DALAM KESELAMATAN
PASIEN RS DI ERA
PANDEMI
ABDUL HABIB
KEBIJAKAAN
1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
2. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Undang- Undang Republik Indonesia No 44 Tahun
2009
tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri kesehatan Republik indonesia
No 417 / menkes / PER / 11 / 2011 tentang komisi
Akreditasi Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No 1691 menkes / PER /VIII / 2011 tentang
keselamatan pasien Rumah Sakit
PENDAHULUAN
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang memberikan edukasi harus mampu memberikan edukasi secara efektif.
Agar edukasi pasien dan keluarga dapat efektif maka staf harus melakukan asesmen
kemampuan, kemauan belajar, dan kebutuhan edukasi yang dicatat di dalam rekam medis.
Pemberian edukasi merupakan bagian pentiung dalam proses asuhan kepada pasien.
EDUKASI PASIEN DAN
KELUARGA (standar
MKE 6-12) Edukasi pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dgn pelayanan pasien :
penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman..
STABILISAS
ADMISI DIAGNOSTIK PERAWATAN
ASUHAN PASIEN DISCHARE
I
Hasil Diagnostik
Breaking bed
Tarif Second oppinion
news Diskusi Rencana Diskusikan
perawatan support system
Peraturan RS DNR lanjutan
Manajemen Nyeri
Hasil diagnostik
1. PASIEN adalah Pusat Pelayanan dan Bagian dari Tim Asuhan
2. DPJP sebagai Clinical Leader
3. Nakes PPA merupakan tim interdisiplin memiliki tugas mandiri, delegatif dan
kolaboratif, kompetensi memadai , sama pentingnya sesuai dengan profesinya.
4. PPA Integrasi Asuhan , DIBUTUHKAN KOMUNIKASI yang efektif
dalam tim
MENGAPA KOMUNIKASI EFEKTIF DI RS
PENTING… ?
KIE EFEKTIF DAPAT :
1.Meningkatkan Pencapaian
Sasaran Keselamatan Pasien
(SKP)
2.Menurunkan angka readmision
rate
3.Meningkatan efisiensi
(Kendali Biaya)
DEFINISI KOMUNIKASI DAN EDUKASI
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Edukasi adalah proses pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi diri
pada peserta didik dan mewujudkan proses
pembelajaran yang lebih baik. (Edukasi =
Pendidikan)
KOMUNIKASI EFEKTIF
•adalah pertukaran informasi, ide,
perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin
sebuah hubungan baik antara pemberi
pesan dan penerima pesan.
•Pengukuran efektifitas dari suatu proses
komunikasi dapat dilihat dari
tercapainya tujuan si pengirim pesan.[1]
Wikipedia Bahasa Indonesia
KOMUNIKASI DIANGGAP EFEKTIF BILA:
• TEPAT WAKTU,
• AKURAT,
• LENGKAP,
• TIDAK BERMAKNA GANDA
(AMBIGUOUS),
• DAPAT DITERIMA OLEH PENERIMA
INFORMASI YANG BERTUJUAN
MENGURANGI KESALAHAN-KESALAHAN
DAN MENINGKATKAN KESELAMATAN
PASIEN.
SNARS ED 1
PATIENT SAFETY
PatientSafety atau keselamatan pasien
adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya
diambil
PENYEBAB
KTD
KOMUNIKASI
PERAWAT – DOKTER
METODE KOMUNIKASI SBAR DAN TBAK
•
Introduction
Situations
Backgrounds
Assesment
Rekomendasi
ISBAR
ISBAR
I INTRODUCTION INDIVIDU YANG TERLIBAT DALAM HANDOFF
MEMPERKENALKAN DIRI, PERAN DAN TUGAS
, PROFESI
S SITUATION KOMPLAIN, DIAGNOSIS, RENCANA
PERAWATAN
DAN KEINGINAN DAN KEBUTUHAN PASIEN
B BACKGROUND TANDA-TANDA VITAL, STATUS MENTAL ,
DAFTAR
OBAT-OBATAN DAN HASIL LAB
A ASSESSMENT PENILAIAN SITUASI SAAT INI OLEH PROVIDER
R REKOMENDATIO MENGIDENTIFIKASI HASIL LAB YG TERTUNDA
N DAN APA YANG PERLU DILAKUKAN SELAMA
BEBERAPA JAM BERIKUTNYA DAN
REKOMENDASI LAIN UNTUK PERAWATAN
Q/ QUESTION AND KESEMPATAN BAGI TANYA-JAWAB DALAM
A ANSWER PROSES HANDOFF
INTRODUCTION
Visit Dokter
Selamat pagi
Ini pasien Sofian, dan saya yg merawat
INTRODUCTIONS (Kasus Fisik) INTRODUCTIONS (Kasus Gangguan)
KASUS JIWA
. Dokter, mungkin obatnya perlu dievaluasi.
Bagaimana kalau dosis dinaikkan atau ganti
obat
SBAR
Situation/Situasi: Saya……… Menelepon tentang:
Nama px: Umur:
Masalah:
S
Tanda-tanda vital: Kesadaran: ………. GCS: …-…-…
TD:…… N: …… RR: ……… t: ……
Background/ Latar Belakang:
B
Assesment/ Penilaian:
A
Recommendation/ Rekomendasi:
R
CONTOH ISBAR: HIPERTERMI
I: Selamat siang saya perawat Dian yang merawat pasien
Sofyan. Saya ingin menyampaikan kondisi Ps Sofyan
(ruang Anggrek, Km 205)
S: Sofyan panasnya tinggi, tindakan kep sudah
dilakukan: pakian dan selimut tipis, minum banyak dan
kompres air hangat
B: Dia masuk tadi pagi dan sudah dua hari panas di
rumah
A: asesmen yg sudah dilakukan: Sh: 39, N:84, R:18,
T:130/70
R: Dok, sepertinya Sofyan memerlukan obat penurus
panas
TBaK/Tulbakon
- ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap
- NAMA LENGKAP DAN
2. Baca Ulang- (Eja TANDA TANGAN
Untuk PEMBERI PERINTAH
NORUM/LASA) - NAMA LENGKAP DAN
3. Konfirmasi lisan TANDA TANGAN
dan tanda tangan PENERIMA PERINTAH
- TANGGAL DAN JAM
SINGKATAN
• Harus dibuatkan standarisasi daftar
singkatan yang dilarang dan yang
diperbolehkan.
• Satu singkatan hanya diperbolehkan
punya satu pengertian.
• Daftar singkatan harus tersedia di setiap
unit pelayanan, disosialisasikan kepada
seluruh unit
CONTOH DAFTAR SINGKATAN DI
ICU
Satu
singkata
n hanya
diperbol
ehkan
punya
satu
penger
PROSEDUR MENERIMAPERINTAH
LISAN ATAU LEWAT TELPON
MELIPUTI
1. PENULISAN SECARA LENGKAP
PERMINTAAN ATAU HASIL
PEMERIKSAAAN OLEH PENERIMA
INFORMASI
2.Penerima Membaca Kembali
Permintaan Atau Hasil
Pemeriksaaan
3.Pengirim Memberi Konfirmasi
Atas Apa Yang Telah Ditulis
Secara Akurat
TbaK/TULBAKON
KOMUNIKASI PERAWAT-DOKTER:
TBAK
T : Tulis intruksi yang diberikan
K : Konfirmasi kembali
KOMUNIKASI PERAWAT-DOKTER:
TBAK VIA TELEPON
T : Baik, saya tulis parasetamol 3 kali 500 mg
TBaK
Penerima Pemberi
Instruksi Instruksi
Nama : Nama :
Tgl/jam: Tgl/jam:
TBaK akan diverifikasi oleh paraf
penyampai perintah dalam paraf
waktu 1x24jam ( hari
kerja )
JANGAN LUPA