Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM DIGESTIVE

Dosen pengampu: Nyna Puspita Ningrum Amd.Keb, SST.,M.Kes

Disusun Oleh:

1. Neneng Sri Sulistiya Wati (217010014)


2. Maria Felisitas Rumlus (217010015)
3. Natasya Angelie Firdaus (217010016)

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA


SURABAYA
FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
PRODI S1- KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidahnya
sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem Digestive”

Adapun tujuan dari penulisan dan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Biologi Reproduksi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Biologi Reproduksi.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku Dosen mata Biologi Reproduksi yang
telah memberikan tugas ini sehingga sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Penegertian Digestive........................................................................................................3
2.2. Sistem Digestive................................................................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saluran pencernaan (digestive tract) adalah tabung pencernaan yang terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan anus.

Makanan diproses dan disalurkan ke seluruh tubuh oleh sistem pencernaan. Setiap organ,
saluran, dan kelenjar dalam sistem pencernaan manusia bekerja untuk mengubah partikel
makanan yang besar menjadi zat-zat gizi yang jauh lebih kecil.

Proses pencernaan bukan dimulai dari dalam lambung, melainkan mulut. Selain itu, ada
pula yang disebut dengan kelenjar pencernaan dan ragam enzim pencernaan. Dan memang, ada
banyak sekali fakta menakjubkan tentang pencernaan Anda.

Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ-organ pencernaan yang
dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ
pencernaan pelengkap.

Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang
memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan
menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah.

Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung,


usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap
adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

Kerja sistem pencernaan manusia dikendalikan oleh sistem saraf, peredaran darah, dan
beragam hormon. Selain itu, proses pencernaan makanan juga dibantu oleh triliunan bakteri
bermanfaat di dalam usus yang disebut flora atau mikrobioma.

Setiap organ sistem pencernaan membantu menggerakkan makanan dan cairan yang
Anda konsumsi dalam urutan tertentu. Sepanjang berada dalam saluran pencernaan, semua
makanan dan cairan akan diuraikan menjadi bentuk yang sangat kecil.

Hasil pencernaan yang berukuran kecil tersebut kemudian diserap dan disalurkan ke
seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Sementara itu, ampas makanan yang tidak lagi
mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam bentuk feses.

1
Sistem pencernaan pencernaan amatlah penting karena tubuh membutuhkan zat gizi dari
makanan serta cairan dari minuman untuk tetap sehat dan berfungsi dengan normal. Zat gizi pun
diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Makanan yang Anda konsumsi akan diuraikan menjadi dua macam zat gizi. Ada zat gizi
makro (makronutrien) yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, serta zat gizi mikro (mikronutrien)
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem digestive?


2. Apa saja organ yang berperan dalam sistem digestive?
3.

1.3. Tujuan

1. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem digestive.


2. Agar dapat mengetahui organ apa saja yang berperan dalam sistem digestive.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Penegertian Digestive

Sistem digestive (pencernaan) merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki


fungsi untuk mencerna makanan. Makanan-makanan tersebut akan diproses secara mekanik
ataupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik yaitu pencernaan yang terjadi di dalam
lambung yang melibatkan gerakan fisik dalam tubuh.

Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat


diabsorpsi oleh saluran pencernaan. Proses digesti meliputi: Pengambilan makanan (prehensi),
Memamah (mastikasi), Penelanan (deglutisi), Pencernaan (digesti), Pengeluaran sisa-sisa
pencernaan (egesti). Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi digesti
makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis.

Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-


partikel makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap (absorpsi) oleh
mukosa saluran pencernaan. Selanjutnya, partikel-partikel makanan tersebut dibawa melalui
sistem sirkulasi (tranportasi) untuk diedarkan dan digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai bahan
untuk proses metabolisme (assimilasi) sebagai sumber tenaga (energi), zat pembangun
(struktural), dan molekul-molekul fungsional (hormon, enzim) dan keperluan tubuh lainnya.

2.2. Sistem Digestive

Sistem digesti tersusun atas saluran digesti dan kelenjar digesti.

2.2.1. Saluran digestive

Pada manusia saluran digesti tersusun atas:

1. Mulut (rongga mulut)


Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk menyobek,
mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga menjadi zat-zat yang lebih
kecil dan memudahkan bekerjanya enzim pencernaan. Di rongga mulut terdapat
bibir, lidah dan palatum (langit-langit) untuk membantu penguyahan zat makanan,
dan penelanan zat makanan. Di rongga mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva)
yang mengandung enzim ptyalin (amilase).
2. Faring (Pharynx)
Merupakan persilangan antara saluran makanan dan saluran udara. Epiglotis
berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut. Pada saat menelan makanan
saluran udara ditutup oleh epiglotis dan sebaliknya jika sedang menghirup nafas.

3
3. Esofagus (kerongkongan)
Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan rongga mulut
dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sphincter
esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke dalam
lambung tidak kembali ke esophagus.
4. Gastrium (lambung)
Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam lambung,
lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar pencernaan.
Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir. Kelenjar pada
fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief cell
menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
 Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan
karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.
 Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan
(chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju ke usus
dua belas jari (duodenum).
5. Intestinum tenue (usus halus) Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian:
a. Duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus pankreatikus. Cairan
empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus koledokus. Cairan
pankreas lewat duktus pankreatikus. Cairan pankreas mengandung enzim lipase,
amylase, trypsinogen dan chemotrypsinogen. Lipase untuk memecah lemak
(setelah diemulsifikasikan oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol.
Amylase untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.
b. Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses penyerapan
(absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan transpor aktif.
o Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.
o Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.
o Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.
o Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
o Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.
c. Ileum, absorpsi melalui villi usus.
6. Intestinum crassum (usus besar) Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum
berupa kantung-kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan
menjadi colon ascenden (naik), transversal (mendatar), descenden (turun). Usus besar
merupakan tempat untuk absorpsi air dan mineral yang tidak terserap di usus halus.
Pencernaan secara mikrobiotis oleh bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas,
dan sintesis vit. K.
7. Rektum Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses. Setelah
penuh terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding rektum sehingga
timbul keinginan untuk berak (defikasi).

4
8. Anus Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi mengatur
pengeluaran tinja. Kelainan saluran pencernaan:
a) Mencret (Diare), karena adanya rangsangan yang berlebihan sehingga motilitas
usus meningkat.
b) Konstipasi, karena defekasi yang tidak teratur dan sulit.

2.2.2. Kelenjar Digesti (Glandula Digestoria)

1. Kelenjar saliva (ludah)


Kelenjar saliva manusia terdiri atas 3 pasang:
a) Kelenjar parotid, terletak di depan telinga, muaranya pada gusi sebelah atas.
b) Kelenjar mandibularis (submaksilaris) terletak di dekat mandibula (rahang
bawah), muaranya di bawah lidah.
c) Kelenjar sublingualis, terletak di dasar mulut, muaranya di bawah lidah.
Pada kelenjar saliva terdapat 2 jenis sel yaitu:
o Sel serosa, mensekresikan cairan serous (encer) yang mengandung enzim
ptyalin (amilase). Amilase berperan mengubah amilum menjadi sakarida
sederhana.
o Sel mukosa, mensekresikan lendir.
2. Hati (Hepar)
Hepar tersusun atas sel-sel hati yang disebut heatosit dan membagi hepar dalam
lobi-lobi. Lobulus hati berbentuk heksagonal, sel-sel parenkim hepar tersusun secara
radier (menjari) dengan vena sentralis terletak di tengah. Sel-sel ini berbentuk
poligonal, sitoplasma granulair dengan tetes-tetes glikogen. Sel hati berperan
menghasilkan empedu sebagai hasil ekskresi dan sekresi. Ekskresi karena
mengandung pigmen empedu yang selanjutnya dikeluarkan lewat feses dan urine.
Sekresi karena mengandung garam empedu untuk mengemulsifikasikan lemak
makanan. Garam empedu disintesis dari kolesterol dan asam amino. Berfungsi untuk
menurunkan tegangan permukaan (surfaktan) butir lemak makanan. Pigmen empedu
yaitu bilirubin dan biliverdin berasal dari degradasi hemoglobin. Bilirubin selajutnya
diubah menjadi urobilinogen yag dikeluarkan melalui feses dan urine.
3. Pankreas Pankreas dapat dibedakan menjadi bagian eksokrin dan endokrin. Bagian
eksokrin oleh sel-sel acini pankreas berfungsi menghasilkan cairan pencernaan
(enzim pencernaan). Bagian endokrin sel-sel Islet Langerhans berfungsi
menghasilkan hormon. Regulasi sekresi enzim pencernaan pada usus halus bermula
dari asam lambung yang menuju ke duodenum, selanjutnya merangsang sekresi
hormon sekretin oleh mukosa duodenal. Sekretin merangsang:
o Asini pankreas (bagian eksokrin) untuk mensekresikan cairan pankreas yang
bersifat alkalis (basa) untuk menetralkan asam lambung.
o Pada saat yang sama chyme merangsang pelepasan hormon pankreosimin dari
muksa duodenum untuk mempengaruhi pankreas mensekrsikan enzim digesti.

5
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan berikut ini:

o Protease pankreas terdiri atas trypsinogen, dan chemotrypsinogen.


o Amylase pankreas, untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.
o Lipase pankreas, untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan oleh empedu)
menjadi asam lemak dan gliserol.
o Bikarbonat (NaHO3).
4. Kelenjar pada Saluran digestive
Kelenjar pada saluran digesti; sel-sel mukosa gastrium dan usus halus. Permukaan
dudenum membentuk llipatan-lipatan disebut villi usus, diantara lipatan tersebut
terdapat sel-sel Kripta Lieberkuhn yang berperan menghasilkan enzim enterokinase.
Enterokinase berperan mengaktifkan trypsinogen menjadi trypsin. Sel sekretori
mukosa usus halus mensekresikan cairan yanng mengandung enzim pencernaan:
1) Disakaridase, berperan menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida.
Dibedakaan menjadi: maltase, laktase, dan sukrase.
2) Peptidase, untuk menghidrolisis polipeptida dan dipeptida menjadi as. amino.
3) Lipase usus, berperan menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem digestive merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk
mencerna makanan. Makanan-makanan tersebut akan diproses secara mekanik ataupun secara
kimia. Digestive adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh
saluran pencernaan. Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi digesti
makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis. Di rongga mulut terdapat bibir, lidah dan
palatum untuk membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat makanan. Di rongga
mulut terdapat muara kelenjar air liur yang mengandung enzim ptyalin merupakan persilangan
antara saluran makanan dan saluran udara.

7
DAFTAR PUSTAKA

Microsoft Word - SistDigesti-SMAKlsn05. (2005, Februari 3). Retrieved April 3, 2022, from
staffnew.uny.ac.id: http://staffnew.uny.ac.id/upload/131764503/pengabdian/SistDigesti-
SMAKlsn05.pdf

Baret, J.M., Peter Abramoff, Kumaran, A.K., and Millington, W.F., 1986. Biology. Prentice
Hall: New Jersey.

Junqeira, L.C. & Jose Carneiro (1980). Basic Histology. Lange Medical Publications, Clifornia.

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN. (n.d.). Retrieved April 3, 2022, from academia.edu:


https://www.academia.edu/30557633/MAKALAH_SISTEM_PENCERNAAN

Anda mungkin juga menyukai