SISTEM DIGESTIVE
Disusun Oleh:
Adapun tujuan dari penulisan dan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Biologi Reproduksi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Biologi Reproduksi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku Dosen mata Biologi Reproduksi yang
telah memberikan tugas ini sehingga sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Penegertian Digestive........................................................................................................3
2.2. Sistem Digestive................................................................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Saluran pencernaan (digestive tract) adalah tabung pencernaan yang terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan anus.
Makanan diproses dan disalurkan ke seluruh tubuh oleh sistem pencernaan. Setiap organ,
saluran, dan kelenjar dalam sistem pencernaan manusia bekerja untuk mengubah partikel
makanan yang besar menjadi zat-zat gizi yang jauh lebih kecil.
Proses pencernaan bukan dimulai dari dalam lambung, melainkan mulut. Selain itu, ada
pula yang disebut dengan kelenjar pencernaan dan ragam enzim pencernaan. Dan memang, ada
banyak sekali fakta menakjubkan tentang pencernaan Anda.
Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ-organ pencernaan yang
dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ
pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang
memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan
menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah.
Kerja sistem pencernaan manusia dikendalikan oleh sistem saraf, peredaran darah, dan
beragam hormon. Selain itu, proses pencernaan makanan juga dibantu oleh triliunan bakteri
bermanfaat di dalam usus yang disebut flora atau mikrobioma.
Setiap organ sistem pencernaan membantu menggerakkan makanan dan cairan yang
Anda konsumsi dalam urutan tertentu. Sepanjang berada dalam saluran pencernaan, semua
makanan dan cairan akan diuraikan menjadi bentuk yang sangat kecil.
Hasil pencernaan yang berukuran kecil tersebut kemudian diserap dan disalurkan ke
seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Sementara itu, ampas makanan yang tidak lagi
mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
1
Sistem pencernaan pencernaan amatlah penting karena tubuh membutuhkan zat gizi dari
makanan serta cairan dari minuman untuk tetap sehat dan berfungsi dengan normal. Zat gizi pun
diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.
Makanan yang Anda konsumsi akan diuraikan menjadi dua macam zat gizi. Ada zat gizi
makro (makronutrien) yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, serta zat gizi mikro (mikronutrien)
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Esofagus (kerongkongan)
Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan rongga mulut
dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sphincter
esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke dalam
lambung tidak kembali ke esophagus.
4. Gastrium (lambung)
Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam lambung,
lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar pencernaan.
Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir. Kelenjar pada
fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief cell
menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan
karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.
Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan
(chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju ke usus
dua belas jari (duodenum).
5. Intestinum tenue (usus halus) Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian:
a. Duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus pankreatikus. Cairan
empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus koledokus. Cairan
pankreas lewat duktus pankreatikus. Cairan pankreas mengandung enzim lipase,
amylase, trypsinogen dan chemotrypsinogen. Lipase untuk memecah lemak
(setelah diemulsifikasikan oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol.
Amylase untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.
b. Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses penyerapan
(absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan transpor aktif.
o Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.
o Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.
o Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.
o Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
o Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.
c. Ileum, absorpsi melalui villi usus.
6. Intestinum crassum (usus besar) Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum
berupa kantung-kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan
menjadi colon ascenden (naik), transversal (mendatar), descenden (turun). Usus besar
merupakan tempat untuk absorpsi air dan mineral yang tidak terserap di usus halus.
Pencernaan secara mikrobiotis oleh bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas,
dan sintesis vit. K.
7. Rektum Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses. Setelah
penuh terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding rektum sehingga
timbul keinginan untuk berak (defikasi).
4
8. Anus Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi mengatur
pengeluaran tinja. Kelainan saluran pencernaan:
a) Mencret (Diare), karena adanya rangsangan yang berlebihan sehingga motilitas
usus meningkat.
b) Konstipasi, karena defekasi yang tidak teratur dan sulit.
5
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan berikut ini:
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem digestive merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk
mencerna makanan. Makanan-makanan tersebut akan diproses secara mekanik ataupun secara
kimia. Digestive adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh
saluran pencernaan. Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi digesti
makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis. Di rongga mulut terdapat bibir, lidah dan
palatum untuk membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat makanan. Di rongga
mulut terdapat muara kelenjar air liur yang mengandung enzim ptyalin merupakan persilangan
antara saluran makanan dan saluran udara.
7
DAFTAR PUSTAKA
Microsoft Word - SistDigesti-SMAKlsn05. (2005, Februari 3). Retrieved April 3, 2022, from
staffnew.uny.ac.id: http://staffnew.uny.ac.id/upload/131764503/pengabdian/SistDigesti-
SMAKlsn05.pdf
Baret, J.M., Peter Abramoff, Kumaran, A.K., and Millington, W.F., 1986. Biology. Prentice
Hall: New Jersey.
Junqeira, L.C. & Jose Carneiro (1980). Basic Histology. Lange Medical Publications, Clifornia.