Komunikasi
Te r a p e u t i k
pada Setiap
Ta h a p P r o s e s
Keperawatan
DIAGNOSA
Proses I N T E RV E N S I
Keperawatan
I M P L E M E N TA S I
E VA L U A S I
Keterampilan komunikasi perawat tahap pengkajian akan
sangat menentukan kelengkapan data yang diperolehnya
dan akan menentukan proses selanjutnya.
Wa w a n c a r a
Pemeriksaan fisik
dan Observasi
Pengumpulan data
Bentuk-bentuk Komunikasi melalui Rekam
pada tahap pengkajian Medik
Dokumen lain
yang relavan
Wawancara
a. Meningkatkan kecakapan
profesional perawat.
b. Data yang diperoleh lebih
spesifik dan nyata sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
c. Lebih efektif jika
dibandingkan dengan
wawancara secara tidak
langsung karena langsung
mendapatkan feedback
secara langsung dari klien.
Wawancara dilakukan untuk
memperoleh riwayat penyakit
klien, riwayat penyakit dahulu
dan pengobatan yang telah
dilakukan, keluhan utama,
harapan-harapan, dan
sebagainya.
a. Teknik komunikasi
b. mempertahankan sikap
terapeutik
c. Mempertahankan
d. kontak mata
e. mendekat dan
membungkuk ke arah
klien
f. mendengarkan jawaban
klien dengan aktif.
Fase Orientasi
Kontrak waktu dan tujuan tindakan : “Saat ini saya akan mengumpulkan
data terkait dengan sakit yang ibu derita, saya membutuhkan informasi
tentang bagaimana awal mula masalah ibu sehingga ibu tidak bisa makan
selama beberapa hari agar kami dapat menentukan tindakan yang tepat
untuk ibu. Bagaimana bu apakah ibu bersedia? Kalau ibu bersedia nanti
kita akan lakukan sekitar 15—20 menit, dan ibu tetap saja istirahat di atas
tempat tidur ini. Kira-kira dalam waktu sekian, itu terlalu cepat atau
terlalu lambat? ”.
Fase Kerja
“Ibu bisa tolong Jelaskan bagaimana asal mula penyakit yang ibu
rasakan sekarang”
Komunikasi yang digunakan perawat pada saat perawat melakukan pengumpulan data
melalui pemeriksaan fisik adalah dalam rangka meminta izin klien, memeriksa,
memfokuskan pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan keluhan dan petunjuk yang
diberikan klien.
Perawat juga mengobservasi ekspresi wajah (misal menyeringai kesakitan, menangis, pucat,
dll) sebagai bentuk nonkomunikasi nonverbal dan mencatatnya dalam status keperawatan
klien. Saat melakukan pemeriksaan fisik dan observasi, teknik komunikasi yang digunakan
perawat adalah klarifikasi dan berbagi persepsi.
Contoh komunikasi fase kerja
mengklarifikasi data
melakukan analisis
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan
gangguan metabolisme.
Contoh komunikasi pada fase kerja
Pada tahap ini, berkomunikasi atau diskusi dengan para profesional kesehatan lain
adalah penting dalam rangka untuk memberikan penanganan yang adekuat kepada klien.
Pada tahap ini, perawat sangat efektif berkomunikasi dengan pasien karena perawat
akan menggunakan seluruh kemampuan dalam komunikasi pada saat menjelaskan
tindakan tertentu, memberikan pendidikan kesehatan, memberikan konseling,
menguatkan sistem pendukung, membantu meningkatkan kemampuan koping, dan
sebagainya. Perawat menggunakan verbal ataupun nonverbal selama melakukan
tindakan keperawatan untuk mengetahui respons pasien secara langsung (yang
diucapkan) ataupun yang tidak diucapkan.