Disusun Oleh :
Nur Azizah
Nurul Aulia Putri Ningsih
Nurul Gita Safitri
Nurul Izzah
Oldi Pradana Larimpa
Rahmad Rifaldi
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salam hangat, semoga Anda selalu diberikan kesehatan dan tetap semangat untuk
melanjutkan mempelajari topik dalam Bab III ini. Seperti halnya Bab I dan Bab II,
mulailah belajar secara berurutan dari Topik 1. Topik 1 Bab III ini akan menjelaskan
penerapan komunikasi terapeutik dalam pelayanan dan asuhan keperawatan
menggunakan tahapan proses keperawatan mulai pengkajian, merumuskan diagnosis
keperawatan, perencanaan keperawatan, serta implementasi dan evaluasi asuhan
keperawatan.
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan Topik 1 dalam Bab III ini, diharapkan Anda dapat
Pembahasan
1. Wawancara/interview
Wawancara adalah proses transaksi antara dua orang yang mempunyai tujuan
spesifik, serius, dan penuh arti. Wawancara biasanya dilakukan secara langsung melalui
pertemuan langsung dalam interaksi tatap muka (face to face). Dalam wawancara ini,
pewawancara (perawat) dapat menggunakan kemampuan komunikasi verbal ataupun
nonverbal untuk menggali data yang diwawancara (klien). Dengan kontak secara
langsung, pewawancara (perawat) dapat memperoleh data langsung yang ditunjukkannya
dalam perilaku verbal ataupun nonverbalnya dari orang yang diwawancarai (pasien).
Ingat kembali dan gunakan teknik-teknik komunikasi terapeutik yang telah anda pelajari
pada Bab I Topik 2
Pada saat wawancara atau selama proses pengkajian untuk mendapatkan data
keperawatan klien, di samping teknik komunikasi tersebut di atas, perawat juga harus
mempertahankan sikap terapeutik lain, yaitu mempertahankan kontak mata, mendekat
dan membungkuk ke arah klien, serta mendengarkan jawaban klien dengan aktif. Dalam
setiap aktivitas komunikasi, gunakanlah SP komunikasi sesuai tahap-tahapan yang telah
dijelaskan pada Bab I tentang konsep dasar komunikasi dan komunikasi terapeutik dalam
keperawatan.
Contoh Komunikasi:
a. Fase Orientasi:
Salam terapeutik : “Selamat pagi, Bu. Saya perawat Tri yang akan bertugas
merawat Ibu hari ini. Terima kasih Ibu telah mempercayakan kami untuk membantu
mengatasi masalah Ibu”.
Evaluasi dan validasi : “Bagaimana perasaan Ibu sekarang?” (tunggu jawaban
klien). “Saya lihat ibu sangat tertekan dan menderita atas masalah ini”.
Kontrak : “Saat ini saya akan mengumpulkan data terkait dengan sakit yang ibu
derita, saya membutuhkan informasi tentang bagaimana asal mula masalah ibu
sehingga ibu tidak bisa makan selama beberapa hari. Waktu yang saya butuhkan
adalah 15—20 menit, dan ibu tetap saja istirahat di atas tempat tidur ini”.
b. Fase Kerja : “Apakah yang ibu rasakan sekarang?” “Jelaskan bagaimana asal
mula penyakit yang ibu rasakan sekarang!” (tunggu respon klien). “Apakah
pengobatan atau tindakan yang telah dilakukan selama ibu di rumah?” (tunggu
respons klien)
c. Fase Terminasi :
Evaluasi subjektif/ Objektif : “Bagaimanakah perasaan ibu sekarang?” (tunggu
respons pasien). “Berdasarkan data hasil wawancara dapat kita identifikasi
bersama bahwa ibu mengalami nyeri pada lambung dan mual-muntah jika
makan”.
Kontrak yang akan datang : “Baiklah, Bu. Saya akan berkonsultasi dengan dokter
dan 10 menit lagi saya akan kembali untuk melakukan tindakan keperawatan
sesuai hasil kesepakatan dengan dokter”.
Rencana Tindak Lanjut : “Ibu harus terus mencoba makan dan minum melalui
mulut, minum air hangat atau teh manis, dan makanan yang tidak menimbulkan
rasa mual. Cobalah biskuit ringan untuk memulai”.
2. Pemeriksaan fisik dan observasi
“Berdasarkan data yang saya peroleh melalui pemeriksaan fisik dan informasi
dari ibu terkait dengan keluhan yang menyebabkan ibu masuk rumah sakit, saya
menyimpulkan bahwa ibu mengalami gangguan nutrisi karena ada masalah pada proses
digesti. Lambung ibu bermasalah, terkait dengan masalah pada lambung ibu, saya akan
berkolaborasi dengan dokter untuk pengobatan dan tindakan selanjutnya.”
“Tadi sudah saya sampaikan bahwa salah satu tindakan yang akan saya
lakukan adalah memasang infus. Tujuan pemasangan infus adalah untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu. Saat pemasangan, ibu akan merasa sakit sedikit waktu jarum
infus dimasukkan ke pembuluh darah. Apakah ibu sudah siap?”
Pada setiap fase dalam proses perawatan, perawat harus menggunakan teknik-
teknik komunikasi terapeutik dan menggunakan fase-fase berhubungan terapeutik
perawat-klien, mulai fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi. Untuk tahap
prainteraksi, Anda dapat melakukan dengan cara melakukan persiapan dengan membuat
strategi pelaksanaan (SP) komunikasi.
Kondisi Pasien :
Diagnosis Keperawatan :
Rencana Keperawatan :
Tujuan :
Fase Kerja : (Tuliskan kata-kata sesuai tujuan dan rencana yang akan dicapai/dilakukan)
Fase Terminasi : Evaluasi subjektif/objektif Rencana tindak lanjut Kontrak yang akan
datang
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Anjaswarni, Tri.2016. “Modul bahan ajar cetak keperawatan komunikasi dalam keperawatan.
Jakarta Selatan : Pusdik SDM kesehatan