g. Diam
Sikap diam berguna saat individu berhadapan dengan keputusan yang membutuhkan banyak
pertimbangan.
Contoh. Keheningan akan membantu klien mencapai keyakinan yang dibutuhkan untuk berbagi
keputusan dalam menolak suatu tindakan medis.
h. Mengklarifikasikan
Tujuannya untuk memastikan telah terbentuknya pemahaman klien.
contoh. “saya kurang mengerti maksud ‘lebih sakit dari biasanya’ apa yang terasa berbeda bagi
anda?”
i. Fokus
Fokus diperlukan untuk memfokuskan perhatian dari unsur penting suatu pesan.
Perawat menggunakan tehnik pemfokusan untuk membimbing arah percakapan kebidang yang
penting, misalnya “kita telah membahas banyak tentang obat anda, tetapi mari kita lihat masalah
yang anda hadapi untuk mengkonsumsinya tepat waktu”.
j. Para frase
Menyatakan kembali suatu pesan dengan lebih singkat dan menggunakan kata-kata si penerima.
Jika makna suatu pesan menjadi menyimpang setelah dilakukan paraphrase, maka komunikasi
akan menjadi tidak efektif.
Contoh. Seorang klien berkata, saya telah mengalami kelebihan berat badan sejak lama dan tidak
pernah ada masalah. Saya tidak paham kenapa saya harus menjalani diet. Parafrase kalimat ini
kedalam bentuk, “anda tidak perduli terhadap berat badan anda” merupakan cara yang salah.
Akan lebih baik anda berkata, “Anda kurang yakin untuk menjalani diet karena anda selama ini
tetap sehat”.
l. Menyimpulkan
Memberikan kepuasan pada akhir percakapan dan sangat berguna pada fase terminasi dari
hubungan perawat dan klien. Menyimpulkan adalah tinjauan singkat dari aspek penting suatu
interaksi.
Contoh: pada seorang perawat manejer yang bekerja dengan tenaga kerja yang tidak puas. “Anda
telah memberitahu alasan anda tidak mnyukai pekerjaan ini. Kami telah menemukan beberapa
cara untuk memperbaiki situasi dan anda telah setuju untuk mencobanya. Tolong beritahu saya
jika cara tersebut berguna bagi anda.”
m. Membuka diri
Teknik membuka diri merupakan pengalaman pribadi yang nyata tentang diri sendiri yang
diberikan secara sengaja kepada pihak lain. Ini menunjukkan bahwa perawat memahami
pengalaman klien dan memperlihatkan bahwa pengalaman klien tidak hanya dialami sendiri.
Contoh: hal yang menyedihkan itu juga pernah saya alami. Saya bertemu dengan pusat konseling
dan hal itu sangat membantu. Bagaimana pendapat anda tentang menemui pihak konseling?”.
n. Konfrontasi
Tehnik ini meningkatkan kesadaran diri klien dan membantu klien mengenali pertumbuhan dan
mengatasi masalah penting.
Contoh: “Anda bilang Anda telah memutuskan tindakan yang akan diambil, tetapi Anda masih
berbicara banyak tentang pilihan Anda?”.
1. Pengertian
Komunikasi terapeutik terjadi antara dua individu, perawat dan klien, dan
menggambarkan kepribadian masing-masing individu.
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja
yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan.
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku
dan hubungan interpersonal perawat-klien.Ada 3 macam catatan :
1. Catatan perkembangan (proses keperawatan)
2. Catatan hubungan perawat-klien
3. Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.Catatan hubungan P-K secara verbal
dapat berupa :
1. Video tape; tape recording
2. Catatan secara garis besar
3. Catatan interaksi
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.Semua pasien dapat dilakukan Analisa
Proses Interaksi.
Keterangan :
1. Inisial klien : tulis inisial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase berhubungan
3. Lingkungan :
Tempat interaksi
Situasi tempat interaksi
Posisi mahasiwa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien.
5. Tujuan :
Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
Tujuan ini berpusat pada klien
Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
6. Komunikasi verbal : ucapan verbal perawat dan klien
7. Komunikasi non verbal : non verbal klien dan perawat pada saat bicara atau saat mendengar
8. Analisa berpusat pada perawat :
Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan komponen sebagai berikut :
a. Perasaan sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri & menunjukkan peningkatan kemampuan
untuk menjelaskan riwayat / latar belakang dan analisa, apa dan mengapa perasaan itu muncul.
b. Tingkah laku non verbal
Cari / kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal diri sendiri
c. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari / kenali, bedakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
d. Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa ? dan pasien sebagai apa ?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang telah terjadi ?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi ?
Bagaimana proses ?
9. Analisa berpusat pada klien :
Pusatkan analisa proses interaksi pada komponen sebagai berikut :
a. Tingkah laku non verbal
Cari / kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal klien
b. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung (latent)
Cari / kenali, bedakan dan diskusikan
c. Perasaan klien
Temukan / cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien,
bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat
d. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dari interkasi yang baru terjadi, interaksi
sebelumnya, riwayat klien dari teori.
Contoh Aplikasi
1. Fase Pra Interaksi
a. Mengeksplorasi perasaan, mendefinsikan harapan dan mengidentifikasi kecemasan. Contohnya
“perasaan saya sebelum menghadapi pasien Tn. T, saya merasa cemas karena ini pertemuan
pertama dengan pasien yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dibidang kesehatan,
saya khawatir saya melakukan kesalahaan dalam berkomunikasi dan dalam melakukan
intervensi. Saya berharap mampu melakukan interaksi yang baik dengan pasien sebagai perawat
professional, membina hubungan saling percaya dan mampu melakukan intervensi berdasarkan
prosedur sesuai dengan ilmu keperawatan. Saya berusaha mengatasi kecemasan dan kekuatiran
tersebut dengan relaksasi dan teknik nafas dalam, mengingat kembali teori yang berkaitan
dengan penyakit dan kondisi pasien, meyakinkan diri bahwa saya bisa menghadapi pasien Tn. T.
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan fisik
Contohnya “Saya sudah menguasai teori-teori tentang komunikasi dan teori terkait penyakit
pasien Tn.T, cara membina trust dengan pasien, namun saya merasa belum percaya diri untuk
menghadapi pasien. Saya berharap dengan penguasaan teori akan mengurangi rasa tidak percaya
diri saya.
c. Mengumpulkan data dan informasi dari catatan perawat, status rekam medis atau hasil diskusi
dengan perawat lainnya yang merawat klien sebelumnya.
d. Merencanakan pertemuan pertama dengan bersikap positif dan menghindari prasangka buruk
pada pertemuan pertama
Contoh: “pada saat saya bertemu pasien pada pertemuan peratama, saya akan bersikap ramah,
tersenyum, bersikap terbuka dan saya akan menganggap klien sebagai orang yang memerlukan
bantuan keperawatan
Fase Orientasi
Contoh: “selamat siang bapak perkenalkan nama saya Aris, pagi ini saya akan merawat bapak
dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 WIB. Kalu boleh saya tahu nama bapak siapa? Dan senang
dipanggil apa? Apa yang bapak rasakan pagi ini? Bagaimana tidurnya semalam? Pagi ini
program bapak adalah control gula darah dengan menggunakan alat ini, waktunya sekitar 5 menit
dengan cara mengambil sample darah kira-kira satu tetes dari ujung jari bapak. Mungkin rasanya
sedikit tidak nyaman. Bagaimana apakah bapak setuju? Baiklah saya akan menyiapkan alatnya
terlebih dahulu.
3. Fase Kerja
Contoh: “Baiklah bapak sesuai kesepakatan kita tadi bahwa saya akan mengambil sample untuk
mengukur kadar gula darah bapak, sebelum saya lakukan apakah ada hal yang ditanyakan?
Kemudian lakukan intervensi sesuai rencana dan standar prosedur.
4. Fase Terminasi
“Hasil gula darah bapak pagi ini adalah 120 mg/dL”
‘Bagaimana perasaan bapak setelah dilakukan tindakan ini?”
“Baiklah setelah bapak sarapan pagi, sekitar pukul 08.00 saya akan kembali ke kamar bapak
untuk memberikan obat untuk bapak.
“Baiklah bapak, apabila memerlukan bantuan saya, bapak bisa memanggil saya berada di
ruangperawat.”
“Selamat Pagi”
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry .(2009). Fundamental Keperawatan. Buku 1.(Edisi 7). Edisi Terjemahan. Jakarta:
Salemba Medika
Dewit, Susan C. (2005). Fundamental Concep And Skills For Nursing. Canada:Saunders
Azizah, Lilik . (2011). Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta : Graha Ilmu
Diposkan oleh Rizky Pribadi di 18.47
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook