Anda di halaman 1dari 15

ASKEP ANAK HIRSCHPRUNG

KELOMPOK 17

Disusun oleh:

MARGARITA BANDULE

(PO0220219020)

INAYAH DWI ANGGRIANI

(PO0220219014)
f. penatalaksanaan

1. medis penatalaksaan oprasi adalah untuk memperbaiki portion aganglionik


di usus besar untuk membebaskan dari obstruksi dan mengembalikan
motilitas usus besar sehingga normal dan juga fungsi spinker ani internal.

Ada dua tahapan dalam penatalaksanaan medis yaitu:

a. Temporari ostomy dibuat proksimal terhadap segmen aganglionik


untuk melepaskan obstruksi dan secara normal melemah dan
terdilatasinya usus besar untuk mengembalikan ukuran normalnya.
b. Pembedahan koreksi diselesaikan atau dilakukan lagi biasanya saat
berat anak mencapai sekitar 9 kg (20 pounds) atau sekitar 3 bulan
setelah operasi pertama.
Ada beberapa prosedur pembedahan yang dilakukan seperti
swenson, duhamel, boley & soave. Prosedur soave adalah salah satu
prosedur yang paling sering dilakukan terdiri dari penarikan usus
besar yang normal bagian akhir dimana mukosa aganglionik telah
diubah.
2. konsep asuhan keperawatan anak dengan kasus (hirschprung)
a. pengkajian
informasi identitas/data dasar meliputi,nama,umur,jenis
kelamis,agama,alamat,tanggal pengkajian,pemberi informasi.
Antara lain:
Namnesis
Identiras klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pda usia tua), jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,agama, suku bangsa, tanggal
dan jam MRS, nomor registrasi, dan diagnosis medis, masalah yang
dirasakan klien yang sangat menggangu pada saat dilakukan
pengkajian,pada klien hsrschprung misalnya, sulit BAB, distensi
abdomen kembung, muntah.
a. Keluhan utama klien
Masalah yang dirasakan klien yang sangat menggangu
pada saat dilakukan pengkajian, pada klien hirschprung
misalnya, sulit BAB, distensi abdomen, kembung, muntah.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Yang diperhatikan adanya keluhan mekonium keluar
seteleh 24 jam setelah lahir, distensi abdomen dan muntah
hijau atau fekal.
Tanyakan suda berapa lama gejala dirasakan pasien dan
tanyakan bagaimana upya klien mengatasi masalah
tersebut.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Apakah sebelumnya klien pernah melakukan operasi,
riwayat kehamilan, persalinan dan kelahiran, riwayat alergi,
imunisasi.
d. Riwayat nutrisi meliputi:
Maskan diet anak dan pola makan anak.
e. Riwayat psikologis
Bagaimana perasaan klien terhadap kelainan yang diderita
apakah ada perasaan rendah diri atau bagaiman cara klien
megepresikannya.
f. Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan pada orang tua apakah ada anggota keluarga
lain yang menderita hirschprung.
g. Riwayat sosial
Apakah ada pendadakan secara verbal atau tidak
adekuatnya dalaam mempertahankan hubungan ddengan
orang lain
h. Riwayat tumbuh kembang
Tanyakan sejak kapan, berapa lama klien merasakan
sudah BAB
i. Riwayat kebiasaan sehari-hari
Meliputi kebutuhan nutrisi, istirahat dan aktifitas.
c. Klasifikasi data
Pada pemeriksaan patologi anatomi dari penyakit ini, sel ganglion
auerbeack dan meissner tidak ditemukan serabut saraf menebal dan
serabut otot hipertofik. Aganglionosis ini mulai dari anus ke arah oral.
Berdasarkan panjang segmen yang terkena. Penyakit hisprung dapat
di klasifikasikan dalam 4 kategori.
1. Penyakit hisprung segemn pendek/ HD klasik (75%) segmen
aganglionosis dari anus sampai sigmoid. Merupakan 70% dari
kasus penyakit hisprung dan lebih sering ditemukan pada ank
laki-laki dibanding anak perempuan.
2. Penyakit hisprung penyakit panjang/ long segmen HD(20%)
daerah agonglionosis dapat melebihi sigmoid bahkan dapat
mengenai seluruh kolon dan sampai usus halus. Ditemukan
sama banyak pada ank laki-laki dan ank perempuan.
3. Tptal colonic aganglionosis (3-12%) bila segmen aganglionosis
mengenai seluruh kolon (5-11%)
4. Kolon agangolionik universal bila segmen agangolinik meliputi
seluruh usus sampai pylorus (5%).

Diagnosa keperawatan tujuan Intervensi keperawatan

Defisit nutrisi -kekuatan otot penguyah cukup Observasi


berhubungan dengan meningkat -identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan -kekuatan otot menelan cukup -identifikasi alergi dan

mencerna makanan meningkat intoleransi makanan

-verbalisasi keinginan untuk -identifikasi kebutuhan kalori

meningkatkan nutrisi cukup dan jenis nutrisi

meningkat -identifikasi perlunya

-Pengetahuan penggunaan selang nasogasrik

Tentang standar asupan nutrisi -monitor asupan makanan


yang tepat cukup meningkat -monitor berat badan
-porsi makanan yang dihabiskan -monitor hasil pemeriksaan
cukup meningkat laboratorium

-pengetahuan tentang pilihan


makanan yang sehat cukup Terapeutik

meningkat -lakukan oral hygiene sebelum

-penyiapan dan penyimpanan makan.jika perlu

makanan yang aman cukup -fasilitasi menentukan

meningkat pedoman diet

-peyiapan dan penyimpanan -sajikan makanansecara

minuman yang aman cukup menarik dan suhu sesuai


-berikan makanan tinggi serat
meningkat
untuk mencegah konstipasi
-sikap terhadap
-berikan makanan tinggi kalori
makanan/minuman sesuai
dan tinggi protein
dengan tujuan kesehatan cukup
-berikan suplemen makanan,
meningkat
jika perlu
-hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
-anjuran posisi duduk, jika
mampu
-ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan, jika
perlu
-kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrisi yang
ditentukan, jika perlu
Gangguan rasa -gangguan tidak nyaman Observasi
nyaman berhubungan berkurang -identifikasi
dengan gejala penyakit -gelisah berkurang lokasi,karakteristik,durasi,frek

-keluhan sulit tidur berkurang uensi,kualitas, dan intisitas

-keluhan kedinginan berkurang nyeri

-keluhan kepanansan berkurang -identifikasi skala nyeri

-gatal berkurang -identifikasi respon nyeri non

Mual berkurang verbal

-lelah berkurang -identifikasi yang

-merintih berkurang memperberat dan

-menangis berkurang memperingan nyeri


-identifikasi pengetahuan dan
-iritabiitas berkurang
keyakina tentang nyeri
-menyalahkan diri sendiri
-identifikasi pengaruh budaya
berkurang
terhadap respon nyeri
--konfusi berkurang konsumsi
-identifikasi pengaruh nyeri
alkohol berkurang
pada kualitas hidup
-penggunaan zat berkurang
-monitor keberhasilah terapi
-percobaan bunuh diri menurun
komplementer yang sudah
diberikan
-monitor efek samping
penggunaan analogetik
Terapeutik
-berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengeurangi rasa nyeri
-kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
-fasilitasi istirahat dan tidur
-pertimangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemberian strategis
meredahkan nyeri
Edukasi
-jelaskan penyebab,periode
dan pemicu nyeri
-jelaskan strategis
meredahkan nyeri
-ambilkan memonitor nyeri
secara mandirii
-anjurkan analogetik secara
tepat
-ajarkan nonfarmakologois
untuk mengurangi rsa nyeri
Kolaborasi
-kolaborasi anologitik, jika
perlu
-

Inkontensial BAB -pengontrol pengeluaran feses Observasi


berhubungan dengan menurun - Monitor peristaltik
kerusakan susunan -defekasi menurun usus secara teratur
saraf motorik bawah -frekuensi buang air besar Terapeutik
menurun - Anjurkan waktu yang
-kondisi kulit perianal menurun konsisten untuk
buang air besar
- Berikan privasi,
kenyamanan dan
posisi yang
meningkatkan proses
defekasi
- Gunakan enema
rendah, jika perlu
- Anjurkan diatasi
rektal digital, jika
perlu
- Ubah program latihan
eliminasi fekal, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tertentu,
sesuai program atau
hasil konsultasi
- Anjurkan asupan
cairan yang adekuat
sesuai kebutuhan
- Anjurkan olahraga
sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi
penggunaan
supositoria, jika perlu

e. Implementasi

Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu atau


pejabat-pejabat, kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan
pada terciptanya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan
kebijakan

f. Evaluasi

Evaluasi merupakan saduran dari bahasa inggris”evaluation” yang diartikan


sebagai penafsiran atau penilaian. Nurkacana mengatakan bahwa evaluasi
adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan
nilai dari suatu hal
1. Tinjuan teoritas tentang penyakit
a. Definisi
Penyakit hisprung(hirschprung) disebut juga kongenital
megakolon. Penyakit ini merupakan keadaan usus besar(kolon)
yang tidak mempunyai persarafan(anglionik). Jadi, karena ada
bagian dari usus besar(mulai dari anus kearah atas) yang tidak
mempunyai persarafan(ganglion), maka terjadi kelumpuhan usus
besar dalam menjalankan fungsinya sehingga usus menjadi
membesar(megakolon). Panjang usus besar yang terkena
berbeda-beda untuk setiap individu.
b. Etiologi
Penyakit ini disebabkan agnglionosis. Meissner dan aurbach
dalam lapisan dinding usus, mulai dari spingter ani internus
kearah proksimal, 70% terbatas di daerah rektosigmoid, 10%
sampai seluruh kolon dengan sekitarnya 5% dapat mengenai
seluruh usus sampai pilorus. Diduga terjadi karena faktor genetik
sering terjadi pada anak dengan down syndrom, kegagalan sel
neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksitensi,
kranio kaudal pada mnyentrik
c. Tanda dan gejala kliniks
Akibat dari kelumpuhan usus besar dalam menjalankan
fungsinya, maka tinja tidak dapat keluar. Biasanya bayi baru lahir
akan mengelurkan tinja pertamnya (mekonium) dalam 24 jam
pertama. Namun pada bayi yang menderita penyakit hisprung,
tinja akan keluar terlambat atau bahkan tidak dapat keluar sama
sekali. Selain itu bayi juga akan terlihat menggembung disertai
muntah. Jika dibiarkan lebih lama, berat badan bayi tidak akan
bertambah dan akan terjadi gangguan pertumbuhan.
d. Patofisiologi penyakit
 Narasi
Istilah congenital. Mega colon menggambarkan adanya
kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada
dinding sub mukosa kolon distal. Segmen aganglionik
hampir selalu ada dalam rekam dan bagian poksimal
pada usus besar. Ktidakadaan ini menimbulkan
keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga
pendorong (peristaltik) dan tidak adanya evakuasi usus
spontan serta spinker rektum tidak dapat berelaksi
shinggah mencegah keluarnya feses secara normal yang
menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi
pada saluran cerna. Bagian proksimal sampai pada
bagian yang rusak pada mega colon.
Daftar Pustaka

Annoni, Federico. 2000. “Askep Hisprung.” Journal of Petrology 369(1):


1689–99.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.101
6/j.gr.2017.08.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.precamres.2014.12.018%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.precamres.2011.08.005%0Ahttp://dx.doi.org/
10.1080/00206814.2014.902757%0Ahttp://dx.
Nadya, Dila Arnela. 2019. “GAMBARAN GANGGUAN ELIMINASI FEKAL
PADA PASIEN ANAK DENGANHIRSCHPRUNG DISEASE DI RUANG
CENDANA 4 IRNA I RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA.”
http://repository.akperykyjogja.ac.id/90/.
Pemeriksaan diagnosa

1. Inkontinensia BAB
2. Gangguan kebutuhan nutrisi
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
 Bagan

Absensi ganglion meissner dan


auerbach

Mual,muntah, Usus spatis dan Obstipasi, tidak ada


daya dorong tidak mekonium
diare ada

Nutrisi Volume Distensi


kurang dari cairan tubuh abdomen
kebutuhan menurun hebat
tubuh

Perubahan Gangguan
status pola BAB
kesehatan
anak
Gangguan
pembedahan rasa nyaman
nyeri

Kurang Koping kelurga tidak


pengetahuan efektif

Resti
gangguan
integritas
kulit

Anda mungkin juga menyukai