Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6

PUTRI SHERENA AHMAR


SERLYNA CANDRA SAPITRI
ZARA AMELIA
KENISHA GABRIELA PATRICIA
NOZI SANDRIA
AMANDA RAHMADINA

Mata pelajaran : Biologi


Guru pengajar : Yuliana,S.Pd

MAN 1 KOTA PRABUMULIH


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat,hidayah,dan karunia-Nya kepada


kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Sistem
Pencernaan Makanan" .

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Biologi.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Kami
mengharapkan saran dan kritik semi kesempurnaan dan perbaikannya. Akhir kata,
kami berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Prabumulih, agustus 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
1) BAB I - PENDAHULUAN a. Latar Belakang
Masalah.......................... 1 b. Rumusan Masalah..2 c.
Tujuan............................................................................................3 d.
Manfaat................................................... 4 2) BAB II -
PEMBAHASAN a. Pengertian Sistem Pencernaan.................. 5 b. Fungsi
Sistem
Pencernaan........................ 6 c. Organ Sistem
Pencernaan......................... 7 d. Proses Pencernaan
Manusia..................... 8 e. Gangguan pada Sistem Pencernaan.......... 9 3) BAB
III - PENUTUP a.
Kesimpulan......................................................................................10
b. Saran...................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Tubuh manusia terdiri atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan. Agar dapat melaksanakan fungsinya,
tubuh memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktivitas. Untuk melakukan
aktivitasnya, Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan
merupakan sumber energi pada makhluk hidup.

Namun, makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Didalam
tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana diantara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan
didalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.

Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa
adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernaan merupakan hal yang
sangat vital dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan
penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan
adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga dan energi.

Selama dalam proses pencernaan makanan diharuskan menjadi zat-zat sederhana


dan dapat diserap oleh usus,kemudian digunakan oleh jaringan tubuh. Fisiologi
sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus,
lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu
akan berkerja sesuai dengan tugasnya, namun tetep selalu berkaitan untuk
mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
b. Rumusan Masalah

Dari latar belakangdi atas, rumusan masalah ini adalah:

1. Apa itu sistem pencernaan?


2. Apa fungsi sistem pencernaan?

3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan pada manusia?
4. Bagaiman proses proses pencernaan dalam tubuh manusia?

5. Apa saja gangguan pada sistem pencernaan pada manusia?

c. Tujuan Penulisan Makalah

Dari rumusan masalah diatas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian sistem pencernaan
2. Fungsi sistem pencernaan
3. Organ-organ dalam sistem pencernaan pada manusia

4. Proses pencernaan dalam tubuh manusia


5. Gangguan pada sistem pencernaan pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan


menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutukan oleh tubuh.
Sistem pencernaan akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehinga mudah dicerna oleh tubuh.

Sistem pencernaan mengolah makanan makanan sehinggah dapat diserap dan


digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan
ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang
merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah,
kelenjar saliva, hati, kandungan empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang
terletak di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal. Sedangkan
pengrtian dari fisiologis pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja
system pencernaan dalam keadaan normal.

B. Fungsi sistem pencernaan

Sistem pencernaan adalah jaringan organ dan proses kompleks yang bekerja bersama
untuk melaksanakan beberapa fungsi vital bagi tubuh manusia. Fungsi utama sistem
pencernaan adalah mencerna makanan yang masuk ke tubuh, memecahnya menjadi
komponen yang lebih kecil, dan menyerap nutrisi yang diperlukan untuk memberikan
energi dan mendukung pertumbuhan. Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana
makanan dicerna mekanis oleh pengunyahan dan dicampur dengan enzim amilase
dalam air liur, yang mengawali pemecahan karbohidrat menjadi molekul gula yang
lebih sederhana seperti glukosa.

Selanjutnya, sistem pencernaan juga bertanggung jawab atas pencernaan kimia


yang penting. Di lambung, asam lambung dan enzim pepsin membantu
mencerna protein menjadi asam amino, yang merupakan komponen dasar untuk
pembentukan sel dan jaringan tubuh. Pankreas dan empedu, yang terletak di
dekat usus halus, berkontribusi dalam memproduksi enzim dan empedu yang
diperlukan untuk mencerna lemak dan
memecahnya menjadi asam lemak dan gliserol yang lebih sederhana. Usus halus
adalah tempat utama penyerapan nutrisi terjadi. Nutrisi seperti glukosa, asam amino,
dan asam lemak diserap melalui dinding usus halus dan masuk ke dalam aliran
darah, yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh untuk energi dan
pemeliharaan.

Namun, fungsi sistem pencernaan tidak hanya terbatas pada pencernaan makanan.
Sistem pencernaan juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit dalam tubuh. Proses penyerapan air dan elektrolit dalam usus halus
membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh yang optimal. Selain itu, sistem
pencernaan juga terlibat dalam eliminasi sisa-sisa makanan yang tidak tercerna
melalui proses buang air besar. Dengan demikian, fungsi sistem pencernaan
melampaui sekadar pencernaan makanan, tetapi juga terlibat dalam keseimbangan
tubuh secara keseluruhan.

C. Organ Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan manusia terdiri dari serangkaian organ yang bekerja bersama-
sama untuk mencerna makanan, menguraikan nutrisi, dan menghilangkan sisa-
sisa yang tidak digunakan. Berikut adalah gambaran singkat tentang organ-organ
utama dalam sistem pencernaan:

1. Mulut: Mulut adalah titik awal sistem pencernaan. Di sini, makanan


dimasukkan dan dicerna secara mekanis oleh gigi dan lidah melalui proses
pengunyahan. Selain itu, kelenjar ludah menghasilkan air liur yang
mengandung enzim amilase, yang membantu memecah karbohidrat menjadi
gula sederhana.
2. Kerongkongan (Esophagus): Setelah diolah di mulut, makanan bergerak
menuju kerongkongan melalui gerakan peristaltik. Kerongkongan
membawa makanan dari mulut ke lambung melalui proses pergerakan otot
yang berirama.
3. Lambung: Di lambung, makanan dicerna lebih lanjut melalui pencernaan
kimiawi dan mekanis. Asam lambung dan enzim pepsin membantu
memecah protein menjadi asam amino yang lebih kecil. Hasil dari
pencernaan ini disebut chyme.
4. Usus Halus: Chyme bergerak dari lambung ke usus halus, di mana
pencernaan dan penyerapan nutrisi terjadi secara utama. Usus halus terdiri
dari tiga bagian: duodenum, jejenum, dan ileum. Pankreas mengeluarkan
enzim yang membantu mencerna karbohidrat, protein, dan lemak, sementara
empedu yang diproduksi oleh hati membantu mencerna lemak.
5. Usus Besar (Kolon): Setelah nutrisi diserap dalam usus halus, sisa-sisa
makanan masuk ke usus besar. Di sini, air dan elektrolit diserap, dan sisa-sisa
tersebut menjadi lebih padat, membentuk feses. Bakteri usus besar juga
berperan dalam memfermentasi bahan-bahan yang tidak dapat dicerna oleh
enzim tubuh.
6. Rektum: Rektum berfungsi sebagai tempat penampungan feses sebelum
dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Proses ini dikenal sebagai buang air
besar.
7. Hati: Meskipun bukan bagian dari saluran pencernaan, hati memiliki peran
penting dalam sistem pencernaan. Hati menghasilkan empedu yang
disimpan di kantong empedu dan dikeluarkan ke usus ketika diperlukan
untuk membantu pencernaan lemak.

Seluruh rangkaian organ ini bekerja secara terkoordinasi untuk memproses


makanan, mencerna nutrisi, dan mengeluarkan sisa-sisa yang tidak diperlukan
dari tubuh. Dengan memahami peran masing-masing organ, kita dapat
menghargai kompleksitas sistem pencernaan manusia dan bagaimana setiap
bagian berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
D. Proses Pencernaan Manusia

Proses pencernaan manusia adalah serangkaian langkah terkoordinasi yang


memungkinkan tubuh mengolah makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap.
Tahapan ini melibatkan
organ-organ dalam sistem pencernaan dan enzim-enzim khusus yang bekerja bersama
untuk memecah makanan menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat diabsorpsi
oleh tubuh.
Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam proses pencernaan manusia:
1. Pengunyahan di Mulut: Makanan dimulai di mulut, di mana pengunyahan
mekanis dan pencampuran dengan air liur yang mengandung enzim amilase
membantu memecah karbohidrat kompleks menjadi molekul gula yang lebih
sederhana.
2. Pengiriman melalui Kerongkongan: Setelah dicerna di mulut, makanan
bergerak ke kerongkongan melalui gerakan peristaltik, yang merupakan
kontraksi berirama otot. Proses ini memindahkan makanan dari mulut ke
lambung.
3. Pencernaan Lambung: Di lambung, makanan tercampur dengan asam
lambung dan enzim pepsin. Asam lambung membantu memecah protein
menjadi fragmen yang lebih kecil, sedangkan enzim pepsin memulai
pencernaan protein secara kimiawi.
4. Usus Halus: Setelah dicerna di lambung, makanan yang sudah berbentuk
cairan, disebut chyme, masuk ke usus halus. Di sini, pankreas dan empedu
memainkan peran penting. Pankreas mengeluarkan enzim yang membantu
memecah karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan empedu yang
diproduksi oleh hati membantu pencernaan lemak.
5. Pencernaan dan Penyerapan Nutrisi: Di dalam usus halus, enzim-enzim
yang dihasilkan oleh pankreas dan dinding usus sendiri bekerja bersama
untuk memecah molekul makanan menjadi nutrisi yang lebih sederhana.
Nutrisi seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak kemudian diserap
melalui dinding usus halus dan masuk ke dalam peredaran darah.
6. Penyerapan Air dan Elektrolit di Usus Besar: Setelah nutrisi diserap,
sisa-sisa makanan masuk ke usus besar. Di sini, air dan elektrolit diserap,
mengentalakan sisasisa dan membentuk feses.
7. Pengeluaran Feses: Feses disimpan dalam rektum sebelum akhirnya
dikeluarkan dari tubuh melalui proses buang air besar melalui anus.
Proses pencernaan ini mencakup interaksi yang kompleks antara berbagai organ dan
enzim dalam sistem pencernaan. Tiap tahapan memiliki peran penting dalam
mengurai makanan menjadi nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, energi, dan fungsi normal lainnya.
E. Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan manusia rentan terhadap berbagai gangguan yang dapat


mempengaruhi kemampuannya dalam mencerna makanan dan menyerap nutrisi.
Gangguan pada sistem pencernaan dapat berkisar dari masalah ringan seperti
gangguan pencernaan sementara hingga gangguan yang lebih serius dan kronis.
Berikut beberapa contoh gangguan pada sistem pencernaan:

1. Tukak Lambung (Peptic Ulcer): Ini adalah luka terbuka yang terbentuk di
dinding lambung atau bagian atas usus halus. Biasanya disebabkan oleh
infeksi bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID). Gejala meliputi nyeri perut, terutama saat perut
kosong, dan kadang-kadang pendarahan internal.
2. Sindrom Usus Irritabel (Irritable Bowel Syndrome, IBS): Ini adalah
gangguan kronis yang mempengaruhi usus besar. Gejala meliputi perut
kembung, nyeri, perubahan pola buang air besar (diare atau sembelit), dan
kadang-kadang kram.
3. Penyakit Crohn dan Colitis Ulseratif: Keduanya adalah jenis penyakit
inflamasi usus yang kronis. Penyakit Crohn bisa mempengaruhi seluruh
saluran pencernaan, sementara colitis ulseratif lebih fokus pada usus besar.
Gejalanya termasuk diare berdarah, nyeri perut, dan penurunan berat badan.
4. Pankreatitis: Ini adalah peradangan pankreas yang dapat disebabkan oleh
batu empedu, alkohol, atau faktor lainnya. Gejala meliputi nyeri perut yang
parah, mual, muntah, dan gangguan pencernaan.
5. Hepatitis: Ini adalah peradangan hati yang bisa disebabkan oleh virus
hepatitis, alkohol, atau faktor lainnya. Gejalanya bervariasi, termasuk
kelelahan, nyeri perut, kuning pada kulit (jaundice), dan gangguan
pencernaan.
6. Laktosa Intoleransi: Ini terjadi ketika tubuh tidak bisa mencerna laktosa,
gula dalam susu, karena kekurangan enzim laktase. Gejalanya termasuk
kembung, gas, diare setelah mengonsumsi produk susu.
7. Kanker Pencernaan: Berbagai jenis kanker bisa mempengaruhi organ
dalam sistem pencernaan, seperti kanker lambung, usus besar, atau hati.

8. Diare : Kondisi ini terjadi dimana feses yang dikeluarkan memiliki


konsentrasi yang lebih encer dan umumnya diikuti dengan frekuensi buang
air besar yang juga meningkat.Penyebab diare memang bervariasi, mulai dari
virus, bakteri, efek samping obat, ataupun karena intoleransi makanan.
Penderita masalah ini umumnya mengalami mual, kembung, hingga adanya
lendir dan darah dalam feses.

9 .Ambeien : Ambeien atau wasir adalah kondisi terjadinya pembengkakan di


sekitar area pembuluh darah di anus dan rektum bagian bawah. Ambeien sering
terjadi karena komplikasi dari sembelit yang berkelanjutan.Namun ada faktor lain
misal diare kronis, mengejan terlalu keras,duduk terlalu lama di toilet,obesitas,
bahkan kehamilanku.
10.Gastroesophageal reflux disease (GERD) : Gastroesophageal reflux
disease (GERD) atau yang juga dikenal dengan istilah penyakit asam lambung, yaitu
gangguan dimana kondisi asam lambung kerap kali naik ke saluran yang menjadi
penghubung antara lambung dan mulut (kerongkongan/esofagus).

11. Esofagitis : Esofagitis adalah gangguan sistem pencernaan karena terjadinya


peradangan yang berakibat rusaknya jaringan kerongkongan.

12. Dispepsia : Dispepsia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan


rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut bagian a atas.

13. Gastritis : Gastritis merupakan istilah umum untuk menggambarkan terjadinya


peradangan pada lapisan lambung.

14. Divertukulitis : Divertikulitis sendiri adalah kondisi dimana terjadi


peradangan atau infeksi di area kantong kecil saluran pencernaan (diverticula).

15. Radang usus buntu : Radang usus buntu (apendisitis) terjadi karena kantong
berbentuk jari pada usus besar mengalami peradangan

Penting untuk diingat bahwa jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan
atau gangguan kesehatan pada sistem pencernaan, konsultasi dengan
profesional medis sangatlah penting. Pemeriksaan medis dan diagnosis yang
tepat adalah langkah awal yang diperlukan untuk mengatasi dan mengelola
gangguan pada sistem pencernaan dengan efektif.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan memegang


peranan penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh manusia.
Setiap organ dalam sistem pencernaan memiliki peran khusus dalam proses
pencernaan dan penyerapan nutrisi. Pencernaan mekanis dan pencernaan kimia
bekerja bersama-sama untuk memastikan makanan diuraikan menjadi komponen
yang lebih sederhana, yang dapat diserap oleh tubuh untuk energi, pertumbuhan,
dan pemeliharaan.

Namun, seperti halnya dengan banyak sistem dalam tubuh, sistem pencernaan juga
rentan terhadap gangguan. Gangguan-gangguan seperti tukak lambung, gangguan
inflamasi usus, dan gangguan pencernaan lainnya dapat mempengaruhi fungsi
normal sistem pencernaan dan mengganggu kesehatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan sistem
pencernaan dengan pola makan yang seimbang, hidrasi yang cukup, dan gaya hidup
sehat. Pemahaman tentang bagaimana sistem pencernaan bekerja dan bagaimana
mencegah gangguan melalui pola hidup yang baik akan membantu kita merawat
tubuh dengan lebih baik dan menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Dengan
demikian, pembahasan dalam makalah ini memberikan pandangan holistik tentang
pentingnya sistem pencernaan dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh
manusia.
B.
C. Saran
Dalam rangka menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mendukung keseimbangan
tubuh secara keseluruhan, ada beberapa saran yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari:

 Pola Makan Seimbang: Konsumsi makanan yang kaya serat, vitamin,


mineral, protein, dan lemak sehat. Perbanyak sayuran, buah-buahan, biji-
bijian, dan sumber protein seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan,
dan produk susu rendah lemak. Hindari makanan berlemak tinggi dan penuh
gula.
 Hindari Makan Terlalu Cepat: Makan dengan perlahan dan sempurna
dikunyah membantu pencernaan awal di mulut. Ini juga memberi waktu
sinyal kenyang sampai ke otak, membantu mengurangi risiko makan
berlebihan.
 Minum Cukup Air: Hidrasi yang cukup penting untuk fungsi pencernaan
yang baik. Air membantu melunakkan feses dan mencegah sembelit.
 Pentingnya Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur membantu
mempercepat metabolisme, mempromosikan pergerakan usus, dan
mendukung kesehatan umum. Aktivitas fisik juga membantu mengurangi
risiko obesitas, yang dapat memengaruhi kesehatan pencernaan.
 Hindari Konsumsi Berlebihan Alkohol dan Kafein: Konsumsi alkohol
dan kafein yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan sistem
pencernaan. Menghindari atau membatasi konsumsi ini dapat membantu
menjaga fungsi pencernaan yang optimal.
 Kelola Stres: Stres berlebihan dapat mempengaruhi sistem pencernaan.
Terapkan teknik manajemen stres seperti yoga, meditasi, atau pernapasan
dalam untuk membantu menjaga keseimbangan mental dan fisik.
 Perhatikan Pola Makan: Makan dalam porsi kecil dan teratur dapat
membantu mencegah gangguan pencernaan seperti asam lambung naik dan
gangguan usus.
 Konsultasi dengan Profesional Medis: Jika Anda mengalami gejala
yang mencurigakan atau gangguan pencernaan yang berkepanjangan,
segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Pemeriksaan medis
yang tepat akan membantu mendapatkan diagnosis dan perawatan yang
sesuai.
 Hindari Kebiasaan Merokok: Merokok dapat memengaruhi kesehatan
pencernaan dan meningkatkan risiko penyakit seperti tukak lambung dan
kanker.
 Cukup Istirahat: Istirahat yang cukup dan tidur berkualitas juga penting
untuk menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem
pencernaan.

Dengan menerapkan saran-saran di atas, kita dapat membantu menjaga kesehatan


sistem pencernaan dan mendukung keseimbangan tubuh yang optimal. Memahami
pentingnya peran sistem pencernaan dalam kesehatan dan kesejahteraan kita adalah
langkah pertama menuju gaya hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai