Anda di halaman 1dari 18

Nama Dosen : Fitri H. Sudiamin, S.ST.,M.

Kes

Mata Kuliah : Anatomi Fisiologi Manusia

SISTEM PENCERNAAN (DIGESTIV)

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK II

NURUL ZAKIYYAH ANWAR B.19.06.012

SRI WAHYUNI NINGSIH B.19.06.016

RIA ANGGINI B.19.06.014

SUCI PURNANINGRUM SAFITRI B.19.06.017

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )

MEGA BUANA PALOPO

TAHUN AJARAN

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Sistem Pencernaan Manusia
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Anatomi Fisiologi”.

Makalah ini disusun dengan bahasa yang sederhana dengan tujuan agar mudah untuk
dipahami. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kritik dan
saran sangat dibutuhkan demi kebaikkan dan penyempurnaan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi para
pembaca.

Palopo, 4 oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1

C. TUJUAN ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFENISI SISTEM PENCERNAAN ................................................................... 3

B. ALAT ALAT PENCERNAAN ............................................................................. 3

C. GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN ................................................... 8

D. CARA MENCEGAH GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN ............... 10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 12

B. SARAN ................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencernaan adalah suatu proses kimia dari molekul besar menjadi molekul yang lebih
kecil yang dapat digunakan sel. Ada 2 jenis pencernaan yaitu pencernaan kimiawi dan
pencernaan mekanisme. Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang
melibatkan enzim sedangkan proses pencernaan secara mekanik adalah proses
perubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk lebih kecil tanpa bantuan
enzim.
Sistem percernaan adalah ilmu yang membahas tentang pencernaan makanan,
organ-organ pencernaan, gangguan pada manusia. Makanan yang kita makan tidak
selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang
sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu
dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami
gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung
secara optimal. Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan
hidup tanpa adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal
yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai
menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui
proses pencernaan. Makalah ini akan membahas mengenai sistem pencernaan
manusia, proses pencernaan manusia, organ-organ yang berperan didalam sistem
pencernaan, dan gangguan pada sistem pencernaan manusia

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pencernaan pada manusia ?

2. Apa saja alat atau organ yang terlibat dalam proses pencernaan?

3. Apa saja gangguan pada sistem pencernaan?

4. Bagaimana cara mencegah gangguan system pencernaan ?

4
C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui bagaimana proses pencernaan

2. Untuk Mengetahui alat atau organ apa saja yang terlibat dalam proses pencernaan

3. Untuk Mengetahui jenis-jenis gangguan pencernaan pada manusia.

4. Untuk mengetahui cara pencegahan gangguan sistem pencernaan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan (digestiv) adalah proses kimia dari molekul makanan besar
menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat digunakan oleh sel.Proses pencernaan
terjadi ketika enzim spesifik tertentu bercampur dengan makanan.

Proses pencernaan pada manusia terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Proses pencernaan secara kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim.Enzim
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-
reaksi kimia dalam tubuh.
2. Proses pencernaan secara mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk
besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus.pada umumnya proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan gigi.

B. Alat Atau Organ Yang Terlibat Pada Proses Pencernaan


1. Mulut

Pada bagian mulut terdapat gigi, saliva (air liur/ludah) dan lidah :

a. Gigi – Pencernaan dimulai di sini. Tugas gigi adalah untuk merobek dan mulai
menghancurkan makanan menjadi bagian-bagian yang cukup kecil sehingga
bisa masuk ke tenggorokan kita.

6
b. Saliva – kelenjar ludah terletak di bawah bagian belakang lidah kita. Kelenjar
ini menciptakan air liur atau ludah.
c. Lidah – lidah adalah otot yang bekerja dengan makanan dan air liur untuk
membentuk “bola” yang bisa tertelan. Tentu saja, lidah juga mengandung
selera yang membantu kita membedakan antara asin, asam, manis, pahit dari
makanan.
2. Kerongkongan/Esofagus

Kerongkongan atau esofagus hanyalah sebuah tabung transportasi dari mulut ke


perut. Ketika kita menelan, apa yang kita lakukan sebenarnya adalah menutup pintu
perangkap di tenggorokan kita yang disebut epiglotis.epiglotis berfungsih untuk
mengirimkan makanan ke esophagus.
3. Perut/Lambung

Pemberhentian pertama setelah esofagus adalah lambung. Setelah makanan sampai ke


lambung, ia menggunakan bahan kimia untuk mencoba membuat makanan lebih halus. Zat
kimia ini disebut asam lambung dan termasuk asam klorida dan enzim (zat kimia yang
memecah makanan).

7
4. Usus Halus.

Usus halus merupakan saluran dengan panjan sekitar 6,5 meter dan banyak
mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu
duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).
a. Duodenum (Usus Dua Belas Jari)
Duodenum merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan
lambung, panjangnya kurang lebih 25 cm. Di bagian ini bermuara dua saluran
yaitu saluran empedu dan saluran pankreas.
Saluran empedu mengalirkan getah empedu yang dihasilkan oleh hati.
Getah empedu sangat berperan dalam pencernaan lemak dengan cara
mengurangi tegangan permukaan sehingga lemak berubah menjadi emulsi
lemak dan mengaktifkan lipase. Pigmen getah empedu memberi warna khas
pada feses (tinja).
Saluran pankreas menyalurkan getah pankreas yang dihasilkan oleh
pankreas di bawah lambung. Getah pankreas mengandung tiga macam enzim,
yaitu lipase, amilase dan tripsin. Lipase berfungsi mencerna lemak menjadi
asam lemak dan gliserol. Amilase berfungsi mencerna amilum menjadi
maltosa. Tripsin berfungsi mencerna pepton dan protein menjadi asam amino
dan dipeptida.
Getah pankreas yang mengandung NaHCO3 dan bersifat basa dapat
menetralkan keasaman kim yang keluar dari lambung.
b. Jejunum atau usus kosong

8
Usus jejunum dinamakan usus kosong karena pada mayat usus
jejunum selalu kosong. Di bagian inilah semua proses pencernaan berakhir.
Semua zat tepung sudah dicerna menjadi glukosa, semua protein sudah
dicerna menjadi asam amino, dan semua lemak sudah dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami proses pencernaan,
tetapi langsung diserap oleh usus halus.
Kelenjar-kelenjar yang ada di dalam usus ini dan di ileum
menghasilkan getah usus yang mengandung beberapa enzim, antara lain
maltase, sukrose dan laktase. Getah usus juga mengandung erepsinogen yang
harus diaktifkan enterokinase atau aktivator enzim menjadi erepsi, suatu enzim
peptidase. Maltase berfungsi mencerna maltosa menjadi dua molekul glukosa.
Sukrose berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Laktase
berfungsi mencerna laktosa menjadi galaktosa. Peptidase berfungsi mencerna
polipeptida menjadi asam-asam amino.
c. Ileum (usus penyerapan)
Jejunum dan ileum memiliki panjang dengan perbandingan 2:3.
Dibagian ini, sari-sari makanan diserap. Untuk memercepat proses penyerapan
sari-sari makanan, usus halus dilengkapi dengan struktur berbentuk lipatan
atau lekukan di dalamnya. Lekukan tiu disebut vili (jonjot-jonjot usus) dan
berfungsi memperluas bidang penyerapan sehingga penyerapan sari-sari
makanan menjadi lebih efisien.
Di dalam vili terdapat banyak pembulih darah dan pembuluh kil
(pembuluh getah bening usus). Pembuluh darah berfungsi mengangkut
glukosa, asam amino, vitamin dan mineral ke seluruh tubuh. Adapun
pembuluh kil berfungsi mengangkut asam lemak dan gliserol menuju
pembuluh balik besar di bawah tulang selangka.

9
5. Usus besar

Panjang usus besar lebih kurang satu meter. Usus besar merupakan suatu
saluran dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan-penyempitan dan
penonjolan-penonjolan. Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat
penyempitan yang merupakan katup atau klep yang disebut klep ileosekum. Klep ini
menyebabkan sisa-sisa percernaan yang sudah berada di dalam usus besar tidak
dapat kembali lagi ke usus halus.
Usus besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu usus tebal atau kolon dan poros
usus (rektum). Usus tebal terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian yang naik, bagian
mendatar, dan bagian yang menurun. Tepat setelah klep ileosekum terdapat usus
buntu (sekum). Di bawah usus buntu terdapat semacam tabung yang panjangnya
beberapa sentimeter disebut umbai cacing (apendiks). Fungsi umbai cacing dalam
sistem pencernaan belum diketahui dengan pasti. Namun, umbai cacing diduga
berperan dalam sistem pertahanan tubuh karena mengandugn simpul limfa atau
getah bening.
Sisa-sisa pencernaan yang masuk ke dalam usus besar sebagian besar
berbentuk cairan. Hal itu terjadi karena selama proses pencernaan berlangsung
terjadi penambahan air untuk membantu proses pencernaan. Air berasal dari
kelenjar di sepanjang saluran pencernaan. Oleh karena itu, di dalam usus besar
terjadi penyerapan kembali air ke dalam tubuh. Di usus besar mendatar sisa-sisa
pencernaan makin mengental dan sisa-sisa pencernaan ini sudah memadat di usus
besar turun.

10
Jadi, fungsi usus besar yang pertama adalah menyerap air dari sisa-sisa
makanan sehingga membentuk feses yang agak padat. Fungsi usus besar yang kedua
adalah menyimpan tinja sampai dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia coli yang menguntungkan bagi tubuh kita. Bakteri
E.Coli tersebut berperan membusukkan sisa-sisa makanan menjadi feses, berperan
dalam pembentukan vitamin K, dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat
patogen.Sisa-sisa pencernaan dapat bergerak di sepanjang usus besar akibat gerak
peristaltik, kemudian melewati rektum dan akhirnya melalui anus. Anus dilengkapi
dengan otot lingkar anus dalam dan otot lingkar anus luar. Seluruh proses
pencernaan mulai dari makanan masuk ke dalam mulut sampai keluar berbentuk
fese umumnya berlangsung antara 12 sampai 24 jam.

6. Pengertian Anus

Anus adalah bagian terakhir dari sistem pencernaan pada manusia . Anus juga
disebut dengan dubur, dubur merupakan perpanjangan dari rektum yang berada di
luar tubuh.
a. Fungsi Anus
Adapun fungsi anus sebagai berikut :
1) Untuk Melakukan Proses Defekasi
Defekasi merupakan proses membuang kotoran sisa pencernaan
dalam bentuk feses, defekasi dikarenakan oleh reaksi otot pada dinding
rektum yang dipengaruhi oleh sistem saraf, otot yang bereaksi tersebut
adalah otot sfingter.

11
2) Mengatur Keluarnya Feses
Pada saat proses buang air besar, kita juga bisa mengatur
pengeluaran feses sesuai apa yang kita inginkan.
3) Menahan BAB Di Saat Tertentu
Rasa ingin BAB juga bisa ditahan ada saat belum sempat pergi
ke toilet, hal ini disebabkan ada kontraksi otot sfingter serta levator
setelah menerima impuls dari otak. Otak mengeluarkan impuls tersebut
pada saat kita ingin menahannya.
b. Struktur
Berikut dibawah penjelasan mengenai Struktur Anus kulit di sekitar
anus adalah kulit berkeratin, yang dilapisi oleh epitel skuamos stratified dan
mempunyai komponen kulit rambut halus, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
serta nervus somatik (sensitif terhadap nyeri), tanpa adanya komponen kulit
maka kulitnya nampak seperti dilapisa sel epitel kuboid. Saluran anal memiliki
panjang sekitar 2 – 4,5 cm, dikelilingi oleh otot berbentuk seperti cincin yang
disebut dengan sfingter anal internal serta sfingter anal eksternal. Saluran ini
juga dilapisi oleh membran mukosa, bagian atas saluran ini mempunyai sel
yang menghasilkan sekret untuk memudahkan feses keluar dari tubuh.
c. Bagian - Bagian Anus dan Fungsinya
Berikut dibawah Bagian-bagian beserta Fungsinya
1) Anal Canal
Anal Canal (Kanalis Anal) adalah suatu saluran dengan panjang
sekitar 4 cm yang dikelilingi oleh sfingter anus. Bagian atasnya dilapisi
oleh mukosa glandular rektal. Fungsi Kanal ini adalah sebagai
penghubung antara rektum dengan bagian luar tubuh.
2) Rektum
Rektum sebenarnya adalah organ yang berbeda dengan anus.
Rektum adalah ruangan dengan panjang sekitar 12 – 15 cm yang
berada setelah kolon (usus besar). Fungsi rektum ialah untuk
menampung feses sementara, pada saat rektum sudah penuh, maka
dinding rektum akan memberikan impuls (rangsangan) ke otak
sehingga timbul keinginan untuk buang air besar (defekasi)
3) Sfingter Anal Internal

12
Sfingter anal internal adalah jaringan otot polos yang
mengelilingi 2,5 cm bagian kalis anal. Sfingter anal internal memiliki
ketebalan sekitar 5 mm, sebab disusun oleh serat otot polos, maka
kerja dari sfingter ini berlangsung secara tidak sadar serta tidak bisa
dikontrol. Fungsi dari sfingter anal interlan ialah untuk mengatur
pengeluaran feses saat buang air besar agar feses tidak kembali masuk
ke usus.
4) Sfingter Anal Eksternal
Sfingter Anal Eksternal adalah jaringan otot rangka (lurik)
berbentuk elips yang melekat pada dinding anus. Panjangnya sekitar 8
– 10 cm. Fungsi dari sfingter anal eksternal ialah untuk membuka serta
menutup kanalis anal. swebab disusun oleh otot rangka (lurik) maka
kerja dari sfingter ini ialah secara sadar. Otot inilah yang membuat kita
dapat menahan proses defekasi (Buang Air Besar) untuk beberapa saat.
5) Pectinate Line
Pectinate Line adalah garis yang berguna sebagai garis pembagi
antara dua pertiga (atas) dengan bagian sepertiga (bawah) anus. Fungsi
dari Pectinate line termasuk penting sebab bagian ini yang dipisahkan
olehnya membuanya struktur serta fungsi yang berbeda.
6) Kolom Anal
Kolom Anal atau yang juga sering disebut dengan Kolom
Morgagni merupakan beberapa lipatan membran mukosa serta serat
otot. Nama Morgagni’s didapat dari sebuah penemunya yakni
Giovanni Battista Morgagni. kegunaan dari kolom anal adalah untuk
pembatas dinding anus.

C. Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Gangguan pencernaan adalah masalah yang terjadi pada salah satu organ sistem
pencernaan, atau lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan.

Sistem pencernaan berfungsi menerima dan mencerna makanan menjadi nutrisi yang
dapat diserap. Nutrisi tersebut kemudian disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

13
Sistem pencernaan juga berfungsi memisahkan dan membuang bagian makanan yang
tidak bisa dicerna oleh tubuh.

1. Gejala Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan dapat menimbulkan beragam gejala, seperti:

a. Sulit menelan
b. Sensasi terbakar di dada (heartburn)
c. Mual
d. Muntah
e. Perut kembung
f. Sakit maag
g. Sakit perut
h. Diare
i. Sembelit
j. Muntah darah atau BAB berdarah
k. Berat badan naik atau malah turun

2. Penyebab Gangguan Pencernaan


Penyebab gangguan pencernaan sangat bervariasi, tergantung kepada
penyakitnya. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa penyakit gangguan pencernaan
beserta penyebab yang mendasarinya.

a. Penyakit refluks asam lambung


Penyakit refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)
adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan).
Kondisi ini terjadi akibat melemahnya cincin otot kerongkongan yang
berfungsi mencegah makanan kembali ke kerongkongan setelah masuk ke
lambung.
b. Penyakit batu empedu
Penyakit batu empedu adalah kondisi ketika terjadi penyumbatan pada saluran
empedu. Sumbatan disebabkan oleh batu hasil pengkristalan kolesterol. Pada

14
beberapa kasus, batu empedu terbentuk dari pengkristalan bilirubin atau zat
yang menyebabkan penyakit kuning.
c. Hepatitis.
Hepatitis adalah istilah yang merujuk pada peradangan hati. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh infeksi virus, penyakit autoimun, serta paparan alkohol, obat,
racun kimia, atau NAPZA.
d. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreas merupakan
organ yang menghasilkan enzim untuk mencerna makanan dan hormon untuk
mengatur kadar gula darah. Pankreatitis dapat disebabkan oleh penyakit batu
empedu atau kecanduan alkohol.
e. Radang usus
Sebagaimana namanya, radang usus adalah kondisi ketika usus mengalami
peradangan. Radang usus terdiri dari 2 jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis
ulseratif. Bedanya, radang pada kolitis ulseratif hanya terjadi di usus besar.
Sedangkan pada penyakit Crohn, radang dapat terjadi di seluruh bagian
saluran pencernaan.
f. Kanker usus besar
Kanker usus besar bisa bermula dari tumor jinak yang disebut polip adenoma.
Seiring waktu, polip tersebut berkembang menjadi ganas.
g. Wasir
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam
anus. Meskipun wasir bisa tidak menimbulkan gejala, pada beberapa kasus
dapat menimbulkan gatal dan nyeri pada anus, serta keluarnya darah atau
nanah saat atau setelah BAB.

D. Pengobatan Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan adalah gangguan dari sistem pencernaan yang mencakup


mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan anus. Padahal sistem
pencernaan berfungsi untuk menerima makanan, mencerna, menyerap nutrisi, dan
membuang sisanya.

15
1. Pencegahan Gangguan Pencernaan
Mencegah terjadinya gangguan pencernaan dapat dilakukan dengan menjalani
gaya hidup sehat. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan:

a. menghindari makan terlalu banyak dalam satu kali makan


b. tidak makan terlalu cepat
c. menghindari makanan tinggi lemak
d. menghindari terlalu banyak konsumsi alkohol dan kafein
e. mengonsumsi cukup serat
f. banyak minum air putih
g. menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok
h. menghindari penggunaan obat anti nyeri secara berlebihan
i. menghindari stres
j. menjaga berat badan agar tetap ideal
k. menjaga kebersihan

2. Pengobatan pada Gangguan Sistem Pencernaan


Pengobatan untuk gangguan pencernaan sangat bervariasi. Tergantung kepada
penyebab dan tingkat keparahannya.

a. Obat-obatan
Beberapa obat yang dapat diresepkan dokter untuk menangani gangguan
pencernaan adalah:
1) Obat maag, misalnya antasida, penghambat histamin-2 (H2 blockers),
dan jenis penghambat pompa proton (proton pump inhibitor).
2) Paracetamol.
3) Probiotik.
4) Obat pencahar.
5) Antibiotik.
6) Obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh untuk penyakit
autoimun (obat imunosupresif).
7) Obat yang melemaskan otot anus, misalnya nifedipine atau
nitrogliserin.
8) Suntik botox.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pencernaan (digestiv) adalah proses kimia dari molekul makanan besar
menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat digunakan oleh sel. Gangguan
pencernaan adalah masalah yang terjadi pada salah satu organ sistem pencernaan, atau
lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan.
Sistem pencernaan berfungsi menerima dan mencerna makanan menjadi
nutrisi yang dapat diserap. Nutrisi tersebut kemudian disalurkan ke seluruh tubuh
melalui aliran darah. Sistem pencernaan juga berfungsi memisahkan dan membuang
bagian makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari Bahasan makalah yang telah di jelaskan.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.klikdokter.com/penyakit/gangguan-pencernaan/pencegahan

https://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan

https://docplayer.info/70058470-Proses-pencernaan-secara-mekanik-dan-kimiawi.html

18

Anda mungkin juga menyukai