Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN TERAPEUTIK

PERAWAT-KLIEN

SULATRI PIDI S.Kep,Ns


PENGERTIAN
 Hubungan terapeutik ad/hubungan dimana perawat memaksimalkan
keterampilan komunikasi, pemahaman tingkah laku manusia & kekuatan
pribadi u/meningkatkan pertumbuhan klien.
 King (1990) menggambarkan hubungan terapeutik sbg pengalaman
belajar baik bagi klien maupun perawat. Dia mengidentifikasi 4 tindakan
yg hrs diambil diantara perawat & klien :
a. Tindakan diawali o/perawat
b. Respon reaksi dr klien
c. Interaksi di mana P-K mengkaji kebutuhan klien &
tujuan
d. Transaksi di mana hub timbal-balik pd akhirnya
dibangun untuk mencapai tujuan hubungan
mencapai tujuan hubungan.
TUJUAN HUBUNGAN TERAPEUTIK
 Menurut Stuart & Sundeen (dlm Keliat,2003). Tujuan
hub.terapeutik :
a. Realisasi diri, penerimaan diri & rasa hormat
trhdp diri sendiri
b. Identitas diri yg jls & rasa integritas diri yg
tinggi
c. Kemampuan membina hub interpersonal yg
intim, saling trgantung & mencintai
d. Peningkatan fungsi & kemampuan
memuaskan kebutuhan serta mencapai
tujuan personal yg realistis.
TAHAP-TAHAP HUBUNGAN
TERAPEUTIK

Dalam membina hubungan terapeutik perawat


mempunyai 4 tahap yg pd setiap tahapnya
mempunyai tugas yg harus diselesaikan o/
perawat.
(Stuart & Stundeen dlm Christina dkk, 2003)
FASE PRA-INTRAKSI
 Fase pra-ineraksi merupakan masa persiapan sebelum
berhubungan dan berkomunikasi dengan klien.
 Dalam tahapan ini perawat menggali perasaan dan
menilik dirinya dengan cara mengindentifikasi kelebihan
dan kekurangannya
pada tahap ini jg perawat merancang strategi untuk
pertemuan pertama dengan klien.
 Kecemasan yg dialami seorang dpt sangat mempengaruhi
intraksinya dgn orng lain. (Ellis, dan Gates dan Kenworthy.2000 dlm
Suryani, 2005) pd saat perawat merasa cemas, dia tidak akan mampu
melakukan active listening ( mendengarkan dengan aktif dan penuh
perhatian)
 Strategi komunikasi yg harus dilakukanperawat dlm tahapan ini adlh
:
a. Mengeksplorasikan perasaan, mendefinisikan
harapan & mengindentifikasi kecemasan
pasien
b. Menganalisis kekuatan & kelemahan informasi
c. Mengumpulkan data dan informasi tntng pasien dr
keluarga terdekat
d. Merencanakan pertemuan pertama dengan pasien
dengan bersikap positif dan menghindari
prasangka buruk terhadap klien di pertemuan pertama.
FASE PERKENALAN/ORIENTASI
 Fase orientasi atau perkenalan merupakan fase yg yg
dilakukan perawat pd saat pertama kali bertemu atau
kontak dengan klien. Tahap perkenalan dilaksanakan
setiap kali pertemuan dgn klien dilakukan. Tujuan dlm
tahap ini adlh memvalidasi keakuratan data dan rencana
yg tlh dibuat sesuai dgn keadaan klien saat ini, serta
mengevaluasi hasil tindakan yg tlh lalu
(Stuart.G.W,1998)
 Strategi yg dpt dilakukan perawat dlm tahapan ini adlh :
* Membina rasa saling percaya : menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka
terhadap pasien dgn tidak membebani diri
dgn sikap pasien yg melakukan penolakan
diawali pertemuan
* Merumuskan kontrak (Waktu, tempat
pertemuan, dan topik pembicaraan)
* Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan
pembuatan serta mengindetifikasi masalah
klien yg umumnya dilakukan dgn diam sj
atau memalingkan muka, perawat bisa
menanyakan apakah pasien merasakan sakit dan
apa yg membuat pasien merasa tidak nyaman
* Merumuskan tujuan intraksi dgn klien
FASE KERJA
 Fase kerja merupakan inti dari keseluruhan proses
komunikasi terapeutik (Stuarrt,1998) yg terkait erat dgn
pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yg akan
dilaksanakan sesuai dgn tujuan yg dicapai.
 Tujuan tindakan keperawatan ad/:

a. Meningkatkan pengertian & pengenalan klien


ini sering disebut tujuan kognitif
b. Mengembangkan,mempertahankan &
meningkatkan kemampuan klien sec mandiri
menyelesaikan mslh yg dihadapi
c. Melaksanakan terapi/tehnikal keperawatan
d. Melaksanakan kolaborasi
e. Melaksanakan observasi & monitoring
FASE TERMINASI

 Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan


klien
 Terminasi dibagi 2 yaitu terminasi sementara dan terminasi
akhir (Stuart,G.W,1998)
a. Terminasi sementara adlh akhir dr tiap
pertemuan perawat dan klien, stlh hal ini
dilakukan perawat dan klien masih akan
bertemu kembali pd waktu yg tlh ditentukan,
mis 1a/2 jam pd hari berikutnya.
b. Sedangkan terminasi akhir dilakukan oleh
perawat stlh menyelesaikan seluruh proses
keperawatan
PROSES KOMUNIKASI

Proses Komuniasi

Fase Pra intraksi

Fase Orientasi
Fase terminasi

Fase Kerja
PERAN KOMUNIKASI DLM
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian
mengumpulkan data secara : tepat, akurat, relevan
 Perencanaan

Menginformasikan rencana tindakan keperawatan


 Implementasi

meningkatkan peran serta pasien/keluarga dlm


penyelesaian masalah pasien
 Evaluasi

menyampaikan hasil implementasi keperawatan dan


rencana tindak lanjut.
CARA MENCAPAI KONDISI HUBUNGAN
TERAPEUTIK

DIMENSI RESPON

1. Kesejatian
2. Empati
3. Respek/ Hormat
4.Konkret
Kesejatian

 Saat memberikan kepe seharusnya menghilangkan perasaan-


perasaan tertentu (tanpa pamrih).yg ada hanya bgmn
memberikan pelayanan yg baik & murni brdsrkn apa yg
dilihat,persepsi & intuisi/ mempercepat kesembuhan perawat
hrs mampu meningglkan sikap berpura-pura serta
mengekspresikan perasaan yg sebenarnya & spontan.
 Bekerja dgn ikhlas mrp kegiatan yg dilandasi sikap jujur,tulus
& berperan aktif dlm berhubungan dgn klien
 Dlm memandang klien perawat perlu kiranya memandang &
menerima klien apa adanya. Memandang klien yg
membutuhkan pertolongan tanpa melihat siapa dia.
 Kesejatian akan hilang apabila perawat memandang orng lain
a/klien mempunyai kekuatan yg lbh besar shg dirinya dikuasai
seseorng a/klien tsb
Empati

 Empati ad/ kemampuan menempatkan diri kita pd diri orng lain, bhw kita
tlh memahami bgmn perasaan orng lain tsb & apa yg menyebabkan reaksi
mrk tanpa emosi kita terlalu di emosi orng lain.
 Perawat sebatas mengerti perasaan klien tanpa menunjukkan respons
emosional yg brlbihan ketika melihat klien dlm mslh pribadinya. Perawat
memandang permasalahan dr kacamata klien.
 Kegiatan perawat u/ melakukan empati pd klien :
a.Melihat klien & rekasi emosi klien maupun
keluarganya
b. Memahami perasaan & rekasi emosi klien maupun
keluarganya
c. Menunjukkan keikhlasan u/ membantu
d. Memberikan dukungan sosial mll kesan verbal &
nonverbal dlm menguatkan & mempertahankan
egonya
e. Mendorong klien & klg u/ mengungkapkan perasaanya dgn
kata-kata sendiri
Respek Hormat

 Respek mempunyai pengertian perilaku yg menunjukkan


kepedulian /perhatian, rasa suka & menghargai klien.
Perawat menghargai klien seorng yg bernilai &
menerima klien tanpa syarat.
 Dengan respek maka prwt dpt mengakui kebutuhan orng
lain u/ dipenuhi,dimegerti & dibantu dlm keterbatasan
wkt yg dimiliki prwt.
 Perilaku respek dpt ditunjukkan dgn : melihat ke arah
klien, memberikan prhatian yg tdk terbagi, memelihara
kontak mata, senyum, bergerak, ke arah klien,
menentukan sapaan yg disukai, jabat tangan a/sentuhan
yg lembut.
konkret

 Konkret berarti perkataan yg jelas, akurat, tdk


membingungkan & mudah dimengerti. Hal ini berarti
mendiskusikan apa yg trjdi pd klien mrp hal
sesunguhnya, bersifat spesifik & bukan abstrak . Hal yg
didiskusikan atau mengenai perasaan, pengalaman &
tingkah laku.
 Fungsi dari dimensi konkret : dpt mempertahankan
respons prwt terhadap perasaan klien, penjelasan akurat
ttg mslh akan mendorong klien memikirkan mslh yg
spesifik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai