PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
diambil kemudian di letakan pada tempat yang lembab dan gelap selama 1 bulan
hingga 2 bulan hingga keluar tunas baru Atau juga bisa dengan cara menimbun
rimpang dalam tanah di tempat teduh lalu menyiraminya setiap pagi atau setiap
sore hingga rimpang bertunas. Setelah bertunas rimpang dipotong menjadi
beberapa potongan yang memiliki 2 mata tunas atau 3 mata tunas. Barulah
rimpang cabang siap ditanam.
c) Penanaman Temulawak
4
lubang tanam siap masukkan 1 bibit temulawak dengan posisi mata tunas
menghadap ke arah atas, lalu timbun dengan tanah.
f) Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak
tumbuh dengan tanaman yang baru.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada 2 bulan dan 4 bulan setelah tanam selanjutnya
penyiangan dilakukan sesuai dengan frekuensi pertumbuhan gulma.
3. Pembubunan
Bersamaan dengan penyiangan dilakukan pembubunan yaitu menimbun
kembali perakaran rimpang yang tanahnya terbawa oleh air.
5
4. Pemulsaan
Pemulsaan juga perlu dilakukan agar menjaga kelembaban tanah dan
mengurangi volume pertumbuhan gulma. Mulsa dapat menggunakan
jerami yang di hamparkan pada permukaan anah bedengan.
5. Pengairan dan penyiraman dilakukan secara rutin pada pagi hari atau sore
hari pada awal masa penanaman, selanjutnya dilakukan sesuai dengan
kondisi iklim dan tanah. Penyiraman dilakukan pada musim kemarau agar
menjaga pertumbuhan dan tanah tidak dalam keadaan kering.
6. Pemupukan susulan pemupukan dapat dilakukan menggunakan pupuk
organik maupun dengan pupuk non organik sesuai dengan dosis yang di
tentukan.
7. Penyemprotan pestisida jika hama dan penyakit mulai menyerang lakukan
segera penyemprotan pestisida.
g) Pemanenan
6
2. Penanggulangan hama dan penyakit
Jika hama terlanjur menyerang tanaman temulawak milik kita, maka harus
segera mengambil tindakan dengan memberantas hama serta penyaki tersebut.
Dapat menggunakan pestisida kimia yang dijual di toko-toko pertanian, pestisida
alami seperti yang bisa dibuat dengan cara alami dari bawang putih, atau bisa juga
dengan cara mengatasi hama tanpa pestisida.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=gambar+pemanenan+temulawak&safe=strict&sxsrf=ACYBGNRKdUfgD_fdJk
LCtchu2nTBw7r5VA:1569053868979&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0a
hUKEwiuuvmTveHkAhUG6nMBHZBgDQ4Q_AUIESgB&biw=1366&bih=667
#imgrc=2LAzfRCEpdlfkM:
https://id.wikipedia.org/wiki/Temu_lawak
https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-temulawak
https://tipspetani.blogspot.com/2011/02/cara-pembudidayaan-temulawak.html