Anda di halaman 1dari 72

Juaranya RME

Juaranya RME

dr. SULASTRI RAHAYU PEKERJAAN


Sidoarjo, 17 Juli 1977 1. Ketua Akreditasi RS. (2012-2015)
082110808000 2. Ketua PMKP RS. (2015-2018)
dr_lastri@yahoo.co.id 3. Business analyst Hospital Manajement System
(Abiyosoft) (2015-2018)
PENDIDIKAN 4. Business owner Klinik Keysa (2012-Sekarang)
1. SDN Sedati Agung 5. Pengurus ARSSI Purwasukasi (2017-Sekarang)
2. SMPN 1 Juanda 6. Pendamping Akreditasi FKTP (2018 – Sekarang)
3. SMAN 1 Sidoarjo 7. Business analyst profaskes.id (2019 -Sekarang)
4. FK Unair – Surabaya 8. Direktur Marketing & Communication PT. AVM
5. ESA UNGGUL - Jakarta (RS. Amanda Group) (2003- Sekarang)
9. Surveior Akreditasi RS (2022-Sekarang)
10. Surveior Akreditasi FKTP (2023-Sekarang)
Juaranya RME
BAB. 3
PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN
q Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
q Pelayanan pasien memperhatikan hak pasien dan
keluarga serta mutu dan keselamatan pasien.
q Klinik pratama à pelayanan kesehatan dasar
Klinik utama à pelayanan spesialistik.
q Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara
terintegrasi à Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
Juaranya RME

Asuhan pasien terintegrasi à konsep pelayanan


berfokus pada pasien :
1) Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga
dan mendukung keterlibatan pasien/keluarga dalam
asuhan pasien
2) Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA
lainnya
3) Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya
Panduan Praktek Klinis (PPK), Alur Klinis, SPO, dan
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
Juaranya RME BAB. 3.1 Hak Pasien & Keluarga
q Klinik mendukung pasien untuk mengetahui hak dan kewajibannya.
q Klinik harus memastikan bahwa pelayanan yang diberikan bertanggung
jawab dan mendukung hak pasien dan keluarga selama menjalani asuhan
dan memastikan terpenuhinya kebutuhan pasien secara khusus
(keterbatasan, pasien lansia, ibu hamil dan menyusui)
q Klinik menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh pengguna
layanan yang ingin menyampaikan keluhan, konflik atau dilema lain.
q Penyampaian keluhan atau pengaduan dapat dilakukan dengan berbagai
cara seperti pengaduan langsung kepada petugas, mengisi kotak saran,
mendatangi pojok pengaduan, ruang pengaduan ataupun bentuk layanan
keluhan lainnya.
q Klinik memiliki proses penanganan keluhan keluhan tersebut secara
sistematis dan terdokumentasi sehingga dipastikan semua keluhan dan
pengaduan akan ditindak lanjuti dan disampaikan kepada pasien
penanganan keluhan yang telah dilakukan. Penanganan keluhan dilakukan
berdasarkan prioritas dari efek keselamatan pasien.
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.1 Hak Pasien dan Keluarga
1 Tersedia bukti klinik Terdapat bukti klinik telah mensosialisasikan UMAN sosialisasi HPK
mensosialisasikan hak hak dan kewajiban pasien Poster HPK
dan kewajiban pasien.
2 Tersedia bukti petugas 1. Terdapat dokumen bukti petugas telah General consent (profaskes.id)
menjelaskan tentang menjelaskan tentang hak dan kewajiban Bukti Buku pemberian informasi
hak dan kewajiban pasien beserta keluarganya SOP General Consent
pasien beserta 2. Melakukan observasi dan wawancara
keluarganya. dengan petugas tentang cara
menjelaskan hak dan kewajiban pasien
beserta keluarga
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.1 Hak Pasien dan Keluarga
3 Pasien mengerti dan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pasien General consent (profaskes.id)
memahami hak dan mengerti dan memahami hak dan Atau
kewajibannya. kewajibannya. Bukti Buku TTD pasien
2. Melakukan wawancara dengan pasien apakah
pasien mengerti dan memahami hak dan
kewajibannya.
4 Ada pemenuhan hak 1. Terdapat SPO tentang pemenuhan hak pasien SOP tatalaksana risiko jatuh
pasien berkebutuhan berkebutuhan khusus atau dalam kondisi SOP tatalaksana pasien lansia
khusus atau dalam kondisi khusus (keterbatasan, pasien lansia, ibu hamil
SOP tatalaksana pasien ibu hamil
khusus. dan menyusui) & menyusui
SOP tatalaksana pasien dengan
hambatan bahasa
2. Melakukan observasi dan wawancara kepada R.ASI --> meja ganti popok
petugas dan pasien terkait proses pemenuhan Lansia dan keterbatasan -->
hak pasien berkebutuhan khusus atau dalam Tempat duduk prioritas ,
kondisi khusus pelayanan didahulukan, handrell
kursi roda, jalur kursi roda
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.1 Hak Pasien dan Keluarga
5 Tersedia petugas, 1. Terdapat SPO penanganan keluhan / SK Petugas yang menangani keluhan,
media atau tempat komplain Panduan manajemen keluhan
untuk SPO penerimaan keluhan langsung
menyampaikan SPO penerimaan keluhan tidak langsung
keluhan pelayanan UMAND sosialisasi manajemen keluhan
bagi pasien atau 2. Terdapat dokumen bukti tindak lanjut Bukti adanya komunikasi TL keluhan dgn
keluarga. keluhan oleh klinik dan dikomunikasikan pasien/keluarga >> chat/email/dll
dengan pasien dan keluarga
3. Melakukan observasi ketersediaan media Terdapat poster keluhan, kotak saran,
atau sarana untuk menyampaikan formulir saran dan kritik (dapat juga secara
keluhan pelayanan bagi pasien dan digital)
keluarga
6 Ada dokumentasi 1. Terdapat dokumen bukti pengaduan dan Formulir keluhan yang sudah diisi dan
pengaduan dan tindak lanjut yang telah dilakukan laporan rekap keluhan
tindak lanjut yang 2. Melakukan wawancara kepada petugas /
telah dilakukan. manajemen klinik tentang proses tindak
lanjut pengaduan
Juaranya RME
Juaranya RME
Juaranya RME
Juaranya RME
BAB. 3.2
Pasien & Keluarga Dalam Proses Asuhan
q Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui
asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik.
q Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan
resiko tinggi (informed consent).
q Informed consent sedikitnya memuat informasi dan
penjelasan: nama, tindakan, resiko tindakan,
kemungkinan komplikasi, tindakan alternative dan hal-
hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan
keluarga à Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran
– KKI - 2006
q Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi
tentang rencana asuhan, proses asuhan dan
kemungkinan hasil asuhan yang diberikan.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.2 Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan
1 Ada bukti pelaksanaan 1. Terdapat SPO persetujuan tindakan SOP Informed consent
persetujuan tindakan kedokteran SK penetapan tindakan yg
kedokteran dan membutuhkan informed
terdokumentasi di Consent
rekam medik pasien. 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan tindakan Informed Consent yang
kedokteran dan terdokumentasi di rekam medis sudah diisi (profaskes.id)
pasien
2 Pasien atau keluarga 1. Terdapat dokumen bukti pasien atau keluarga Informed Consent diisi
mengetahui rencana mengetahui rencana asuhan , diagnostik dan lengkap yaitu pada bagian
asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan informasi à pasien telah
kemungkinan hasil 2. Melaksanakan wawancara kepada pasien atau ceklist dan ttd (profaskes.id)
asuhan yang diberikan. keluarga apakah sudah mengetahui rencana
asuhan , diagnostik , dan kemungkinan hasil
asuhan yang diberikan
Juaranya RME

PMK 24 Tahun 2022


Keluarga terdekat :
1. Suami / Isteri
2. Ayah/Ibu/Pengampu
3. Adik/Kakak Kandung
4. Anak yang sudah dewasa
Juaranya RME BAB. 3.3 Penerimaan Pasien di Klinik
q Dalam Proses penerimaan pasien à klinik melakukan
pendaftaran dan skrining.
q Pendaftaran dan skrining bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
pasien dan menilai kemampuan klinik dalam memberikan
pelayanan.
q Klinik menetapkan prosedur skrining , bertujuan:
1. Mengetahui kebutuhan pasien.
2. Mengetahui kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan.

Berbagai metode skrining dapat diterapkan di klinik sesuai


kebutuhan antara lain :
(1) skrining cepat dengan instrument sederhana,
(2) pengamatan atau visual,
(3) pemeriksaan fisik dan menggunakan metode triase pada klinik
yang memiliki UGD dan SDM yang kompeten.
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.3 Penerimaan Pasien di Klinik
1 Ada prosedur pendaftaran Terdapat SPO pendaftaran SOP Pendaftaran
yang ditetapkan.
2 Ada bukti pelaksanaan 1. Melakukan observasi terhadap
pendaftaran sesuai regulasi pelaksanaan pendaftaran
yang ditetapkan. 2. Melakukan wawancara dengan
petugas dan pasien terkait
pelaksanaan pendaftaran
3 Ada prosedur skrining yang Terdapat SPO skrining SOP Skrining
ditetapkan.
4 Ada bukti pelaksanaan 1. Terdapat dokumen bukti Asesmen awal dan ulang – ada hasil
skrining sesuai regulasi yang pelaksanaan skrining skrining (profaskes.id)
ditetapkan. SS form skrining pada menu pendaftaran
(profaskes.id)
2. Melaksanakan observasi dan
wawancara petugas dan pasien
terkait pelaksanaan skrining
Juaranya RME
Juaranya RME
BAB. 3.4 Pengkajian Pasien
q Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan.
q Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu
dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga
pemberi asuhan lainnya.
q Isi minimal kajian awal:
1.Status fisik;
2.Psikososial-spiritual;
3.Riwayat kesehatan pasien;
4.Riwayat penggunaan obat; dan
5.Screening gizi pasien.
q Kajian ulang berisikan perkembangan pasien dan dievaluasi secara berkala
dengan menggunakan form Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
q Kajian awal à pasien baru , pasien yang lama tidak berkunjung, dan adanya
perubahan kondisi yang signifikan.
q Kajian ulang à evaluasi rencana asuhan pasien (kontrol)
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.4 Pengkajian Pasien
1 Ada bukti dilakukan kajian Pengkajian awal & ulang >>
pasien oleh PPA dalam diagnosis ICD 10 , ICD 9 CM
penetapan diagnosis yang 1. Terdapat bukti dokumen pengkajian dan Keperawatan
dituangkan ke dalam pasien oleh PPA dalam penetapan (profaskes.id)
rekam medis. diagnosis yang dituangkan kedalam SOP pengkajian awal
rekam medis SOP pengkajian ulang
2. Melaksanakan observasi pengkajian
pasien oleh PPA
2 Kajian awal sekurang Terdapat bukti pengkajian awal sekurang Penkajian awal keluaran
kurangnya memuat data kurangnya memuat data : (profaskes.id)
angka 1) sampai angka 5) 1. Status fisik
2. Psikososial-spiritual
3. Riwayat kesehatan pasien
4. Riwayat penggunaan obat
5. Screening gizi pasien
Pengkajian awal dilakukan 1 x 24 jam
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.4 Pengkajian Pasien
3 Kajian ulang dibuat dalam bentuk Terdapat bukti pengkajian ulang yang CPPT keluaran (profaskes.id)
CPPT dan terdokumentasi di dibuat dalam bentuk CPPT dan
rekam medik. terdokumentasi di rekam medis
Juaranya RME

1) Bilamana Pengkajian Awal ?


KEBIJAKAN PELAYANAN DI FKTP
a) Pasien baru
b) Pasien yang sudah lama tidak berobat
c) Pasien kegawatdaruratan
d) Permintaan Surat Sehat
2) Bilamana Pengkajian Ulang ?
a) Evaluasi pasien
Juaranya RME
BAB. 3.5 Rencana & Pemberian Asuhan
q Pelaksanaan asuhan sesuai dengan rencana asuhan à menjelaskan asuhan
dan pengobatan /tindakan yang diberikan kepada seorang pasien.
q Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh pelaksana
asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui pengkajian.
q Tujuan utama rencana asuhan adalah memperoleh hasil klinis yang optimal.
q Rencana asuhan terdokumentasi dengan baik di rekam medis .
q Pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap asuhan yang
akan diperoleh.
q Pasien berhak menolak atau menyetujui rencana asuhan setelah mendapat
penjelasan dari Pemberi asuhan.
q Rencana asuhan dapat berupa : rencana edukasi , tindakan , terapi ,
pemeriksaan penunjang serta rujukan
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.5 Rencana dan Pemberian Asuhan
1 Ada bukti rencana asuhan oleh Terdapat dokumen bukti rencana asuhan Pengkajian awal , ulang, CPPT
PPA dan terdokumentasi di rekam terintegrasi antar PPA (rencana asuhan (profaskes.id)
medik pasien. bersifat kolaboratif dan terdokuemtasi di (nama perawat/bidan dan
rekam medis pasien. dokter tercantum)
2 Ada bukti pelaksanaan asuhan Terdapat dokumen bukti pelaksanaan asuhan Bukti resep (profaskes.id)
dan terdokumentasi di rekam dan terdokumentasi di rekam medis pasien. Bukti hasil lab (profaskes.id)
medik pasien. Bukti laporan operasi
(profaskes.id)
Bukti rujukan (profaskes.id)
3 Ada bukti rencana asuhan 1. Terdapat dokumen bukti rencana asuhan Pengkajian ulang dan CPPT
dievaluasi secara berkala oleh dievaluasi secara berkala oleh pemberi (profaskes.id)
pemberi asuhan. asuhan
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait evaluasi rencana asuhan secara
berkala
Juaranya RME

Apa yang ditulis


Ada bukti
dokter di rencana
pelaksanaannya
asuhan (planning)
Juaranya RME

BAB. 3.6 Pelayanan Promotif & Preventif

q Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.


q Penyelenggaraan pelayanan promotif dan preventif di klinik sesuai dengan kebutuhan
pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional .
q Pemberian edukasi baik secara langsung ataupun menggunakan media komunikasi
seperti banner, leafleat, dan multi media.
q Kegiatan promotif dan preventif dilakukan pemantauan secara kesinambungan.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.6 Pelayanan Promotif dan Preventif
1 Ada pelayanan 1. Terdapat dokumen bukti 1. UMAN pelaksanaan promotif preventif yg
promotif dan pelayanan promotif dan berkala (senam , papsmear, mcu prolanis dll)
preventif yang preventif yang dilakukan secara SK atau KAK program promotive preventif
dilakukan secara berkala yang menunjukkan berkala
berkala 2. Terdapat dokumen bukti Bukti pelaksanaan pelayanan à prognas
pelaksanaan Prognas yang Kes Ibu & Anak >> KB, ANC, vitamin A, Imunisasi
disesuaikan dengan jenis klinik Penyakit menular >>TB,
termasuk penatalaksanaan Penyakit tidak menular >> HT DM
standar
3. Melaksanakan wawancara
dengan pihak manajemen klinik
/ petugas tentang pelayanan
promotif, kuratif dan rehabilitatif
termasuk program nasional yang
disesuaikan dengan pelayanan di
klinik (TB/HIV/Stunting-Wasting
/KIA)
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.6 Pelayanan Promotif dan Preventif
2 Ada bukti 1. Terdapat bukti pencatatan dan Laporan kegiatan / UMAN
pelaksanaan dan pelaporan pelaksanaan program pelaksanaan kegiatan
laporan program promotif dan preventif
pelaksanaan 2. Terdapat bukti pencatatan dan Laporan KB, ANC profaskes.id
program promotif pelaporan pelaksanaan Program Laporan Imunisasi profaskes.id
dan preventif. Nasional (Pelaporan TBSITB / Stunting Laporan Pemberian Vitamin A
dan wasting /HIVSIHA/ Kesehatan Ibu Laporan TB profaskes.id
Anak dll), disesuaikan dengan jenis Laporan HT dan DM profaskes.id
pelayanan di klinik
Juaranya RME
KEGIATAN PREVENTIF
Imunisasi , Pemberian Vitamin A, Papsmear, MCU
Juaranya RME

KEGIATAN PROMOTIF
Senam Klub Prolanis , Penyuluhan
Juaranya RME
Juaranya RME
BAB. 3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan
Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi
q Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu
dilayani.
q Pelayanan pasien resiko tinggi antara lain antara lain:
1) Pasien emergensi;
2) Pasien dengan penyakit menular;
3) Pasien dialisis; SK Penetapan
4) Pasien dengan risiko bunuh diri; dan
5) Populasi pasien rentan, lansia, anak-anak dan pasien berisiko
tindak kekerasan atau ditelantarkan.

q Pelayanan risiko tinggi antara lain:


1) Pelayanan pasien dengan penyakit menular;
2) Pelayanan pasien yang menerima dialisis; dan
3) Pelayanan pasien yang menerima kemoterapi.
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan PenyediaanPelayanan Risiko Tinggi
1 Ada penetapan pelayanan 1. Terdapat penetapan pelayanan pasien risiko SK Pelayanan >> pelayanan pasien
pasien risiko tinggi pada tinggi diklinik risiko tinggi ,
klinik. 2. Terdapat penetapan pelayanan risiko tinggi SK pelayanan >> pelayanan risiko
diklinik tinggi : penyakit menular (TB, Covid,
Varicella, Mumps, Measles)
2 Ada bukti pelaksanaan 1. Terdapat SPO pelaksanaan pemberian SOP pelayanan risiko tinggi
pemberian pelayanan pada pelayanan pada pasien risiko tinggi dan
pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
pelayanan risiko tinggi 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Bukti pelaksanaan >> Laporan rekam
sesuai SPO yang ada. pemberian pelayanan pada pasien risiko medis keluaran (profaskes.id)
tinggi dan pelayanan risiko tinggi.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara
pada petugas dan pasien terkait pemberian
pelayanan terhadap pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi
Juaranya RME

PASIEN RISIKO TINGGI BISA DI


SS DARI HASIL SKRINING
KUNING DAN MERAH
Juaranya RME
Juaranya RME
BAB. 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah
Pelayanan Bedah
q Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan
berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien.
q Klinik pratama hanya melakukan bedah kecil (minor) tanpa
anestesi umum dan/ atau spinal.
q Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah kecuali bedah yang
menggunakan anestesi umum dengan inhalasi/ spinal, operasi
sedang berisiko tinggi dan operasi besar.
q Dalam memberikan pelayanan bedah, klinik menetapkan program
mutu dan keselamatan pasien meliputi:
a) Kajian pra bedah;
b) Penandaan lokasi operasi; dan
c) Pelaksanaan surgical safety check list.
Juaranya RME

Pelayanan Anestesi
q Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai standar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
q Klinik pratama à anestesi local
q Klinik utama à anestesi lokal ,anestesi sedasi intravena.
q Dalam memberikan pelayanan anestesi, klinik menetapkan
program mutu dan keselamatan pasien meliputi:
a) Kajian pra anestesi;
b) Pemantauan intra anestesi; dan
c) Pemantauan paska anestesi.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah
1 Klinik menetapkan prosedur Terdapat SPO pelayanan anestesi SOP-SOP Pelayanan
pelayanan anestesi dan bedah dan bedah anestesi dan bedah
sesuai kebutuhan.
2 Pelayanan anestesi dan bedah 1. Terdapat dokumen bukti SK Pelayanan (anestesi dan
dilakukan oleh tenaga medis yang bahwa pelayanan anestesi bedah) ,
kompeten sesuai dengan ketentuan dan bedah dilakukan oleh SIP SIP dokter dokter
peraturan perundang-undangan. tenaga medis yang kompeten
sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
2. Melaksanakan wawancara
dengan manajemen klinik,
petugas anestesi dan bedah
tentang kompetensi petugas
anestesi dan bedah
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah
3 Jenis, dosis dan teknik anestesi Teradapat dokumen bukti bahwa jenis, dosis Pengkajian Pranestesi
dan pemantauan status fisiologi dan teknik anestesi dan pemantauan status (profaskes.id)
pasien selama pemberian fisiologis pasien selama pemberian anestesi Monitoring tindakan
anestesi oleh petugas dicatat oleh petugas dicatat dalam rekam medis (profaskes.id)
dalam rekam medis pasien. pasien

4 Ada bukti pelaksanaan kajian Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian Pengkajian prabedah
pra bedah. prabedah (profaskes.id)

5 Ada bukti pelaksanaan kajian Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian Pengkajian pra-anestesi
pra anestesi. pra anestesi (profaskes.id)

6 Ada bukti pemantauan dan 1. Terdapat dokumen bukti pemantauan Monitoring tindakan
evaluasi paska anestesi dan dan evaluasi selama tindakan (profaskes.id)
bedah. pembedahan
2. Wawancara pemantauan dan evaluasi
pasca anestesi dan bedah
Juaranya RME

Pengkajian Prabedah >> Pengkajian Praanestesi


Juaranya RME
BAB. 3.9 Pelayanan Gizi
q Pemberian terapi gizi sesuai dgn status gizi pasien dan konsisten dgn asuhan klinis.
q Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi
yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai dengan
rencana asuhan, umur, budaya.
q Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan.
a) Pemesanan dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan status gizi dan
kebutuhan pasien.
b) Setiap pasien harus mengonsumsi makanan sesuai dengan standar angka
kecukupan gizi.
c) Terapi gizi pada pasien rawat inap harus dicatat dan didokumentasikan dengan baik.
d) Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan
konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan
sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan dalam
kondisi yang baik untuk mencegah kontaminasi.
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


PKP 3.9 Pelayanan Gizi
1 Asuhan gizi dilakukan oleh Terdapat dokumen penetapan SK Petugas Pelayanan Gizi
petugas yang berkompeten petugas yang berkompeten sesuai
sesuai dengan ketentuan dengan aturan perundangan
peraturan perundang-undangan.
2 Disusun rencana asuhan gizi Terdapat dokumen rencana asuhan Pengkajian Gizi memuat
berdasarkan kajian kebutuhan gizi berdasarkan kajian kebutuhan rencana asuhan gizi
gizi pada pasien sesuai dengan gizi pada pasien sesuai dengan
kondisi kesehatan dan kondisi kesehatan dan kebutuhan
kebutuhan pasien. pasien
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
PKP 3.9 Pelayanan Gizi
3 Distribusi dan pemberian 1. Terdapat dokumen bukti bahwa distribusi Jadwal pemberian makanan
makanan dilakukan sesuai dan pemberian makanan dilakukan sesuai Bukti penerimaan makanan
jadwal dan pemesanan dan jadwal dan pemesanan. Bukti pemesanan
di dokumentasikan. 2. Melaksanakan wawancara dengan
petugas terkait distribusi dan pemberian
makanan yang dilakukan sesuai jadwal
dan pemesanan
4 Pasien dan/atau keluarga 1. Terdapat dokumen bukti bahwa Pasien Bukti Edukasi >> catatan
diberi edukasi tentang dan/atau keluarga diberi edukasi tentang edukasi
pembatasan diet pasien dan pembatasan diet pasien dan keamanan
keamanan atau kebersihan atau kebersihan makanan.
makanan. 2. Melaksanakan wawancara dengan
petugas terkait distribusi dan pemberian
makanan yang dilakukan sesuai jadwal
dan pemesanan
Juaranya RME
BAB. 3.10 Pemulangan Pasien
q Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5
(lima) hari, apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari
maka pasien harus secara terencana dirujuk ke rumah sakit
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
q Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria pulang yang
ditetapkan oleh penanggung jawab klinik dan
didokumentasikan pada resume pasien pulang.
q Informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada saat
pemulangan atau rujukan diperlukan agar pasien/keluarga
memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai
hasil pelayanan yang optimal.
Juaranya RME

3.10 Ringkasan Pasien


Pulang
1 Dokter melaksanakan Terdapat dokumen bukti bahwa SK Penetapan Kriteria
pemulangan dan menyusun Dokter melaksanakan pemulangan Pemulangan
rencana tindak lanjut sesuai dan menyusun rencana tindak Bukti CPPT >> BLPL
dengan rencana yang lanjut sesuai dengan rencana yang berdasar kriteria
disusun dan kriteria disusun dan kriteria pemulangan pemulangan
pemulangan. RINGKASAN PASIEN PULANG
2 Ada bukti ringkasan pulang Terdapat dokumen bukti ringkasan Ringkasan / Resume Diberikan kepada Pasien
pasien dalam rekam medis. pulang pasien dalam rekam medis Pasien Pulang Saat Selesai Rawat Inap
3 Ada bukti pemberian 1. Terdapat dokumen bukti Bukti Informasi
informasi kepada pasien pemberian informasi kepada Edukasi saat pasien
saat pulang. pasien saat pulang. pulang
2. Melaksanakan wawancara (terdokumentasi
kepada pasien dan/atau petugas dalam
terkait pemberian informasi Ringkasan/Resume
kepada pasien saat pulang Pasien Pulang)
Juaranya RME
BAB. 3.11 Pelayanan Rujukan

Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila


klinik tidak memiliki kompetensi
penanganan yang sesuai dengan
kebutuhan pasien.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 001 TAHUN
2012 TENTANG SISTEM RUJUKAN
PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
Juaranya RME BAB. 3.11 Pelayanan Rujukan

q Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus
di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan yang berdasarkan kebutuhan
pasien dan telah bekerja sama dengan klinik.
q Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien dijamin
memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat yang tepat.
q Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan.
q Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi tentang kondisi pasien (kondisi klinis
pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut)
dituangkan dalam surat rujukan dikirim bersama pasien.
q Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyediakan sarana transportasi rujukan
pasien (ambulance) yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan perundangan.
q Dalam hal klinik belum memiliki ambulans, dapat dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas
pelayanan kesehatan lain.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.11 Pelayanan Rujukan
1 Ada tata cara dan prosedur rujukan Terdapat SPO rujukan pasien SOP Rujukan
pasien.
2 Klinik yang merujuk pasien 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik Formulir rujukan (profaskes.id)
memastikan bahwa fasyankes yang memastikan fasyankes yang dituju dapat Buku rujukan gadar
dituju dapat memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan pasien yang dirujuk
pasien. 2. Melaksnakan wawancara dengan petugas
terkait tatacara merujuk pasien ke
fasyankes lain
3 Pasien/keluarga memperoleh 1. Terdapat dokumen bukti pemberian Informed Consent diisi lengkap
informasi rujukan dan memberi informasi pada pasien / keluarga saat (profaskes.id)
persetujuan untuk dilakukan rujukan dilakukan rujukan
berdasarkan kebutuhan pasien. 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan Informed Consent diisi lengkap
pasien / keluarga saat dilakukan rujukan (profaskes.id)
3. Melaksanakan wawancara dengan pasien
dan atau petugas terkait pemberian
informasi sebelum dilakukan rujukan
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.11 Pelayanan Rujukan
4 Ada sarana transportasi rujukan 1. Melaksanakan observasi terkait
yang memenuhi syarat (khusus sarana transportasi yang digunakan
klinik yang menyelenggarakan untuk merujuk pasien yang
pelayanan rawat inap). memenuhi syarat (khusus klinik yang
menyelenggarakan pelayanan rawat
inap)
2. Melaksanakan wawancara dengan
petugas terkait sarana transportasi
yang memenuhi syarat (khusus klinik
yang menyelenggarakan pelayanan
rawat inap)
5 Ada daftar jejaring rujukan Terdapat daftar jejaring rujukan Dokumen MOU
klinik. klinik Daftar Jejaring
Juaranya RME

PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 001 TAHUN
2012 TENTANG SISTEM
RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN PERORANGAN
Juaranya RME
BAB. 3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis
q Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
q Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat
dan disimpan dalam bentuk elektronik.
q Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN
2022 TENTANG REKAM MEDIS
Juaranya RME Rekam Medis Rawat Jalan
Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan dan untuk
pasien home care yang dilayani oleh klinik sekurang-kurangnya memuat:
1. Identitas pasien;
2. Tanggal dan waktu;
3. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
5. Diagnosis;
6. Rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan;
7. Pengobatan dan/atau tindakan;
8. Pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien;
9. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik;
10.Persetujuan tindakan bila diperlukan; dan
11.Nama dan tanda tangan Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan.

1.Catatan observasi klinis;


Rekam Medis Rawat Inap 2.Hasil pengobatan; dan
3.Ringkasan pulang.
Juaranya RME
Rekam Medis Gawat Darurat

Isi rekam medis untuk pelayanan gawat darurat meliputi:


1. Identitas pasien;
2. Kondisi saat pasien tiba di fasilitas pelayanan
3. kesehatan;
4. Identitas pengantar pasien;
5. Tanggal dan waktu;
6. Hasil anamnesis;
7. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
8. Diagnosis;
9. Pengobatan dan/atau tindakan; dan
10. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan
11. pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak
12. lanjut.
Juaranya RME

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI


3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis
1 Ada bukti penyelenggaraan rekam Terdapat dokumen bukti SK Kebijakan EMR versi profaskes.id
medis penyelenggaraan rekam medis sesuai
ketentuan yang berlaku
2 Ada bukti rekam medis diisi secara Terdapat dokumen bukti rekam medis Semua rekam medis keluaran
lengkap oleh profesional pemberi diisi secara lengkap oleh PPA (profaskes.id)
asuhan
3 Ada tata cara penyimpanan, Terdapat SPO tentang tatacara SK Kebijakan EMR versi profaskes.id
Peminjaman, Pemusnahan penyimpanan , peminjaman dan SPO penyimpanan dan pemusnahan
pemusnahan rekam medis SPO Backup database
4 Ada Bukti klinik menjaga 1. Terdapat dokumen bukti klinik SK Kebijakan EMR (hak akses)
Kerahasiaan rekam medis pasien menjaga kerahasiaan rekam medis SOP Pelepasan Informasi
pasien Form Pelepasan Informasi
2. Melaksanakan observasi dan SOP Pengganti Password
wawancara terkait cara klinik menjaga
kerahasiaan rekam medis pasien
Juaranya RME

BAB. 3.13 Laboratorium


q Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium.
q Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pelayanan laboratorium.
q Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan.
q Klinik menetapkan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang tersedia.
q Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan
pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di
Klinik.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG CARA
PENYELENGGARAAN LABORATORIUM KLINIK YANG BAIK
Juaranya RME
q Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan jenis-jenis
pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia.
q Regulasi pelayanan laboratorium disusun sebagai acuan yang meliputi kebijakan
dan pedoman serta prosedur-prosedur pelayanan laboratorium.
q Pemantapan Mutu Internal (PMI) dalam setiap siklus pemeriksaan laboratorium
dan mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara periodik yang
diselenggarakan oleh institusi yang ditetapkan oleh pemerintah.
q Penanggung jawab klinik perlu menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk
melaporkan hasil tes lab.
q Hasil pemeriksaan yang segera (urgent), seperti dari unit gawat darurat diberikan
perhatian khusus.
Juaranya RME

qReagensia dan bahan-bahan lain yang harus ada untuk pelayanan


laboratorium bagi pengguna layanan harus diidentifikasi dan ditetapkan.
qSemua reagensia disimpan sesuai pedoman dari produsen atau instruksi
penyimpanan yang ada pada kemasan.
qSesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksanakan di
laboratorium, perlu ditetapkan rentang nilai normal dan rentang nilai
rujukan untuk setiap pemeriksaan yang dilaksanakan.
qJika pemeriksaan dilaksanakan oleh laboratorium di luar klinik, maka
laporan hasil pemeriksaan harus dilengkapi dengan rentang nilai normal
dan rentang nilai rujukan.
qAda prosedur rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan, jika
pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh klinik.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.13 Laboratorium
1 Ada penetapan jenis-jenis Terdapat SK penetapan jenis - jenis SK penetapan jenis – jenis pemeriksaan
pelayanan Laboratorium pelayanan laboratorium yang Laboratorium
yang disediakan disediakan
2 Terdapat Penanggung Jawab Terdapat SK Penanggungjawab SK PJ Laboratorium
Laboratorium sesuai Laboratorium sesuai perundangan SIP ATLM
perundang-undangan yang yang berlaku
berlaku
3 Klinik menetapkan rentang Terdapat penetapan rentang nilai SK penetapan rentang nilai normal
nilai normal untuk setiap normal untuk setiap jenis pemeriksaan
jenis pemeriksaan yag yang disediakan
disediakan
4 Ada bukti reagensia esensial Tersedia reagensia esensial dan bahan Daftar Reagen yang tersedia
dan bahan lain tersedia lain sesuai dengan pelayanan yang SOP penyimpanan reagen (termasuk
sesuai dengan jenis ditetapkan , pelabelan dan pelabelan)
pelayanan yang ditetapkan, penyimpanan Dokumentasi regensia dan kartu stock
pelabelan, dan
penyimpanannya
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.13 Laboratorium
5 Ada prosedur pelaporan, 1. Terdapat penetapan nilai kritis SK penetapan nilai kritis
pencatatan, dan tindak lanjut hasil
2. Terdapat SPO pelaporan nilai kritis, pencatatan dan SPO tatalaksana nilai kritis
laboratorium kritis
tindak lanjut laboratorium kritis (pelaporan, pencatatan, Tindak
lanjut)
3. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pelaporan , Bukti pelaporan dan pencatatan
pencatatan dan tindak lanjut dari nilai kritis Bukti tindak lanjut di RM (rm
profaskes.id)
4. Melaksanakan wawancara dengan petugas
laboratorium terkait pelaksanaan prosedur pelaporan
, pencatatan, dan tindak lanjut laboratorium kritis
6 Ada prosedur rujukan spesimen Terdapat SPO rujukan spesimen dan atau pengguna SOP Merujuk Spesimen ke Luar
dan/ atau pengguna layanan, jika layanan , jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat Bukti Pelaksanaannya
pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan oleh klinik
dapat dilakukan oleh klinik
7 Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Terdapat dokumen bukti pelaksanaan PMI dan PME Bukti PMI = Sertifikat kalibrasi & QC
Mutu Internal (PMI) dan secara berkala Bukti PME
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang
secara berkala pelaksanaan PMI dan PME secara berkala diklinik
Juaranya RME BAB. 3.14 Pelayanan Radiologi
q Pelayanan radiologi di klinik disesuaikan dengan q Semua peralatan yang
kebutuhan dan sesuai keamanan radiasi. digunakan untuk pemeriksaan
q Klinik yang memiliki pelayanan radiologi radiologi diperiksa, dirawat, dan
dipastikan memiliki manajemen keamanan dikalibrasi secara teratur dan
radiasi yang meliputi: disertai catatan memadai yang
dipelihara dengan baik meliputi:
a) Kepatuhan terhadap standar yang berlaku
a) Uji berkala;
dan sesuai dengan ketentuan peraturan
b) Inspeksi berkala;
perundangan;
c) Pemeliharaan berkala;
b) Kepatuhan terhadap standar dari d) Kalibrasi berkala; dan
manajemen fasilitas, radiasi dan program e) Dokumentasi.
pencegahan dan pengendalian infeksi;
c) Tersedia APD sesuai pekerjaan dan bahaya
yang dihadapi; dan
d) Orientasi bagi semua staf pelayanan
radiologi tentang praktik dan prosedur
keselamatan.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.14 Pelayanan Radiologi
1 Klinik menerapkan 1. Terdapat SPO pelayanan radiologi di SOP - SOP pelayanan radiologi
prosedur pelayanan klinik
radiologi 2. Terdapat SK penanggung jawab radiologi SK penanggungjawab radiologi
2 Ada bukti pelayanan 1. Terdapat dokumen bukti pelayanan Bukti :
radiologi sesuai radiologi sesuai dengan prosedur yang ada 1) Kepatuhan terhadap standar yang berlaku
dengan prosedur termasuk kepatuhan terhadap manajemen 2) Kepatuhan terhadap standar dari manajemen
yang ada termasuk keamanan radiasi. fasilitas, radiasi dan program pencegahan dan
kepatuhan terhadap pengendalian infeksi;
manajemen 3) Tersedia APD sesuai pekerjaan dan bahaya yang
keamanan radiasi. dihadapi; dan
2. Melaksanakan wawancara dengan 4) Orientasi bagi semua staf pelayanan radiologi
petugas tentang pelaksanaan pelayanan tentang praktik dan prosedur keselamatan.
radiologi yang sesuai dengan prosedur yang
ada termasuk kepatuhan terhadap Terdapat Bukti :
manajemen keamanan radiasi a) Uji berkala;
b) Inspeksi berkala;
c) Pemeliharaan berkala;
d) Kalibrasi berkala; dan
e) Dokumentasi.
Juaranya RME BAB. 3.15 Pelayanan Farmasi

qPelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan


peraturan perundang- undangan.
qPelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan
oleh ruang/ instalasi farmasi.
qPelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
BMHP, serta pelayanan farmasi klinis.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 34 TAHUN 2021 TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI KLINIK
Juaranya RME q Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker
harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga
pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat
yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient
safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga
kefarmasian.
q Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar
pelayanan kefarmasian.
q Klinik secara berkala minimal satu kali dalam setahun
menetapkan formularium yang mengacu pada Formularium
Nasional.
q Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, meliputi
pengkajian administratif, farmasetik dan klinis. Peresepan
hanya dilakukan oleh tenaga medis yaitu dokter, dokter gigi
dan dokter spesialis.
Juaranya RME
q Untuk klinik rawat inap penggunaan obat oleh pengguna
layanan/pengobatan sendiri baik yang dibawa ke klinik atau yang
diresepkan atau dipesan di klinik, diketahui dan dicatat dalam rekam
medis dan dilakukan rekonsiliasi obat.
q Obat yang perlu diwaspadai adalah obat yang mengandung risiko yang
meningkat bila salah menggunakan dan dapat menimbulkan bahaya
pada pasien.
q Penyimpanan dan penggunaan obat narkotik dan psikotropika sesuai
dengan aturan perundangan.
q Klinik memperhatikan penyediaan obat keadaan darurat medis
sehingga saat terjadi kegawatdaruratan pasien cepat mendapatkan
akses terhadap obat keadaan darurat medis sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
q Pengadaan obat dan/atau bahan obat di klinik dilakukan melalui jalur
resmi dengan menggunakan surat pesanan yang ditandatangani oleh
Apoteker penanggung jawab dengan mencantumkan SIPA.
Juaranya RMEBAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
1 Tersedia bukti pengelolaan dan 1. Terdapat SK penanggungjawab pelayanan SK Pengangkatan PJ pelayanan
pelayanan sediaan farmasi BMHP kefarmasian kefarmasian dan SIPA
dan alat kesehatan oleh tenaga 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan dan
pengelolaan sediaan farmasi ;
kefarmasian sesuai dengan pelayanan sediaan farmasi BMHP dan alat Bukti pemesanan
ketentuan peraturan perundang- kesehatan oleh tenaga kefarmasian sesuaiBukti penyimpanan
undangan dengan peraturan perundang - undangan Bukti pemusnahan , dll
pelayanan farmasi klinis :
3. Melaksanakan observasi dan wawancara
Bukti telaah resep
terhadap pengelolaan dan pelayanan
Bukti penyerahan-telaah obat
farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh
Bukti konseling
tenaga kefarmasian di klinik
Bukti pio
Bukti meso
2 Tersedia daftar formularium obat Terdapat daftar formularium obat SK Formularium obat
klinik Dokumentasi Sosialiasasi dan
dokumen Formularium obat
3 Ada Kebijakan dan atau prosedur Terdapat prosedur pengadaan obat sesuai Pedoman Pelayanan Farmasi 2023
pengadaan obat sesuai dengan regulasi SOP Pemesanan Sediaan Farmasi
regulasi SOP Permintaan vaksin
Juaranya RME BAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
4 Tersedia bukti dilakukan 1. Terdapat dokumen bukti dilakukannya pengkajian resep Laporan telaah resep dan telaah
pengkajian resep dan dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan obat (profaskes.id)
pemberian obat dengan benar pemberian obat Printout resep dari (profaskes.id)
pada setiap pelayanan 2. Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan
pemberian obat pengkajian resep dan pemberian obat dengan
benar pada setiap pelayanan pemberian obat
5 Tersedia bukti pemberian 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi obat dan UMAN Pemberian Informasi Obat
informasi obat dan konseling konseling oleh Apoteker SOP Konseling Obat
oleh Apoteker Bukti konseling (profaskes.id)
2. Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan
pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteker
6 Tersedia bukti rekonsiliasi obat 1. Terdapat dokumen bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan Bukti Dokumen Rekonsiliasi Obat
pada pelayaan rawat inap rawat inap sesuai dengan peraturan perundangundangan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- 2. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas
undangan terhadap pelaksanaan rekonsiliasi obat pada
pelayanan rawat inap
Juaranya RME

PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 34
TAHUN 2021 TENTANG
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI KLINIK
Juaranya RME

PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 34
TAHUN 2021 TENTANG
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI KLINIK
Juaranya RME BAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
7 Tersedia obat emergensi pada 1. Terdapat daftar obat emergensi yang diperbaharui SK Daftar obat emergensi
unit-unit dimana diperlukan, secara berkala
dan dapat diakses untuk 2. Terdapat dokumen bukti ketersediaan obat emergensi Foto kotak emergensi di ruangan
memenuhi kebutuhan yang pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses yang telah ditentukan
bersifat emergensi, dipantau, untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, Bukti monitoring kotak emergensi
dan diganti tepat waktu dipantau, dan diganti tepat waktu setelah digunakan atau Bukti penggantian obat
setelah digunakan atau bila bila kadaluarsa. SOP monitoring kotak emergensi
kadaluarsa SOP penggunaan dan penggantian
obat emergensi
3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap
ketersediaan obat emergensi pada unit-unit dimana
diperlukan
8 Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan dan pelaporan obat SOP Penyimpanan Obat NP
dan pelaporan obat Narkotika narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi SOP Pelaporan Obat NP
dan Psikotropika sesuai 3. Melaksanakan observasi wawancara terhadap Bukti pelaporan SIPNAP
dengan regulasi penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta Dokumentasi Lemari NP
psikotropika
Juaranya RME BAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
9 Tersedia bukti 1. Terdapat SPO penyimpanan obat termasuk obat high SOP Penyimpanan Obat
penyimpanan obat alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi Daftar obat HA
termasuk obat High Alert 2. Terdapat dokumen bukti penyimpanan obat termasuk Daftar tilik penyimpanan HA
yang baik, benar dan aman obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi Foto-foto penyimpanan
sesuai regulasi 3. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas
tentang penyimpanan obat termasuk obat high alert yang
baik, benar dan amansesuai regulasi
10 Tersedia Kebijakan dan 1. Terdapat SPO penanganan obat kadaluarsa/ rusak SOP Pemusnahan
atau prosedur penanganan 2. Terdapat dokumen bukti penanganan obat kadaluarsa/ Berita acara pemusnahan obat,
obat kadaluarsa/rusak rusak sesuai prosedur Manifesnya dari pihak ke-3
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
penanganan obat kadaluarsa/ rusak
11 Terdapat pencatatan dan SOP Monitoring MESO,
pelaporan MESO Bukti pencatatan MESO
/Monitoring Efek Samping
Obat
Juaranya RMEBAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
12 Ada Kebijakan dan atau 1. Terdapat SPO pemantauan dan pelaporan SOP tatalaksana IKP
prosedur pemantauan dan medication error
pelaporan medication error
2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Laporan IKP
pemantauan dan pelaporan medication error Pelaporan IKP ke mutufasyankes
Lap investigasi sederhana - RCA
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait pelaksanaan pemantauan dan pelaporan
medication error di klinik
13 Dalam hal klinik tidak memiliki 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik hanya MOU dengan Apotek
apoteker, sebagai penanggung mengelola obat darurat medis sesuai peraturan Bukti adanya obat darurat medis
jawab pelayanan kefarmasian, perundang- undangan (kotak emergensi)
ada bukti bahwa klinik hanya SOP Penyimpanan
mengelola obat darurat medis SOP Penggunaan
sesuai dengan ketentuan SOP Monitoring
peraturan perundang- Bukti monitoring
undangan 2. Melaksanakan observasi dan wawancara
tentang pengelolaan obat darurat medis diklinik
Juaranya RME

Join PROFASKES , bisa menghubungi :


à Admin : 0811-811-9965
à Dr. Lastri : 0821-1080-8000
à Registrasi Trial >>
https://profaskes.id/site/order?paket=trial
Juaranya RME

Anda mungkin juga menyukai