Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Kadek Diah Tri Yunita Dewi

NIM : P07134018078

Kelas : 3B/VB

VIROLOGI

“Rangkuman Reproduksi Virus”

A. Reproduksi virus dalam sel host

Virus akan memperbanyak diri dalam sel atau jaringan yang masih hidup. Virus tidak
dapat memperbanyak diri dalam sel yang sudah mati. Pada dasarnya reproduksi virus terjadi
melalui lima tahap, yaitu tahap pelekatan, penetrasi, replikasi, sintesis, pematangan dan
pelepasan. Virus harus mampu menembus sel inang dan memasukkan materi genetiknya.
Cara perkembangbiakan virus dibagi menjadi dua yaitu siklus litik (lisis) dan siklus
lisogenik.
1. Siklus litik
Siklus litik merupakan tahapan bakteri dalam menginfeksi sel inang yang akhirnya
menyebabkan sel inang lisis (hancur). Urutan siklus litik adalah sebagai berikut.
a. Adsorpsi, ditandai dengan melekatnya virus pada dinding sel inang yang sesuai.
b. Penetrasi, dipermudah oleh enzim lisozim (enzim penghancur) virus untuk
mencerna dinding sel sehingga akan memudahkan virus untuk memasukkan
materi genetiknya.
c. Replikasi atau perbanyakan. Setelah menginfeksikan DNA ke dalam sel, virus
akan mengambil alih perlengkapan metabolic sel inang dan mengendalikan semua
proses metabolism sel dan mulai membentuk protein virus untuk dibangun
menjadi kapsid-kapsid baru.
d. Perakitan, penggabungan komponen-komponen virus membentuk virus baru yang
utuh.
e. Lisis, pelepasan partikel virus yang matang dari sel inang dengan cara
menghancurkan dinding sel inang dengan menggunakan enzim penghancur virus.
2. Siklus Lisogenik
a. Adsorpsi
b. Penetrasi
c. Penggabungan, merupakan bergabungnya DNA virus dengan DNA sel inang
menghasilkan bentukan DNA sirkuler (seperti cincin) baru
d. Pembelahan, DNA sel inang mengadakan replikasi dan virus juga ikut bereplikasi.
e. Sampai tahap ini jika terjadi kondisi kondisi yang khusus missal dikenai suatu zat
kimia maka akan menyebabkan DNA virus terlepas dari DNA sel inang dan
terjadilah fase litik (induksi spontan).

B. Reproduksi Virus Dalam Laboratorium


1. Teknik Kultur Sel /Jaringan (In Vitro)
Virus dapat diperbanyak dngan melakukan kultur sel yaitu dengan menumbuhkan sel
yang terinfeksi virus secara invitro. Terdapat tiga dasar jenis kultur sel hewan yaitu:
kultur primer dan kultur sekunder, diploid cell strains, dan continuous cell lines.
2. Pembiakan virus dengan hewan percobaan (In Vivo)
Hewan percobaan pada biakan ini menggunakan hewan percobaan sebagai media
untuk menanam virus.
3. Pembiakan virus dalam telur berembrio (In Ovo)
Telur yang sudah berisi embrio disuntikkan biakan virus kemudian diinkubasi
sehingga terbentuk biakan virus baru. Tahapan isolasi secara in ovo meliputi:
pemilihan sampel, pembuatan inokulum, isolasi inokulum pada TAB, dan panen
virus.

C. Transport medium
 Larutan fisiologis
 PBS, NaCl 0,9%, Media Biakan Sel
 Antibiotika (Penisilin dan streptomisin)
 Antijamur
 +/- Gliserol (terutama untuk transportasi jarak jauh tanpa kondisi dingin)

D. Sampel Bahan Isolasi Virus


 Plasma
 Buffy coat
 Hasil otopsi dan biopsi

Referensi:

1. Setyaningsih, Eko. 2011. Biology, Bring Science To Your Life SMA/MA. Jakarta : PT
Bumi Aksara
2. Suprobowati, O.D dan Iis K. 2018. Virologi. Jakarta Selatan : BPPSDMK

3. Kencana, G.A.Y. 2017. Cara mengisolasi virus dan mengidentifikasi dengan uji serologi
hemaglutinasi.https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
eb1ca00126ee2938f64067a40fc3d8e7.pdf. diakses pada 1 oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai