Juaranya RME
KEGIATAN PROMOTIF
Senam Klub Prolanis , Penyuluhan
Juaranya RME
Juaranya RME
BAB. 3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan
Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi
q Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu
dilayani.
q Pelayanan pasien resiko tinggi antara lain antara lain:
1) Pasien emergensi;
2) Pasien dengan penyakit menular;
3) Pasien dialisis; SK Penetapan
4) Pasien dengan risiko bunuh diri; dan
5) Populasi pasien rentan, lansia, anak-anak dan pasien berisiko
tindak kekerasan atau ditelantarkan.
Pelayanan Anestesi
q Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai standar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
q Klinik pratama à anestesi local
q Klinik utama à anestesi lokal ,anestesi sedasi intravena.
q Dalam memberikan pelayanan anestesi, klinik menetapkan
program mutu dan keselamatan pasien meliputi:
a) Kajian pra anestesi;
b) Pemantauan intra anestesi; dan
c) Pemantauan paska anestesi.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah
1 Klinik menetapkan prosedur Terdapat SPO pelayanan anestesi SOP-SOP Pelayanan
pelayanan anestesi dan bedah dan bedah anestesi dan bedah
sesuai kebutuhan.
2 Pelayanan anestesi dan bedah 1. Terdapat dokumen bukti SK Pelayanan (anestesi dan
dilakukan oleh tenaga medis yang bahwa pelayanan anestesi bedah) ,
kompeten sesuai dengan ketentuan dan bedah dilakukan oleh SIP SIP dokter dokter
peraturan perundang-undangan. tenaga medis yang kompeten
sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
2. Melaksanakan wawancara
dengan manajemen klinik,
petugas anestesi dan bedah
tentang kompetensi petugas
anestesi dan bedah
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah
3 Jenis, dosis dan teknik anestesi Teradapat dokumen bukti bahwa jenis, dosis Pengkajian Pranestesi
dan pemantauan status fisiologi dan teknik anestesi dan pemantauan status (profaskes.id)
pasien selama pemberian fisiologis pasien selama pemberian anestesi Monitoring tindakan
anestesi oleh petugas dicatat oleh petugas dicatat dalam rekam medis (profaskes.id)
dalam rekam medis pasien. pasien
4 Ada bukti pelaksanaan kajian Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian Pengkajian prabedah
pra bedah. prabedah (profaskes.id)
5 Ada bukti pelaksanaan kajian Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian Pengkajian pra-anestesi
pra anestesi. pra anestesi (profaskes.id)
6 Ada bukti pemantauan dan 1. Terdapat dokumen bukti pemantauan Monitoring tindakan
evaluasi paska anestesi dan dan evaluasi selama tindakan (profaskes.id)
bedah. pembedahan
2. Wawancara pemantauan dan evaluasi
pasca anestesi dan bedah
Juaranya RME
q Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus
di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan yang berdasarkan kebutuhan
pasien dan telah bekerja sama dengan klinik.
q Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien dijamin
memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat yang tepat.
q Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan.
q Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi tentang kondisi pasien (kondisi klinis
pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut)
dituangkan dalam surat rujukan dikirim bersama pasien.
q Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyediakan sarana transportasi rujukan
pasien (ambulance) yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan perundangan.
q Dalam hal klinik belum memiliki ambulans, dapat dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas
pelayanan kesehatan lain.
Juaranya RME
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.11 Pelayanan Rujukan
1 Ada tata cara dan prosedur rujukan Terdapat SPO rujukan pasien SOP Rujukan
pasien.
2 Klinik yang merujuk pasien 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik Formulir rujukan (profaskes.id)
memastikan bahwa fasyankes yang memastikan fasyankes yang dituju dapat Buku rujukan gadar
dituju dapat memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan pasien yang dirujuk
pasien. 2. Melaksnakan wawancara dengan petugas
terkait tatacara merujuk pasien ke
fasyankes lain
3 Pasien/keluarga memperoleh 1. Terdapat dokumen bukti pemberian Informed Consent diisi lengkap
informasi rujukan dan memberi informasi pada pasien / keluarga saat (profaskes.id)
persetujuan untuk dilakukan rujukan dilakukan rujukan
berdasarkan kebutuhan pasien. 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan Informed Consent diisi lengkap
pasien / keluarga saat dilakukan rujukan (profaskes.id)
3. Melaksanakan wawancara dengan pasien
dan atau petugas terkait pemberian
informasi sebelum dilakukan rujukan
Juaranya RME
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 001 TAHUN
2012 TENTANG SISTEM
RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN PERORANGAN
Juaranya RME
BAB. 3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis
q Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
q Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat
dan disimpan dalam bentuk elektronik.
q Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 34
TAHUN 2021 TENTANG
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI KLINIK
Juaranya RME
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 34
TAHUN 2021 TENTANG
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI KLINIK
Juaranya RME BAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
7 Tersedia obat emergensi pada 1. Terdapat daftar obat emergensi yang diperbaharui SK Daftar obat emergensi
unit-unit dimana diperlukan, secara berkala
dan dapat diakses untuk 2. Terdapat dokumen bukti ketersediaan obat emergensi Foto kotak emergensi di ruangan
memenuhi kebutuhan yang pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses yang telah ditentukan
bersifat emergensi, dipantau, untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, Bukti monitoring kotak emergensi
dan diganti tepat waktu dipantau, dan diganti tepat waktu setelah digunakan atau Bukti penggantian obat
setelah digunakan atau bila bila kadaluarsa. SOP monitoring kotak emergensi
kadaluarsa SOP penggunaan dan penggantian
obat emergensi
3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap
ketersediaan obat emergensi pada unit-unit dimana
diperlukan
8 Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan dan pelaporan obat SOP Penyimpanan Obat NP
dan pelaporan obat Narkotika narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi SOP Pelaporan Obat NP
dan Psikotropika sesuai 3. Melaksanakan observasi wawancara terhadap Bukti pelaporan SIPNAP
dengan regulasi penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta Dokumentasi Lemari NP
psikotropika
Juaranya RME BAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
9 Tersedia bukti 1. Terdapat SPO penyimpanan obat termasuk obat high SOP Penyimpanan Obat
penyimpanan obat alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi Daftar obat HA
termasuk obat High Alert 2. Terdapat dokumen bukti penyimpanan obat termasuk Daftar tilik penyimpanan HA
yang baik, benar dan aman obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi Foto-foto penyimpanan
sesuai regulasi 3. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas
tentang penyimpanan obat termasuk obat high alert yang
baik, benar dan amansesuai regulasi
10 Tersedia Kebijakan dan 1. Terdapat SPO penanganan obat kadaluarsa/ rusak SOP Pemusnahan
atau prosedur penanganan 2. Terdapat dokumen bukti penanganan obat kadaluarsa/ Berita acara pemusnahan obat,
obat kadaluarsa/rusak rusak sesuai prosedur Manifesnya dari pihak ke-3
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
penanganan obat kadaluarsa/ rusak
11 Terdapat pencatatan dan SOP Monitoring MESO,
pelaporan MESO Bukti pencatatan MESO
/Monitoring Efek Samping
Obat
Juaranya RMEBAB. 3.15 Pelayanan Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI CONTOH BUKTI
3.15 Pelayanan Farmasi
12 Ada Kebijakan dan atau 1. Terdapat SPO pemantauan dan pelaporan SOP tatalaksana IKP
prosedur pemantauan dan medication error
pelaporan medication error
2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Laporan IKP
pemantauan dan pelaporan medication error Pelaporan IKP ke mutufasyankes
Lap investigasi sederhana - RCA
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait pelaksanaan pemantauan dan pelaporan
medication error di klinik
13 Dalam hal klinik tidak memiliki 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik hanya MOU dengan Apotek
apoteker, sebagai penanggung mengelola obat darurat medis sesuai peraturan Bukti adanya obat darurat medis
jawab pelayanan kefarmasian, perundang- undangan (kotak emergensi)
ada bukti bahwa klinik hanya SOP Penyimpanan
mengelola obat darurat medis SOP Penggunaan
sesuai dengan ketentuan SOP Monitoring
peraturan perundang- Bukti monitoring
undangan 2. Melaksanakan observasi dan wawancara
tentang pengelolaan obat darurat medis diklinik
Juaranya RME