0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Tugas ini membahas proses komunikasi dalam kebidanan dari perspektif psikologi dan mekanis, meliputi penggunaan bahasa sederhana, pertanyaan terbuka, memberikan kesempatan pasien berbicara, memberikan umpan balik, instruksi yang jelas, menghindari bahasa medis, memperhatikan respon nonverbal, dan evaluasi komunikasi.
Tugas ini membahas proses komunikasi dalam kebidanan dari perspektif psikologi dan mekanis, meliputi penggunaan bahasa sederhana, pertanyaan terbuka, memberikan kesempatan pasien berbicara, memberikan umpan balik, instruksi yang jelas, menghindari bahasa medis, memperhatikan respon nonverbal, dan evaluasi komunikasi.
Tugas ini membahas proses komunikasi dalam kebidanan dari perspektif psikologi dan mekanis, meliputi penggunaan bahasa sederhana, pertanyaan terbuka, memberikan kesempatan pasien berbicara, memberikan umpan balik, instruksi yang jelas, menghindari bahasa medis, memperhatikan respon nonverbal, dan evaluasi komunikasi.
Tk 1 kebidanan Tugas komunikasi Dosen: Eneng Emi Saputri, SST.,M.Kes
Berikan contoh proses komunikasi dalam kebidanan berdasarkan
perspektif psikologi dan perspektif mekanis ? Jawab:
komunikasi kebidanan adalah bentuk komunikasi yang digunakan oleh
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien seperti misalnya ketika seorang bidan mencari data atau mengkaji klien, melaksanakan asuhan, ataupun melakukan evaluasi terhadap asuhan yang sudah diberikan.
Berikut contoh kominikasi dalam kebidanan:
1.Penggunaan Bahasa yang Sederhana
Penggunaan bahasa yang sederhana dan tidak bertele-tele merupakan contoh komunikasi efektif yang bisa digunakan pada praktik kebidanan. Seorang bidan hendaknya bisa langsung menuju poin apa yang ingin ditanyakan atau ingin disampaikan kepada pasien tanpa harus banyak bertele-tele. Sebagai contoh, hindari menggunakan pernyataan yang diulang seperti, ”Ini kehamilan yang keberapa ibu? Anak yang keberapa ibu?”. Dua pertanyaan tersebut sebenarnya sama.
2.Menggunakan Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada bidan untuk sekali bertanya, tetapi mampu mendapatkan jawaban yang lebih banyak. Bidan bisa melakukan ini dalam rangka untuk mempercepat proses pengkajian pada pasien. Untuk menggunakan pertanyaan terbuka, kalimat pertanyaan bisa lebih diperbanyak menggunakan kata “bagaimana”.
3.Memberikan Kesempatan Pasien untuk Berbicara
Memberikan kesempatan pasien untuk berbicara sebenarnya hampir sama dengan bagaimana kita bisa menjadi pendengar aktif. Ini ditunjukkan dengan sikap tidak menyela pembicaraan selama klien menyampaikan informasi kepada bidan. Biarkan pasien mengungkapkan apa saja yang menjadi keluhannya sehingga kita cukup mendengarkan saja terlebih dahulu.
4.Memberikan Umpan Balik pada Pasien
Setelah klien berbicara banyak mengenai kondisinya, tugas selanjutnya adalah memberikan umpan balik pada pasien. Ini adalah contoh komunikasi efektif dalam kebidanan yang kadang kurang diperhatikan. Umpan balik atau respon penting supaya pasien juga merasa nyaman dan diperhatikan setelah berkomunikasi dengan bidan. 5.Instruksi yang Tepat dan Jelas Strategi komunikasi efektif selanjutnya adalah tentang pemberian instruksi yang tepat dan juga jelas. Ini bukan berarti seberapa keras volume suara bidan harus digunakan tetapi lebih kepada bagaimana bidan bisa menjelaskan dengan baik pada klien. Entah itu pada saat masa ante natal care atau pada saat proses persalinan, pemberian instruksi yang jelas bisa membuat klien paham mengenai apa yang harus ia lakukan.
6.Tidak Terlalu Banyak Bahasa Medis
Penggunaan bahasa medis yang asing dan kurang familiar tentu saja patut dihindari saat berhadapan dengan klien. Sah-sah saja jika bidan menggunakan istilah medis dengan rekan sejawat. Namun ini tidak berlaku saat berhadapan dengan klien. Pastikan klien memahami apa yang kita sampaikan sehingga informasi bisa diterima dengan baik.
7.Memperhatikan Respon Non Verbal
Kepekaan terhadap respon non verbal juga merupakan modal penting seorang bidan untuk bisa memberikan asuhan kebidanan yang baik. Respon non verbal biasanya ditunjukkan dalam bahasa tubuh pasien, seperti misalnya gerakan menggeleng kepala, pandangan yang tidak fokus atau kaki yang sering bergerak-gerak. Semuanya menunjukkan respon kurang begitu nyaman sehingga bidan bisa menanyakan apa yang dirasakan klien terlebih dahulu.
8.Melakukan Evaluasi Komunikasi
Evaluasi komunikasi penting dilakukan untuk melakukan validasi, apakah informasi yang sudah disampaikan diterima dengan baik atau tidak. Bila perlu, minta klien untuk menjelaskan ulang secara singkat.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu