Anda di halaman 1dari 19

PELATIHAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI EFEKTIF DAN KONSELING/KIPK

MELAKUKAN ANAMNESIS
Unit Kompetensi : Q.86KEB01.002.1

Helmi Diana, SST, M.Keb


TrainingPolkestama 1
Nama Lengkap (dengan gelar) Helmi Diana, SST, M.Keb

PROFIL
Jabatan Fungsional Dosen
Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 03  Mei 1982

Alamat Rumah Jl. Hanura Cikiara no 3 Kel. Panglayungan Kota


Tasikmalaya
Nomor HP 081324422255

Asal Instititusi /Alamat Kantor Poltekkes Kemneks Tasikmalaya/Jl. Cilolohan


No. 35 Tasikmalaya
Nomor Telepon/Fax (0265) 340187
Alamat e-mail ibundaaby@gmail.com

Riwayat Pendidikan  D4/S1 S2


Nama Perguruan Tinggi Unpad Unpad
Bidang Ilmu Kebidanan Kebidanan
Tahun Masuk – Lulus 2007-2008 2011-2013

Pengalaman :
1. Dosen Pengampu Komunikasi efektif dalam
pelayanan kebidanan
2. Pernah Mengikuti Pelatihan Komunikasi Advance
dalam kebidanan
3. Menjadi peserta Public Speacking tingkat nasional
4. Menjadi Narasumber Pelatihan Preseptor Mentor
Bagi Bidan
SAFETY INDUCTION
Silahkan Klik

https://linktr.ee/TrainingPolkestama
Mood Barometer

“Pada skala 1-7,


bagaimana
perasaan Anda
hari ini?”
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
TUJUAN
1. Mampu Mempersiapkan Sarana dan Prasarana sesuai
dengan standar
2. Mampu
Analisis/Kaji CepatMelakukan konfirmasi identitas dan keluhan
pasien/klien
dalam kondisi data- sesuai prosedur Respons cepat
3. Mampu
data bisa jadi masihMelakukan pengkajian kunjungan pasien/klien r
sangat terbatas & daya kurang
dikaji sesuai dengan prosedur
sumber daya kurang
4. Mampu melakukan pengkajian Riwayat kesehatan dan
obstetric pasien/klien diidentifikasi sesuai prosedur
5. Mampu melakukan pendokumentasian Proses dan hasil
anamnesis dicatat sesuai ketentuan
6. Mampu melaporkan hasil anamnesis disampaikan kepada
pihak terkait sesuai ketentuan

2
Latar belakang
• Pada setting praktik sehari-hari dimana
Bidan bertemu langsung dengan
pasien/klien, tentunya hal pertama yang
akan kita lakukan adalah anamnesis. Baik
pasien yang baru datang pertama kali,
ataupun sudah datang berulang, kita
selalu mendahului setiap pemeriksaan
dengan melakukan anamnesis. Hampir
lebih dari 80% diagnosis dapat ditegakkan
bila kita melakukan anamnesis yang baik.
PROSES ANAMNESA DIAWALI DENGAN SEBUAH
KETERAMPILAN MEMBINA HUBUNGAN BAIK

Keterampilan membina hubungan baik


merupakan dasar dari proses komunikasi
interpersonal bidan dengan klien,keluarga
klien,Toma,dsb

Membina
hubungan baik Sikap ATAU Perilaku yang dibutuhkan dalam
membina hubungan baik

SOLER
S : Face your clients Squarely(Menghadap ke klien) dan smile/Nod at
Client (Senyum/mengangguk ke klien).

O: Open and non-judgemental facial expression (Ekspresi muka


menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai).

L: Lean towards client (Tubuh condong ke klien)

E: Eyes Contact in a culturally-acceptable manner (Kontak mata/tatap


mata sesuai cara yang diterima budaya setempat).

R: Relaxed and friendly manner (Santai dan sikap bersahabat).


SOLER
JENIS ANAMNESA

AlloAnamnesa
AutoAnamnesa
atau hetero Informasi
anamnesa perkembangan
informasi diperoleh dari orang
informasi diperoleh dari hasil lain atau sumber-sumber yang
wawancara langsung dengan lainyang dapat mengambarkan
ibu pasien/pasien kondisi ibu/ pasien

3
ANAMNESA
KEBIDANAN
DEFINISI

Ø Anamnesa adalah pola komunikasi yang


•Anamnesa merupakan prosedur tetap dilakukan untuk tujuan spesifik,dan
pada asuhan kebidanan. difokuskan pada area dengan isi yang
•Melalui Anamnesa bidan dan ibu/pasien spesifik (Patricia, 2005)
mendapatkan informasi yang mendukung
5
asuhan kebidanan dan perawatan selama
hamil,bersalin, nifas
•Keterampilan komunikasi, keterampilan
mendengarkan menjadi kunci
keberhasilan ananmnesa
•Anamnese yang baik, kunci kepuasan
ibu/pasien
 Anamnesa merupakan bagian
penting pada tiap asuhan kebidanan.
 Awal pertemuan ibu dengan layanan
Anamnesa
dalam kebidanan biasanya dimulai dengan
Asuhan anamnesa.
kebidanan  Kesan pertama dengan pendekatan
bidan yang ramah dan profesional
akan memungkinkan terbentuknya
kemitraan antara ibu dan bidan

6
ANAMNESA & PEMERIKSAAN OBSTETRI STANDAR VI :
  PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN

• Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara
lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang
ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Berdasarkan atas keluhan utama diatas, Bidan harus dapat
mengembangkan anamnesa dan  pemeriksaan fisik lanjutan untuk
menentukan status kesehatan penderita dalam rangka  perencanaan
pengelolaan kasus lebih lanjut. Sebelum memberikan pelayanan, klien harus
dimintai persetujuannya
( “informed consent” )
untuk mencegah terjadinya konflik masalah etik pada kemudian hari.
Pelayanan antenatal bertujuan untuk mengetahui status kesehatan ibu
hamil, konseling  persiapan persalinan, penyuluhan kesehatan, pengambilan
keputusan dalam rujukan dan membimbing usaha untuk membangun
keluarga sejahtera. Kunjungan pertama merupakan kesempatan untuk
menumbuhkan rasa percaya ibu sehingga dia merasa nyaman untuk
membicarakan masalah dirinya kepada Bidan.
STANDAR VI : • Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan
1. Pencatatan dilakukan segera setelah
PENCATATAN ASUHAN melaksanakan asuhan pada formulir
yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status
KEBIDANAN pasien/buku KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan
perkembangan SOAP
3. S adalah data subjektif, mencatat hasil
anamnesa
4. O adalah data objektif, mencatat hasil
pemeriksaan
5. A adalah hasil analisa, mencatat
diagnosa dan masalah kebidanan
6. P adalah penatalaksanaan, mencatat
seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan
seperti tindakan antisipatif, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif ;
penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi/ follow up dan rujukan.
Tiga hal penting perlu diperhatikan agar
hubungan baik mantap

Menunjukkan tanda Menjalin kerjasama Memberikan respon yang


perhatian verbal
positif: pujian, dukungan.

10
Anamnesa
sebagai
• Memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya
pengkajian untuk mengekspresikan dan mendiskusikan
awal kekhawatiran yang mungkin mereka rasakan berkaitan
bertujuan : dengan kehamilan ini, kegagalan kehamilan sebelumnya,
persalinan, atau masa nifas
• Membuat pondasi hubungn saling percaya antara ibu
dan bidan sebagai mitra dalam asuhan.

12
KESIMPULAN
1. Hampir lebih dari 80% diagnosis dapat ditegakkan bila kita
melakukan anamnesis yang baik
2. Anamnesa ada 2 jenis Yaitu Auto anamnesa ( Langsung ) dan
Aloanamnesa ( tidak Langsung)
3. PROSES ANAMNESA DIAWALI DENGAN SEBUAH
KETERAMPILAN MEMBINA HUBUNGAN BAIK
4. Tiga hal penting perlu diperhatikan agar hubungan baik
mantap Menunjukkan tanda perhatian verbal, Menjalin
Kerjasama, Memberikan respon yang positif: pujian, dukungan
5. Keterampilan Hubungan Baik bisa dilakukan dengan Langkah
SOLER
TERIMA KASIH
Training Polkestama

081324422255 poltekkestasikmalaya@ac.id direktorat@poltekkestasikmalaya.ac.id

poltekkestasikmalayaofficial Poltkestama_RI

Anda mungkin juga menyukai