Anda di halaman 1dari 15

TAHAPAN- TAHAPAN HUBUNGAN

ANTAR MANUSIA

OLEH: NURUL FATIKHAH

JURUSAN KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES BANDUNG
Hubungan antara perawat gigi dan pasien adalah hubungan
kerjasama yang ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan,
pikiran dan pengamalan dalam membina hubungan intim yang
terapeutik. Dalam prosesnya, tenaga kesehatan gigi membina
hubungan sesuai dengan tingkat perkembangan pasien dengan
mendorong perkembangan pasien dalam menyadari dan
mengindetifikasi masalah dan membantu pemecahan masalah
TAHAPAN- TAHAPAN HUBUNGAN
ANTAR MANUSIA

1. Tahap Pra Interaksi

2. Tahap Orientasi / Perkenalan

3. Tahap Kerja

4. Tahap Terminasi
1. TAHAP PRA INTERAKSI

Pra interaksi merupakan masa persiapan sebelum


berhubungan dan berkomunikasi dengan pasien
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
1) Mengevaluasi diri; melakukan persiapan diri, yaitu
- Memaksimalkan kemampuan diri dengan jalan meningkatkan
pengetahuan, teknik berwawancara yang baik, menimba
pengalama
- Meminimalkan kelemahan diri (rasa cemas, kurang percaya
diri dsb.)
2) Persiapan tahapan hubungan/berinteraksi

– dapatkan data tentang pasien jika memungkinkan


– apakah interaksi yang akan dilakukan merupakan pertemuan
pertama atau pertemuan lanjutan
– apakah tujuan dari pertemuan tersebut (pengkajian/
observasi/tindakan perawatan)

– tindakan yang nantinya akan dilakukan

– bagaimana cara melakukan tindakan tersebut

3) Rencana interaksi

– persiapan rencana percakapan


– teknik berkomunikasi

– teknik observasi selama berhubungan dengan orang lain/pasien


2. TAHAP ORIENTASI /
PERKENALAN
Merupakan tahap dimana perawat pertama kali
bertemu dengan klien.
Tugas perawat dalam tahap ini adalah:
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri perawat
3. Menanyakan nama pasien
4. Menyepakati pertemuan (kontrak)
5. Menghadapi kontrak
6. Memulai percakapan awal
7. Menyepakati masalah pasien
8. Mengakhiri perkenalan
Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi kekurangan
data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan pasien
saat ini dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.
Umumnya dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan
bersama pasien.
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1. Memberikan salam dan tersenyum ke arah pasien
2. Melakukan validasi (kognitif, afektif, psikomotorik)
3. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan
6. Menjelaskan kerahasiaan
5 KEGIATAN POKOK DALAM TAHAP ORIENTASI:

1. Testing
Pasien sering “menguji” perawat karena kesulitan klien untuk mengetahui
kebutuhannya yang harus dibantu oleh perawat. Ketakutan untuk
mengekspresikan perasaan yang sebenarnya dan kecemasan yang
dirasakan sering menyebabkan kebutuhan pasien berubah-ubah.
Perawat yang menyadari dan mengetahui keraguan yang dialami pasien
akan menunjukkan rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik.
Pada kegiatan ini perawat dan pasien saling mengidentifikasi nama
masing-masing. Perawat tidak harus defensif tetapi sebaiknya menjadi
terbuka dan menunjukkan perhatian yang iklas tentang kondisi pasien.
2. Building trust
rasa percaya (trust) menjadikan seseorang mengikuti apa yang dikatakan
dan diminta seseorang tanpa ragu-ragu atau menimbulkan pertanyaan.
Pemberian perawatan yang tulus dan mengekspresikan perhatian demi
kesehatan pasien merupakan kekuatan untuk menciptakan rasa percaya
pada pasien.
3. Identification of problem and goals
pada awal bertemu dengan klien, pada saat itu pula perawat telah
memulai mengkaji status kesehatan pasien melalui pengamatan dan
interaksi yang terjadi, perawat mulai membuat diagnosis masalah yang
dihadapi pasien.
4. Clarification of role
Setelah masalah teridentifikasi, perawat dan pasien bersama- sama
menetapkan tujuan yang akan dicapai. Ketika pasien mampu
berpartisipasi dalam pembuatan tujuan tersebut dan memahami
keuntungan yang akan diraih, intervensi keperawatan yang dilakukanpun
akan lebih efektif
5. Contract formation
perawat melakukan kontrak kerja dengan pasien berdasarkan tujuan
yang sudah disepakati
3. TAHAP KERJA
• Tahap ini adalah tahap terpenting karena
menyangkut kualitas hubungan perawat dengan
klien dalam asuhan keperawatan.
• Selama berlangsungnya fase kerja ini, perawat tidak
hanya mencapai tujuan yang telah diinginkan
bersama, tetapi yang lebih bermakna adalah
bertujuan unktuk memandirikan klien.
• Pada tahap ini perawat menggunakan teknik-teknik
komunikasi dalam berkomunikasi dengan klien
sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan (sesuai
kontrak)
Tujuan tindakan keperawatan
adalah :
1. Meningkatkan pengertian dan pengenalan pasien
akan dirinya, perilakunya, perasaannya, pikirannya.
Tujuan ini sering disebut tujuan kognitif.
2. Mengembangkan, mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan pasien secara mandiri
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan ini
sering disebut tujuan afektif atau psikomotor.
3. Melaksanakan terapi/ teknikal keperawatan
4. Melaksanakan pendidikan kesehatan
5. Melaksanakan kolaborasi
6. Melaksanakan observasi dan monitoring
4. TAHAP TERMINASI
Terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan
perawat dan pasien.
Terminasi dibagi dua, yaitu terminasi sementara dan
terminasi akhir.
1. Terminasi sementara : adalah akhir dari tiap pertemuan
perawat dan pasien. Pada terminasi sementara, perawat
akan bertemu lagi dengan pasien pada waktu yang telah
ditentukan.
2. Terminasi akhir: Terminasi akhir terjadi jika pasien akan
pulang dari rumah sakit atau perawatan selesai
dilakukan
Komponen dari fase terminasi adalah
1. Menyimpulkan hasil kegiatan; evaluasi proses
dan hasil
2. Memberikan reinforcement positif
3. Merencanakan tindak lanjut dengan pasien
4. Melakukan kontrak untuk pertemuan
selanjutnya (waktu, tempat, topik)
5. Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik.

Anda mungkin juga menyukai