OLEH :
KELOMPOK 7
2018
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Digesti dan Absorbsi Karbohidrat, Lemak, dan Protein”. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Burhannuddin, S.Si, M.Biomed sebagai dosen pengajar mata kuliah Anatomi Fisiologi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-
rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan paper ini adalah :
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan sistem digesti?
1.2.2 Apa saja organ dan kelenjar yang berperan dalam sistem digesti?
1.2.3 Bagaimanakah mekanisme absorbsi karbohidrat, lemak dan protein dalam tubuh
manusia?
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan melalui penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat keilmuan
Diharapkan lewat pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam mata kuliah Anatomi Fisiologi mengenai sistem digesti dan absorbsi
dalam tubuh manusia.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari ini diharapkan
oleh penulis dapat diterima khususnya yakni :
a. Bagi Penulis
Meningkatkan kreatifitas dalam menuliskan suatu paper dan mempublikasikannya dalam
bentuk presentasi.
b. Bagi Mahassiswa
Dapat digunakan materi tambahan dan pendukung dibidang mata kuliah Anatomi
Fisiologi khususnya submateri mengenai sistem digesti pada makhluk hidup.
Bagi Masyarakat
5
Menjadi pengetahuan umum khususnya bagi masyarakat untuk mengetahui sistem digesti
yang terjadi di dalam tubuhnya.
c. Bagi Pemerintah atau Instansi terkait
Menjadi media awal untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan informasi yang benar
dan akurat mengenai sistem digesti pada makhluk hidup di masyarakat khususnya di
tempat pelayanan publik seperti perpustakaan yang banyak dibutuhkan oleh mahasiswa
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Digesti
Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat
diabsorpsi oleh saluran pencernaan. Proses digesti meliputi: (1) pengambilan makanan
(prehensi), (2) memamah (mastikasi), (3) penelanan (deglutisi), (4) pencernaan (digesti), dan
(5) pengeluaran sisa-sisa pencernaan (egesti). Berdasarkan proses pencernaannya dapat
dibedakan menjadi :
1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk kasar
menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan maupun
melumatkan.
2. Pencernaan kimiawi atau enzimatis, yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan
enzim pencernaan.
3. Pencernaan biologis, yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama yang
menguntungkan dengan mikroba
sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1.Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2. Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau melaui saluran
pencernaan.
Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-
partikel makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap (absorpsi)
oleh mukosa saluran pencernaan. Selanjutnya, partikel-partikel makanan tersebut dibawa
melalui sistem sirkulasi (tranportasi) untuk diedarkan dan digunakan oleh sel-sel tubuh
sebagai bahan untuk proses metabolisme (assimilasi) sebagai sumber tenaga (energi), zat
pembangun (struktural), dan molekul-molekul fungsional (hormon, enzim) dan keperluan
tubuh lainnya. Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui 6 tahap, yaitu :
1.Ingesti : pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2.Mastikasi : proses mengunyah makanan oleh gigi.
3.Deglutisi : proses menelan makanan di kerongkongan.
7
4. Digesti : pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim, terdapat di lambung.
5. Absorbi : proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi : pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna bagi tubuh melalui
anus.
8
2) Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin,pahit, dan asam.
3) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 9 pasang, yaitu:!
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu,lidah juga
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah. Didalam ludah
terdapat enzim ptialin (amilase). enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum ) menjadi gula sederhana (maltosa).
Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja
dengan baik pada pH antara 6,8-7 dan suhu 37⁰C.
b. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan
atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses
deglutisi melewati faring. Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus
dengan saluran respirasi. Disebut jugasebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam
faring terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang
mengandung limposit.
c. Kerongkongan (Esophagus)
Esofagus, (berasal dari bahasa Yunani oeso yang berarti membawa dan phagus
yang berarti memakan) atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata
yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau
9
ventrikulus dengan panjang sekitar 20 - 25 cm. Makanan berjalan melalui esophagus
dengan menggunakan proses peristaltik .
Dinding kerongkongan atau esofagus ini terdiri atas 9 lapisan, yaitu
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus / lenderb.
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah,
dan ujung saraf.
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan peristaltic
/ peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot polos) yang
berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas - remas makanan dalam bentuk
bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus
dari kerongkongan menujuke lambung adalah 0 detik.
d. Lambung (Ventrikulus)
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga
perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
1.Lapisan Peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung perut. Sel - sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi
gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
2.Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
a. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus
dan hepar
b. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
c. Pylorus merupakan bagian bawah ventrikulus yang berhubungan dengan
intestinum tenue
3.Lapisan Submukosa
Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan
untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel - sel perut sekaligus untuk membawa
nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida darisel - sel tersebut.
10
4.Lapisan Mukosa
Mukosa ialah lapisan dimana sel - sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti
enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan
Fungsi ventriculus yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2-5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini
disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
11
Fungsi utama usus halus adalah :
a. Menerima zat -zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler -
kapiler darah dan saluran - saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino.
Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
f. Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan
limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pankreas menghasilkan :
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam
darah.
b. Untuk menghasilkan getah pankreas yang banyak mengandung enzim. Enzim
tersebut yaitu:
Amylopsin / amylase pankreas berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
Steapin / lipase pankreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak
dan gliserol.
Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripisin
berfungsi untuk memecah pepton menjadi asam amino.
Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Disakarida yang penting adalah maltose, sukrosa, dan laktosa.
Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasaman
kim/chime yang keluar dari ventrikulus.
12
g. Hati (Hepar)
Hepar merupakan kelenjar pencernaan terbesar di dalam tubuh dengan berat sekita
2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, dibawah
sekat rongga dada. Menghasilkan carian empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung
empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5L cairan empedu.
Kandungan empedu :
1. Garam Kholat yang berfungsi :
Mengaktifkan lipase pancreas
Menurunkan tekanan permukaan butir – butir lemak sehingga dapat
diemulsikan dalam pencernaan.
2. Natirium Karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH
empedu menjadi 7,1 – 8,5.
3. Kolestrol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air.
merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti viamin dan hormon. Empedu
mrnghasilkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), garam empedu.
Fungsi Empedu :
Untuk mengemulsikan/memecah lemak.
Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Fungsi Hepar :
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh.
13
h. Usus Besar (Intestinum Crassum)
Usus besar/duodenum merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang
mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus.
1
Panjang usus besar ±12 m dengan lebar 5- 6 cm.Bagian - bagian usus besar, yaitu :
1. Caecum/sekum
Merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum
terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm.
Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai
mesentenium dan dapat diraba melalui dindingabdomen pada orang yang masih hidup.
Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis.
Membentuk pembatas yang halus anatara organ dalam rongga peritoneum
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior
abdomen.
Tempat kelenjar limfa dan pembuluh darah.
14
3. Colon/kolon/usus tebal
Merupakan bagian yang tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian
permukaannya
i. Rektum
Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses. Setelah penuh
terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding rektum sehingga timbul
keinginan untuk berak (defikasi).
j. Anus
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum
dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses
perjalanan terakhir dari feses yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feses
melalui anus disebut defekasi.
15
mengandung pigmen empedu yang selanjutnya dikeluarkan lewat feses dan urine.
Sekresi karena mengandung garam empedu untuk mengemulsifikasikan lemak
makanan. Garam empedu disintesis dari kolesterol dan asam amino. Berfungsi
untuk menurunkan tegangan permukaan (surfaktan) butir lemak makanan. Pigmen
empedu yaitu bilirubin dan biliverdin berasal dari degradasi hemoglobin. Bilirubin
selajutnya diubah menjadi urobilinogen yag dikeluarkan melalui feses dan urine.
3. Pankreas
Pankreas dapat dibedakan menjadi bagian eksokrin dan endokrin. Bagian
eksokrin oleh sel-sel acini pankreas berfungsi menghasilkan cairan pencernaan
(enzim pencernaan). Bagian endokrin sel-sel Islet Langerhans berfungsi
menghasilkan hormon. Regulasi sekresi enzim pencernaan pada usus halus bermula
dari asam lambung yang menuju ke duodenum, selanjutnya merangsang sekresi
hormon sekretin oleh mukosa duodenal. Sekretin merangsang :
1) Asini pankreas (bagian eksokrin) untuk mensekresikan cairan pankreas yang
bersifat alkalis (basa) untuk menetralkan asam lambung.
2) Pada saat yang sama chyme merangsang pelepasan hormon pankreosimin dari
muksa duodenum untuk mempengaruhi pankreas mensekrsikan enzim digesti.
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan berikut ini:
1) Protease pankreas terdiri atas trypsinogen, dan chemotrypsinogen
2) Amylase pankreas, untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.
3) Lipase pankreas, untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan oleh empedu)
menjadi asam lemak dan gliserol.
4) Bikarbonat (NaHO3).
16
1) Disakaridase, berperan menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida.
Dibedakaan menjadi: maltase, laktase, dan sukrase.
2) Peptidase, untuk menghidrolisis polipeptida dan dipeptida menjadi asam amino.
3) Lipase usus, berperan menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
2) Disakarida
Di (dua), sakarida (karbohidrat), merupakan karbohidrat yang tersusun dari 2
monomer sakarida. Artinya senyawa ion hanya tersusun atas dua jenis monomer
sakarida. Macam – macam Disakarida, yaitu :
Maltosa : gabungan dua molekul glukosa (G-G )
Sukrosa : gabungan molekul glukosa dan fruktosa (G-F)
Laktosa : gabungan molekul glukosa dan galaktosa ( G-Gl
3) Monoskarida
Monomer sakarida, molekul paling sederhana penyusun sakarida, dan molekul
yang dapat digunakan oleh sel karena berukuran kecil. Macam-macam
monosakarida :
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
17
Sel dalam tubuh sangat membutuhkan karbohidrat dan hanya karbohidrat yang
berukuran mikro (monosakarida) yang dapat digunakan oleh sel. Oleh karena itu pada
orang sakit diberikan infus hal ini karena pada orang sakit tubuhnya sedang tidak normal.
Untuk mendukung pengobatan yang dijalani maka pasien harus tetap makan. Dengan
pemberian cairan infus yang mengandung glukosa pada pembuluh darah pasien.
Sedangkan pada manusia yang kondisi tubuhnya normal asupan karbohidrat dalam
bentuk polisakarida akan dicerna menjadi monosakarida untuk menyuplai kebutuhan sel
di dalam tubuh.
Proses absorbsi karbohidrat :
1. Pencernaan KH di mulut: kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang mengandung
enzim ptyalin (amilase). Perannya untuk mengubah amilum menjadi sakarida
sederhana.
2. Pencernaan KH di lambung: Karbohidrat dalam makanan ditampung, disimpan, dan
dicampur dengan asam lambung, lendir dan pepsin.
3. Pencernaan KH di Usus halus: di dalam duodenum terdapat amylase untuk memecah
amilum menjadi monosakarida.
Maltosa glukosa + glukosa
Maltase
Sukrosa fruktosa + glukosa
Sukrase
Laktosa galaktosa + glukosa
Laktase
4. Proses penyerapan (absorpsi) KH melalui mekanisme difusi fasilitasi oleh hormon
insulin, terutama di duodenum dan jejunum.
18
Pencernaan lemak dibantu oleh enzim lipase yang berasal dari pankreas di usus halus.
Ketika kim memasuki duodenum (usus 12 jari), dinding-dinding duodenum akan
menghasilkan kolesistokinin, hormon ini merangsang hati untuk melepaskan garam
empedu.
Garam empedu memudahkan pemecahan lemak oleh lipase. Butiran-butiran lemak
tak larut dalam air, sedangkan enzim lipase dapat larut dengan air oleh karenanya hanya
dapat menyentuh bagian permukaannya saja. Pengemulsian lemak oleh garam empedu
mengubah ukuran butiran lemak menjadi lebih kecil. Sehingga butiran-butiran kecil
lemak (TAG) yang teremulsi dengan garam empedu dapat dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol oleh enzim lipase. Kemudian asam lemak dan glyserol ini akan diserap
melalui pembuluh limfe di ileum.
Unsur lemak dalam makanan yang memiliki peranan penting dalam proses fisiologis
adalah: trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol. Trigliserida terusun atas asam lemak dan
gliserol. Kolesterol dalam makanan kebanyakan berasal dari kolesterol hewan, sedangkan
kolesterol dari tumbuhan sukar diserap oleh mukosa usus. Absorbsi lemak makanan
meliputi:
1. Pencernaan lemak di mulut oleh enzim lipase yang dihasilkan kelenjar Ebner’s yang
terdapat pada permukaan dorsal lidah dikenal sebagai enzim lipase lingual. Enzim
lipase ini bekerja aktif di lambung dan mencerna lemak sekitar 20-30%.
2. Pencernaan lemak di lambung oleh enzim lipase lambung (gastric lipase). Enzim
lipase lambung ini kurang memiliki peranan penting kecuali bila terjadi gangguan
pankreas.
3. Pencernaan lemak di usus halus: Pada duodenum terdapat muara dari duktus
choledokus dan duktus pankreatikus. Cairan empedu dikeluarkan lewat duktus
choledokus, sedangkan cairan pankreas dikeluarkan lewat duktus pankreatikus.
Lemak setelah diemulsifikasikan oleh garam empedu menjadi larut air sehingga
memungkinkan enzim lipase pankreas bekerja. Enzim lipase pankreas memegang
peranan penting pada digesti lemak di dalam usus halus sebagai pemecah ikatan
antara asam lemak dengan gliserol pada rantai 1 dan 3 dari trigliserida sehingga
dihasilkan asam lemak dan 2 mol monogliserida.
19
4. Asam lemak, gliserol, dan kolesterol di dalam lumen usus halus bersatu membentuk
butiran-butiran (agregat) yang disebut micelle.
5. Kolesterol yang terdapat dalam makanan dalam wujud ester kolesterol yang akan
dihidrolisis oleh enzim ester-kolesterol hidrolase yang terdapat dalam cairan pankreas
menjadi kolesterol.
6. Proses penyerapan (absorpsi) lemak makanan: micelle diserap oleh sel mukosa usus
halus dengan cara difusi pasif. Di dalam sel mukosa usus asam lemak dan gliserol
mengalami reesterifikasi (bergabung lagi) menjadi trigliserida. Demikian juga
kolesterol mengalami reesterifikasi menjadi ester kolesterol.
7. Trigliserida dan ester kolesterol bersatu diselubungi oleh selaput protein sehingga
disebut lipoprotein atau disebut kilomikron. Hal ini untuk mencegah agar antar
molekul lemak tidak bersatu sehingga membentuk bulatan besar. Kilomikron keluar
dari sel mukosa usus secara eksositosis (kebalikan pinositosis) kemudian diangkut
lewat sistem limfatik (duktus thoracikus, cysterna chili) selanjutnya masuk ke dalam
sirkulasi darah. Kadar kilomikron dalam plasma darah meningkat 2-4 jam setelah
makan. Sedangkan gliserol langsung diabsorpsi ke pembuluh darah porta hepatika.
Absorpsi lemak paling banyak terjadi di usus halus bagian atas (duodenum dan
jejenum) dan sebagian kecil di ileum.
20
Pepton memasuki duodenum (usus 12 jari) untuk dipecah menjadi asam amino
dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh pankreas. Duodenum menghasilkan hormon
sekretin yang akan merangsang pankreas, dan menghasilkan enterokinase. Enzim-enzim
yang dilepaskan pankreas ini masih dalam bentuk inaktif, dengan bantuan enterokinase
enzim-enzim ini menjadi aktif. Tripsinogen akan menjadi tripsin, dan kemotripsinogen
menjadi kemotripsin. Tripsin dan kemotripsin akan memecah pepton (oligosakarida)
menjadi asam amino. Enzim-enzim proteinase lainya dari usus halus (dipeptidase,
karboksipeptidase, aminopeptidase) juga membantu pemecahan protein menjadi asam
amino. Asam amino ini akan diserap melalui ileum dan diedarkan ke seluruh sel. Di
dalam sel, asam amino-asam amino ini akan dirangkai ulang melalui proses sintesis
protein untuk membentuk protein sesuai kebutuhan tubuh.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Sistem digesti merupakan suatu sistem yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup
dimana terjadi pemecahan zat-zat makanan sehingga zat-zat tersebut dapat
diabsorbsi oleh saluran pencernaan dan mengedarkannya keseluruh tubuh melalui
darah. Hasil dari absorbs tersebut digunakan dalam sistem metabolism dalam
pembentukan energy.
2. Dalam sistem digesti terdapat sejumlah saluran dan kelenjar yang berperan
didalamnya.Berawal dari mulut yang didalamnya terdapat gigi, ludah dan kelenjar
ludah. Faring adalah salah satu saluran yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran dimana makanan akan
mengalami gerakan peristaltic. Lambung merupakan kantung besar yang
didalamnya terdapat beberapa enzim untuk mencerna makanan. Setelah lambung
makanan akan masuk kedalam usus halus dan usus besar. Dimana dalam usus
halus terjadi penyerapan protein dalam bentuk asam amino. Usus halus terdiri dari
tiga bagian yaitu doudenum, jejnum dan eleum. Kelenjar pancreas dan hati
berperan dalam sistem digesti karena dapat menghasilkan hormone serta enzim
yang berperan dalam proses tersebut. Rectum merupakan tempat untuk
menyimpan feses yang selanjutkan akan dikeluarkan melalui anus.
3. Dalam mekanisme absorbs karbohidrat, lemak dan protein terjadi beberapa
proses. Dimulai dari pemecahan zat-zat tersebut menjadi bagian-bagian yang bias
untuk diserpa. Selanjutnya dengan bantuan beberapa hormone dan enzim zat-zat
tersebut terserap dan dialirkan melalui darah untuk selanjutnya dibawa kesuluruh
tubuh yang kan digunakan dalam proses pembentukan energy.
22
4. Saran
Dalam mempublikasikan suatu hasil diskusi ataupun materi mengenai suatu topic
hendaknya selalu disertai dnegan sumber yang dapat dipercaya. Dalam
menyampaikan hal tersebut juga snagat diperhatikan dalam runtutan materi
sehingga ketika membaca dapat memahami. Sangat sedikitnya materi mengani
sistem digesti juga harus manjadi pehatian pihak yang terkait sehingga
kedepannya dapat mempublikasikan materi tersebut yang akan snagat membantu
para pelajar dan mahasiswa memahami materi ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyo, Heru. 3 Februari 2005. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
(DIGESTI). http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/SistDigesti-SMAKlsn05.pdf.
diakses pada tanggal 17 Desember 2018
kelasipa. 2015. “Penjelasan Proses Pencernaan Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Dalam Tubuh Manusia Secara Detail”.
https://www.kelasipa.com/2015/02/penjelasan-proses-pencernaan-karbohidrat-
protein-dan-lemak-dalam-tubuh-manusia-secara-detail.html. diakses pada tanggal 17
Desember 2018
24