Dosen pengampu :
PENDIDIKAN BIOLOGI
T.A 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa
karena atas hidayah dan inayah-Nya, makalah yang berjudul “SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA ” dapat diselesaikan tepat waktu.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1..................................................................................................................La
tar Belakang ............................................................................................1
1.2..................................................................................................................Ru
musan masalah........................................................................................1
1.3..................................................................................................................Tu
juan penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian sistempencernaan...........................................................3
2.2. Organ yang berperan dalam system pencernaan..............................4
2.3. Mekanisme saluran pencernaan.......................................................27
2.4. Penyakit pada saluran pencernaan....................................................29
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan?
2. Apa saja organ dan kelenjar yang berperan dalam sistem pencernaan?
3. Bagaimana mekanisme pencernaan pada manusia?
4. Apa saja penyakit pada sistem pencernaan?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan sistem pencernaan.
1
2. Untuk mengetahuiapa saja organ dan kelenjar yang berperan dalam sistem
pencernaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme sistem pencernaan.
4. Untuk mengetahuiapa saja penyakit sistem pencernaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga (hal 206)
2
Wandy.2012. Pencernaan manusia. https://wandylee.wordpress.com (Hal 7)
3
B. Organ yang Berperan Dalam Sistem Pencernaan
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi
otot. Organ-organ yang terlibat antara lain Rongga mulut, faring, esophagus,
Lambung, lumen usus halus, dan epitelium Usus halus.3
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
1) Gigi
3
Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga (Hal 211)
4
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
4
2) Lidah
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa
serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3 bidang,
berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan
penyambung. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan5. Selain
itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu
37oC.
b. Pharynx
Pharynx merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistem pernapasan
dan pencernaan. Ia membentuk hubungan antara daerah hidung dan larynx.
c. Kerongkongan
materi.http://hedisasrawan.blogspot.co.id
5
c. Lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung7. Hal
ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding
lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan
7
Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
6
dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi.
d. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai
berikut8:
2) Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
3) Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino
yang siap diserap oleh usus halus.
8
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
7
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua
di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar :Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan
saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut9 :
9
Admin. 2014. Digesti. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb1-Digesti.pdf
8
tubulosa simpleks yang dinamakan kelenjar intestinal (kriptus atau kelenjar
Lieberkuhn). Kelenjar-kelenjar intestinal mempunyai epitel pembatas usus halus
dan sel-sel goblet (bagian atas).
Mukosa usus halus dibatasi oleh beberapa jenis sel, yang paling banyak
adalah sel epitel toraks (absorptif), sel paneth, dan sel-sel yang mengsekresi
polipeptida endokrin.
1) Sel toraks adalah sel-sel absorptif yang ditandai oleh adanya permukaan
apikal atas mikrovili. Mikrovili mempunyai fungsi fisiologis yang penting karena
menambah permukaan kontak usus halus dengan makanan. Striatedborder
merupakan tempat aktivitas enzim disakaridase usus halus. Enzim ini terikat pada
mikrovili, menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida, sehingga mudah
diabsorbsi. Fungsi sel toraks usus halus adalah mengabsorbsi sari sari yang
dihasilkan dari proses pencernaan.
2) Sel-sel goblet terletak diantara sel-sel absorpsi, jumlahnya lebih sedikit
dalam duodenum dan bertambah bila mencapai ileum. Sel goblet menghasilkan
glikoprotein asam yang fungsi utamanya melindungi dan melumasi mukosa
pembatas usus halus.
3) Sel-sel Paneth (makrofag) pada bagian basal kelenjar intestinal merupakan
seleksokrin serosa yang mensintesis lisosim yang memiliki aktivitas antibakteri
dan memegang peranan dalam mengawasi flora usus halus.
4) Sel-sel endokrin saluran pencernaan. Hormon-hormon saluran pencernaan
antara lain: sekretin, dan kolesistokinin (CCK). Sekretin berperan sebagai sekresi
cairan pankreas dan bikarbonat. Kolesistokinin berperan merangsang kontraksi
kandung empedu dan sekresi enzim pankreas. Dengan demikian, aktivitas sistem
pencernaan diregulasi oleh sistem saraf dan hormon-hormon peptida.
e. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
9
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di
dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar).
f. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot sphinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya
otot sphinkter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus.
10
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah
untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk
menyimpan feses sementara waktu.
g. Kelenjar Saliva
h. Pankreas
http://hedisasrawan.blogspot.co.id
11
basal sel, maka proenzim selajutnya meninggalkan retikulum endoplasma kasar
dan masuk apparatus Golgi. Proenzim tersebut dikumpulkan dalam vesikel-
vesikel sekresi yang disebut sebagai granula prozimogen. Granula sekresi yang
matang (granula zimogen), melekat pada membran dan terkumpul pada bagian
apical (ujung) sel. Bagian eksokrinpankreas manusia mensekresikan:
- air
- ion-ion: bikarbonat.
- enzim: karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, dan
amilase.
- proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kimotripsinogen.
Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon yaitu sekretin dan
kolesistokinin yang dihasilkan oleh mukosa duodenum. Perangsangan nervus
vagus (saraf parasimpatis) juga akan meningkatkan sekresi pankreas.
1. Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit protein (enzim) dan kaya
akan bikarbonat. Fungsinya terutama mempermudah transport air dan ion. Hasil
sekresi ini berperanan untuk menetralkan kimus yang asam (makanan yang baru
dicernakan sebagian) sehingga enzim-enzim pankreas dapat dapat berfungsi pada
batas pH netral optimalnya.
i. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalam
rongga abdomen di bawah diafragma. Sebagian besar darahnya (sekitar 70%)
berasal dari vena porta. Melalui vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui
usus mencapai hati kecuali asam lemak, yang ditranspor melalui pembuluh limfe.
12
Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel ini
berkelompok dan saling berhubungan dalam susunan radier (menjari) membentuk
suatu bangunan yang disebut lobulus hati. Pada hewan tertentu (misalnya babi),
lobulus satu dengan lainnya dipisahkan oleh lapisan jaringan penyambung. Celah
portal, terdapat pada sudut-sudut polygon hati (lobulus hati) dan diduduki oleh
segitiga portal (trigonum portal). Segitiga porta hati manusia mengandung venula
(cabang dari vena portal); dan arteriol (cabang dari arterihepatica); duktus biliaris
(bagian dari sistem saluran empedu); dan pembuluh limfa.
Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI).
Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai desinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon
sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
11
Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
13
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3
– 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas
jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pancreas yaitu amilase, lipase
dan tripsinogen.12
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan
ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui
saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan
dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan
hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat
pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus
terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan
sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa,
lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat
langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masih banyak mengandung air.
12
Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
14
Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini
dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
b. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan
buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karena kurangnya
13
Almatsier, sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
14
Almatsier, sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
15
penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum, stres, dan lain-
lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat,
minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, makan makanan berserat,
dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.
2. Maag
Maag juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari.
Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah makan
atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah mual,
kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan dan
berat turun.
15
Almatsier, sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
dapat timbul dari pola makan dan pola hidup yang salah terkait dengan sistem
pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
18
Sasrawan, Hedi.2012.System pencernaan pada manusia materi.
http://hedisasrawan.blogspot.co.id di akses 25Februari 2020 19:35
Https://Wikipedia.id
19