Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Sistem
Pencernaan Pada Manusia”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
A. Latar Belakang........................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................
C. Tujuan......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................
1. Pengertian Sistem Pencernaan..............................................
2. Ciri – Ciri Sistem Pencernaan...............................................
3. Alat – Alat Pencernaan...........................................................
4. Istirahat Lambung..................................................................
5. Penyakit Pada Usus Dan Hati................................................
6. Infeksi Gusi..............................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................
B. Saran........................................................................................
C. Daftar Pustaka...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua zat yang berasal dari tumbuhan dan hewan terdiri dari komponen
kompleks yang tidak dapat digunakan secara langsung, maka diperlukan
pemecahan agar menjadi komponen yang lebih sederhana. Digesti merupakan
proses penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan yang terjadi
dalam saluran pencernaan, yaitu agar dapat diserap dan digunakan oleh
jaringan-jaringan tubuh.
Pada pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan kimiawi dan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Fungsi utama pencernaan adalah memecah
molekul kompleks dan molekul besar dalam makanan sehingga molekul itu
dapat diserap dan digunakan tubuh. Penguraian komponen kompleks menjadi
komponen sederhana disebut hidrolisis (Tillman,. et a l, 1984). Menurut Suhanda
(1984), fungsi sistem pencernaan antara lain: menerima makanan yang
dimakan. Makanan direduksi secara fisis, reduksi yang lebih lanjut berlangsung
secara kimia, menyerap hasil pencernaan, bahan buangan yang tidak dapat
dicerna ditahan dan dibuang keluar tubuh.
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar
pencernaan. Fungsi sistem pencernaan adalah memperoleh zat-zat makanan
yang dibutuhkan bagi tubuh. Saluran pencernaan umumnya mempunyai sifat
struktural tertentu yang terdiri atas 4 lapisan utama yaitu lapisan mukosa,
submukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa Saluran pencernaan makanan
terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), lambung, usus halus, usus besar,
rektum dan anus. Serta organ tambahan yang terdiri dari gigi, lidah, kelenjar
ludah, kandung empedu, hati, dan pancreas.
Selain pada manusia struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam
berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel
hewan tersebut serta jenis makanannya. Pada hewan invertebrata alat
pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis
dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki
alat pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
sumber: studioliterasi.com
Saluran pencernaan
Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris),
pangkal kerongkongan (faring), kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus halus yang terdiri atas: usus 12 jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum) sedangkan usus besar,
terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan anus.
Ginjal
Mulut
Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air
liur. Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi
mencampur dan menempatkan makanan, serta membantu menelan dan
mendorong makanan masuk ke dalam kerongkongan.
1. Tonsillitis
Salah satu penyakit yang ditandai dengan sakit di tenggorokan dan kesulitan
dalam menelan adalah tonsillitis alias radang tenggorokan. Pada kondisi ini,
amandel mengalami peradangan atau inflamasi.
Kerongkongan ( esophagus )
Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dengan lambung.
Organ ini berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 25 cm.
Kerongkongan terletak di belakang saluran pernapasan. Pada batas
antara esophagus dengan lambung terdapat sfinger esophagi (sphincter
esophagi) yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke
dalam lambung tidak kembali ke esophagus. Makanan ketika melewati
kerongkongan didorong dengan menggunakan gerakan otot
kerongkongan yang disebut gerak peristaltik.
a. Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang
lebih 5 m, serta banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus
halus terdiri dari:
usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari
yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan
masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang
bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di
kantong empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui
saluran empedu. Cairan empedu berfungsi mengemulsikan lemak.
Empedu berwarna kecoklatan karena merupakan hasil pemecahan
hemoglobin. Pigmen empedu ini memberi warna khas pada feses.
Usus kosong ( jejunum )
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara
usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada
manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter
adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus
kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus.
Kelenjar pencernaan
d. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut yang
berfungsi memproduksi air liur (saliva).
Enzim yang dihasilkan di mulut yaitu enzim amilase yang mengubah zat
tepung (amilum) menjadi zat gula (pati).
e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri
dari 2 jaringan dasar yaitu :
Ø Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Ø Pulau pankreas, menghasilkan hormone
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh
pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik
memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan
dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah
mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar
sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung.
f. Hati ( hepar )
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia
dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile,
yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan
hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk
hati, hepar.
g. Kantong empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk
buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan
tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung
empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena
warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas
jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Ø Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Ø Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu
memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Ø Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Ø Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
1. Amilase
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
2. Lipase
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di
dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke
usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna
empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah
yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna
empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa
menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan
melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak
dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino.
Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan
protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di
usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap
dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat
langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan
dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka
sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan
fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa- sisa makanan akan dibuang melalui
anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
4. ISTIRAHAT LAMBUNG
Istirahat Lambung jam 07.00-09.00 merupakan aktifitas kerja organ lambung
di dalam penyerapan makanan. Oleh sebab itu, isilah lambung kita dengan
makanan penuh gizi dan serat alami sehingga aktifitas kita lebih optimal
sepanjang hari.
- Obstruksi Usus
- Penyakit Radang Usus
- Divertikulitis
- Iskemia Usus
- Sirosis
- Hepatitis A
- Hepatitis B
- Hepatitis C
6. INFEKSI GUSI
Jenis Infeksi Gigi :
Ada banyak jenis infeksi gigi yang mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa
1. Sakit Gigi
Sakit gigi terjadi saat rongga gigi (pulpa) mengalami peradangan. Infeksi ini
umumnya ditandai dengan rasa nyeri sepanjang hari atau nyeri yang muncul dan
hilang secara berulang-ulang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari
pembusukan dan penyusutan gusi, gigi retak, serta penumpukan nanah di dasar
gigi akibat infeksi bakteri. Gejala yang dirasakan berupa pusing, demam, bengkak
di sekitar gigi yang terinfeksi, dan munculnya bau busuk dari gigi yang terinfeksi.
2. Karies Gigi
Karies gigi adalah salah satu keluhan umum pada gigi. Ini terjadi akibat adanya
penumpukan plak, yaitu bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di dalam
rongga mulut akibat sisa makanan pada gigi. Pada infeksi ini, bakteri yang
berperan adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus. Gejala khas karies gigi
adalah gigi sensitif, sakit gigi, munculnya lubang pada gigi, nyeri saat makan, dan
timbulnya bercak putih, cokelat, atau kehitaman pada gigi. Jika dibiarkan, infeksi
ini bisa menyebabkan nyeri, gigi berlubang, bahkan kerontokan gigi.
Radang gusi adalah peradangan (inflamasi) yang terjadi pada gusi. Sama seperti
karies gigi, radang gusi juga disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Infeksi
ini menyebabkan gusi meradang (merah dan bengkak) dan membuat gusi rentan
berdarah saat kamu menyikat gigi. Meskipun mudah teriritasi, pada infeksi ini, gigi
masih tertanam kuat dan tidak ada kerusakan tulang atau jaringan. Namun jika
dibiarkan, infeksi ini bisa meluas dan memengaruhi jaringan, gigi, serta tulang
yang mengarah pada penyakit gusi (periodontitis).
Periodontitis adalah stadium lanjut pada penyakit gusi. Ini merupakan infeksi gusi
serius yang bisa merusak jaringan lunak dan tulang yang menyangga gigi. Gejala
yang timbul diantaranya adalah bau mulut, perubahan warna gusi (gusi menjadi
merah terang atau keunguan), pembengkakan dan perdarahan pada gusi. Jika
dibiarkan, infeksi ini bisa merusak jaringan dan tulang pada gusi, meningkatkan
risiko kerusakan gigi, menyebabkan kerontokan gigi, dan masuk ke aliran darah
serta menyerang organ tubuh lainnya seperti paru-paru dan jantung.
Pengobatan pada infeksi gigi akan disesuaikan dengan penyebab dasar dan
kondisi kesehatan gigi. Untuk mengidentifikasi penyebab, umumnya dokter akan
melakukan penilaian kondisi gigi dan menentukan penanganan yang tepat. Dokter
mungkin akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi, obat analgetik
untuk meredakan nyeri, ataupun menganjurkan prosedur tertentu seperti
penambalan gigi, perawatan akar gigi, atau pencabutan gigi jika diperlukan.
Infeksi gigi sebaiknya ditangani secara tuntas agar tidak menimbulkan komplikasi
lebih lanjut. Sebab, jika tidak segera ditangani, infeksi gigi bisa menyebar ke
jaringan lain, seperti gusi, tulang gigi, dan jaringan penyangga lainnya.
Fungsi Gigi
1. Gigi Seri
2. Gigi Taring
Gigi taring mengapit gigi seri dan berjumlah masing-masing dua di rahang atas
dan bawah. Gigi taring berfungsi untuk menyobek makanan.
Terletak di belakang geraham depan, fungsi gigi ini adalah untuk mengunyah
dan menggiling makanan menjadi lebih halus.
A. SARAN
Dalam pembahasan makalah ini masih banyak hal-hal yang belum dibahas
sehubungan dengan system pencernaan pada manusia berhubung sumber yang
kami dapat terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya pembaca perlu mencari sumber
lain mengenai system pencernaan pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym . dalam http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-
babii.pdf
Anonim. Makalah Anfisman. Dalam https://www.scribd.com/doc/96512493/makalah-anfis#
Husadanin, dian. 2013. Makalah Sistem Pencernaan dalam
https://dianhusadanindyapp.wordpress.com/2013/02/21/makalah-sistem-pencernaan/
Madan, surya. 2014. System Pencernaan pada manusia dalam
https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/sistem pencernaan pada manusia
https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/11/060000965/viral-poster-
soal-jam-piket-organ-tubuh-benarkah-ini-kata-dokter?page=all
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/mengenal-fungsi-ginjal-dan-
cara-menjaganya-agar-tetap-sehat/#:~:text=Ginjal%20merupakan%20organ
%20yang%20berada,sangat%20penting%20dan%20wajib%20dijaga.
a. Menghasilkan empedu
b. Menyimpan cadangan lemak
c. Menyimpan glikogen
d. Menyimpan vitamin C
Jawaban: d. Menyimpan vitamin C
5. Organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia dapat dibedakan menjadi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berikut ini, organyang merupakan
saluran pencernaan sekaligus kelenjar pencernaan adalah !
A. DASAR TEORI
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang
dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
B. HASIl
Nama Fungsi Gambar
Manado,November 2022
Pembimbing Praktikum
Praktikan
Nofiyanti Hengkengbala
NIM. 711240222001