dan
pencampuran makanan dalam saluran pencernaan. Dalam penyelesaian laporan ini, kami
mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes. selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi
Politeknik Kesehatan Malang,
2. Orang tua kami yang banyak memberikan semangat dan bantuan, baik moril maupun
materil.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.

Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
mendatang.

I
DAFTAR ISI

BAB 1

Latar Belakang…………………………………………………………………………………….……1

Tujuan…………………………………………………………………………………………………..1

Manfaat…………………………………………………………………………………………………1

BAB 2

Pengertian Fungsi pengangkutan dan pencampuran makanan dalam saluran pencernaan……3

Anatomi dan Struktur dari Fungsi Pengangkutan dan Pencampuran Makanan dalam Saluran
Pencernaan…………………………………………………………………………………….5

Fungsi………………………………………………………………………………………….7

BAB 3

Kesimpulan…………………………………………………………………………….……10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….11

II
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Mencerna adalah memecah bahan makanan yang molekulnya berukuran besar menjadi
molekul yang lebih kecil sehingga memungkinkan diserap oleh usus halus. Bahan makanan yang
dicerna adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Air, vitamin, dan mineral tidak dicerna karena
sudah berukuran kecil, sehingga langsung diserap oleh usus. Agar bisa diserap usus halus,
karbohidrat dipecah menjadi glukosa (monosakarida), protein menjadi asam amino, dan lemak
dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Pada proses pencernaan berlangsung pencernaan
mekanik dan khemis. Pencernaan secara mekanik adalah proses penghancuran makanan oleh gigi
atau gerak peristaltik lambung. Sedangkan pencernaan khemis (enzimatis) adalah pencernaan
secara kimiawi yang dilakukan oleh enzim.

Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu melalui darah dan melalui limfe
(pembuluh chyll). Asam amino, glukosa, dan vitamin BC (larut dalam air) diserap usus dan
dibawa oleh darah melalui vena porta menuju hati. Inilah yang disebut vena porta hepatica. Di
hati kadar glukosa diatur dengan cara diubah menjadi glikogen oleh hormon insulin, baru dikirim
ke jantung melalui vena hepatica untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Proses pencernaan melibatkan pencampuran koreografi makanan dengan getah


pencernanan (digestive juice) meliputi asam kuat, garam empedu deterjen, dan enzim aktif.
Tubuh kemudian memaksimalkan penyerapan nutrisi yang dicerna. Setelah zat-zat berguna ini di
serap,mereka di angkut melalui system peredaran darah ke sel-sel, yang menggunakannya untuk
energi atau sebagai molekul baru untuk membangun dan memelihara jaringan dan organ.
Memang, sistem pencernaan adalah “makanan di atas roda” tubuh.

II. Tujuan

1. Tujuan dibuatnya laporan ini adalah kitadapat mengetahui bagaimana pengangkutan


serta pencampuran makanan yang ada di dalam saluran pencernaan manusia.

2. Menambah ilmu serta wawasan tentang saluran pencernaan manusia.

1
2

III. Manfaat

 Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah
didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya.
 Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran di
bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fungsi pengangkutan dan pencampuran makanan dalam saluran


pencernaan

Sesudah mendapatkan makanan sesuai selera, makanan tersebut kemudian mengalami proses
pencernaan. Proses pencernaan dimulai dengan cara mengunyah, menelan, dan mendorong
makanan ke saluran pencernaan. Makanan yang kita makan mengandung berbagai nutrisi, yang
digunakan untuk membangun jaringan tubuh baru dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Makanan juga penting untuk hidup karena itu adalah satu-satunya sumber energi kimia. Namun,
sebagian besar dari makanan yang kita makan terdiri dari molekul yang terlalu besar untuk
digunakan oleh sel-sel tubuh. Oleh karena itu, makanan harus dipecah menjadi molekul yang
cukup kecil untuk masuk ke sel-sel tubuh, proses ini dikenal sebagai pencernaan. Organ yang
terlibat dalam pemecahan makanan secara kolektif disebut sistem pencernaan Hal ini
berhubungan erat dengan sistem kardiovaskular sehingga sangat penting untuk memproses
makanan yang kita makan. Ada dua kelompok organ menyusun sistem pencernaan yaitu saluran
gastrointestinal (GI) dan organ pencernaan aksesori. saluran Gastrointestinal (GI) atau saluran
pencernaan, adalah tabung berkesinambungan yang meluas dari mulut ke anus melalui rongga
dada dan abdominopelvic. Organ saluran pencernaan meliputi mulut, pharynk, kerongkongan,
lambung, usus kecil, dan usus besar. Organ pencernaan aksesori termasuk gigi, lidah, saliva
kelenjar, hati, kandung empedu, dan pankreas. Makanan adalah sumber energi bagi tubuh.
Kandungan nutrisi di dalamnya akan memberikan energi serta zat lain yang diperlukan oleh sel-
sel pada tubuh. Namun sebelumnya makanan harus melalui proses pencernaan hingga menjadi
bagian yang cukup kecil dan dapat diserap tubuh.

Memecah Nutrisi dalam Makanan

Makanan yang telah menjadi bagian-bagian kecil akan dicerna tubuh dalam empat proses
utama pencernaan.

 Menelan

3
4

Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Segera setelah gigitan pertama pada makanan,
maka proses pencernaan dimulai. Saat proses mengunyah makanan menjadi bagian yang lebih
kecil, maka kelenjar air liur akan memproduksi air liur guna membantu memperhalus makanan.
Selain itu, air liur juga mengandung enzim yang mulai mencerna karbohidrat menjadi lebih kecil
agar dapat diserap oleh usus.

Lidah kemudian akan mendorong makanan yang sudah halus ke belakang mulut menuju
esofagus atau kerongkongan. Gerakan peristaltik dari otot halus kemudian membawa makanan
menuju perut.

 Pencernaan pada lambung

Lambung yang tampak seperti kantong, memiliki dinding-dinding otot yang kuat
mengelilinginya. Selain menampung makanan, lambung juga berfungsi sebagai penghancur dan
penghalus makanan. Perut akan menghasilkan asam dan enzim yang akan melanjutkan proses
cerna makanan. Keluar dari perut, makanan akan memiliki tekstur cair atau menyerupai pasta
yang lembut yang kemudian bergerak ke usus halus. Di dalam lambung, proses pencernaan
protein dimulai.

 Pencernaan dan penyerapan pada usus halus

Jika diukur, usus halus memiliki panjang sekitar 6 meter yang terdiri dari tiga bagian, yaitu
usus duabelas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Di
dalamnya, makanan akan kembali diproses dengan enzim pencernaan yang diproduksi pankreas,
dinding usus halus, dan cairan empedu dari kantong empedu. Ketiganya akan bekerja bersama-
sama untuk menyelesaikan pencernaan makanan agar menjadi unit-unit kecil yang bisa diserap
ke dalam pembuluh darah usus .

Enzim pencernaan secara kimiawi akan memecah molekul makanan kompleks menjadi lebih
sederhana, kemudian cairan empedu membantu proses pencernaan mekanis yang memecah
lemak sehingga menjadi partikel yang lebih kecil. Ketika makanan melalui usus duabelas jari,
berarti proses pencernaan selesai. Proses berikutnya adalah penyerapan.
5

Penyerapan makanan umumnya terjadi dalam usus halus jejunum dan ileum. Di sana
terdapat banyak lipatan atau disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili memiliki fungsi memperluas
permukaan penyerapan, sehingga makanan dapat terserap dengan lebih efisien.

Selama proses penyerapan, molekul makanan akan memasuki aliran darah melalui dinding
usus. Pembuluh darah mikroskopik atau kapiler dalam vili akan menyerap hasil pencernaan yang
berupa protein dan karbohidrat, sedangkan pembuluh getah bening dalam vili akan menyerap
lemak.

Dari situ, aliran darah akan membawa makanan yang sudah dicerna menuju ke hati. Sel-sel
hati kemudian akan menyaring zat-zat berbahaya dalam darah. Hati juga akan menyimpan
vitamin larut dalam lemak serta nutrisi yang berlebihan, seperti glukosa untuk disimpan sebagai
cadangan. Cadangan nutrisi ini akan dilepaskan ketika tubuh memerlukan energi ekstra misalnya
ketika seseorang lari maraton.

 Penyerapan pada usus besar

Sebagian besar yang masuk ke dalam usus besar adalah sisa-sisa makanan yang tidak dapat
dicerna atau diserap dan air. Usus besar terdiri dari enam bagian, dimulai dari sekum, kolon
asenden, kolon transversum, kolon desenden, kolon sigmoid, dan diakhiri dengan rektum.

Tugas utama usus besar adalah menyerap air dan mineral dari sisa makanan tersebut
sehingga membuatnya menjadi lebih padat dan membentuk tinja. Gerak peristaltik kemudian
akan mendorong tinja menuju rektum hingga dikeluarkan melalui anus.

Anatomi dan Struktur dari Fungsi Pengangkutan dan Pencampuran Makanan dalam
Saluran Pencernaan

 Lambung
Lambung di bagi menjadi empat bagian yaitu kardia (jalan masuk), fundus, korpu, dan
pilorus (outlet). Kapasitas lambung mencapai 1500 ml. Di dalam lambung dapat
6

memecah bolus menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurnya dengan cairan/getah


lambung. Bolus yang sudah tercampur dengan cairan lambung di sebut kimus/chyme.

 Lokasi,  lambung berbentuk C berada di sisi kiri rongga perut, dibalik hati dan
diafragma.

 Katup,  katup kardioesofagal adalah katup yang memungkinkan makanan masuk


dari esofagus ke lambung, posisinya terletak di bagian atas lambung dan di bagian
bawah esofagus di mana makanan memasuki lambung dari kerongkongan.

 Fundus, fundus adalah bagian lambung yang melebar ke daerah jantung.

 Body, body adalah bagian tengah lambung, yang semakin ke bawah semakin


menyempit dan disebut antrum pilorik, kemudian bagian ujungnya disebut pilorus
dan berbentuk corong.

 Pilorus, pilorus adalah bagian paling akhir dari lambung yang mana merupakan
pintu sambungan dengan usus kecil melalui katup pilorus.

 Ukuran, panjang lambung bervariasi dari 15 - 25 cm, tetapi diameter dan


volumenya tergantung pada seberapa banyak makanan yang dikandungnya.
Ketika penuh, dapat menampung sekitar 4 liter makanan, tetapi ketika kosong
akan kembali ke bentuk normalnya.

 Rugae, Mukosa lambung yang terdiri dari lipatan-lipatan yang memungkinkan


lambung untuk membesar dan kembali ke keadaan normal sesuai dengan seberapa
banyak makanan yang masuk.

 Mukosa Lambung, mukosa lambung adalah epitel kolumnar sederhana yang


seluruhnya terdiri dari sel-sel lendir yang menghasilkan lapisan pelindung lendir
alkali yang kaya bikarbonat yang menempel pada mukosa lambung dan
melindungi dinding lambung dari kerusakan oleh asam dan enzim.

 Kelenjar lambung,  lapisan yang mulus ini dihiasi dengan jutaan lubang
lambung dalam, yang mengarah ke kelenjar lambung yang mengeluarkan larutan
yang disebut getah lambung.
7

 Sel kepala, sel-sel utama menghasilkan enzim pencerna protein, kebanyakan


berupa pepsinogens.

 Sel parietal, sel-sel parietal menghasilkan asam hidroklorat korosif, yang


membuat isi lambung bersifat asam dan mengaktifkan enzim.

 Sel enteroendokrin, sel-sel enteroendokrin menghasilkan hormon lokal seperti


gastrin, yang penting untuk aktivitas pencernaan lambung.

 Usus halus
Usus halus terdiri atas tiga bagian besar yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Panjang
masing-masing bagian ini, duodenum ± 25 cm, jejenum ± 1,5 – 2,0 m, dan ileum ± 2,5 –
4 m dengan panjang keseluruhan (6000 cm). Usus halus mempunyai fungsi utama yaitu
sebagai pergerakan mencampur dan peristaltik – digesti – absorbsi.
 Peristaltik di Usus Halus
Kimus mengalami pencampuran dan pengangkutan melalui gerakan segmental usus yang
disebut peristaltik. Kimus dari lambung bersifat asam masuk ke duodenum dan
bercampur dengan getah pancreas dan getah empedu. Lamanya kimus berada di usus
halus berkisar antara 3 – 10 jam dengan frekuensi peristaltik 4 – 8/menit. Masuknya
getah pancreas dan getah duodenum akan merubah keasaman kimus sehingga efek kerja
enzim akan optimal. Getah pancreas mengandung tiga jenis enzim pencernaan yaitu
amilase dan lipase, pancreas, serta tripsinogen.

FUNGSI

1. Lambung
VOLUME ORGAN LAMBUNG

Pada orang dewasa, volume lambung dalam keadaan hampir kosong adalah sebesar 0,075
liter. Dalam keadaan kosong maka menjadi 1,5 liter. Lambung merupakan organ pencernaan
yang dapat mengembang hingga kapasitas 2-3 liter.

Cara makan yang baik yaitu dengan membagi lambung kita menjadi tiga bagian dengan sama
rata, yaitu:
8

1. untuk makanan

2. untuk air minum

3. 1/3 untuk udara

CARA KERJA ORGAN LAMBUNG

Lambung mengeluarkan berbagai enzim untuk membantu dalam memecah makanan


menjadi zat gizi. Berbagai enzim ini bekerja sama dengan otot lambung memecah makanan
menjadi bubur (kim). Bagian pilorus pada lambung mengatur pengeluaran kim secara
bertahap ke dalam usus dua belas jari.

Lalu, di dalam usus dua belas jari terjadilah proses penyerapan berbagai macam zat gizi.
Setelah itu, lambung akan kembali kosong 2-5 jam setelah makan.

JAM KERJA LAMBUNG

Pada jam 07.00 – 09.00 pagi merupakan jam kerja terkuat bagi lambung. Pencernaan
makanan paling optimal berlansung di jam ini. Maka dari itu, sangat disarankan untuk
sarapan pagi untuk proses pembakaran energi agar dapat tetap segar dalam beraktivitas.

JAM KERJA TIDAK OPTIMAL

Organ lambung melemah pada jam 19.00- 21.00. Karena itu dianjurkan untuk tidak
mengonsumsi makanan yang sulit dicerna atau makanan tinggi energi pada jam ini.
Sebaiknya, Anda sudah menyelesaikan makan besar Anda sebelum jam ini. Jika terasa lapar,
disarankan untuk makan makanan rendah energi dan mudah dicerna seperti buah atau sayur.

2. USUS HALUS
Sebelum memasuki usus halus, makanan yang Anda konsumsi dihancurkan melalui
proses mengunyah. Saat proses mengunyah, produksi air liur meningkat guna membantu
melembutkan makanan. Hal ini bertujuan agar makanan mudah ditelan dan mengandung
enzim untuk memecah makanan menjadi nutrisi yang mudah diproses usus.

Setelah itu, makanan yang sudah dikunyah ini turun ke lambung. Di dalam lambung,
makanan kemudian dihancurkan dan dipecah dengan cairan asam dan enzim yang dihasilkan
9

lambung, hingga menjadi cairan atau pasta. Kemudian, makanan tersebut siap diproses di
usus halus.

Sesampainya di usus halus, makanan yang telah melalui serangkaian proses tadi akan
bertemu dengan enzim dan zat lainnya seperti cairan empedu yang berasal dari sel-sel usus,
empedu, hati dan pankreas. Zat-zat ini akan memecah karbohidrat, lemak, dan protein
menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Sebagai contoh, protein dipecah kembali menjadi asam amino agar lebih mudah terserap
tubuh. Karbohidrat dipecah menjadi glukosa yang dapat masuk ke dalam aliran darah.
Sedangkan lemak, diubah menjadi asam lemak dan gliserol yang lebih mudah diserap tubuh.

Lalu, proses penyerapan pun siap dilakukan. Nutrisi yang telah dipecah menjadi zat-zat
yang lebih kecil ini, kemudian meluncur ke jonjot-jonjot usus atau vili. Vili terdiri dari
jonjot-jonjot usus yang lebih kecil bernama mikrovili. Keduanya bisa meningkatkan luas
permukaan usus halus sehingga penyerapan nutrisi lebih mudah dilakukan.

Setelahnya, sisa-sisa makanan yang tidak diserap di usus halus akan menuju ke usus
besar, untuk kemudian keluar melalui anus.
BAB III

KESIMPULAN

Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu melalui darah dan melalui limfe
(pembuluh chyll). Asam amino, glukosa, dan vitamin BC (larut dalam air) diserap usus dan
dibawa oleh darah melalui vena porta menuju hati. Inilah yang disebut vena porta hepatica. Di
hati kadar glukosa diatur dengan cara diubah menjadi glikogen oleh hormon insulin, baru dikirim
ke jantung melalui vena hepatica untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Proses pencernaan melibatkan pencampuran koreografi makanan dengan getah pencernanan


(digestive juice) meliputi asam kuat, garam empedu deterjen, dan enzim aktif. Tubuh kemudian
memaksimalkan penyerapan nutrisi yang dicerna. Setelah zat-zat berguna ini di serap,mereka di
angkut melalui system peredaran darah ke sel-sel, yang menggunakannya untuk energi atau
sebagai molekul baru untuk membangun dan memelihara jaringan dan organ. Memang, sistem
pencernaan adalah “makanan di atas roda” tubuh. Anatominya terdapat 2 bagian saluran
pencernaan yaitu lambung dan usus halus.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.nerslicious.com/sistem-pencernaan/

https://www.slideshare.net/nurdinz/anatomi-fisiologi-sistem-pencernaan

Cheng, L. K., O'Grady, G., Du, P., et al (2010). Gastrointestinal system. Wiley
interdisciplinary reviews. Systems biology and medicine, 2(1), 65-79.

Kids Health (2015). The Nemours Foundation. Digestive System.

WebMD (2018). Your Digestive System.


MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

“FUNGSI SEKRESI SALURAN PENCERNAAN”

Dosen Pembimbing : Ibu Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. SAULUNG VETALIA (P17110203074)


2. CHARADIVA LAKSITA KEN NAFILAH (P17110203076)
3. JIHAN NABILLA (P17110203077)
4. RATNA NINGRUM (P17110203078)
5. RIFANI YUNITA IMANIAR (P17110203079)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN GIZI / D3 GIZI MALANG

SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempurna dengan bahasayang sangat indah. Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat
bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang berjudul fungsi sekresi saluran
pencernaan sebagai tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi.

Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang bagimana fungsi sekresi
saluran pencernaan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan
terima kasih kepada:

4. Ibu Dr.Ir.Rr.Endang Sutjiati,M.Kes selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi


Politeknik Kesehatan Malang,
5. Orang tua kami yang banyak memberikan semangat dan bantuan, baik moril maupun
materil.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
mendatang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2

DAFTAR ISI……………………………………………..........………………...3

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………................4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….............4


1.2 Tujuan…………………………………………………..................................5
1.3 Manfaat……………………………………………………...........................5

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………...............6

2.1 Pengertian Sekresi..................…………………………………..................6


2.2 Anatomi dan Struktur Sekresi Saluran Pencernaan Beserta Fungsinya.......6

BAB 3 PENUTUP

6.1 Kesimpulan................................................................................................13
6.2 Saran..........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...............14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perlu kita ketahui bahwa semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya
dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem
pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan
nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia
melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat
di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.

Sekresi saluran pencernaan diperankan oleh Saliva, sekresi gaster, sekresi pancreas,
empedu, sekresi usus kecil, sekresi kelenjar brunner, Sekresi usus besar. Sekeresi saluran
pecernaan ini menjadi saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya
untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
Sekresi pencernaan ini akan akan menghasilkan enzim pencernaan dan mnghasilkan mukus
untuk proses lubrikasi dan proteksi. Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar
ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus.

Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang


sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan
sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagai cairan
pencernaan.

Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
mempunyai pengaruh terhadap jenis lain. Dengan demikian makanan yang dimakan akan
diproses oleh berbagai saluran yang ada di tubuh. Sehingga perlunya membahas topic fungsi
sekresi pencernaan ini yang akan memberikan pemahaman mahasiswa yang lebih mengenai
fungsi, sistem kerja skeresi pencernaan tersebut.
1.2 Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan ingin:

1. Mengetahui pengertian sekresi saluran pencernaan.

2. Mengetahui anatomi dan struktur saluran pencernaan.

3. Mengetahui fungsi sekresi saluran pencernaan.

1.3 Manfaat

Makalah ini ditulis untuk memberikan manfaat yaitu:

1. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang pengertian sekresi saluran pencernaan.

2. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang anatomi dan struktur sekresi saluran


pencernaan.

3. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang sekresi saluran pencernaan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sekresi

Sekresi sendiri memiliki pengertian suatu fenomena pemisahan substansi dari


protoplast dari sel atau terpisahnya sekresi ini dari protoplast. Sekresi itu dapat berupa ion-ion
yang dipisah berupa garam-garam. Hasil asimilasi, senyawa-senyawa hasil metabolisme yang
tidak berguna atau hanya sebagian digunakan secara fisiologis seperti alkaloid, tannin, terpen,
resin, berbagai kristal ataupun substansi yang mempunyai fungsi khusus seperti hormon,
enzim dan sebagainya..Sekresi sendiri juga terdapat pada sistem pencernaan yang diperankan
oleh kelenjar ludah,lambung,duodenum,empedu,dan pankreas.Untuk kelenjar ludah
mempunyai saluran sendiri untuk memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi
amilase, enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa.Untuk sekresi lambung biasanya
dari sel-sel penyekresi mukus yang mengelilingi seluruh permukaan lambung,mukosa
lambung mempunyai 2 tipe kelenjar tubular yang penting; kelenjar oksintik (disebut kelenjar
gastrik) dan kelenjar pilorik . Kelenjar oksintik (pembentuk asam) menyekresi asam
hidroklorida, pepsinogen, faktor interistik,danmukus. Kelenjar pilorik terutama menyekre
simukus untuk melindungimukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar tersebut juga
menyekresi hormone gastrin. Kelenjar oksintik terletak pada bagian dalam korpus dan fundus
lambung,meliputi 8 persen bagian proksimal lambung. Kelenjar pilorik terletak pada bagian
antrum lambung, 2persen bagian distal lambung.Untuk sekresi pankreas dari getah pankreas
diatur oleh nervus vagus dan hormon yang dihasilkan epitel duodenum.

2.2 Anatomi dan Struktur Sekresi Saluran Pencernaan Beserta Fungsinya

1.Sekresi kelenjar saliva/ludah

Anatomi dan struktur kelenjar saliva :

>>Kelenjar saliva merupakan salah satu organ eksokrin karena memiliki saluran (duktus)
sebagai penghubung yang membawa hasil sekresinya ke tempat tujuan.Kelenjar saliva juga
tersusun oleh jaringan epitel dan jaringan ikat. Dinding kelenjar saliva ini juga tersusun dari
jaringan epitel yang dikelilingi oleh jaringan ikat.
>>Jaringan ikat yang akan mengelilingi seluruh kelenjar bagian luar disebut sebagai kapsul,
sedangkan pada jaringan ikat yang akan membagi kelenjar menjadi sebuah lobus-lobus di
bagian dalam disebut sebagai septa.

>>Pada bagian kapsul dan septa ini juga terdapat pembuluh darah dan saraf yang dapat
mensuplai kelenjar. Sel epitel yang akan memproduksi saliva atau air liur disebut sebagai sel
sekretori. Ada dua jenis sel sekretori ini yaitu sel mukus dan sel serous.

>>Sel mukus berfungsi untuk dapat menghasilkan cairan mukus dan sel serous yang dapat
berfungsi menghasilkan cairan serosa. Sel sekretori yang telah ditemukan berkelompok
disebut sebagai sel acinus.

Proses sekresi saliva dibedakan dalam dua fase, yaitu:

a.Sintesis dan sekresi cairan acinar oleh sel-sel sekretori. Rangsangan dapat berupa
adrenergik (α dan β) maupun kolinergik. Rangsangan β dapat berupa adrenergik melalui
neurotransmiter noradrenalin dibentuk (cAMP) yang mengaktifkan protein kinase dan
fosforilase yang mengakibatkan kontraksi filamen sehingga granula sekresi diangkut ke
membran plasma luminal yang akan melebar dengan membran granula setelah itu saliva
primer diteruskan ke lumen melalui muara pembuangan.

b.Perubahan yang terjadi pada muara pembuangan, yaitu pada duktus striata. Saliva primer
diangkut melalui saluran pembuangan kelenjar parotis dan submandibularis, air dan elektrolit
(ion-ion seperti Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl–, HCO3–) disekresi dan diresorbsi oleh sel-sel.
Seluruh proses sekresi dikontrol oleh sistem saraf otonom.

Pada saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama dan memiliki fungsi
sendiri-sendiri. Berikut fungsinya adalah :

a.Sekresi serous yang mengandung ptialin untuk mencernakan serat

b.Sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan dan perlindungan
permukaan.
2.Sekresi lambung

Anatomi dan struktur lambung :

a.Kardia merupakan bagian lambung yang menerima makanan dari kerongkongan. Letaknya
ada di dekat sfingter kerongkongan bawah, yaitu katup yang memisahkan isi lambung dan
kerongkongan.

b.Fundus adalah lengkungan di bagian atas lambung.

c.Badan lambung adalah bagian tengah lambung.

d.Pilorus adalah bagian bawah lambung yang berfungsi untuk mengeluarkan isi lambung ke
usus kecil. Pilorus terhubung dengan sfingter pilorus, atau katup yang memisahkan isi
lambung dan usus kecil.

Pengaturan sekresi lambung terbagi menjadi tiga fase:

a.Fase pertama yaitu fase sefalik. Fase ini terjadi ketika makanan belum memasuki lambung.
Pada fase ini, terjadi rangsangan pada lambung akibat melihat, mencium, memikirkan, atau
merasakan makanan. Semakin besar nafsu makan, semakin besar rangsangan

b.Fase kedua adalah fase gastrik. Fase ini terjadi di dalam lambung sesaat setelah makanan
memasuki lambung hingga meninggalkan lambung

c.Fase ketiga adalah fase ketika makanan sudah mulai meninggalkan lambung dan menuju
usus halus bagian atas

Fungsi 2 tipe kelenjar di lambung yang mempunyai peran dalam sekresi :

1.Kelenjar oksintik(gastrik) yang menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen,faktor intrinsic


dan mucus

2.Kelenjar pilorik, menyekresi hormon gastrin, pepsinogen dan mucus.


3. Sekresi Pankreas

Anatomi dan struktur pankreas yang berbentuk seperti berudu, terbagi ke dalam:

a.Kepala - Bagian paling lebar dari pankreas ini, berada di lekukan usus dua belas jari.
Kepala pankreas adalah tempat di mana lambung mengeluarkan sebagian makanan yang telah
dicerna dan dicampur dengan enzim yang dilepaskan oleh pankreas ke dalam usus kecil.
Separuh kepala pankreas mengerjakan proses uncinate, yang berkembang dari cairan
pankreas ventral dan menempel di sekeliling vena superior mesenteric dan arteri mesenteric.

b.Badan – Bagian terbesar dari pankreas ini terletak di dasar lambung.

c.Ekor – Bagian ini berada di dekat pinggiran cekung limpa. Ekor pankreas berisi hormon
pancreatic polypeptide yang akan menghambat sekresi enzim pankreas dan kontraksi kantung
empedu.

Pankreas terbentuk oleh dua primordial yang terpisah, yaitu pankreas dorsal dan
ventral, dimana bagian dorsal terlihat lebih awal dan menghidupkan hampir seluruh bagian
pankreas. Hal ini diikuti dengan pembentukan pankreas ventral, di samping saluran empedu
yang membentuk kepala pankreas dan proses uncinate. Kedua primordial ini akan bergabung
membentuk pankreas dan segera melakukan fungsi eksokrin, sedangkan fungsi endokrin atau
pelepasan hormon baru dimulai setelah 10 minggu. Saat masa pembentukan, pankreas akan
memutar ke arah kiri, hal ini dipicu oleh pertumbuhan dinding lambung yang berbeda, karena
lambung dan hati juga mengalami pertumbuhan. Hal ini membuat separuh pankreas berputar
di sekeliling usus dua belas jari.

Pankreas melakukan sekresi dengan menggunakan enzim-enzim untuk mencernakan 3


jenis makanan utama, enzim – enzim ini mempunyai fungsi sendiri-sendiri, yaitu :

a.Untuk mencerna protein(proteolitik):tripsin dan kimotripsin yang memecah protein menjadi


petida dan karboksipolipeptidase yang memecah peptide menjadi asam amino

b.Untuk karbohidrat:amylase pancreas yang akan menghidrolisis serat,glikogen dan


karbohidrat lain(kecuali selulosa)untuk membentuk disakharida dan trisakharida

c. Untuk lemak :lipase pankreas yang menghidrolisis lemak netral menjadi asam lemak dan
monogliserida kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester kolesterol Fosfolipase
yang memecah asam lemak dan fosfolipid.
4.Sekresi empedu

Anatomi dan struktur empedu :

a.Fundusvesikafelea,merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah


korpusvesikafelea.

b.Korpusvesikafelea,bagiandarikandungempeduyang didalamnya berisi getah empedu. Getah


empedu adalah suatu cairan yang disekeresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap
hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu
mencerna lemak.

c.Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama
masuknya getah empedu ke badan kandung emepedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam
kandung empedu.

d.Duktussistikus,panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung emepedu dan
bersambung dengan duktushepatikus membentuk saluran empedukduodenum.

e.Duktushepatikus, saluran yang keluar dari leher.

f.Duktuskoledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Sekresi pada empedu :

>>Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuliempedu yang kemudian
menjadi duktushepatika kanan dan kiri.

>>Duktus hepatica menyatu untuk membentuk duktus hepatic komunis yang kemudian
menyatu dengan duktussistikus dari kantung empedu dan keluar dari hati sebagai
duktusempedu komunis.

>>Duktus empedu komunis bersama dengan duktuspankreas,bermuara di duodenum atau


dialihkan untuk penyimpanan dikantung empedu.

>>Sekresi empedu diatur oleh factor saraf (impulsparasimpatis) dan homon


(sekretindanCCK) yang sama dengan yang mengatur sekresi cairan pankreas. Saat asam
lemak dan asam amino mencapai usus halus, CCK dilepas untuk menkontraksi otot kandung
empedu dan merelaksasis fingter Oddi. Cairan empedu kemudian didorong kedalam
duodenum.
Fungsi empedu adalah :

a.Memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorbs lemak(berupa asam empedu)

b.Alat untuk mengeluarkan produk buangan dari darah

Fungsi asam empedu adalah :

a.Asam empedu mengemulsifikasikan asam lemak menjadi partikel kecil yang dapat diserang
oleh enzim lipase

b.Asam empedu mbantu transpor dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna menuju dan
melalui membran mukosa intestinal.

5.Sekresi usus halus/kecil

Anatomi dan struktur usus halus :

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran
yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Sekresi pada usus halus dilakukan dengan kelenjar brunner. Di bawah ini fungsi
sekresi dari kelenjar brunner :

Kelenjar di usus halus(kel.brunner)menyekresi mucus yang berfungsi melindungi


dinding duodenum dari getah pencernaan,bersifat alkalis dan sebagai respon terhadap:

a.Rangsang taktil/rangsang iritasi dari mukosa

b.Rangsang vagus

c.Hormon gastrointestinal(sekretin)

6.Sekresi usus besar

Anatomi dan struktur usus besar :

Usus besar manusia terbagi menjadi 4 bagian yakni Ascenden, Descenden,


Transversal dan Sigmoid.

a.Bagian Ascenden (colon ascenden) merupakan bagian usus besar yang mengarah ke atas
dan berbatasan langsung dengan usus halus. Untuk fungsi colon ascenden ialah untuk
menyerap nutrisi yang belum terserap usus halus, menyerap air, dan memadatkan feses.
b.Bagian Transversal (colon transversal) merupakan kelanjutan dari colon ascenden dengan
arah mendatar. Fungsi utama colon transversal ialah untuk menyempurnakan penyerapan
nutrisi, air, dan memadatkan feses.

c.Bagian Descenden (colon descenden) merupakan kelanjutan dari kolon transversal dengan
arah ke bawah. Fungsi colon descenden ialah sebagai penampung sementara feses sebelum di
masuk ke rektum.

d.Bagian sigmoid (colon sigmoid) merupakan kelanjutan dari colon descenden, berbentuk S
dan pendek sehingga dinamakan sigmoid. Bagian ini memiliki kontraksi otot yang kuat dan
berfungsi dalam menekan feses agar mudah dikeluarkan menuju rektum.

Sekresi pada usus besar dan fungsinya :

•Dominan mensekresikan mukus yang berfungsi melindungi dinding usus terhadap iritasi dan
menghasilkan media yang lengket untuk melekatkan feses bersama-sama

•Bila suatu segmen usus besar teriritasi (misal pada infeksi bakteri)mukosa menyekresikan
sejumlah besar air dan elektrolit yang berfungsi mengencerkan faktor pengiritasi dan
mempercepat pergerakan tinja ke anus.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sekresi memiliki pengertian suatu fenomena pemisahan substansi dari protoplast dari sel
atau terpisahnya sekresi ini dari protoplast. Sekresi itu dapat berupa ion-ion yang dipisah
berupa garam-garam. Hasil asimilasi, senyawa-senyawa hasil metabolisme yang tidak
berguna atau hanya sebagian digunakan secara fisiologis seperti alkaloid, tannin, terpen,
resin, berbagai kristal ataupun substansi yang mempunyai fungsi khusus seperti hormon,
enzim dan sebagainya..Sekresi sendiri juga terdapat pada sistem pencernaan yang diperankan
oleh kelenjar ludah,lambung, duodenum,empedu, dan pankreas. Untuk kelenjar ludah
mempunyai saluran sendiri untuk memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi
amilase, enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa.Untuk sekresi lambung biasanya
dari sel-sel penyekresi mukus yang mengelilingi seluruh permukaan lambung,mukosa
lambung mempunyai 2 tipe kelenjar tubular yang penting; kelenjar oksintik (disebut kelenjar
gastrik) dan kelenjar pilorik . Kelenjar oksintik (pembentuk asam) menyekresi asam
hidroklorida, pepsinogen, faktor interistik,danmukus. Kelenjar pilorik terutama menyekre
simukus untuk melindungimukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar tersebut juga
menyekresi hormone gastrin. Kelenjar oksintik terletak pada bagian dalam korpus dan fundus
lambung,meliputi 8% bagian proksimal lambung. Kelenjar pilorik terletak pada bagian
antrum lambung, 2 % bagian distal lambung.Untuk sekresi pankreas dari getah pankreas
diatur oleh nervus vagus dan hormon yang dihasilkan epitel duodenum.

B. Kritik dan Saran

       Dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis
berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

/https://alponsin.wordpress.com/2018/10/09/struktur-sekresi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_liur#:~:text=Kelenjar%20liur%20atau%20kelenjar
%20ludah,yang%20memecah%20karbohidrat%20menjadi%20maltosa.

https://www.scribd.com/doc/268601348/Sekresi-Lambung-Dan-Duodenum

https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/11._Sistem_Digestif_.pdf

https://rumusbilangan.com/struktur-pankreas/

https://dentosca.wordpress.com/2011/08/23/stimulasi-sekresi-saliva/

https://www.docdoc.com/id/info/body/stomach

https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2699468/apa-sebenarnya-fungsi-lambung

https://www.dosenpendidikan.co.id/usus-besar/
MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

TUGAS MANDIRI

“ANATOMI, STRUKTUR, DAN FUGSI HATI”

KELOMPOK 6 / 1B :

1. NADIA SUGIANTI (P1711203080)

2. OCHI ANGELA (P1711203081)

3. DEWI SAFIRA (P1711203082)

4. SILVIA NAFISAH JULINAR (P1711203083)

5. ALFI HIDAYATUS SHOLIHA (P1711203084)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN GIZI

D3 GIZI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya, sehingga kami dapat
menyusun makalah tentang Anatomi, Struktur, dan Fungsi Hati dengan lancar.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga makalah ini dimaksudkan untuk memberikan
kemudahan bagi kita dalam proses belajar terutama pada mata kuliah “ Anatomi Fisiologi “
terkhusunya yang berhubungan dengan “ Anatomi dan Struktur Fungsi Hati”.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Paper ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa memiliki adanya keterbatasan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu
jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi,
maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar maupun semua
pembaca sangat diharapkan untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.

Banyuwangi, Jawa Timur

5 September 2020

Penulis

Kelompok 6 / 1B
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 4

1.1 L ATAR BELAKANG.................................................................................................. 4

1.2 TUJUAN........................................................................................................................ 4

1.3 MANFAAT................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 5

2.1 PENGERTIAN HATI.................................................................................................... 5

2.2 ANATOMI DAN STRUKTUR HATI.......................................................................... 5

2.3 FUNGSI HATI.............................................................................................................. 9

BAB III KESIMPULAN................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Hati
terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati
manusia tersusun atas sel-sel hati. Sel-sel tersebut membentuk jaringan-jaringan yang
kemudian dalam satu kesatuan menjadi organ hati.
Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi
vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh .Selain itu sebenarnya
masih banyak lagi fungsi-fungsi hati yang sangat berpengaruh besar dalam sistem
pencernaan, sistem ekskresi maupun sistem organ lainnya di dalam tubuh. Oleh
karena itu penulis ingin membahas lebih jauh tentang anatomi, struktur, dan fungsi
hati.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Untuk memberi informasi tentang pengertian organ hati
1.2.2 Untuk memberi informasi tentang anatomi struktur organ hati
1.2.3 Untuk memberi informasi tentang fungsi organ hati
1.3 MANFAAT
1.3.1 Pembaca dapat mengetahui pengertian organ hati
1.3.2 Pembaca dapat menegetahui anatomi struktur organ hati
1.3.3 pembaca dapat menegetahui fungsi organ hati
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Hati


Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang
paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai
alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh
manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap
hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu
merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong
empedu . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen
bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak,
mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang
tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah dirombak
di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi,
globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak
menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan.
2.2 Anatomi dan Struktur Hati
2.2.1 Anatomi Hati

Hati atau hepar merupakan organ atau kelenjar terbesar didalam tubuh,
memiliki berat sekitar 1-2,3 kg atau sekitar 2,5% dari berat badan. Hepar
memiliki struktur yang halus, lunak dan lentur, serta terletak di bagian atas
rongga abdomen yang menempati bagian terbesar regio hipokondrium (Waugh
& Grant, 2011; Snell, 2012). Sebagian besar hepar terletak di bawah arcus
costalis kanan dan diaphragma setengah bagian kanan, memisahkan hepar dari
pleura, paru-paru, perikardium dan jantung.

Hepar merupakan organ yang mudah diraba dengan melakukan palpasi


dinding abdomen di bawah arcus costalis kanan, yaitu dengan memeriksa pada
waktu inspirasi dalam sehingga tepi bawah hepar dapat teraba. Hepar
dibungkus oleh jaringan fibrosa tipis yang tidak elastis yang disebut capsula
fibrosa perivascularis (Glisson) dan sebagian tertutupi oleh lapisan
6

peritoneum (Wibowo & Paryana, 2009). Lipatan peritoneum membentuk


ligamen penunjang yang melekatkan hepar pada permukaan inferior
diaphragma (Waugh & Grant, 2011). Dalam keadaan segar, hepar bewarna
merah tua atau kecoklatan yang disebabkan oleh adanya darah yang sangat
banyak dalam organ ini (Leeson et al., 1996).

Hati memiliki 4 lobus. Dua lobus yang berukuran paling besar dan
jelas terlihat adalah lobus kanan yang berukuran lebih besar, sedangkan lobus
kiri berukuran lebih kecil dan berbentuk baji. Diantara kedua lobus tersebut
terdapat vena portae hepatis, jalur masuk dan keluarnya pembuluh darah,
saraf, dan ductus. Lobus kanan terbagi menjadi lobus quadratus dan lobus
caudatus karena adanya vesical biliaris, fisurra untuk ligamentum teres
hepatis, vena cava inferior, dan fisurra untuk ligamentum venosum. Hilus
hepatis atau porta hepatis terdapat pada permukaan posteroinferior dan terletak
di antara lobus caudatus dan lobus quadratus. Bagian atas ujung bebas
omentum minus melekat pada pinggir porta hepatis dan terdapat ductus
hepaticus dexter dan sinister, cabang dextra dan sinistra arteria hepatica, vena
porta, serabut-serabut saraf simpatik dan para simpatik, serta beberapa
kelenjar limfe hepar (Snell, 2012; Junqueira & Carneiro, 2012).

Gambar 2.1. Hepar Tampak Anterior dan Permukaan Posterior

(Netter, 2003).

Lobulus-lobulus hepatis adalah penyusun hati. Vena sentralis pada


masing-masing lobus bermuara ke venae hepatica dan di antara lobulus-
lobulus terdapat canalis hepatis, yang berisi cabang-cabang arteria hepatica,
vena porta, dan sebuah cabang dari ductus choledochus (trias hepatis). Darah
arteri dan vena berjalan di antara sel-hepatosit melalui sinusoid dan dialirkan
ke vena sentralis (Snell, 2012). Ligametum falciforme memisahkan lobus
7

dexter dan lobus sinister dan diantara kedua lobus ini terdapat porta hepatis,
yang merupakan jalur masuk dan keluar antar pembuluh darah, saraf, dan
ductus (Sloane, 2004). Ligamentum ini memiliki pinggir bebas dan berbentuk
bulan sabit dan terdapat ligamentum teres hepatis yangmerupakan sisi vena
umbilicalis. Ligamentum falciforme berjalan ke permukaan anterior dan
kemudian ke permukaan superior hepar serta akhirnya membelah menjadi dua
lapis. Lapisan kanan akan membentuk lapisan atas ligamentum coronarium
dan lapisan kiri membentuk lapisan atas ligamentum triangulare. Bagian kanan
ligamentum coronarium dikenal sebagai ligamentum triangulare dextrum
(Snell, 2012). Ligamentum falciforme berjalan dari hepar ke diaphragma dan
dinding anterior abdomen. Permukaan hepar diliputi oleh peritoneum
visceralis, kecuali daerah kecil pada permukaan hepar diliputi oleh peritoneum
visceralis, kecuai daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat
langsung pada diphragma.

Ligamentum teres hepatis berjalan ke dalam fissura yang terdapat pada


facies visceralis hepatis dan bergabung dengan cabang sinistra vena porta
hepatis. Ligamentum venosum (ligamentum of Arantius) merupakan pita
fibrosa yang merupakan sisa ductus venosus, melekat pada cabang sinistra
vena porta dan berjalan ke atas di dalam fisurra pada permukaan visceral
hepatis, dan di atas melekat pada vena cava inferior. Pada jaringan darah yang
kaya oksigen dibawa ke hepar melalui vena umbilicalis (ligamentum teres
hepatis). Sebagian besar darah yang tidak melewati hepar masuk ke dalam
ductus venosus (ligamentum venosum) dan bersatu dengan vena cava inferior.
Pada waktu lahir vena umbilicalis dan ductus venosus menutup dan menjadi
pita fibrosa (Snell, 2012).

Vaskularisasi hepar didapatkan dari arteri hepatica propria, cabang


arteria coeliac (truncus coeliacus), vena porta, vena hepaticae (tiga buah atau
lebih) muncul dari permukaan posterior hepatis dan bermuara ke dalam vena
cava inferior. Pembuluh-pembuluh darah yang mengalirkan darah ke hati
adalah arteria hepatica propria (30%) dan vena porta (70%). Arteria hepatica
propria membawa darah yang kaya oksigen ke hati, dan vena porta membawa
darah yang kaya akan hasil metabolisme pencernaan yang telah diabsorbsi dari
traktus gastrointerstinalis. Darah arteri dan vena dialirkan ke vena centralis
8

masing-masing lobules hepatis melalui sinusoid hati. Vena centralis


mengalirkan darah ke vena hepatica dextra dan sinistra, dan vena-vena ini
meninggalkan permukaan posterior hati dan bermuara langsung ke dalam vena
cava inferior (Snell, 2012).

Sistem porta membawa darah dari pancreas, limpa, dan usus. Nutrien
terakumulasi dan diubah dalam hati, dan zat toksik dinetralkan dan
dihilangkan di tempat tersebut. Vena porta bercabang-cabang menjadi venula
pendistribusi kecil yang berjalan di tepi setiap lobulus dan berujung ke dalam
sinusoid. Venula sentralis dari setiap lobulus menyatu menjadi vena, yang
akhirnya membentuk dua atau lebih vena hepatica besar yang bermuara ke
dalam vena cava inferior. Arteria hepatica bercabang berulang kali dan
membentuk arteriol di area portal dan beberapa diantaranya berakhir langsung
ke dalam sinusoid pada jarak tertentu dari celah portal sehingga darah arteri
yang kaya oksigen ditambahkan ke darah vena porta di sinusoid (Junqueira &
Carneiro, 2012).

Hati banyak menghasilkan cairan limfe, sekitar sepertiga


sampai setengah dari jumlah seluruh cairan limfe tubuh. Pembuluh limfe
meninggalkan hati dan masuk ke dalam sejumlah kelenjar limfe yang ada di
dalam porta hepatis. Pembuluh eferen berjalan ke nodi cocliaci. Beberapa
pembuluh limfe berjalan dari area nuda hepatis melalui diaphragma ke nodi
lymphoid mediastinalis posterior. Sistem persarafan hepar terdiri atas saraf
simpatik dan para simpatik membentuk plexus coeliacus. Truncus vagalis
anterior mencabangkan banyak ramus hepaticus yang berjalan langsung ke
hati atau hepar (Snell, 2012).

2.2.2 Struktur Hati


Pada hati terdapat bagian-bagian, diantaranya : Vena hepatica. Lobus
kiri, Jaringan ikat, Saluran hepatica, Kantung empedu, Saluran sairan empedu.
a. Pembagian hati
Lobus sinistra: di sebelah kiri bidang median, Lobus dekstra: di
sebelah kanan bidang median, Lobus kaudatus: di belakang berbatasan
dengan pars pilorika, ventrikula, dan duodenum superior
b. Permukaan hati
9

Fasies superior: permukaan yang mengahadap ke atas dan ke depan


berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma, Fasies inferior:
permukaan yang menghadap ke bawah dan ke belakang, mempunyai
permukaan tidak rata karena terdapat lekukan fisura transversus, Fasies
posterior: permukaan bagian belakangnya terlihat beberapa alur
berbentuk garis melintang yang disebut porta hepatis, Fasies lobus
sinistra: berhubungan dengan esofagus dekat lobus kaudatus dan
berhubungan dengan permukaan depan gaster.
c. Pembuluh darah hati
Arteri hepatika propia: berjalan ke dalam ligamentum hepato duodelae
bersama dengan vena porta dan duktus koledokus menjadi arteri gastrika.
Arteri gastrika: menuju ke kurvatura minor gaster beranastomosis dengan
arteri gastrika sinistra.
d. Pembuluh limfe hati
Hati menghasilkan cairan limfe sekitar 1⁄3-1⁄2 cairan limfe. Pembuluh
limfe meninggalkan hati masuk ke dalam kelenjar limfe.
e. Persarafan hati
Persarafan hati berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis yang
melewati koliakus.
2.3 Fungsi Hati
2.3.1 Fungsi utama hati

a. Menyaring racun di tubuh


Fungsi hati manusia yang paling utama dan paling banyak diketahui
adalah sebagai organ penyaring racun, atau sebagai organ yang melakukan
detoksifikasi.Hati berperan dalam mengeluarkan zat-zat berbahaya dalam
darah, seperti obat-obatan dan alkohol.

b. Metabolisme lemak dan vitamin


Fungsi hati manusia yang satu ini didapatkan dari peran empedu.
Organ ini berperan untuk membantu usus kecil memecah dan menyerap
lemak, kolesterol, serta beberapa jenis vitamin.
10

c. Berperan dalam produksi sel darah merah


Hati berperan dalam proses penyerapan dan metabolisme
bilirubin. Bilirubin adalah zat yang terbentuk, saat pemcahan hemoglobin.
Di saat yang bersamaan, hemoglobin juga mengeluarkan zat besi, yang
kemudian akan disimpan di hati atau sumsum tulang belakang, sebagai
bahan baku pembuatan sel darah merah.

d. Membantu proses pembekuan darah


Empedu, juga berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Pasalnya, organ ini berfungsi untuk menyerap vitamin K, yang penting
untuk membantu pembekuan darah.

e. Membantu metabolisme karbohidrat


Karbohidrat yang kita makan, disimpan di hati. Oleh organ yang
sama, karbohidrat akan diolah menjadi glukosa, dan kemudian masuk ke
aliran darah, agar kadar gula darah di tubuh tetap normal.Karbohidrat
juga akan disimpan sebagai glikogen, yang kemudian akan disimpan
sebagai cadangan energi.

f. Berperan dalam sistem imun


Hati mengandung sel-sel tertentu yang berperan dalam proses
pertahanan tubuh. Sel-sel ini mampu mengahancurkan zat-zat penyebab
penyakit, yang masuk ke hati melalui usus.

g. Mendukung produksi albumin


Albumin adalah protein paling umum yang terdapat di serum
darah. Protein ini berfungsi memindahkan asam lemak dan hormone
steroid, untuk menjaga tekanan di pembuluh darah dan menjaga
kebocoran pembuluh darah

2.3.2 Fungsi bagian-bagian hati


a. Lobus kanan
Lobus kanan adalah bagian terbesar
di hati. lebih besar dari lobus kiri.
Ukurannya 5 sampai 6 kali lebih besar
dari lobus kiri.
11

b. Lobus kiri
Lobus kiri adalah bagian hati yang punya bentuk lebih runcing dan
kecil

ketimbang lobus kanan.Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen


falciform. Lobus kanan dan lobus kiri adalah pusat pemrosesan utama
bagi hati. Di sini, hati menjalankan fungsi-fungsinya seperti
menghasilkan empedu.

c. Lobus Kaudatus
Lobus caudate (caudate lobe)
atau lobus kaudatus adalah lobus
kecil yang terletak pada
permukaan postero-superior
(posterior) hati pada lobus kanan
hati. Letaknya di sebelah
belakang hati.
Berikut adalah beberapa
fungsi lobus caudate pada hati.
 Untuk mendukung proses
kaudatus (caudate process).
Proses kaudatus adalah elevasi kecil pada sustansi hati untuk
memperluas kemiringan lateral dari bagian tungkai bawah lobus
caudate ke permukaan bawah dari lobus kanan.
 Membantu mengangkut darah terdeoksigenasi ke atrium kanan
dalam hati. Itu karena di bagian bawah lobus caudate terdapat
pembuluh darah berukuran besar.
 Untuk mencegah sindrom Budd-Chiari. Sindrom Budd-Chiari
adalah kelainan yang disebabkan oleh oklusi aliran pada vena
hepatika yang dapat menyebabkan hipertrofi dari lobus caudate
pada bagian caval anastomosis yang memungkinkan fungsi lobus
caudate bekerja.
12
BAB III

KESIMPULAN

Hati merupakan organn kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk
sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh
manusia. Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari.
Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua.

Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Hati memilki struktur, yang
meliputi lobus, permukaan hati, pembuluh darah, dan pembuluh limfe. Sebagai organ
ekskresi hati juga memiliki fungsi, diantaranya adalah Membantu dalam metabolisme
karbohidrat, Membantu metabolisme lemak, Membantu metabolisme Protein, Menetralisir
obat-obatan dan hormon, Mensekresikan cairan empedu, Mensintesis garam-garam empedu,
Sebagai tempat penyimpanan, Sebagai fagosit, Mengaktifkan vitamin D, serta Menghasilkan
kolesterol tubuh
14

DAFTAR PUSTAKA

2, d. p. (2020, 8 12). dosen pendidikan. Retrieved from dosen pendidikan web


site: https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-hati-manusia/

dosenpendidikan. (2020, 6 29). dosen pendidikan. Retrieved from dosen


pendidikan web site: https://www.dosenpendidikan.co.id/bagian-bagian-
hati/

MAULINA, M. (2018). Zat-zat yang Mempengaruhi Histopatologi Hepar.


Lhokseumawe: Unimal Press.

setiawan, s. (2020, 8 12). guru pendidikan. Diambil kembali dari


gurupendidikan.com Web site: https://www.gurupendidikan.co.id/hati/

SETIAWAN, S. (2020, 6 25). gurupendidikan.com. Retrieved from


guruendidikan.com web site: https://www.gurupendidikan.co.id/hati//
15

MAKALAH

FUNGSI ABSORPSI DI SALURAN PENCERNAAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi

Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes.

Disusun oleh :

1. FANISHA ANDARISTA C (P17110203085)


2. AQILAH JUNNAH ALMASAH (P17110203087)
3. DINDA ARIFA HAFSANI (P17110203088)
4. NABILLA FAUZIA KHOIRIYAH (P17110203089)
5. NADIA KHAIRUN NISA (P17110203090)

POLTEKES KEMENKES MALANG

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA GIZI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, kita panjatkan atas karunia Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Karena berkat
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
yang berjudul “Fungsi Absorpsi di Saluran Pencernaan ”.

Makalah ini diharapkan dapat membantu dan menunjang keberhasilan


proses belajar kami dan dapat memenuhi kriteria penilaian pada mata kuliah
anatomi fisiologi. kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dalam menyusun makalah ini. Terutama ibu Dr. Ir.
Rr. Endang Sutjiati, M.Kes selaku dosen mata kuliah anatomi fisiologi
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini


masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi peningkatan mutu
penulisan dan penyajian makalah ini.

Penyusun,

Kelompok 7 1B D3 Gizi

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
3. Tujuan Pembahasan...............................................................................................1
4. Manfaat .................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Pengertian pencernaan...........................................................................................3


2.2 Pengertian absorpsi................................................................................................3
2.3 Struktur dan anatomi.............................................................................................3
2.4 Fungsi absorpsi......................................................................................................6
2.5 Mekanisme ............................................................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................10


3.2 Saran ...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan
enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan yang terdiri
dari organ-organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran
pencernaan. saluran pencernaan tersebut terdiri dari Oris (mulut), Faring
(tekak), Esofagus (kerongkongan) Ventrikulus (lambung), usus halus, usus
besar, rektum, anus. Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari
Kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas,
kelenjar getah usus. Selama dalam pankreas, pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang hanya diserap dan
digunakan oleh sel jaringan tubuh.
b. Rumusan Masalah
1. Apa itu pencernaan?
2. Apa itu absorpsi?
3. Bagaimana struktur dan anatomi dari absorpsi?
4. Apa fungsi dari absorpsi?
5. Bagaiman mekanisme absorpsi?
c. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa pengertian dari pencernaan.
2. Mengetahui apa itu absorpsi.
3. Menegtahui bagaimana struktur dan anatominya.
4. Mengetahui fungsi dari absorpsi.
5. Mengetahui bagaimana mekanismenya.
d. Manfaat
1. Dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam membuat
makalah

1
2

2. Dapat menambah wawasan tentang fungsi absorpsi di saluran


pencernaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan (digestive) atau sistem gastroinstestinal (mulai
dari mulut sampai anus) merupakan sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem
pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
2.2 Absorpsi
Absorbsi merupakan proses nutrien diserap usus melalui saluran
darah dan getah bening menuju ke hepar .Di lambung hanya terjadi
absorbsi alkohol,pada usus halus terjadi proses utama yaitu 90% dari
nutrien yang sudah dicerna dan sedikit absorbsi air.
Secara spesifik ,absorpsi yang terjadi di usus halus adalah Pada
usus halus bagian atas mengabsorbsi vitamin yang larut dalam air,asam
lemak,dan gliserol,natrium,kalsium.Fe,serta klorida.Usus halus bagian
tengah mengabsorbsi monosakarida,asam amino,dan zat
lainnya.Sedangkan usus halus bagian bawah mengabsorbsi garam empedu
dan vitamin B12.Absorpsi air paling banyak dilakukan pada kolon.
2.3 Struktur dan Anatomi
Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang ± 6 m. Fungsi
usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung.. Usus
halus memanjang dari pyloric sphincter lambung sampai sphincter
ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terdiri atas
tiga bagian , yaitu: duodenum, jejunum, ileum.
1. Duodenum

3
4

bagian terpendek (25cm), yang dimulai dari pyloric sphincter di perut


sampai jejunum. Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada
lengkungan ini terdapat pancreas dan duodenal papilla, tempat
bermuaranya pancreas dan kantung empedu. Empedu berfungsi
mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Pankreas menghasilkan
amilase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida dan
tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino/albumin
dan polipeptida. Dinding usus halus mempunyai lapisan mukosa yang
banyak mengandung kelenjar brunner yang berfungsi  memproduksi
getah intestinum.
2. Jejenum
Jejunum memiliki panjang antara 1,5 m – 1,75 m. Di dalam usus
ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang
dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung
lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan
menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur
yang lumat yang encer.
3. Ilenium
Usus penyerapan (ileum), panjangnya antara 0,75m – 3,5m terjadi
penyerapan sari–sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi
oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan
permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan
makanan dapat berjalan dengan baik. Dinding jonjot usus halus
tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk menyerap zat hara.
Terdapat sekitar 1000 mikrovili (gambar 3) dalam tiap sel. Dinding
tersebut juga mengeluarkan mucus. Enzim pada mikrovili
menghancurkan makanana menjadi partikel yang cukup kecil untuk
diserap. Di dalam setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan
saluran limfa yang menyerap zat hara dari permukaan jonjot. Vena
porta mengambil glukosa dan asam amino, sedangkan asam lemak dan
gliserol masuk ke sel limfa.
5

4. Mikrovilli

Lapisan usus halus terdiri atas 4 lapisan yang sama dengan lambung,
yaitu :
1) Lapisan luar adalah membran selulosa, yaitu peritornium yang
melapisi usus halus dengan erat.
2) Lapisan otot polos terdiri atas 2 lapisan serabut, lapisan luar
yang memanjang (longitudinal) dan lapisan dalam yang
melingkar (serabut sirkuler). Kontraksi otot polos dan bentuk
peristaltic usus yang turut serta dalam proses pencernaan
mekanis, pencampuran makanan dengan enzim-enzim
pencernaan dan pergerakkan makanan sepanjang saluran
pencernaan.. Diantara kedua lapisan serabut berotot terdapat
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus syaraf.
3) Submukosa terdiri dari jaringan ikat yang mengandung syaraf
otonom, yaitu plexus of meissner yang mengatur kontraksi
muskularis mukosa dan sekresi dari mukosa saluran pencernaan.
Submukosa ini terdapat diantara otot sirkuler dan lapisan
mukosa. Dinding submukosa terdiri atas jaringan alveolar dan
berisi banyak pembuluh darah, sel limfe, kelenjar, dan pleksus
syaraf yang disebut plexus of meissner. Pada duodenum terdapat
kelenjar blunner yang berfungsi untuk melindungi lapisan
duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam. Sistem
kerjanya adalah kelenjar blunner akan mengeluarkan sekret
cairan kental alkali.
4) Mukosa dalam terdiri dari epitel selapis kolumner goblet yang
mensekresi getah usus halus (intestinal juice). Intestinal juice
merupakan kombinasi cairan yang disekresikan oleh kelenjar-
kelenjar usus (glandula intestinalis) dari duodenum, jejunum,
dan ileum. Produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan
enterokrinin. Pada lapisan ini terdapat vili (gambar 3) yang
6

merupakan tonjolan dari plica circularis (lipatan yang terjadi


antara mukosa dengan submukosa). Lipatan ini menambah
luasnya permukaan sekresi dan absorpsi serta memberi
kesempatan lebih lama pada getah cerna untuk bekerja pada
makanan. Lapisan mukosa berisi banyak lipatan Lieberkuhn
yang bermuara di atas permukaan, di tengah-tengah villi.
Lipatan Lieberkuhn diselaputi oleh epithelium silinder.
2.4 Fungsi Absorpsi

1) Usus dua belas jari (duodenum)


Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan
makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar
Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari
tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk
mukosa otot. Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari
dinding usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan
secara kimiawi.
7

2) Usus kosong (jejunum)

Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh


dengan mesenterium. Usus halus melakukan hampir 90% proses
penyerapan nutrisi dari makanan yang dicerna. Makanan yang
telah dipecah di dalam usus dua belas jari akan dipecah lagi
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil sehingga mudah diserap
oleh tubuh. Di bagian jejenum, makanan akan mengalami proses
pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim-enzim yang
dihasilkan oleh usus halus.
3) Usus penyerapan (ileum)

Usus penyerapan adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada


sistem pencernaan manusia, usus penyerapan memiliki panjang
sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum,
kemudian dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara
8

7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin


B12 dan garam-garam empedu.
Di dalam usus penyerapan pula terdapat banyak lipatan atau
lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili berfungsi
memperluas permukaan penyerapan, sehingga makanan dapat
terserap sempurna. Selain berfungsi menyerap nutrisi makanan
yang belum diserap pada proses sebelumnya, ileum juga berperan
dalam mengatur katup ileosekal agar tidak terjadi refluks dari
usus besar ke usus halus.3 d
2.5 Mekanisme
Jika diukur, usus halus memiliki panjang sekitar 6 meter yang
terdiri dari tiga bagian, yaitu usus duabelas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Di dalamnya, makanan akan
kembali diproses dengan enzim pencernaan yang diproduksi pankreas,
dinding usus halus, dan cairan empedu dari kantong empedu. Ketiganya
akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan pencernaan makanan
agar menjadi unit-unit kecil yang bisa diserap ke dalam pembuluh darah
usus .
Enzim pencernaan secara kimiawi akan memecah molekul
makanan kompleks menjadi lebih sederhana, kemudian cairan empedu
membantu proses pencernaan mekanis yang memecah lemak sehingga
menjadi partikel yang lebih kecil. Ketika makanan melalui usus duabelas
jari, berarti proses pencernaan selesai. Proses berikutnya adalah
penyerapan.
Penyerapan makanan umumnya terjadi dalam usus halus jejunum
dan ileum. Di sana  terdapat banyak lipatan atau disebut jonjot-jonjot usus
(vili). Vili memiliki fungsi memperluas permukaan penyerapan, sehingga
makanan dapat terserap dengan lebih efisien.
Selama proses penyerapan, molekul makanan akan memasuki
aliran darah melalui dinding usus. Pembuluh darah mikroskopik atau
kapiler dalam vili akan menyerap hasil pencernaan yang berupa protein
9

dan karbohidrat, sedangkan pembuluh getah bening dalam vili akan


menyerap lemak.
Dari situ, aliran darah akan membawa makanan yang sudah dicerna
menuju ke hati. Sel-sel hati kemudian akan menyaring zat-zat berbahaya
dalam darah. Hati juga akan menyimpan vitamin larut dalam lemak serta
nutrisi yang berlebihan, seperti glukosa untuk disimpan sebagai cadangan.
Cadangan nutrisi ini akan dilepaskan ketika tubuh memerlukan energi
ekstra misalnya ketika seseorang lari maraton.
BAB III 
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Absorpsi zat-zat gizi terutama terjadi pada permukaan usus halus. Usus halus
yang panjangnya kurang lebih enam meter dan diameter kurang lebih 2,5 cm mempunyai
permukaan yang sangat luas kira-kira 200 m2. Hal ini dimungkinkan karena permukaan
bagian tampaknya licin, dibawah mikroskop tampak berlipat-lipat. Tiap lipatan
mempunyai ribuan jonjot-jonjot yang dinamakan vili. Sebuah vili terdiri atas ratusan sel
yang mepunyai bulu yang sangat halus, dinamakan mikrivili atau brush border. Didalam
celah-celah antar vili terdapat kripta-kripta atau lekuk-lekuk kecil berupa kelenjar-
kelenjar yang mengeluarkan getah-getah usus kedalam saluran usus halus.
Saluran cerna sangat peka tehadap kondisi lingkungan. Hal ini di pengaruhi oleh
faktor-faktor gaya hidup sebagai berikut: Tidur, istirahat, aktifitas fisik dan keadaaan
emosional. Tidur dan istirahat cukup memungkinkan pemeliharaaan dan perbaikan
jaringan-jaringan serta pengeluaran sisa-sisa yang dapat mengganggu saluran cerna.
Aktifitas fisik mempengaruhi kekencangan. Keadaaan mental mempengaruhi aktivitas
hormon dan urat saraf yang mempengaruhi pencernaan dan absorpsi. Pada waktu makan
seseorang harus dalam keadaaan tenang dan relaks. Faktor lain yang berpengaruh adalah
jenis makanan yang dimakan, yaitu keseimbangan, keragaman dan kecukupan.

3.2 Saran
Setelah mengetahui teori tentang fungsi absorpsi di saluran pencernaan, kita
diharapkan mampu memahami apa dan bagaimana mekanisme absorpsi sehingga kita
10

dapat kita mengetahui penecernaan kita.


Page

10
DAFTAR PUSTAKA

Rinidar,drh., dan M. Isa. 2017. Pencernaan dan Absorpsi Makanan. Banda aceh : Syiah kuala
university press.

https://saintif.com/fungsi-usus-halus/

http://cantikmegawati.blogspot.com/2014/02/sistem-digestivusproses-pencernaan.html

https://anggijuniansaputra.wordpress.com/2015/07/01/makalah-pencernaan-penyerapan-dan-
pemanfaatan-serta-fungsi-karbohidrat-di-dalam-tubuh/

https://www.google.com/search?
q=struktur+dan+gambar+bagian+usus+halus&safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk01WuLHpbr1RXDnofYH4cXKgKVE81A:1599545722614&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ve
d=2ahUKEwjft-
SU9NjrAhVMb30KHbsUAugQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1525&bih=730#imgrc=FRC2yqrsJZEtpM

https://www.dosenpendidikan.co.id/usus-halus/
11
Page

11
FUNGSI METABOLISME SALURAN PENCERNAAN

DosenPembimbing:

Dr. Ir. Endang Sutjiati.M.Kes

OLEH:
1. VICTA RAHMA MAYLINA (P17110203091)
2. NUR FITRI ANDINI (P17110203092)
3. KHAIRUNNISA ZAHIRA PUTRI (P17110203094)
4. RESA ARSITASARI (P17110203095)
5. SHERLYN SEFRINA EDIEN HARIANTO (P17110203096)
12Page

KELAS : 1B – D3 GIZI
PRODI / JURUSAN : D3 GIZI / GIZI
MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

12
TahunAjaran 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat – Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan judul “Fungsi Metabolisme Saluran
Pencernaan”. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah
membantu dan memberikan pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan penglaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya untuk memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan dan pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekuarangan dalam makalah ini, oleh karena itu sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini .
13Page

13
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3


1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................3
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

2.1 Pengertian Fungsi Metabolisme Pencernaan.........................................................4


2.2 Metabolisme Karbohidrat......................................................................................5
2.3 Metabolisme Lemak..............................................................................................8
2.4 Metabolisme Protein..............................................................................................9

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

KESIMPULAN...............................................................................................................11

SARAN............................................................................................................................11
14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
Page

14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hidup yang dianugerahi dengan sistem metabolisme tubuh yang sangat
kompleks. Dalam tubuh manusia terdiri berbagai macam system yang membentuk satu kesatuan yang
utuh hingga manusia dapat menjalankan siklus kehidupan.
Salah satu system yang paling berperan penting dalam siklus kehidupan adalah system
pencernaan.  Semua organisme memerlukan suplai tetap zat-zat berenergi tinggi, yang dikenal
sebagai makanan, untuk meyediakan bahan bakar bagi kebutuhan-kebutuhan fungsionalnya.
Pencernaan makanan adalah aktivitas saluran makanan (tractus digectivus) dan kelenjar-kelenjarnya
dalam suaatu proses memersiapkan makanan untuk dapat diserap oleh usus. Suatu kehidupan yang
dihayati oleh organisme akan dapat dipertahankan bila makanan dalam jumlah cukup dapat dipasok dan
dapat digunakan bagi berlangsungnya suatu reaksi oksidatif yang dapat menghsilkan energi dan juga bagi
keperluan tubuh atau bagian tubuh guna perbaikan, pertumbuhanm dan reproduksi.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai proses sistem pencernaan dari awal
(mulut) hingga akhir (anus) keluar dari tubuh menjadi ampas.

B. Tujuan Penulisan
15Page

a. Untuk mengetahui tahapan-tahapan proses pencernaan yang dialami manusia.


b. Untuk memberitahu pembaca anatomi fisiologi dari proses pencernaan.
c. Untuk mengetahui tentang sistem metabolisme pada saluran pencernaan.

C. Manfaat

15
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui fungsi metabolisme saluran pencernaan. Fungsi nya
juga untuk mengetahui bagaimana cara kerja metabolisme saluran pencernaan yang ada peda
tubuh manusia sehingga bisa mempelajari lebih dalam tentang metabolisme saluran pencernaan.

BAB II
PEMBAHASAN

Metabolisme danmencerna memiliki pengertian yang berbeda. Metabolisme adalah


proses yang dilakukan tubuh untuk mendapatkan energi untuk digunakan dalam
menjalankan fungsi tubuh . Sedangkan mencerna
menurut KBBi adalah proses menghancurkan
makanan sehingga dapat diproses oleh tubuh dan
zat-zat yang terkandung didalamnya dapat
mengubahnya menjadi zat gizi yang dapat
diserap oleh darah. Energi ini yang selanjutnya
digunakan untuk menunjang segala fungsi tubuh, dari
bernapas, berpikir, dan menggerakkan tubuh,
sehingga aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar. Bila diurutkan dari awal prosesnya
adalah mengunyah makanan yang bertujuan untuk melumatkannya sehingga zat gizinya dapat
dengan mudah untuk diserap, kemudian zat gizi akan diserap oleh sel-sel yang ada dalam sistem
pencernaan. Saat penyerapan oleh sel itulah yang dinamakan metabolisme pencernaan.
16

Didalam tubuh manusia metabolisme terjadi dengan dua cara yaitu anabolisme dan
Page

katabolisme. anabolisme adalah proses pembentukan.Berbagai zat yang yang didapatkan dari
makanan, akan dikumpulkan tubuh kemudian dibentuk menjadi suatu zat yang baru dan bisa
digunakan tubuh untuk menjalani fungsinya.Proses ini terjadi ketika tubuh memperbaiki jaringan
yang rusak, serta membangun dan menghasilkan berbagai hormon. Sedangkan katabolisme justru
identik dengan memecah zat gizi menjadi lebih kecil agar bisa disimpan oleh tubuh. hal ini
terjadi ketika pembentukan energi terjadi. Jadi, saat mengonsumsi nasi atau makanan pokok lain
kemudian diubah oleh tubuh untuk menjadi energi utama, maka saat itu katabolisme

16
terjadi.intinya berbedaan dari anabolisme dan katabolisme adalah jika anabolisme memerlukan
energi sedangkan katabolisme menghasilkan energi. Dalam metabolisme sistem pencernaan ada
metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak, dan metabolisme protein.

1. Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme dalam karbohidrat sendiri terdiri dari 2 fase yaitu glikolisis dan siklus
kreb.

a. Glikolisis Protein
17Page

Glikolisis merupakan proses yang terjadi didalam sitoplasma (sitosol), yang

17
merubah glikosa menjadi asam piruvat atau asetil KoA. Tahap-tahap dari
glikolisis yaitu :

1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat dengan dikatalisir oleh


enzim heksokinase
2. atau glukokinase pada sel parenkim hati dan sel Pulau Langerhanspancreas. ATP
diperlukan sebagai donor fosfat dan bereaksi sebagai kompleks Mg-ATP. Satu
fosfat berenergi tinggi digunakan, sehingga hasilnya adalah ADP. (-1P)
3. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim
fosfoheksosaisomerase. Enzim ini hanya bekerja pada anomerµ-glukosa 6-fosfat.
4. Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim
fosfofruktokinase. ATP menjadi donor fosfat, sehingga hasilnya adalah ADP.(-
1P)
5. Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi gliserahdehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton
fosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1,6-bifosfat aldolase).
6. Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan
sebaliknya (reaksi interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan katalisator
enzim fosfotriosaisomerase.
7. Gliseraldehid 3-fosfat dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat dengan bantuan
enzim gliseraldehid 3-fosfat dehidrogenase. Dihidroksi aseton fosfat bisa diubah
menjadi gliseraldehid 3-fosfat maka juga dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat.
8. Pada 1,3 bifosfogliserat, fosfat posisi 1 bereaksi dengan ADP menjadi ATP
dibantu enzim fosfogliseratkinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3-
fosfogliserat.
18

9. 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan bantuan enzim


Page

fosfogliseratmutase.
10.2-fosfogliserat diubah menjadi posfoenolpiruvat (PEP) dengan bantuan enzim
enolase. Enolase dihambat oleh fluoride. Enzim ini bergantung pada Mg 2+ atau
Mn2+.

18
11.Fosfat pada PEP bereaksi dengan ADP menjadi ATP dengan bantuan enzim
piruvatkinase. Enolpiruvat yang terbentuk dikonversi spontan menjadi
ketopiruvat.
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,
misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glukoneogenesis berlangsung
terutama dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh
darah ke hati. Di sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian
reaksi dalam suatu proses yaitu glukoneogenesis ( pembentukan gula baru).

b. Siklus kreb
19
Page

Siklus kreb merupakan proses yang mengubah asetil koa menjadi asam sitrat,
dan proses ini terjadi dalam mitokondria. Pengambilan asetil co-A di sitoplasma
dilakukan oleh oxalo asetat → proses pengambilan ini terus berlangsung sampaiasetil
co-A di sitoplasma habis. Dan Menghasilkan 6 NADH, 2 FADH2, 4 CO2, 2 ATP 6

19
H2O + 2 Asetil CoA + 6NAD + 2FAD + 2P → 4 CO₂ + 6 NADH + 2 FADH₂ + 2
ATP.

.
2. Metabolisme Lemak
Anabolisme Lemak Lipid anabolisme disebut lipogenesis. terdiri dari sintesis
berbagai jenis lipid, terutama triglcerides, kolesterol, fosfolipid, dan prostaglandin.
trigliserida dan lipid struktural disintesis dari asam lemak dan gliserol atau dari asam

amino atau glukosa berlebih.

Untuklangkahpertamadalammetabolisme lemak ialahkonsumsi dan pencernaan,


20

lemak yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi akan masuk melalui
saluranpencernaanke usus
Page

dimanamerekatidakdapatdiserapdalambentuktrigliserida.Trigliserida yang
bercabangkemudiandapatdiserapmelalui usus dan
disusunkembalimenjadibentukaslinyasebelumdiangkut oleh kilomikron, jeniszat yang
miripdengankolesterol yang dikenalsebagai lipoprotein kedalam system getahbening.
Dari system getah bening trigliseridamasukkedalamalirandarah, dimana proses
metabolisme lipid atau lemak diselesaikandalamsatudaritigacara, karenamereka juga

20
diangkutkehati, sel-selototatausel-sel lemak, yang
dimanamerekadisimpanataudigunakanuntukenergi. Jika merekaberakhir di sel-selhati,
merekadiubahmenjadijeniskolestrol “jahat” yang dikenalsebagai very-low-density
lipoprotein (VLDL) dan
dilepaskankedalamalirandarahdimanamerekabekerjauntukmengangkut lipid lain.
Trigliseridadikirimkesel-selototdapatdioksidasidalammitokondriasel-
seluntukenergi, sedangkan yang dikirimkesel-sel lemak
akandisimpansampaimerekadibutuhkanuntukenergi di lain waktu. Hal
inimenyebabkanpeningkatanukuransel-sel lemak, terlihat pada seseorangsebagai
peningkatan lemak tubuh.

3. Metabolisme Protein
Proses penguraian protein dalamtubuhmeliputireaksideaminasi, dekarboksilasi dan
transaminasi. Proses ini juga berkaitandengansiklus urea, beberapabiosintesisasam-asam
amino dan bagaimanaketerkaitanantarametabolisme protein
denganmetabolismekarbohidrat dan lipid ( Murray, 2001).Hati merupakan organ tubuh di
mana terjadi reaksikatabolismemaupunanabolisme protein. Asam-asam amino yang
terbentuk dibawa oleh darahkedalamjaringanuntukdigunakan. Proses anabolikmaupunka-
tabolik juga terjadidalamjaringan di luarhati. Asam amino yang
terdapatdalamdarahberasaldaritigasumberyaituabsorpsimelaluidinding usus,
hasilpenguraian protein dalamsel, dan hasilsintesisasam amino dalam sel.
Banyaknyaasam amino dalamdarahtergantung pada
keseimbanganantarapembentukanasam amino dan penggunaannya. Bila  kelebihanasam
amino darijumlah yang digunakanuntukbiosintesis protein, makakelebihanasam amino
21

akandiubahmenjadiasam keto yang


Page

dapatmasukkedalamsiklusasamsitratataudiubahmenjadi urea.
Hatiberfungsisebagaipengaturkonsentrasiasam amino dalamdarah (Stryer, 2000).

21
Proses Metabolisme Protein Transminasi Proses katabolisme asam amino berupa
pemindahan gugus amino darisuatu asam amino ke senyawa lain (keto. Asam piruvat,
ketoglutarat atau oksaloasaetat). Sehingga (keto)senyawa tersebut dirubah menjadi asam
amino. Sedangkan asam amino dirubah menjadi senyawa keto) Enzim utama reaksi
transaminasi adalah: Alanin transaminase alanin Glutatamat transaminase glutamat.
Proses Metabolisme Protein Reaksi Deaminasi oksidatif: Asam glutamat dapat
mengalami deaminasi oksidatif mengunakan glutamat dehidrogenase, menghasilkan
NH4+ NADP & NAD sebagai akseptor elektron Pembentukan Asetil koenzim A
Merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam amino dengan siklus asam
sitrat (merubah menjadi energi) dengan jalur asam piruvat dan jalur asam asetoasetat.
22Page

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disipulkan bahwa metabolisme dan mencerna memiliki pengertian yang
berbeda. Metabolisme adalah proses yang dilakukan tubuh untuk mendapatkan energi
untuk digunakan dalam menjalankan fungsi tubuh . Sedangkan mencernaadalah proses
23

menghancurkan makanan sehingga dapat diproses oleh tubuh dan zat-zat yang
terkandung didalamnya dapat mengubahnya menjadi zat gizi yang dapat diserap oleh
Page

darah. Metabolisme pencernaan dibagi menjadi tiga yaitu metabolisme karbohidrat,


metabolisme lemak, dan metabolisme protein.

B. Saran
Setelah mengetahui pengertian dan proses dari metabolism pencernaan, kita dapat
mengetahui pentingnya proses tersebut terhadap tubuh kita. Untuk itu, kita diharuskan

23
menjaga kesehatan organ dengan selalu menerapkan pola hidup sehat yaitu rajin olahraga
dan makan – makanan yang menyehatkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/metabolisme-adalah-proses-
cerna/#gref
https://www.gurupendidikan.co.id/proses-metabolisme-lemak/

https://www.gurupendidikan.co.id/metabolisme-protein/

https://www.slideshare.net/eloxrel/metabolisme-sistem-pencernaan-makanan

https://nefrologyners.wordpress.com/2012/01/10/334/
24Page

24
MAKALAH
STRUKTUR DAN FUNGSI HATI DALAM SISTEM
PENCERNAAN
Mata Kuliah Anatomi Fisiologi

Yang dibina oleh Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes

Oleh:

Sevia Putri Eka Ninsa NIM P17110203097


Novitri Alifia Zettira NIM P17110203098
25

Lailatul Amalia NIM P17110203099


Page

Jovan Dias Priyogi NIM P17110203100


Anggita Agustin NIM P17110203101

TINGKAT I KELAS B
PROGRAM STUDI D3 GIZI

25
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI D3 GIZI
2020

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “STRUKTUR DAN FUNGSI HATI DALAM
SISTEM PENCERNAAN”. Tidak lupa shalawat serta salam kami haturkan kepada Rasulullah
SAW yang telah membimbing dan menghantarkan kita dari zaman kebodohan menuju zaman
yang berilmu pengetahuan.
Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi yang
dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan.
Maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
26

Malang, 6 September 2020


Page

Penulis

26
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................4
1.4 Manfaat bagi Penulis......................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Pengertian sistem pencernaan........................................................................................6
2.2 Anatomi dan struktur hati dalam sistem pencernaan........................................................7
2.3 Fungsi dan mekanisme hati dalam sistem pencernaan....................................................11
BAB III........................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................15
27 Page

27
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Makanan merupakan zat yang sangat dibutuhkan untuk proses hidup. Manusia
membutuhkan zat gizi yang terkandung dalam makanan untuk melakukan berbagai proses
biologis tubuh. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna oleh sistem pencernaan
agar zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap (absorbsi) oleh tubuh.
Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam
proses pencernaan. Makanan yang kita makan mendapat perlakuan yang berbeda-beda pada
masing-masing organ pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya
saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem
pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tekak, kerong- kongan, lambung, usus halus, usus
besar dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah,
kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.
Makalah ini akan membahas mengenai kelenjar hati yang berperan dalam sistem
pencernaan yang meliputi anatomi dan sturktur hati dalam sistem pencernaan serta fungsi
dan cara kerja kelenjar hati dalam system pencernaan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa pengertian dari sistem pencernaan
28

3. Bagaimana anatomi dan struktur hati dalam sistem pencernaan


Page

4. Apa fungsi dan bagaimana cara kerja hati dalam sistem pencernaan

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan yaitu kami mengharapkan para
pembaca :
1. Dapat mendeskripsikan pengertian sistem pencernaan

28
2. Dapat mengetahui anatomi dan struktur hati dalam sistem pencernaan
3. Dapat menjelaskan fungsi dan cara kerja hati dalam sistem pencernaan

1.4 Manfaat bagi Penulis


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai referensi mahasiswa untuk mempelajari fungsi dan struktur hati dalam
sistem pencernaan
2. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi mahasiswa lain untuk menggali dan
melakukan penelitian tentang struktur dan fungsi hati dalam sistem pencenaan
3. Sebagai bahan materi presentasi penulis

29Page

29
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian sistem pencernaan


Secara umum, system pencernaan adalah salah satu system organ terbesar di tubuh
manusia. Ini bertanggung jawab untuk memproses makana dan cairan yang dicerna dan
kelompok orga yang memecah makanan untuk menyerap nutrisi. Nutrisi dalam makanan
digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar untuk menjaga semua sistem tubuh bekerja.
Bagian makanan sisa yang tidak dapat diuraikan, dicerna, atau diserap diekskresikan sebagai
buang air besar (feses).
Pengertian Sistem Pencernaan Menurut Para Ahli
1. Encyclopedia Britannica
Sistem pencernaan manusia, sistem yang digunakan dalam tubuh manusia
untuk proses pencernaan. Sistem pencernaan manusia terutama terdiri dari saluran
pencernaan, atau serangkaian struktur dan organ yang dilewati makanan dan
cairan selama pemrosesan menjadi bentuk yang dapat diserap ke dalam aliran
darah.
2. Man Anatomy
Sistem pencernaan adalah sistem pengolahan makanan tubuh manusia.
Seluruh sistem pencernaan adalah dalam bentuk tabung yang panjang, berongga,
memutar dan berputar, yang disebut saluran pencernaan, yang dimulai dari rongga
mulut dan berakhir di anus.
3. National Institute of Diabetes and Dygestive System and Kidney Diseases
30

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan yang juga disebut


Page

saluran GI atau saluran pencernaan dan hati, pankreas, dan kantong empedu.
Saluran GI adalah serangkaian organ berlubang yang bergabung dalam tabung
panjang yang memutar dari mulut ke anus.

Salah satu fungsi hati adalah untuk membuang racun dalam tubuh. Kapiler (pembuluh
darah terkecil) sebagai pengangkut darah dan empedu yang membentang di antara sel-sel

30
hati. Darah yang berasal dari organ pencernaan mengalir ke pembuluh utama hati dengan
mengangkut nutrisi, obat, dan juga zat beracun.

Namun hati manusi juga berfungsi sebagai peran utama dalam proses pencernaan dan
penyerapan zat gizi dalam tubuh. Selain membuang racun, salah satu fungsi hati adalah
untuk menghasilkan energi dengan memecah lemak.

Dalam proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, fungsi hati adalah untuk
membantu menstabilkan kadar gula darah (glukosa). Jika kadar gula darah meningkat,
misalnya sehabis makan, hati menyaring gula dari darah yang dipasok oleh vena portal
(pembuluh vena dalam hati) dan menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jika kadar  gula
darah seseorang terlalu rendah, hati akan memecah cadangan gula yang dimilikinya dan
melepaskannya ke dalam darah. Sama halnya dengan gula, hati juga menyimpan vitamin dan
mineral (besi dan tembaga), untuk dilepaskan ke dalam darah jika diperlukan.

Sementara jika tubuh kekurangan kadar gula, maka lemak akan diambil untuk dijadikan
energi. Lagi-lagi hati memiliki peran utama dalam mempersiapkan lemak untuk menjadi
bahan energi pengganti gula.

Dalam proses pencernaan lemak, sel-sel hati memecah lemak dan menghasilkan energi.
Sel-sel ini juga melepaskan sekitar 800 sampai 1.000 mililiter empedu per harinya. Cairan
berwarna kuning, kecoklatan atau hijau zaitun ini dikumpulkan dalam kapiler-kapiler kecil
dan kemudian diteruskan ke saluran empedu utama, yang mengangkut empedu ke bagian
usus kecil yang disebut duodenum. Empedu sangatlah diperlukan untuk pemecahan dan
penyerapan lemak.
31

Bila fungsi hati manusia rusak, hal ini tidak dapat diperbaiki kecuali dilakukan
Page

transplantasi. Penyakit hati atau penyakit liver adalah penyakit yang disebabkan oleh
berbagai faktor yang merusak hati, seperti virus dan penggunaan alkohol. Obesitas juga
berhubungan dengan kerusakan hati. Seiring waktu, kerusakan hati berdampak pada luka di
jaringan (sirosis), yang dapat menyebabkan gagal hati, suatu kondisi yang mengancam jiwa.

31
2.2 Anatomi dan struktur hati dalam sistem pencernaan
Hepar atau hati merupakan organ atau kelenjar terbesar di dalam tubuh (Wibowo &
Paryana, 2009), memiliki berat sekitar 1-2,3 kg (Waugh & Grant, 2011) atau sekitar 2,5%
dari berat badan (Moore & Dalley, 2006). Hepar memiliki struktur yang halus, lunak dan
lentur, serta terletak di bagian atas rongga abdomen yang menempati bagian terbesar regio
hipokondrium (Waugh & Grant, 2011; Snell, 2012). Sebagian besar hepar terletak di bawah
arcus costalis kanan dan diaphragma setengah bagian kanan, memisahkan hepar dari pleura,
paru-paru, perikardium dan jantung (Moore & Dalley, 2006). Hepar merupakan organ yang
mudah diraba dengan melakukan palpasi dinding abdomen di bawah arcus costalis kanan,
yaitu dengan memeriksa pada waktu inspirasi dalam sehingga tepi bawah hepar dapat teraba
(Wibowo & Paryana, 2009).
Hepar dibungkus oleh jaringan fibrosa tipis yang tidak elastis yang disebut capsula
fibrosa perivascularis (Glisson)dan sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum (Wibowo &
Paryana, 2009). Lipatan peritoneum membentuk ligamen penunjang yang melekatkan hepar
pada permukaan inferior diaphragma (Waugh & Grant, 2011). Dalam keadaan segar, hepar
bewarna merah tua atau kecoklatan yang disebabkan oleh adanya darah yang sangat banyak
dalam organ ini (Leeson et al., 1996).
Hepar memiliki 4 lobus. Dua lobus yang berukuran paling besar dan jelas terlihat adalah
lobus kanan yang berukuran lebih besar, sedangkan lobus kiri berukuran lebih kecil dan
berbentuk baji (Waugh & Grant, 2011). Diantara kedua lobus tersebut terdapat vena portae
hepatis, jalur masuk dan keluarnya pembuluh darah, saraf, dan ductus. Lobus kanan terbagi
menjadi lobus quadratus dan lobus caudatus karena adanya vesical biliaris, fisurra untuk
ligamentum teres hepatis, vena cava inferior, dan fisurra untuk ligamentum venosum. Hilus
32

hepatis atau porta hepatis terdapat pada permukaan posteroinferior dan terletak di antara
Page

lobus caudatus dan lobus quadratus. Bagian atas ujung bebas omentum minus melekat pada
pinggir porta hepatis dan terdapat ductus hepaticus dexter dan sinister, cabang dextra dan
sinistra arteria hepatica, vena porta, serabut-serabut saraf simpatik dan para simpatik, serta
beberapa kelenjar limfe hepar (Snell, 2012; Junqueira & Carneiro, 2012).
Lobulus-lobulus hepatis adalah penyusun hepar. Vena sentralis pada masing-masing
lobus bermuara ke venae hepatica dan di antara lobulus-lobulus terdapat canalis hepatis,
yang berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena porta, dan sebuah cabang dari ductus

32
choledochus (trias hepatis). Darah arteri dan vena berjalan di antara sel-hepatosit melalui
sinusoid dan dialirkan ke vena sentralis (Snell, 2012).
Ligametum falciforme memisahkan lobus dexter dan lobus sinister dan diantara kedua
lobus ini terdapat porta hepatis, yang merupakan jalur masuk dan keluar antar pembuluh
darah, saraf, dan ductus (Sloane, 2004). Ligamentum ini memiliki pinggir bebas dan
berbentuk bulan sabit dan terdapat ligamentum teres hepatis yang merupakan sisi vena
umbilicalis. Ligamentum falciforme berjalan ke permukaan anterior dan kemudian ke
permukaan superiorhepar serta akhirnya membelah menjadi dua lapis. Lapisan kanan akan
membentuk lapisan atas ligamentum coronarium dan lapisan kiri membentuk lapisan atas
ligamentum triangulare. Bagian kanan ligamentum coronarium dikenal sebagai ligamentum
triangulare dextrum (Snell, 2012). Ligamentum falciforme berjalan dari hepar ke
diaphragma dan dinding anterior abdomen. Permukaan hepar diliputi oleh peritoneum
visceralis, kecuali daerah kecil pada permukaan hepar diliputi oleh peritoneum visceralis,
kecuai daerah kecilpada permukaan posterior yang melekat langsung pada diphragma (Price
& Wilson, 2012).
Ligamentum teres hepatis berjalan ke dalam fissura yang terdapat pada facies visceralis
hepatis dan bergabung dengan cabang sinistra vena porta hepatis. Ligamentum venosum
(ligamentum of Arantius) merupakan pita fibrosa yang merupakan sisa ductus venosus,
melekat pada cabang sinistra vena porta dan berjalan ke atas di dalam fisurra pada
permukaan visceral hepatis, dan di atas melekat pada vena cava inferior. Pada jaringandarah
yang kaya oksigen dibawa ke hepar melalui vena umbilicalis (ligamentum teres hepatis).
Sebagian besar darah yang tidak melewati hepar masuk ke dalam ductus venosus
(ligamentum venosum) dan bersatu dengan vena cava inferior. Pada waktu lahir vena
umbilicalis dan ductus venosus menutup dan menjadi pita fibrosa (Snell, 2012).
33

Vaskularisasi hepar didapatkan dari arteri hepatica propria, cabang arteria coeliac
Page

(truncus coeliacus), vena porta, vena hepaticae (tiga buah atau lebih) muncul dari permukaan
posterior hepatis dan bermuara ke dalam vena cava inferior. Pembuluh-pembuluh darah
yang mengalirkan darah ke hepar adalah arteria hepatica propria (30%) dan vena porta
(70%). Arteria hepatica propria membawa darah yang kaya oksigen ke hepar, dan vena porta
membawa darah yang kaya akan hasil metabolisme pencernaan yang telah diabsorbsi dari
traktus gastrointerstinalis. Darah arteri dan vena dialirkan ke vena centralis masing-masing

33
lobules hepatis melalui sinusoid hepar. Vena centralis mengalirkan darah ke vena hepatica
dextra dan sinistra, dan vena-vena ini meninggalkan permukaan posterior hepar dan
bermuara langsung ke dalam vena cava inferior (Snell, 2012).
Sistem porta membawa darah dari pancreas, limpa, dan usus. Nutrien terakumulasi dan
diubah dalam hepar, dan zat toksik dinetralkan dan dihilangkan di tempat tersebut. Vena
porta bercabang-cabang menjadi venula pendistribusi kecil yang berjalan di tepi setiap
lobulus dan berujung ke dalam sinusoid. Venula sentralis dari setiap lobulus menyatu
menjadi vena, yang akhirnya membentuk dua atau lebih vena hepatica besar yang bermuara
ke dalam vena cava inferior. Arteria hepatica bercabang berulang kali dan membentuk
arteriol di area portal dan beberapa diantaranya berakhir langsung ke dalam sinusoid pada
jarak tertentu dari celah portal sehingga darah arteri yang kaya oksigen ditambahkan ke
darah vena porta di sinusoid (Junqueira & Carneiro, 2012).
a. Struktur hati :
Pada hati terdapat bagian-bagian, diantaranya.
1. Vena hepatica
2. Lobus kiri
3. Lobus kanan
4. Jaringan ikat
5. Saluran hepatica
6. Kantung empedu
7. Saluran sairan empedu
34
Page

b. Permukaan hati :

34
 Fasies superior: permukaan yang mengahadap ke atas dan ke depan berbentuk
cembung dan terletak di bawah diafragma.
 Fasies inferior: permukaan yang menghadap ke bawah dan ke belakang,
mempunyai permukaan tidak rata karena terdapat lekukan fisura transversus.
 Fasies posterior: permukaan bagian belakangnya terlihat beberapa alur berbentuk
garis melintang yang disebut porta hepatis.
 Fasies lobus sinistra: berhubungan dengan esofagus dekat lobus kaudatus dan
berhubungan dengan permukaan depan gaster.
c. Pembuluh darah hati :
 Arteri hepatika propia: berjalan ke dalam ligamentum hepato duodelae bersama
dengan vena porta dan duktus koledokus menjadi arteri gastrika.
 Arteri gastrika: menuju ke kurvatura minor gaster beranastomosis dengan arteri
gastrika sinistra.

d. Persarafan hati

Persarafan hati berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis yang melewati koliakus.
Hati juga memiliki saluran empedu. Saluran empedu adalah saluran yang
menghubungkan antara hati dan kantong empedu (tempat pennyimpanan empedu).
Empedu merupakan zat yang diproduksi tubuh untuk membantu mencerna lemak dan
akan disimpan dalam kantong empedu.

Kemudian, saluran empedu bertemu dengan saluran hepatik kanan dan kiri yang
membawa empedu dari lobus bagian kiri dan kanan hati. Dua saluran heaptik tersebut
bergabung sehingga membentuk saluran untuk mengalirkan semua empedu dari hati.
35

Sebagian empedu yang dihasilkan, disimpan hingga digunakan untuk proses pencernaan.
Page

2.3 Fungsi dan mekanisme hati dalam sistem pencernaan


Hepar adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh serta dapat dipandang
sebagai pabrik biokimia utama tubuh. Fungsi hati manusia adalah memainkan peran utama
dalam semua proses pencernaan dan penyerapan zat gizi dalam tubuh. Selain membuang
racun, salah satu fungsi hati adalah untuk menghasilkan energi dengan memecah lemak.

35
Hati memproduksi empedu untuk membantu dalam pencernaan. Empedu memiliki
peranan penting dalam sistem pencernaan dan sistem ekskresi manusia. Terutama untuk
membantu penyerapan lemak dan membantu hati mengeluarkan zat-zat beracun dari dalam
tubuh.Empedu merupakan cairan berwarna hijau kekuningan yang mengandung pigmen
bilirubin, biliverdin dan urobilin yang diproduksi dan disekresikan oleh organ hati untuk
kemudian disalurkan kedalam duodenum (usus dua belas jari). 

Empedu di tampung pada sebuah membran berotot yang disebut dengan kantong empedu.
Kantong empedu terletak di bagian bawah hati, ukurannya adalah sekitar 8 hingga 12 cm
dengan diameter 4 cm dan memiliki kapasitas kurang lebih 60 ml.
36

Empedu dapat membantu mengemulsi lemak. Tidak semua jenis lemak yang masuk ke
Page

dalam sistem pencernaan bisa langsung diserap oleh usus. Tubuh membutuhkan zat yang
mampu untuk menguraikan lemak tersebut. Beberapa jenis zat mungkin dapat dengan
mudah larut dalam air, namun tidak begitu dengan lemak.
Lemak lebih mudah untuk diserap oleh tubuh ketika dalam bentuk partikel yang lebih
kecil. Di sinilah fungsi empedu. Keberadaan empedu sangatlah penting untuk proses
penyerapan lemak, termasuk juga dalam proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak
seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

36
Proses emulsifikasi lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan
adanya asam lambung. Proses emulsifikasi kembali terjadi setelah lemak melewati lambung
dan garam empedu mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuklah butiran
lemak atau micelle. Lemak kemudian akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol dibantu
oleh enzim lipase.
Dalam proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, fungsi hati adalah untuk
membantu menstabilkan kadar gula darah (glukosa). Jika kadar gula darah meningkat,
misalnya sehabis makan, hati menyaring gula dari darah yang dipasok oleh vena portal
(pembuluh vena dalam hati) dan menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jika kadar  gula
darah seseorang terlalu rendah, hati akan memecah cadangan gula yang dimilikinya dan
melepaskannya ke dalam darah. Sama halnya dengan gula, hati juga menyimpan vitamin dan
mineral (besi dan tembaga), untuk dilepaskan ke dalam darah jika diperlukan.
Sementara jika tubuh kekurangan kadar gula, maka lemak akan diambil untuk dijadikan
energi. Lagi-lagi hati memiliki peran utama dalam mempersiapkan lemak untuk menjadi
bahan energi pengganti gula.
Dalam proses pencernaan lemak, sel-sel hati memecah lemak dan menghasilkan energi.
Sel-sel ini juga melepaskan sekitar 800 sampai 1.000 mililiter empedu per harinya. Cairan
berwarna kuning, kecoklatan atau hijau zaitun ini dikumpulkan dalam kapiler-kapiler kecil
dan kemudian diteruskan ke saluran empedu utama, yang mengangkut empedu ke bagian
usus kecil yang disebut duodenum. Empedu sangatlah diperlukan untuk pemecahan dan
penyerapan lemak dibantu oleh proses sekresi garam empedu.
37Page

37
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem terbesar dalam tubuh manusia.
Sistem pencernaan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak
bisa hidup tanpa makan ataupun minum yang dapat menghasilkan energi. Energi didapat
dari makanan dan mineral yang baik serta sistem pencernaan yang baik pula. Dalam
sistem pencernaan terdapat bebrapa organ yang saling bekerja sama satu sama lain dan
salah satunya hati. Hati berperan sebagai penghasil cairan empedu dan menyerap zat gizi
dari makanan yang kita konsumsi. Hati juga berfungsi penyaring dan pembuang racun
sehingga makanan yang kita cerna bersih. Hati juga berperan sebagai pemecah lemak dan
menjadikanya sebagai energi. Maka dari itu peran hati sangat pentng dalam kehidupan
kita. Jika kita mengonsumsi makanan yang sembarangan, hati kita akan bekerja sangat
keras untuk memprosesnya hingga layak untuk dilanjutkan pada proses selanjutnya. Bila
hati sudah bekerja terlalu keras, akan terjadi berbagai permasalahan. Dan jika hati kita
bermasalah, maka organ lainpun lama kelamaan juga akan ikut bermasalah. Racun yang
terkandung dari makanan tidak terdeteksi sepenuhnya dan merusak organ pencernaan lain
dan menyebar dalam tubuh kita. Adapaun penyakit yang dapat menyerang hati manusia
diantaranya adalah hepatitis, Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD),
hemokromatosis, sirosis bilier primer, dan kanker hati.

3.2 Saran
38

Hati merupakan organ penting tubuh manusia. Hati berfungsi untuk membuang
racun dalam tubuh, menyerap nutrisi dan memcah lemak. Tanpa hati tubuh kita akan
Page

mudah terkena racun. Mengonsumsi makanan terlalu banyak dan sembarangan akan
membuat hati kita akan cepat rusak. Hati yang rusak tidak akan bisa kembali seperti
semula, dan jika sudah tidak berfungsi maka tidak ada cara lain untuk penyembuhanya
selain transplantasi hati dan itupun dengan resiko yang tinggi. Maka dari itu kita harus
mulai mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi baik untuk tubuh serta sebisa
mungkin olaharaga secara rutin. Dengan pola makan yang baik dan takaran saji yang baik

38
maka hati kita akan berfungsi dengan baik. Jadi janganlah kita mengonsumsi makanan
sembarangan karena dapat merusak hati dan organ lainya.

39Page

39
DAFTAR PUSTAKA
Joseph, Novita. 2019. Memahami Fungsi Hati (Liver) untuk Menjaga Kesehatan Tubuh.
https://hellosehat.com (diakses tanggal 8 Seotember 2020)

Maulina, Meutia. 2018. Zat Zat Yang Mempengaruhi Histopatologi Hepar. Kampus Bukit
Indah Lhokseumawe: Unimal Press. https://www.gurupendidikan.co.id/hati/#ftoc-heading-11
Sari, Diana Putu. 2014. Fisiologi Hati, Kantung Empedu, dan Pankreas.
http://olanswagcs.blogspot.com (diakses tanggal 8 September 2020)
Andrian, Kevin. 2018. Fungsa Hati Begitu Penting, Maka Sayangi Dia.
https://www.alodokter.com (diakses pada 8 September 2020)
Rahardini, Armita. 2019. Fungsi Empedu Agar Proses Pencernaan Berjalan Sempurna.
https://www.sehatq.com (diakses pada 8 September 2020)
40 Page

40
Fungsi Pankreas dalam Sistem Pencernaan
MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Anatomi Fisiologi

Yang dibina oleh Ibu Dr.Ir.Endang Sutjiati.M.Kes

Oleh ;

Kelompok 10

Anggota :

Hindana Nur Hakiki (P1711023102)

Imro' atus Sholikhah (P17110203103)

Lairisa Dwi Choirun ni'mah (P17110203104)


41

Tera Pebriyanti (P17110203105)


Page

Putri Fatma Novitasari (P17110203106)

POLTEKKES KEMENKES MALANG

JURUSAN GIZI MALANG

PROGRAM STUDI D-III GIZI

SEPTEMBER 2020

41
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Fungsi Pankreas dalam Sistem Pencernaan”.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.Ir.Endang


Sutjiati.M.Kes selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Poltekkes Kemenkes Malang yang
sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah ilmu pengetahuan
tentang anatomi fisiologi sistem pencernaan.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca.Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Malang, 7 September 2020


 
42
Page

Penyusun

42
DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pegertian Pankreas..............................................................................................................6
2.2 Anatomi dan Stuktur Pankreas.............................................................................................6
2.3 Fungsi Utama dan Bagian Pankreas.......................................................................................8
BAB III PENUTUP 15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA 16
43 Page

BAB I

43
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia memerlukan makanan untuk


pertumbuhandan perkembangannya.Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi
melalui proses pencernaan.Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu penc
ernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di ronggamulut. Pada
proses ini memerlukan bantuan lidah dan gigi. Sedangkan
pada pencernaan kimiawiterjadidi ronggamulut,lambung, dan usus. Proses inimemerlukan
bantuan zat kimiawi yang disebut enzim. Semua makhluk hidupmemerlukan makanan
untukmempertahankanhidupnya.

Agar makanan yang dicerna dapat diserap olehtubuh dengan baik, maka alat
pencernaanharuslah dalam keadaan sehat.Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan
diolah terlebih dahulu, baru kemudian diserap olehtubuh.Dalam tubuh jugaterdapat kelenjar
pencernaan, salah satunya adalah kelenjarendokrin yang terdapat pada pankreas.Pankreas
memiliki peranan yang cukup besarterhadap pengaturan sistem hormonal tubuh.Selain sebagai
endokrin, pankreas
juga berfungsisebagaikelenjar eksokrin.Pankreas merupakan salah satu organ padasistem
pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaanserta
beberapa hormon penting seperti insulin dan glukagon.Pankreas terletak pada bagian
posteriorperut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu pankreas?
b. Bagaimana struktur / bentuk dari pankreas?
44

c. Apa saja fungsi dari pankreas?


Page

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu pankreas.
b. Untuk mengetahui bagaimana struktur / bentuk dari pankreas.
c. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari pankreas.

44
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan lebih dalam penulis
dan pembaca mengenai sistem pencernaan khusunya pada organ / sistem pankreas. Makalah
ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam proses pembelajaran.

45Page

45
BABII

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pankreas

Pankreas adalah kelenjar ganda yang menunjukkan sifat-sifat sebagai kelenjar eksokrin
dan kelenjar endokrin.Pankreas merupakan kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat
mirip dengan kelenjar ludah. Panjang pankreas kira-kira lima belas sentimeter, mulai dari
duodenum sampai limpa, dan dilukiskan sebagai terdiri atas tiga bagian.

Pankreas ialah organ aksesoris di sistem pencernaan dengan dua fungsi utama uakni
menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksorin dan menghasilkan beberapa hormon
atau fungsi endokrin. Pakreas merupakan kelenjar yang panjangnya 12-15 cm dan lebar 4 cm
yang terdapat dalam perut atas yang memanjang ke arah kiri dan bagian kepalanya Nampak
menempel di duodenum ( usus 12 jari ) jika digambarkan. Produk enzim yang berasal dari
pankreas disalurkan ke duodenum melalui saluran pankreas utama.

Lokasi Pankreas adalah di belakang lambung dan terletak kurang lebih melintang di
dinding posterior abdomen; memiliki duodenum di sebelah kanan dan limpa di sebelah
kiri.Kepala pankreas yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di
dalam lekukan duodenum, dan yang praktis melingkarinya. Badan pankreas merupakan
bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra
lumbalis pertama. Ekor pankreas adalah bagian yang runcing di sebelah kiri, dan yang
sebenernya menyentuh limpa.
2.2 Anatomi dan Stuktur Pankreas
46

A. Anatomi Pankreas
Page

46
Pankreas dapat dibagi ke dalam empat bagian :
a. Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung
duodenum. Sebagian caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica
superior serta dinamakan Processus Uncinatus.
b. Collum Pancreatis, merupakan bagian pankreas yang mengecil dan menghubungkan
caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatic terletak di depan pangkal vena portae
hepatis dan tempat di percabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
c. Corpus Pancreatis,berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan
melintang sedikit berbentuk segitiga
d. Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan
hubungan dengan hilum lienale.

B. Stuktur Pankreas
Pankreas dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu kepala, leher, badan, dan ekor.

a. Kepala Pankreas adalah bagian yang terlihat menempel pada usus halus, Kepala
merupakan bagian terluas dari pankreas.
47

b. Leher Pankreas merupakan bagian pankreas yang panjangnya sekitar 2,5 cm dan


Page

terletak diantara kepala dan badan.

c. Badan Pankeras, yaitu bagian pankreas yang terletak diantara leher dan ekor, disebut
juga bagian yang paling penting dari pankreas.  

d. Ekor Pankreas merupakan bagian meruncing yang terletak pada perut kiri, ekor
merupakan bagian terakhir dari tubuh pankreas.

47
e. Saluran Pankreas (Duktus Pankreatikus), merupakan saluran dari pankreas yang akan
menyatu dengan duktus koledukus (saluran empedu) dan akan bermuara di duodenum
(Usus 12 jari). Saluran pankreas akan mengeluarkan berbagai enzim dari pankreas untuk
membantu sistem pencernaan.

2.3 Fungsi Utama dan Bagian Pankreas


A. Fungsi Umum Pankreas

Adapun fungsi pankreas secara umum yaitu :

a) Sebagai kelenjar eksorin atau kelenjar yang mensekresikan zat tertentu tanpa
dengan melalui pembuluh darah
b) Sebagai kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat tertentu melalui
pembuluh darah
c) Sebagai penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase dan lipase dalam
membantu proses pencernaan.
d) Menjaga keseimbangan kadar gula dalam tubuh
e) Menghasilkan cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan
f) Menjaga keseimbangan lemak dalam tubuh
g) Untuk metabolisme baik anabolisme atuapun katabolisme gula dan bentuk lainnya

B. Fungsi Pankreas Sebagai Organ Eksorin

Disaat makanan keluar dari lambung akan menuju ke duodenum ( usus 12 jari ),
duodenum kemudian menghasilkan hormone Kolesistokinin yang merangsang
48

pankreas untuk mengeluarkan enzim-enzim ( getah pankreas ) melalui duktus


Page

pankreatikus. Enzim-enzim penceranaan ( getah pankreas ) dihasilkan oleh Asini.


Asini ialah kumpulan sel pankreas.Macam-macam kandungan getak pankreas ialah
sebagai berikut.

a) NaCHO3Yaitu cairan dengan fungsi memberikan suasana basa di makanan yang


masuk ke dalam duodenum karena makanan berasal dari lambung yang sifatnya

48
asam akibat pengaruh dari asam lambung. Jika makanan terus bersifat asam
melewati usus, hal ini dapat melukai dinding usus dan menyebabkan enzim dari
getah pankreas tidak aktif.
b) Lipase PankreasYaitu enzim dengan fungsi memecah lemak menjadi asam lemak
+ gliserol. Tidak hanya itu, enzim lipase juga berperan mengatur simpanan lemak
untuk tidak terlalu berlebihan dalam tubuh.
c) TripsinogenYaitu komponen Proteinase ( pemecah ) protein yang belum aktif dan
ketika aktif dia akan berupa menjadi enzim tripsin yang berfungsi memecah
pepton menjadi beberapa asam amino.
d) Amilase PankreasYaitu enzim dengan fungsi mengubah amilum yang merupakan
polisakarida menjadi monosakarida ( zat gula yang sangat sederhana ). Hal ini
dapat terjadi karena tubuh hanya mampu menyerap gula dalam bentuk
monosakarida.
e) Enzim Karbohidrase PankreasYaitu enzim dengan fungsi untuk memecah gula
dalam makanan, enzim berfungsi memecah disakarida menjadi 2 monosakarida
( bentuk gula paling sederhana ). Sebab tubuh hanya dapat menyerap gula pada
bentuk monosakarida. Contohnya ialah lactase, sukrase, maltase dan lain-lain.

Secara umum fungsi pankreas sebagai organ eksorin ialah sebagai


berikut :

a) Meneralkan pH makan yang masuk ke duodenum agar dalam suasana basa.


Sehingga makanan tidak bersifat asam, jika makanan bersifat asam dapat
melukai usus dan membuat enzim pankreas tidak berfungsi.
49

b) Menghasilkan berbagai enzim yang mencerna makanan masuk ke usus


Page

halus. Berbagai enzim dengan fungsi yang sama yakni memecah molekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana agar dapat diserap tubuh.

C. Fungsi Pankreas Sebagai Organ Endokrin

Pankreas manusia mempunyai langerhans yang memiliki perna dalam menjalankan


fungsi Endokrin pankreas.Pula langerhans ialah kelompok sel-sel yang tersebar di
seluruh pankreas yang kaya dengan pembuluh darah dan menyusun 1-2% seluruh dari

49
masa pankreas.Langerhans terbagi atas 4 jenis sel yang setiap selnya menghasilkan
hormon yang beragam dan setiap hormone memiliki fungsi yang beragam.Macam-
macam sel tersebut ialah sebagai berikut.

a) Sela Alfa Pankreas

Sel dengan fungsi menghasilkan hormone glucagon. Fungsi hormone glucagon


ialah untuk meningkatkan kadar gula dalam darah dan memecah cadangan gula
dalam hati lalu dibawa ke darah.

b) Sel Beta Pankreas

Sel ini memiliki fungsi menghasilkan hormone insulin. Fungsi hormone insulin
ialah untuk menurunkan kadar gula dalam darah, jika gadar gula dalam darah
berlebihan maka insulin akan menyimpan gula berlebih tersebut ke dalam hati.
Jika hormone ini tidak ada atau kurang maka orang itu akan terkena penyakit
diabetes militus.

c) Sel F Pankreas ( Sel Gamma Pankreas )

Sel ini memiliki fungsi menghasilkan polipeptida pankreas, fungsi polipeptida


ialah untuk memperlambat penyerap makanan.Fungsi utama belum ditemukan.

d) Sel Delta Pankreas

Sel delta pankreas ialah sel dengan fungsi menghasilkan somatostatin.Fungsi


50

hormone hematostatin ialah untuk menghambat sekresi Glukagon oleh sel alfa
Page

pankreas dan menghambat sekresi insulin oleh sel beta pankreas serta
menghambat produk polipeptida oleh sel F Pankreas.

Secara umum fungsi pankreas sebagai organ endorin ialah sebagai berikut :

Secara umum fungsi pankreas sebagai organ endokrin yaitu untuk


mengontrol kadar gula dalam darah.

50
D. Bagian-Bagian Pankreas

Adapun struktur bagian utama pada pankreas yaitu :

a. Kepala Pankreas

Kepala pankreas yaitu bagian yang terlihat menempel pada usus halus, bagian ini
merupakan bagian terluas dari pankreas.

b. Leher Pankreas

Leher pankreas yaitu bagian pankreas yang berukuran panjang sekitar 2,5 cm dan
terletak diantara kepala serta badan pankreas.

c. Badan Pankreas

Badan pankreas yaitu bagian yang berada diantara leher serta ekor pankreas, bagian
51

ini merupakan bagian terpenting pada pankreas.


Page

d. Ekor Pankreas

Ekor pankreas yaitu bagian meruncing yang terdapat pada perut kiri.Bagian ini
merupakan bagian terakhir dari tubuh pankreas.

51
e. Saluran Pankreas

Saluran pankreas (Duktus Pankreatikus) ini menyatu dengan duktus koledukus


(saluran empedu) dan bermuara di usus 12 jari (duodenum).Saluran pankreas ini
mengeluarkan sejumlah enzim dari pankreas dalam membantu sistem pencernaan.

Pankreas memiliki saluran (duktus pankreatikus) menuju duo denum, berfungsi


menyalurkan enzimenzim yang dihasilkan pankreas untuk membantu sistem
pencernaan. (fungsi eksokrin pankreas).

Duktus pankreatikus terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas
ke dalam duodenum :

a) Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke


dalam duodenum melalui sphincter oddi.
b) Ductus Sartorini, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di
52

sebelah atas sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan
Page

mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla hepatopankreatik.

E. Jaringan Utama Pankreas

52
Pankreas terdiri dari 2 jaringan utama, yaitu:

a) Acini, menghasilkan enzim pencernaan


b) Pulau Langerhans, merupakan kumpulan sel berbentuk ovoid tersebar di seluruh
pankreas dengan berat hanya 1-3 % dari berat total pankreas. Besar pulau langerhans
yang terkecil adalah 50µ, sedangkan yang terbesar 300µ, terbanyak adalah yang
besarnya 100225µ. Jumlah semua pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara 1-
2 juta.

Jenis Sel Penghasil Hormon di Pulau-pulau Langerhans:

a. Sel Alfa Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan Hormon


Glukagon. Hormon Glukagon berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam
darah, dan memecah cadangan gula dalam hati lalu membawanya ke darah. Sel
Alfa berjumlah sekitar 25% dari pulau langerhans.
53

b. Sel Beta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan hormon
Page

Insulin. Hormon Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah,
apabila kadar gula dalam darah berlebihan, maka insulin akan menyimpan gula
berlebih tersebut dalam hati. Apabila hormon insulin tidak ada, atau sedikit maka
orang tersebut akan terkena penyakit diabetes melitus. Sel Beta berjumlah sekitar
70% dari pulau langerhans.

53
c. Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas), merupakan sel yang berfungsi
menghasilkan Polipeptida Pankreas. Polipeptida ini dapat berfungsi untuk
memperlambat penyerapan makanan, namun fungsi utamanya masih belum
diketahui. Sel Gamma berupa sel renik (sangat kecil) dan berjumlah kurang dari
1% dari pulau langerhans.
d. Sel Delta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan
somatostatin. Hormon Somatostatin berfungsi untuk menghambat sekresi
Glukagon oleh sela Alfa pankreas, dan menghambat sekresi Insulin oleh sel beta
pankreas, serta menghambat produksi polipeptida oleh Sel F pankreas. Intinya
Hormon Somatostatin akan menghambat sekresi sel lainnya. Jumlah sel Delta
kurang dari 5% dari pulau langerhans.
54Page

54
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan yangmemiliki dua fungsi
utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin dan
glukagon. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari).
Beberapa fungsi dari pankreas antara lain :

1. Sebagai kelenjar eksorin atau kelenjar yang mensekresikan zat tertentu tanpa dengan
melalui pembuluh darah
2. Sebagai kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat tertentu melalui
pembuluh darah
3. Sebagai penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase dan lipase dalam membantu
proses pencernaan.
4. Menjaga keseimbangan kadar gula dalam tubuh
5. Menghasilkan cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan
6. Menjaga keseimbangan lemak dalam tubuh
7. Untuk metabolisme baik anabolisme atuapun katabolisme gula dan bentuk lainnya

3.2 Saran
55Page

55
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/letak-pankreas/

https://pendidikanmu.com/2020/04/pengertian-pankreas.html

http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Struktur-Bagian-Bagian-fungsi-Pankreas-adalah.html

https://seputarilmu.com/2019/08/pankreas.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55721/Chapter%20II.pdf?sequence=4

https://m.utakatikotak.com/amp/index/9418/Anatomi-Letak-dan-Penyakit-Pankreas

https://www.docdoc.com/id/info/body/pancreas/

http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/08/pengertian-pankreas-fungsi-
strukturnya.html
56Page

56

Anda mungkin juga menyukai