Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia)

Dosen pengampu :

Mahmud Rudini, M.Si

Disusun oleh kelompok V:

1. Ayesha Utari Hendras Restuti ( 1711060012)


2. Eka Puspita Sari ( 1711060029)
3. Tantri Subo Marmanik ( 1711060241)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

T.A 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa
karena atas hidayah dan inayah-Nya, makalah yang berjudul “SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA ” dapat diselesaikan tepat waktu.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada


pembaca tentang bagaimana proses pencernaan yang terjadi pada manusia.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan terutama
dari:

1. Orang tua yang selau mensupportdengan do’anya, dan


2. Semua teman-teman kelas A Pendidikan Biologi2017 yang telah banyak
memberi dukungan.

Akhirnya, kesempurnaan hanyalah milik Allah Azza Wajalla dan segala


kekurangan serta khilaf hanyalah dari manusia, dan kami menyadari penulisan
makalah ini jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang memotivasi
kepada semua pihak yang membaca.

Harapan kami semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk pembaca


khususnya di kalangan para mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi.

Bandar Lampung, 26 Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................................La
tar Belakang ............................................................................................1
1.2..................................................................................................................Ru
musan masalah........................................................................................1
1.3..................................................................................................................Tu
juan penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian sistempencernaan...........................................................3
2.2. Organ yang berperan dalam system pencernaan..............................4
2.3. Mekanisme saluran pencernaan.......................................................27
2.4. Penyakit pada saluran pencernaan....................................................29

BAB III PENUTUP


3.1...........................................................................................................Kesi
mpulan..............................................................................................39
3.2...........................................................................................................Saran
..........................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh manusia sangat membutuhkan energi untuk melakukan berbagai


aktifitas, energy ini dapat di peroleh tubuh melalui makanan. Makanan tidak
begitu saja dapat menyalurkan energy pada tubuh manusia, tubuh manusia
hanya membutuhkan sari-sari dari makanan tersebut. Selain untuk
mendapatkan energy makanan juga berfungsi sebagai penutrisis tubuh.
Bagaimana cara tubuh mendapatkan sari-sari dari makanan? Yaitu dapat di
dapatkan dalam proses system pencernaan, Serta bagaimana kita mengenali
berbagai macam penyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan akan
dibahas di dalam makalah ini.

Dalam makalah ini akan membahas tentang penegrtian system pencernaan,


apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan, bagaimana
mekanisme system pencernaan, penyekit system pencernaan, hingga system
pencernaan pada hewan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan?
2. Apa saja organ dan kelenjar yang berperan dalam sistem pencernaan?
3. Bagaimana mekanisme pencernaan pada manusia?
4. Apa saja penyakit pada sistem pencernaan?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan sistem pencernaan.

1
2. Untuk mengetahuiapa saja organ dan kelenjar yang berperan dalam sistem
pencernaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme sistem pencernaan.
4. Untuk mengetahuiapa saja penyakit sistem pencernaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan.1 Proses pencernaan makanan pada tubuh
manusia dapat dibedakan atas 5 macam yaitu: 2
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit,
dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut didalam mulut yang dibantu oleh gigi. Proses perncernaan secara mekanik
juga terjadi di kerongkongan dengan gerakan peristalktik yang disebut deglutisi.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan
yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah
dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim.
4. Absorpsi/Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
5. Defekasi/Penyingkiran
Penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan
melalui anus.

1
Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga (hal 206)
2
Wandy.2012. Pencernaan manusia. https://wandylee.wordpress.com (Hal 7)
3
B. Organ yang Berperan Dalam Sistem Pencernaan

1. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi
otot. Organ-organ yang terlibat antara lain Rongga mulut, faring, esophagus,
Lambung, lumen usus halus, dan epitelium Usus halus.3

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan


dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung
empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan
melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret
yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung
empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas4.

Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia:

a. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :

1) Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.


Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih
cepat dan efisien.

3
Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga (Hal 211)
4
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002

4
2) Lidah

Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa
serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3 bidang,
berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan
penyambung. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan5. Selain
itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu
37oC.

b. Pharynx

Pharynx merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistem pernapasan
dan pencernaan. Ia membentuk hubungan antara daerah hidung dan larynx.

c. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut


dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Otot kerongkongan dapat berkontraksi
secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan6


5
Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga (Hal 211)

Sasrawan, Hedi.2012.System pencernaan pada manusia


6

materi.http://hedisasrawan.blogspot.co.id
5
c. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri


rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter
yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur
lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar :Struktur lambung

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung7. Hal
ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding
lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan

7
Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
6
dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi.

d. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :

1) Usus dua belas jari (duodenum)

2) Usus kosong (jejenum)

3) Usus penyerap (ileum)

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai
berikut8:

1) Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung


(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).

2) Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.

3) Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino
yang siap diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.


Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).

8
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002

7
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua
di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar :Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan
saluran empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut9 :

1) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.

2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

3) Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

4) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.

5) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Usus halus relatif panjang, kira-kira 6 m. Hal ini memungkinkan kontak


yang lama antara makanan dan enzim-enzim pencernaan serta antara hasil-hasil
pencernaan dan sel-sel absorptif epitel pembatas. Usus halus terdiri atas 3 segmen:
duodenum, jejunum, dan ileum. Membran mukosa usus halus menunjukkan
sederetan lipatan permanen yang disebut plika sirkularis atau valvula Kerkringi.
Pada membran mukosa terdapat lubang kecil yang merupakan muara kelenjar

9
Admin. 2014. Digesti. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb1-Digesti.pdf
8
tubulosa simpleks yang dinamakan kelenjar intestinal (kriptus atau kelenjar
Lieberkuhn). Kelenjar-kelenjar intestinal mempunyai epitel pembatas usus halus
dan sel-sel goblet (bagian atas).

Mukosa usus halus dibatasi oleh beberapa jenis sel, yang paling banyak
adalah sel epitel toraks (absorptif), sel paneth, dan sel-sel yang mengsekresi
polipeptida endokrin.

1) Sel toraks adalah sel-sel absorptif yang ditandai oleh adanya permukaan
apikal atas mikrovili. Mikrovili mempunyai fungsi fisiologis yang penting karena
menambah permukaan kontak usus halus dengan makanan. Striatedborder
merupakan tempat aktivitas enzim disakaridase usus halus. Enzim ini terikat pada
mikrovili, menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida, sehingga mudah
diabsorbsi. Fungsi sel toraks usus halus adalah mengabsorbsi sari sari yang
dihasilkan dari proses pencernaan.
2) Sel-sel goblet terletak diantara sel-sel absorpsi, jumlahnya lebih sedikit
dalam duodenum dan bertambah bila mencapai ileum. Sel goblet menghasilkan
glikoprotein asam yang fungsi utamanya melindungi dan melumasi mukosa
pembatas usus halus.
3) Sel-sel Paneth (makrofag) pada bagian basal kelenjar intestinal merupakan
seleksokrin serosa yang mensintesis lisosim yang memiliki aktivitas antibakteri
dan memegang peranan dalam mengawasi flora usus halus.
4) Sel-sel endokrin saluran pencernaan. Hormon-hormon saluran pencernaan
antara lain: sekretin, dan kolesistokinin (CCK). Sekretin berperan sebagai sekresi
cairan pankreas dan bikarbonat. Kolesistokinin berperan merangsang kontraksi
kandung empedu dan sekresi enzim pankreas. Dengan demikian, aktivitas sistem
pencernaan diregulasi oleh sistem saraf dan hormon-hormon peptida.
e. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa

9
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.

Gambar :Struktur usus besar

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di
dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar).

f. Anus

Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot sphinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya
otot sphinkter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus.

10
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah
untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk
menyimpan feses sementara waktu.

g. Kelenjar Saliva

Disamping kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di seluruh rongga mulut, terdapat


3 pasang kelenjar saliva yang besar; kelenjar parotis, submandibularis
(submaxilaris), dan sublingualis.

Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan fungsional yangdinamakan


adenomer. Suatu adenomer memiliki bagian sekretoris yang terdiri atas sel-sel
glandularis. Dekat basis sel sekretoris dan duktus interkalaris terdapat sel-sel otot
polos yang disebut mioepitel. Kelenjar saliva yang besar tidak semata-mata
kelompokan adenomer tetapi mengandung unsur-unsur lain seperti jaringan
penyambung, pembuluh darah dan limfe, dan saraf-saraf. Saluran yang terdapat
dalam lobulus dinamakan duktus intra lobularis-bergabung menjadi duktu sekstr
lobularis.10

h. Pankreas

Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian


endokrinterdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar
asiner, maka disebut bagian asini pankreas. Sel asiner pankreas merupakan sel
serosa, dan memilki sifat memsintesis protein. Setelah disintesis dalam bagian
Sasrawan, Hedi.2012.System pencernaan pada manusia materi.
10

http://hedisasrawan.blogspot.co.id
11
basal sel, maka proenzim selajutnya meninggalkan retikulum endoplasma kasar
dan masuk apparatus Golgi. Proenzim tersebut dikumpulkan dalam vesikel-
vesikel sekresi yang disebut sebagai granula prozimogen. Granula sekresi yang
matang (granula zimogen), melekat pada membran dan terkumpul pada bagian
apical (ujung) sel. Bagian eksokrinpankreas manusia mensekresikan:

- air
- ion-ion: bikarbonat.
- enzim: karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, dan
amilase.
- proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kimotripsinogen.

Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon yaitu sekretin dan
kolesistokinin yang dihasilkan oleh mukosa duodenum. Perangsangan nervus
vagus (saraf parasimpatis) juga akan meningkatkan sekresi pankreas.

1. Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit protein (enzim) dan kaya
akan bikarbonat. Fungsinya terutama mempermudah transport air dan ion. Hasil
sekresi ini berperanan untuk menetralkan kimus yang asam (makanan yang baru
dicernakan sebagian) sehingga enzim-enzim pankreas dapat dapat berfungsi pada
batas pH netral optimalnya.

2. Kolesistokinin (CCK) merangsang sekresi cairan, banyak protein dan enzim.


Hormon ini bekerja terutama dalam proses pengeluaran granula-granula zimogen.
Kerja gabungan ke dua enzim tersebut menghasilkan sekresi getah pankreas yang
kaya akan enzim.

i. Hati (Hepar)

Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalam
rongga abdomen di bawah diafragma. Sebagian besar darahnya (sekitar 70%)
berasal dari vena porta. Melalui vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui
usus mencapai hati kecuali asam lemak, yang ditranspor melalui pembuluh limfe.

12
Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel ini
berkelompok dan saling berhubungan dalam susunan radier (menjari) membentuk
suatu bangunan yang disebut lobulus hati. Pada hewan tertentu (misalnya babi),
lobulus satu dengan lainnya dipisahkan oleh lapisan jaringan penyambung. Celah
portal, terdapat pada sudut-sudut polygon hati (lobulus hati) dan diduduki oleh
segitiga portal (trigonum portal). Segitiga porta hati manusia mengandung venula
(cabang dari vena portal); dan arteriol (cabang dari arterihepatica); duktus biliaris
(bagian dari sistem saluran empedu); dan pembuluh limfa.

C. Mekanisme system pencernaan


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan
mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC11.

Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati


kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot
di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi
menggunakan zat/enzim sebagai berikut:

 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI).
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai desinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon
sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

11
Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
13
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3
– 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas
jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pancreas yaitu amilase, lipase
dan tripsinogen.12

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan
ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui
saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan
dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan
hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat
pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus
terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan
sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa,
lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat
langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masih banyak mengandung air.

12
Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama

14
Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini
dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

D. Penyakit Pada Sistem Pencernaan

1. Diare dan Konstipasi (sembelit)


a. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang air
besar bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh
penyakit lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga disebabkan
oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau kurang gizi 13.
Diare termasuk penyakit yang kerap dialami oleh anak-anak kecil karena
kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami pula oleh anak-anak
yang gemar jajan sembarangan. Orang yang mengalami diare akan kehilangan
banyak cairan tubuh dan jika diare berlangsung lama, si penderita dapat
mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami diare
biasanya cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi turun drastis. Bahkan jika
tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-anak balita14.

b. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan
buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karena kurangnya

13
Almatsier, sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
14
Almatsier, sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

15
penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum, stres, dan lain-
lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat,
minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, makan makanan berserat,
dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.

2. Maag

Maag juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari.
Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah makan
atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah mual,
kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan dan
berat turun.

3. Usus Buntu (Apendisitis)


Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan
apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus
buntu). Penyakit usus buntu adalah peradangan dan pembengkakan yang terjadi di
dalam usus buntu, yaitu suatu organ berbentuk kantung dan seukuran jari, yang
terhubung dengan usus besar.
Penyebab penyakit usus buntu sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Ahli berpendapat bahwa kondisi ini bisa disebabkan penyumbatan pintu masuk
usus buntu oleh kotoran atau oleh pembengkakan kelenjar getah bening pada
dinding usus. Salah satu penyebabnya juga karena infeksi bakteri pada umbai
cacing (usus buntu)15.

15
Almatsier, sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar


menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan
jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat
makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana.Penyakit-penyakit yang dapat mennyerang system pencernaan antara
lain sariawan, sakit gigi, demam tifoid, maag, disentri, cacingan, radang dinding
lambung, dan lain sebagainya.

B. Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka saran yang dapat disampaikan pada


pembaca ialah bahwa kita harus memperhatikan fungsi- fungsi dari organ
pencernaan itu sendiri juga mekanisme kerjanya. Sehingga ketika kita memahami
dengan baik mekanismenya, maka kita akan terhindar dari beberapa penyakit yang

17
dapat timbul dari pola makan dan pola hidup yang salah terkait dengan sistem
pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama

Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga

Simbolon, Hubu. Biologi, Jakarta : Erlangga, 1992


Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku
Utama

Wandy.2012. Pencernaan manusia. https://wandylee.wordpress.comdi akses 25


Februari 2020 19:30.

Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002

18
Sasrawan, Hedi.2012.System pencernaan pada manusia materi.
http://hedisasrawan.blogspot.co.id di akses 25Februari 2020 19:35

Admin. 2014. Digesti. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb1-Digesti.pdf


(diakses pada 27 Februari 2020, pukul 16.00)

Https://Wikipedia.id

19

Anda mungkin juga menyukai