Anda di halaman 1dari 15

KALIMAT PERSUASIF

KOMUNIKASI EFEKTIF

Materi 3
Kalimat Persuasif
Berasal dari kata Persuade dalam
bahasa Inggris yang berarti
mengajak.
Kalimat yang berisi susunan
beberapa kata untuk mempengaruhi
orang lain untuk ikut serta pada
ajakan atau himbauan tertentu. 
 Dengan menggunakan
kalimat dalam konsep
komunikasi persuasif, seorang
perawat (Radiografer) bisa
lebih mudah dalam
menerapkan asuhan
keperawatannya .
1. Pemberian obat teratur
Salah satu tugas perawat adalah memastikan bahwa
obat-obatan yang sudah diprogramkan kepada
pasien bisa diminum dengan teratur. Untuk
melakukan hal ini, perawat bisa menggunakan
bentuk komunikasi persuasif untuk mengajak pasien
terlibat dalam minum obat yang rutin ini.
Perawat /Radiografer juga bisa meminta tolong
keluarga untuk terlibat pula dalam mengawasi
minum obat ini supaya program yang sudah
diberikan benar-benar diminum tepat waktu dan
benar
. Contoh komunikasi interpersonal dalam
keperawatan yang bisa dilakukan yaitu
misalnya dengan mengatakan, ”Obat ini
penting untuk menjaga kondisi tekanan
darah bapak supaya tetap stabil, saya
harap bapak bisa meminumnya teratur
sesuai dengan petunjuk yang sudah
tertera di label ini”.
2. Tindakan Pemeriksaan
Komunikasi persuasif juga bisa diberikan terutama pada
saat perawat /radiografer akan melakukan izin tindakan
tertentu atau informed consent. Perawat bisa menjelaskan
apa keuntungan dan resiko dari tindakan yang akan
dilakukan menggunakan komunikasi persuasif, dengan
harapan pasien dan keluarga mampu mengerti untuk
menyetujui dilakukannya tindakan. Bila keluarga tetap
menolak untuk dilakukan tindakan, seorang perawat tidak
boleh memaksa dan bisa memberikan surat penolakan
tindakan.
Untuk melakukannya kita bisa
mengatakan pada klien misalnya,
“Tindakan ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi hemoglobin bapak
saat ini melalui pemeriksaan
laboratorium, sehingga saya akan
melakukan pengambilan sampel darah
melalui akses pembuluh darah yang ada
di lengan Bapak”.
3.Pemberian Asupan makanan
Perawat juga bertanggung jawab untuk
memperhatikan asupan nutrisi kepada pasiennya.
Kadang kala ini menjadi tantangan tersendiri
terutama pada saat pasien seperti enggan untuk
makan dengan rutin. Melalui komunikasi
persuasif, perawat bisa mengajak pasien untuk
makan dengan baik dan teratur. Kalimat-kalimat
terapeutik seperti misalnya, ”Saya tahu mungkin
ini bukan makanan kesukaan bapak, tapi kami
sudah menyiapkan sesuai dengan kebutuhan
tubuh bapak saat ini” merupakan contoh
komunikasi yang bisa digunakan.
4.Pengambilan Sampel Laboratorium
Hampir mirip seperti pada saat akan melakukan
izin tindakan, pengambilan sampel darah juga
bisa menjadi contoh komunikasi persuasif dalam
keperawatan. Biasanya ini digunakan supaya
pasien bisa lebih kooperatif dan pengambilan
darah bisa berjalan dengan baik. Kalimat yang
bisa kita katakan pada klien adalah misalnya,
“Prosedur ini akan dilakukan dengan cara
menyuntik lengan bapak kemudian saya akan
mengambil darah melalui akses tersebut. Rasanya
memang sedikit menyakitkan tapi saya akan
pastikan bapak tetap merasa nyaman”.
5.Penjelasan Tindakan

Pada saat akan melakukan tindakan yang tidak invasif


sekalipun, terkadang pasien menolak karena takut. Oleh
karenanya, sebagai perawat kita juga bisa menjelaskan
dengan rinci terlebih dahulu mengenai prosedur tersebut
sehingga pasien bisa merasa aman. Contohnya, “Perekaman
aktivitas jantung ini tidak berbahaya, Pak. Saya akan
menempelkan beberapa kabel ke bagian dada Bapak. Bapak
tidak akan merasakan apa-apa selama perekaman
dilakukan. Saya akan memastikan Bapak tetap nyaman
selama tindakan”.
6.Penjelasan Administratif
Perawat kadang kala tidak hanya berurusan
dengan tindakan-tindakan medis. Kadang fungsi
administratif pun perlu dijelaskan karena perawat
memiliki posisi yang paling dekat dengan pasien.
Untuk itu, komunikasi persuasif bisa sangat
berguna dalam penjelasan administratif.
Misalnya, “Bapak silakan menuju ke bagian kasir,
karena ada persetujuan pembiayaan yang perlu
diurus dengan asuransi, berkaitan dengan
program yang akan kita laksanakan.”
Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif adalah komunikasi
yang tepat sasaran dan mencapai
tujuan. Komunikasi dikatakan efektif
jika, informasi, ide atau pesan yang
disampaikan dapat diterima dan
dipahami dengan baik sehingga
terbentuk kesamaan persepsi,
perubahan perilaku atau saling
mendapatkan informasi atau menjadi
paham.
Komunikasi yang efektif ini akan membuat
para Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang
bekerjasama akan mampu mendeteksi
masalah kesehatan lebih awal, meningkatkan
akurasi diagnosis, mencegah krisis medis dan
intervensi yang mahal, serta menghindari
long stay perawatan. Selain itu juga dapat
meningkatkan pengetahuan pasien terhadap
masalah kesehatannya, juga meningkatkan
kepatuhan pasien terhadap proses terapi dan
pencegahan penyakit.
TUJUAN KOMUNIKASI
EFEKTIF
1. Tidak terjadi salah paham
2. Mengurangi kecemasan Pasien
3. Pasien Lebih kooperatif
PRINSIP

1.Jangan menganggab pasien Tahu segalanya


2.Setiap pasien butuh informasi
3. Bahasa Yang jelas dan mudah dipahami

Anda mungkin juga menyukai