Anda di halaman 1dari 22

TUGAS

ANATOMI FISIOLOGI

“SISTEM PENCERNAAN”
DOSEN PENGAMPU

Ns. Dewi.M, Sp.Kep.MB

OLEH:

NAMA : RIZKI ULINA SARI

NIM : PO71201200029

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI

2020 – 2021

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Endokrin
Pada Manusia” tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas
Pendidikan Anatomi Fisiologi selain itu untuk mengetahui dan memahami Sistem Endokrin
Pada Manusia.

Kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan .........................................................................................
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan ..............................................................................................
2.3 Anatomi Fisiologi sistem Pencernaan Manusia ...............................................................
2.4 Mekanisme Kerja Sistem Pencernaan ..............................................................................
2.5 Gangguan Serta Pencegahan Penyakit Sistem Pencernaan
BAB III PENUTUP
4.1.Kesimpulan ......................................................................................................................
4.2.Saran ................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya
dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam
sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan
jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari sistem Pencernaan ?
2. Apa fungsi dari sistem Pencernaan ?
3. Atatomi Fisiologi Sistem Pencernaan?
4. Bagaimana mekanisme kerja sistem Pencernaan pada manusia?
5. Apa Saja Gangguan Pada Sistem Pencernaan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem Pencernaan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem Pencernaan.
3. Untuk mengetahui anatomi fisiologi sistem pencernaan manusia.
4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja sistem pencernaan pada manusia.
5. Untuk mengetahui apa saja gangguan pada sistem pencernaan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh (Evelyn, 1999).Sistem pencernaan adalah sistem yang berfungsi
untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia. (Simon & Schuster, 2003).

Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses


pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang  terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan
makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul
besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam system pencernaan
manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut
sebagai pintu masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi
dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim amylase
( Ptyalin ) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan
menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil ,  pada tahap berikutnya
menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat gizi
yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.

Dalam system pencernaan manusia makanan yang dikonsumsi tak sepenuhnya


menjadi zat-zat gizi yang dapat diserap , sisa – sisa makanan yang tidak diserap dan tidak
dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus sebagai proses metabolisme
tubuh. Sistem pencernaan yang baik sangat berpengaruh pertumbuhan dan
perkembangan manusia karena system pencernaan merupakan sisem dasar sebeum
system-sistem tubuh yang lain bekerja, karena sumber energy yang didapat dari rgan lain
bergantung dari system pencernaan dalam memprosesnya.
2. Fungsi Sistem Pencernaan
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sistem
pencernaan berfungsi untuk mencerna segala macam makanan dan minuman yang
masuk ke tubuh kita melalui serangkaian proses pencernaan. Makanan yang awalnya
dalam bentuk kasar diubah menjadi bentuk yang lebih halus dengan bantuan gigi dan
enzim. Selain itu sistem pencernaan juga memiliki fungsi untuk membuang sisa-sisa
makanan yang sudah tidak dapat diperlukan tubuh. Karena jika tidak dikeluarkan zat-
zat sisa tersebut dapat menjadi racun bagi tubuh manusia.

3. Anatomin fisiologi sistem Pencernaan

1.  Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air
liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :  
a.  Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi
dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi
geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi
merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi
yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk
merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi
yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di
dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian
seperti pada gambar berikut ini.

Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang
gigi, tersusun atas zatdentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya
terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita
berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b.  Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang
dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa
berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin      —–>  lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis  —–>  lidah bagian ujung
3. Rasa asam   —–>  lidah bagian samping
4. Rasa pahit   —–>  lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

letak kepekaan lidah terhadap rasa


Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa
tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai
tonjolan seperti rambut yang disebut papila
c.   Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut
ada 3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelenjar ludah di dalam mulut
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan
kelenjar sublingualismenghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi
untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan
melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut
terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
(amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2.    Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan


lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan
masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini
terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

gambar berikut.
Gerak peristalsis dalam kerongkongan
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak
kita (tidak disadari).

3.     Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak danpilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong.
Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan
baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam
lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung
mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi
membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi
untuk mengaktifkan pepsinogen menjadipepsin. Pepsin berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein)
yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di
dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan
hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam
lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di
daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi
makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk
lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan
perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak
mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.


Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat
bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar
menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4.  Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1.   Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
3. Tripsinogen  Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein danpepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh
usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu
dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak.
Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah
merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut

.
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada
gambar berikut ini
.
Penampang Usus Halus Manusia
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar
diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan
dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan
kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan
harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau
pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus,
melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati.
Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan
gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan
dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak
dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke
dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati
untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K)
diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-
vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat
mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak
menuju usus besar.

5.  Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K
berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk
banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

gambar  berikut ini.


Struktur usus besar
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6.  Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka
otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus.

4. Mekanisme Kerja Sistem Pencernaan


Proses pencernaan pada tubuh manusia melalui beberapa tahapan yang cukup panjang
,tahapan pertama adalah proses penghalusan makanan yang terjadi pada saat mengunyah
makanan didalam mulut, proses pelumatan makanan dalam mulut dibantu oleh air liur.
Idealnya proses penghalusan makanan dalam mulut manusia dilakukan sebanyak 32 kali
kunyahan , karena hal itu nantinya akan mempermudah kinerja pada proses selanjutnya di
lambung. Makanan yang sudah halus trsebut kemudian dihaluskan , kali ini tidak
menggunakan bantuan air liur melainkan enzim yang terdapat dalam lambung itu sendiri.
Pada proses pencernaan makanan yang terjadi di lambung inilah semua sari makanan
berupa vitamin,mineral,karbohidrat yang berperan sebagai penyuplai tenaga pada tubuh
manusia, serta beberapa sari makanan lain yang terkandungdiserap oleh tubuh melalui
dinding – dinding lambung. Setelah makanan diproses melalui lambung , makanan yang
diproses tersebut kemudian menuju usus halus ( deudenum , yeyenum dan ileum ) disini
makanan dipilah mana yang masih memiliki zat yang berguna untuk tubuh dan mana yang
tidak. Setelah makanan diproses di dalam usus halus selanjutnya makanan yang tidak
mengandung zat berguna bagi tubuh menuju usus besar. Usus besar merupakan terminal
terakhir makanan tersebut berada dalam tubuh sebelum kemudian dibuang dalam bentuk
feses .
Selain prosesnya yang sangat panjang system pencernaan pada tubuh manusia pun
memiliki tugas yang cukup berat karena bagian tubuh manusia yang tergabung dalam system
pencernaan ditugaskan untuk mengubah makanan menjadi zat yang berguna untuk tubuh,
untuk itu selayaknya kita menjaga semua asupan makanan dalam tubuh kita agar system
pencernaan kita pun terjaga.

5. Gangguan Sistem Pencernaan Beserta Pencegahannya


a. Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD
Ketika asam lambung kembali ke kerongkongan maka kondisi ini disebut dengan acid
reflux. Jika hal ini sudah terjadi, biasanya kamu akan merasakan sakit seperti terbakar di
tengah dada dan sering muncul setelah makan atau malam hari. Ketika seseorang mengalami
sakit maag, maka kemungkinan menderita penyakit gastroesophageal reflux atau GERD.
Nah, untuk itu perlu dilakukan evaluasi bersama dokter untuk mengetahui penyebab dan jenis
pengobatan paling tepat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kondisi ini terkadang dapat
mengakibatkan munculnya rasa sakit ekstrem di dada sehingga sering disalah artikan sebagai
serangan jantung. Mengontrol GERD dapat dimulai dengan mengubah gaya hidup sederhana,
termasuk menghindari konsumsi makanan setidaknya dua jam sebelum tidur.

b. Penyakit celiac
Penyakit seliaka merupakan kondisi di mana tubuh memiliki sensitivitas serius
terhadap gluten, yakni protein yang sering ditemukan dalam gandum. Tubuh yang sensitif
terhadap gluten akan menyebabkan sistem kekebalan diserang dan merusak vili. Vili adalah
tonjolan seperti jari di usus kecil yang membantu menyerap nutrisi dari makanan. Gejala
yang akan dirasakan pada anak-anak dan orang dewasa memiliki sedikit perbedaan. Tanda
anak menderita penyakit seliaka adalah sakit perut, kembung, diare, sembelit, muntah, hingga
penurunan pada berat badan. Sementara itu, pada orang dewasa penyakit seliaka akan
ditandai dengan beberapa gejala yakni berupa anemia, kelelahan, tulang kehilangan kekuatan,
depresi, hingga mengalami kejang. Untuk itu, pemeriksaan bersama dokter harus segera
dilakukan sebelum penyakit semakin bertambah serius dan menyebabkan komplikasi
berbahaya.

c. Diare kronis
Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh berbagai
penyebab. Buang air kecil sesekali memang diperlukan, namun jika sudah lebih dari tiga kali
dalam sehari maka termasuk diare kronis. Diare terkadang sulit diobati karena penyebab
penyakit tidak diketahui secara pasti. Nah, salah satu penyakit yang perlu diwaspadai jika
sudah memunculkan gejala diare kronis adalah Crohn serta kolitis ulserativa. Penyakit Crohn
adalah sindrom iritasi usus yang umumnya belum diketahui penyebabnya, bisa karena
genetika atau riwayat keluarga. Namun, umumnya seseorang yang menderita penyakit crohn
akan memiliki gejala nyeri perut, diare, perdarahan dubur, penurunan berat badan, dan
demam. Pengobatannya tergantung pada gejala, namun biasanya akan diberikan obat topikal
imunosupresan hingga melakukan tindakan operasi.Beberapa pencegahan juga perlu
dilakukan, antara lain hindari produk susu, minuman berkarbonasi, alkohol, kopi, sayuran
mentah, daging merah, serta makanan pedas dan berlemak.

d. Gastroenteritis
Gastroenteritis merupakan penyakit gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
infeksi, baik virus maupun bakteri di usus. Infeksi bakteri umumnya diakibatkan oleh E.coli
atau salmonella sedangkan infeksi virus disebabkan oleh rotavirus atau norovirus. Selain
bakteri dan virus, parasit juga bisa menyebabkan penyakit gastroenteritis ini. Jika gejala
berlangsung selama beberapa hari, maka disarankan untuk minum banyak cairan agar
terhindar dari dehidrasi. Gejala yang dirasakan selama berhari-hari membutuhkan
pengamatan lebih lanjut dan mencakup pengujian antibodi guna melihat tanda-tanda infeksi
pada tinja.Dokter akan memberikan perawatan yang cocok setelah melihat hasil diagnosis
melalui pemeriksaan. Untuk mencegah penyakit ini, biasakan untuk tangan bersih ketika
menyeka dubur atau kemaluan. Biasakan juga untuk menyeka kemaluan, terutama pada
wanita dari arah yang benar yakni dari depan ke belakang agar bakteri tidak masuk ke saluran
kencing.

e. Penyakit radang usus atau IBD


Penyakit radang usus merupakan sejenis pembengkakan kronis yang dapat memengaruhi
salah satu bagian dari sistem pencernaan. Terdapat dua jenis radang usus yang perlu
diketahui, yakni penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Penyakit Crohn umumnya akan
memengaruhi seluruh saluran gastrointestinal atau GI namun lebih sering menyerang usus
kecil dan usus besar. Sementara kolitis ulserativa hanya akan menyerang usus besar hingga
mengakibatkan penyakit pencernaan yang lebih umum seperti sakit perut dan diare. Beberapa
gejala lain yang akan muncul akibat menderita penyakit radang usus adalah kelelahan, buang
air besar lebih sering, hilang nafsu makan, perdarahan pada dubur, dan berat badan turun.
Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan bersama dokter untuk mengetahui
diagnosis dan jenis perawatan.

f. Divertikulitis
Kantong-kantong kecil yang disebut divertikula dapat terbentuk di mana saja pada lapisan
sistem pencernaan tubuh. Biasanya, jika memiliki masalah ini kamu tidak akan merasakan
gejala sehingga sulit dideteksi tanpa melakukan pemeriksaan bersama dokter. Biasanya,
penyakit ini sering diderita oleh orang dewasa yang lebih tua dan jarang menyebabkan
masalah serius. Namun, meskipun begitu gejala umum juga dapat dirasakan oleh beberapa
orang yakni seperti demam, kedinginan, mual, sakit perut. Divertikulitis ringan dapat diobati
dengan antibiotik dan dokter biasanya akan menyarankan konsumsi makanan tinggi serat.
Jika kamu memiliki serangan hebat akibat divertikulitis dan sering kambuh, maka operasi
mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang terinfeksi. 
g. Penyakit wasir
Wasir termasuk ke dalam penyakit gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan
darah merah cerah ketika buang air besar. Wasir adalah peradangan pembuluh darah di ujung
saluran pencernaan yang bisa menyebabkan rasa sakit dan gatal. Penyebab umum penyakit
wasir, dapat berupa sembelit kronis, diare, mengejan terlalu keras saat buang air besar, dan
kekurangan serat dalam makanan. Biasanya, penyakit ini bisa diatasi dengan mengonsumsi
lebih banyak makanan berserat, minum banyak cairan, dan rutin berolahraga. Selain itu,
untuk mempercepat proses penyembuhan, dokter akan memberikan krim dan suppositoria
yang dijual bebas untuk meredakan wasir sementara. Jika perawatan tersebut belum bisa
menyembuhkan wasir, maka segera lakukan penanganan lainnya berupa tindak bedah atau
operasi.

h. Batu empedu
Batu empedu merupakan endapan keras yang terbentuk di kantong empedu, yakni kantong
kecil berbentuk buah pir di mana bertugas untuk mengeluarkan empedu dalam pencernaan.
Batu empedu sendiri dapat terbentuk ketika ada terlalu banyak kolesterol atau limbah di
dalamnya atau karena empedu tidak kosong dengan baik. Ketika batu empedu menyumbat
saluran yang mengarah dari kantong empedu ke usus, maka bisa mengakibatkan rasa sakit
tajam di perut bagian kanan atas. Dokter biasanya akan memberikan obat guna melarutkan
empedu, namun jika tidak berhasil maka akan dilakukan pengangkatan kantong empedu
melalui operasi.

i. Tukak lambung
Tukak lambung seringkali dikaitkan dengan gaya hidup buruk, stres, dan diet tidak
imbang. Namun, penyakit ini juga bisa disebabkan karena adanya bakteri di dalam perut dan
penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen. Bakteri dan obat
antiinflamasi ini bisa merusak lendir yang melapisi bagian dalam lambung dan menyebabkan
asam mengiritasi jaringan dan memunculkan penyakit tukak lambung. Pada dasarnya, sakit di
bagian dalam perut sulit untuk diatasi terutama jika paparan asam dalam lambung terjadi
secara konstan. Namun, dokter biasanya akan melakukan tes untuk menentukan apakah tukak
lambung disebabkan oleh infeksi dan akan meresepkan antibiotik untuk pengobatan. Selain
itu, untuk mengurangi asam pada lambung, dokter juga menggunakan inhibitor pompa
proton. Perawatan tukak lambung harus segera dilakukan karena jika tidak bisa
mengakibatkan anemia.

Pencegahan terhadap masalah gangguan sistem pencernaan

Untuk menghindari gangguan pada sistem pencernaan, beberapa tindak pencegahan


yang disarankan perlu segera dilakukan. Nah, cara efektif untuk mencegah munculnya
masalah pada sistem pencernaan, antara lain:
1. Atur pola makan

Makan secara teratur dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mencegah


masalah pencernaan. Jika kamu memiliki kebiasaan makan banyak dalam satu waktu, maka
sistem pencernaan akan kelebihan beban dan menyebabkan rasa mulas dari asam. Oleh
sebabb itu, pastikan untuk rutin mengonsumsi makanan sehat dan hindari berbaring setelah
makan.

2. Perbanyak konsumsi serat

Serat adalah makanan nabati yang dapat membantu mencegah masalah pencernaan
dengan mengatur sistem.Dilansir dari Healthline, asupan serat harian untuk pria di bawah 50
tahun adalah 38 gram dan wanita dalam kelompok usia yang sama membutuhkan 25 gram
serat. Serat ini bisa didapat dari berbagai macam buah, sayur, kacang polong, dan biji-bijian.

3. Banyak minum air

Air diketahui memiliki peran penting untuk membantu pencernaan dalam


membersihkan seluruh sistem. Ketika kamu sembelit, perbanyaklah konsumsi air karena bisa
melunakkan feses. Selain itu, air juga bisa membantu sistem pencernaan dalam menyerap
nutrisi. Usahakan untuk minum 8 gelas air setiap hari dan hindari minuman manis karena bisa
memperburuk pencernaan.
BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya menjadi energy
dan menegeluarkan sisa proses tersebut . Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam
tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan  dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah
proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses
pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan
makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap
organ dan mempunyai fungsi masing-masing. Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan
pada manusia terdiri dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan
dibantu lidah serta peremasan yang  terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu
pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah
makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam
system pencernaan manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda,
misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara
mekanik oleh gigi dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim
amylase ( Ptyalin ) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan
menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil ,  pada tahap berikutnya menuju
lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat gizi yang
selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.

4.2.Saran
Pada sistem pencernaan ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti Bakteri atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gooddoctor.co.id/tips-kesehatan/penyakit/gangguan-sistem-pencernaan/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/16/144500969/fungsi-umum-sistem-
pencernaan-manusia?page=all

https://www.academia.edu/28660817/Sistem_Pencernaan_pada_Manusia

https://www.academia.edu/10620993/SISTEM_PENCERNAAN_MANUSIA

https://www.academia.edu/9208788/Sistem_Pencernaan_Manusia

Anda mungkin juga menyukai