Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA SETIAP TAHAP PROSES

KEPERAWATAN
PROSES KEPERAWATAN dalam bentuk tulisan
Metode ilmiah dan sistematis (didokumentasikan) untuk
untuk menyelesaikan masalah klien dikomunikasikan pada tim
melalui kerja sama antara perawat kesehatan lain dan sebagai
dan klien dg tahapan2 pengkajian, aspek legal asuhan
diagnosis, perencanaan, serta keperawatan.
implementasi dan evaluasi 6. Keterampilan komunikasi
perawat tahap pengkajian
KOMUNIKASI TERAPEUTIK akan sangat menentukan
TAHAP PENGKAJIAN kelengkapan data yang
1. Pengkajian adalah tahap diperolehnya dan akan
pertama dalam proses menentukan proses
keperawatan. selanjutnya
2. merupakan tahap yang
penting dalam proses KOMUNIKASI TERAPEUTIK
keperawatan TAHAP PENGKAJIAN
3. perawat menggunakan 1. Wawancara
kemampuan verbal ataupun 2. Pemeriksaan fisik
nonverbal dalam 3. Observasi,
mengumpulkan data klien 4. Pengumpulan data melalui
4. Dalam pengkajian, perawat catatan medik/rekam medik
dituntut untuk mampu dan dokumen lain yang
melakukan komunikasi verbal relevan.
dengan baik dan melakukan
pengamatan terhadap perilaku WAWANCARA
nonverbal serta  Proses transaksi antara dua
menginterpretasikan hasil orang yang mempunyai
pengamatan dalam bentuk tujuan spesifik, serius, dan
masalah penuh arti.
5. Setelah data terkumpul,  face to face
selanjutnya dikomunikasikan  memperoleh data langsung
dalam bahasa verbal kepada yang ditunjukkannya dalam
klien atau tim kesehatan perilaku verbal ataupun
lainnya dan dikomunikasikan nonverbal
pasien secara aktif 
KEUNTUNGAN WAWANCARA gunakan SP
SECARA LANGSUNG CONTOH KOMUNIKASI SAAT
 Meningkatkan kecakapan WAWANCARA
profesional perawat. ORIENTASI
 Data yang diperoleh lebih  Salam terapeutik : “selamat
spesifik dan nyata sesuai pagi ibu, perkenalkan saya
dengan keadaan sebenarnya. perawat Eka yang bertugas
 Lebih efektif jika merawat ibu hari ini.
dibandingkan dengan Terimakasih telah
wawancara secara tidak mempercayakan kami untuk
langsung karena langsung membantu mengatasi masalah
mendapatkan feedback secara ibu”
langsung dari klien  Evaluasi dan Validasi :
“Bagaimana perasaan ibu saat
WAWANCARA DILAKUKAN ini?” (tunggu jawaban klien).
UNTUK “saya lihat ibu sangat tertekan
 Gunakan pertanyaan terbuka dengan masalah ibu saat ini”
(broad opening)  Kontrak : “saat ini saya akan
 Riwayat penyakit klien, mengumpulkan data terkait
 Riwayat penyakit dahulu dan dengan sakit yang ibu alami,
pengobatan yang telah saya memerlukan beberapa
dilakukan, informasi terkait bagaimana
 Keluhan utama, mulanya ibu mengalami
 Harapan-harapan, masalah tidak bisa makan
 Mengklarifikasi, memberikan selama beberapa hari. Untuk
feedback, mengulang, itu saya butuh waktu kurang
memfokuskan, dll lebih 15-20 menit, ibu
SIKAP PERAWAT SAAT silahkan tetap istirahat di
MELAKUKAN WAWANCARA tempat tidur ini”.
DG PASIEN
1. Pertahankan kontak mata FASE KERJA
2. Mendekat dg pasien,  “Apakah yang ibu rasakan
membungkuk ke arah pasien sekarang?”.
serta dengarkan jawaban
 “jelaskan bagaimana pertama
kali ibu merasakan masalah !” KOMUNIKASI SAAT
(tunggu respon klien). PEMERIKSAAN FISIK DAN
 “apakah pengobatan atau OBSERVASI
tindakan yang telah dilakukan  meminta izin klien,
selama ibu dirumah?” (tunggu memeriksa, memfokuskan
respon klien) pemeriksaan yang dilakukan
sesuai dengan keluhan dan
FASE TERMINASI petunjuk yang diberikan
 Evaluasi subjektif/ klien.
objektif : “bagaimanakah  mengobservasi ekspresi
perasaan ibu sekarang?” wajah (misal menyeringai
(tunggu respon pasien). kesakitan, menangis, pucat,
Berdasarkan data hasil dll)
wawancara kit tadi, dapat di  komunikasi yang digunakan
identifikasi bersama bahwa perawat adalah klarifikasi dan
ibu mengalami masalah nyeri berbagi persepsi.
pada lambung dan mual-mual
jika makan”. CONTOH KOMUNIKASI FASE
 Kontrak yang akan datang : KERJA
“baiklah Bu.. Saya akan a. Sambil melakukan palpasi
berkonsultasi dengan dokter perut klien, perawat berkata,
dan 10 menit lagi saya akan “Apakah di daerah sini yang
kembali untuk melakukan terasa nyeri yang
tindakan keperawatan sesuai menyebabkan ibu sering
hasil kesepakatan dengan merasa mual dan muntah?”
dokter b. “Saya lihat, ibu tampak
 Rencana tindak lanjut : “ibu sangat khawatir dan tertekan
harus terus mencoba untuk dengan kondisi ibu sekarang”.
makan minum, makan
sedikit2 dan minum hangt
atau dimulai dengan mencoba
makan biscuit terlebih dahulu.
KOMUNIKASI SAAT CONTOH KOMUNIKASI PADA
PENGUMPULAN DATA DARI FASE KERJA
DOKUMENTASI  “Berdasarkan data yang saya
1. catatan medik, peroleh melalui pemeriksaan
2. laboratorium, fisik dan informasi dari ibu
3. foto rontgen, dll terkait dengan keluhan yang
4. sebagai bentuk komunikasi menyebabkan ibu masuk
tertulis dengan anggota tim rumah sakit, saya
kesehatan lain untuk menyimpulkan bahwa ibu
melengkapi dan mengalami gangguan nutrisi
mengklarifikasi data yang karena ada masalah pada
diperoleh dari hasil proses pencernaan. Lambung
pemeriksaan fisik dan ibu bermasalah, terkait
observasi. dengan masalah pada
5. (VALIDASI DATA) lambung ibu, saya akan
berkolaborasi dengan dokter
KOMUNIKASI PADA TAHAP untuk pengobatan dan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN tindakan selanjutnya.”
 Komunikasi dilakukan untuk
mengklarifikasi data dan KOMUNIKASI PADA TAHAP
melakukan analisis sebelum PERENCANAAN/INTERVENSI
menentukan masalah TUGAS PERAWAT :
keperawatan klien 1. Merumuskan tujuan
 Masalah atau diagnosis keperawatan
keperawatan yang telah 2. Menetapkan kriteria
ditetapkan dikomunikasikan keberhasilan,
kepada klien agar kooperatif 3. Merencanakan asuhan
dan berusaha bekerja sama keperawatan,
dengan perawat untuk 4. Tindakan kolaboratif yang
mengatasi masalahnya dan akan dilakukan.
juga kepada perawat lain
secara langsung dan tulisan KOMUNIKASI YG PENTING
untuk dokumentasi DILAKUKAN PERAWAT
 Teknik memberikan ADALAH :
informasi (informing) 1. Mendiskusikan kembali
rencana yang sudah disusun
perawat dan bersama klien sementara; jika ibu tidak mual
menentukan kriteria atau muntah lagi, maka akan
keberhasilan yang akan kami lepaskan.”
dicapai.
2. Melibatkan keluarga, KOMUNIKASI PADA TAHAP
penting kaitannya dengan IMPLEMENTASI
peran serta keluarga dalam  Berkomunikasi atau diskusi
perawatan klien. dengan para profesional
3. Rencana asuhan keperawatan kesehatan lain adalah
selanjutnya ditulis atau penting dalam rangka untuk
didokumentasikan dalam memberikan penanganan
status klien sebagai bentuk yang adekuat kepada klien.
tanggung jawab profesional  Perawat menggunakan
dan memudahkan komunikasi seluruh kemampuannya utk
antar tim kesehatan untuk berkomunikasi efektif dg
asuhan keperawatan yang pasien: menjelaskan tindakan
berkesinambungan. tertentu, memberikan
pendidikan kesehatan,
CONTOH KOMUNIKASI PADA memberikan konseling,
FASE KERJA menguatkan sistem
 “Berdasarkan masalah pendukung, membantu
keperawatan yang telah kita meningkatkan kemampuan
tetapkan bersama, selanjutnya koping, dan sebagainya
saya kolaborasikan dengan  Perawat menggunakan verbal
dokter terkait dengan masalah ataupun nonverbal selama
tersebut, saya sampaikan melakukan tindakan
bahwa salah satu tindakan keperawatan untuk
yang akan dilakukan pada ibu mengetahui respons pasien
adalah pemasangan infus. secara langsung (yang
Tujuan pemasangan infus ini diucapkan) ataupun yang
adalah untuk memenuhi tidak diucapkan
kebutuhan nutrisi ibu. Untuk  Semua aktivitas keperawatan/
saat ini, lambung ibu harus tindakan harus
diistirahatkan dulu untuk didokumentasikan secara
pemeriksaan selanjutnya. tertulis untuk
Pemasangan infus ini sifatnya dikomunikasikan kepada tim
kesehatan lain,
mengidentifikasi rencana 5. Tetap rileks
tindak lanjut, dan aspek legal KOMUNIKASI PADA TAHAP
dalam asuhan keperawatan. EVALUASI
 Teknik komunikasi terapeutik 1. Perawat menilai keberhasilan
yang digunakan pada fase ini dari asuhan dan tindakan
adalah memberikan keperawatan yang telah
informasi (informing) dan dilakukan.
mungkin berbagi persepsi. 2. Semua hasil dicatat dalam
buku catatan perkembangan
CONTOH KOMUNIKASI PD perawatan klien,
FASE KERJA 3. Mendiskusikan hasil dengan
 “Tadi sudah saya sampaikan klien,
bahwa salah satu tindakan 4. Meminta tanggapan klien
yang akan saya lakukan atas keberhasilan atau
adalah memasang infus. ketidakberhasilan tindakan
Tujuan pemasangan infus yang dilakukan,
adalah untuk memenuhi 5. Serta bersama klien
kebutuhan nutrisi ibu. Saat merencanakan tindak
pemasangan, ibu akan merasa lanjut asuhan
sakit sedikit waktu jarum keperawatannya.
infus dimasukkan ke
pembuluh darah. Apakah ibu CONTOH KOMUNIKASI PD
sudah siap?” TAHAP EVALUASI
SIKAP TERAPEUTIK SECARA  Jika belum berhasil, perawat
FISIK SELAMA KOMUNIKASI dpt mendiskusikan kembali
1. Ekspresi wajah dg klien apa yg diharapkan
menyenangkan, tampak iklas dan bagaimana peran serta/
2. Mendekat dan membungkuk keterlibatan klien atau klg
ke arah klien dalam mencapai tujuan dan
3. Mempertahankan kontak rencana baru asuhan
mata yg menunjukkan keperawatan
kesungguhan untuk
membantu
4. Sikap terbuka tidak melihat
ke tangan atau kaki saat
interaksi terjadi

Anda mungkin juga menyukai