Anda di halaman 1dari 3

1. apakah ketrampilan perawat dalam penguasaan komunikasi persuasi itu penting?

mengapa?
Tentu penting. Karena menurut saya komunikasi persuasi memiliki arti mengajak,
membujuk dan meyakinkan seorang pasien akan pentingnya memahami pesan yang
akan disampaikan. Dalam mengemban tugasnya, perawat memiliki tanggung jawab
yang besar terhadap pasiennya. Perawat harus bisa memberikan sikap dan pelayanan
yang baik sehingga proses keperawatan yang berlangsung bisa berjalan dengan baik.
Tanpa adanya sikap dan nilai perawat yang memperhatikan rasa tanggung jawab
tersebut, tentu proses keperawatan tidak bisa berjalan dengan semestinya. Salah satu
tantangan terbesar yaitu ketika perawat akan melakukan proses edukasi atau
pendidikan kesehatan pada klien supaya mereka mampu mengubah perilakunya

menjadi perilaku yang lebih sehat. Dengan menggunakan konsep komunikasi


persuasif, seorang perawat bisa lebih mudah dalam menerapkan asuhan
keperawatannya.

2. Aktivitas pelayanan kesehatan  apa saja yang menurut saudara perlu pendekatan
persuasif ? berikan contoh.
a. Pemberian Obat Teratur

Salah satu tugas perawat adalah memastikan bahwa obat-obatan yang sudah
diprogramkan kepada pasien bisa diminum dengan teratur. Untuk melakukan hal ini,
perawat bisa menggunakan bentuk komunikasi persuasif untuk mengajak pasien
terlibat dalam minum obat yang rutin ini. Perawat juga bisa meminta tolong keluarga
untuk terlibat pula dalam mengawasi minum obat ini supaya program yang sudah
diberikan benar-benar diminum tepat waktu dan benar. Contoh komunikasi
interpersonal dalam keperawatan yang bisa dilakukan yaitu misalnya dengan
mengatakan, ”Obat ini penting untuk menjaga kondisi tekanan darah bapak supaya
tetap stabil, saya harap bapak bisa meminumnya teratur sesuai dengan petunjuk yang
sudah tertera di label ini”.

b. Advokasi Informed Consent

Komunikasi persuasif juga bisa diberikan terutama pada saat perawat akan melakukan
izin tindakan tertentu atau informed consent. Perawat bisa menjelaskan apa
keuntungan dan resiko dari tindakan yang akan dilakukan menggunakan komunikasi
persuasif, dengan harapan pasien dan keluarga mampu mengerti untuk menyetujui
dilakukannya tindakan. Bila keluarga tetap menolak untuk dilakukan tindakan,
seorang perawat tidak boleh memaksa dan bisa memberikan surat penolakan tindakan.
Untuk melakukannya kita bisa mengatakan pada klien misalnya, “Tindakan ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi hemoglobin bapak saat ini melalui pemeriksaan
laboratorium, sehingga saya akan melakukan pengambilan sampel darah melalui akses
pembuluh darah yang ada di lengan Bapak”.

c. Pengaturan Diit Sehat dan Seimbang

Perawat juga bertanggung jawab untuk memperhatikan asupan nutrisi kepada


pasiennya. Kadang kala ini menjadi tantangan tersendiri terutama pada saat pasien
seperti enggan untuk makan dengan rutin. Melalui komunikasi persuasif, perawat bisa
mengajak pasien untuk makan dengan baik dan teratur. Kalimat-kalimat terapeutik
seperti misalnya, ”Saya tahu mungkin ini bukan makanan kesukaan bapak, tapi kami
sudah menyiapkan sesuai dengan kebutuhan tubuh bapak saat ini” merupakan contoh
komunikasi yang bisa digunakan.

d. Pengambilan Sampel Laboratorium

Hampir mirip seperti pada saat akan melakukan izin tindakan, pengambilan sampel
darah juga bisa menjadi contoh komunikasi persuasif dalam keperawatan. Biasanya
ini digunakan supaya pasien bisa lebih kooperatif dan pengambilan darah bisa
berjalan dengan baik. Kalimat yang bisa kita katakan pada klien adalah misalnya,
“Prosedur ini akan dilakukan dengan cara menyuntik lengan bapak kemudian saya
akan mengambil darah melalui akses tersebut. Rasanya memang sedikit menyakitkan
tapi saya akan pastikan bapak tetap merasa nyaman”.

e. Penjelasan Tindakan

Pada saat akan melakukan tindakan yang tidak invasif sekalipun, terkadang pasien
menolak karena takut. Oleh karenanya, sebagai perawat kita juga bisa menjelaskan
dengan rinci terlebih dahulu mengenai prosedur tersebut sehingga pasien bisa merasa
aman. Komponen komunikasi terapeutik diperhatikan supaya bisa menerapkan
dengan baik. Contohnya, “Perekaman aktivitas jantung ini tidak berbahaya, Pak. Saya
akan menempelkan beberapa kabel ke bagian dada Bapak. Bapak tidak akan
merasakan apa-apa selama perekaman dilakukan. Saya akan memastikan Bapak tetap
nyaman selama tindakan”.

f. Penjelasan Administratif

Perawat kadang kala tidak hanya berurusan dengan tindakan-tindakan medis. Kadang
fungsi administratif pun perlu dijelaskan karena perawat memiliki posisi yang paling
dekat dengan pasien. Untuk itu, komunikasi persuasif bisa sangat berguna dalam
penjelasan administratif. Misalnya, “Bapak silakan menuju ke bagian billing karena
ada persetujuan pembiayaan yang perlu diurus dengan asuransi, berkaitan dengan
program yang akan kita laksanakan.”

Anda mungkin juga menyukai