Anda di halaman 1dari 48

SUKSES PKRS DALAM IMPLEMENTASI

ASUHAN PASIEN
SESUAI STANDAR AKREDITASI

Rini Ismiyati, S.Kep., Ns


Rini Ismiyati, S.Kep., Ns

Riwayat Pendidikan
SD N Bligo 1
SMP N 1 Godean
SMA N 2 Yogyakarta
PSIK FK UGM

Riwayat Pekerjaan
2010 – 2014 : Perawat Anak RSUP Dr Sardjito Yogyakarat
2014 – saat ini : Penanggung Jawab Promosi Kesehatan RSUP
Dr Sardjito

Korespondensi
Email : rini.aufa@gmail.com
Telp : 085643450642
POKOK BAHASAN
01 Promosi Kesehatan

Implementasi Promosi Kesehatan di


02 Rumah Sakit

03 Peran PKRS dalam Standar KE

04 PKRS dalam Standar PAP dan


Prognas
Setelah mengikuti sesi,
diharapkan peserta
memahami implementasi
promosi kesehatan dan peran
PKRS dalam akreditasi RS
PKRS
Proses memberdayakan pasien, keluarga pasien, sumber daya
manusia rumah sakit, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat
sekitar rumah sakit untuk berperan serta aktif dalam proses
asuhan untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan
serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju pencapaian
derajat kesehatan yang optimal.
DASAR HUKUM
• UU No. 36/2009 tentang Kesehatan
• UU No. 40/2009 tentang RS
• Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
267/MENKES/SK/II/2010 tentang Penetapan Road Map
Reformasi Kesehatan Masyarakat,
• Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
659/Menkes/per/VIII/2009 tentang Rumah Sakit
Indonesia Kelas Dunia( World Class Hospital).
• Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 44 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan
Rumah Sakit.
Permenkes No 44 Tahun 2018
Pasal 3
(1) Rumah Sakit wajib menyelenggarakan PKRS
(2) PKRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan dengan prinsip paradigma sehat,
kesetaraan, kemandirian, keterpaduan &
kesinambungan
(3) Penyelenggaraan PKRS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. Pelaksanaan manajemen PKRS; dan
b. Pemenuhan standar PKRS
SDM PKRS Berdasar Kapasitas Tempat Tidur

Jumlah TT > 700 : Jumlah TT 301-700 : Jumlah TT 101-300 Jumlah TT < 100 :
minimal 10 orang minimal 6 orang : minimal 4 orang minimal 2 orang
REGULASI PKRS
Bentuk Organisasi PKRS Didasarkan pada Kelas RS

Kelas A dan B
Kelas C dan D
minimal dapat Kelas D Pratama
minimal dapat
berupa Instalasi minimal dapat
berupa Unit PKRS
PKRS berupa TIM PKRS
Manajemen PKRS

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Untuk
mengetahui
Pelaksanaan keberhasilan
Perencanaan
PKRS dilakukan kegiatan PKRS
Dilakukan sesuai dengan
Pengkajian
berdasarkan perencanaan
Sebagai dasar hasil Pengkajian
kegiatan PKRS
Menggunakan data
primer, sekunder
Pengkajian

Pengkajian pada Pasien


berdasarkan formulir pengkajian pasien

Pengkajian pada SDM RS


penilaian terhadap SDM RS menggunakan
instrument pengkajian

Pengkajian pengunjung & masyarakat sekitar RS:


menggunakan data sekunder (data demografi,
data penyakit, data perilaku)
Perencanaan
Penentuan materi Penentuan media Penyusunan jadwal
promkes yang akan digunakan pelaksanaan

Penetapan tujuan Penentuan metode Penyusunan rencana


evaluasi
Pelaksanaan

Pemberdayaan Advokasi Kemitraan


Masyarakat
Bentuk Kegiatan Monitoring

Open Medical Close Medical


Wawancara
Record Review Record Review

Monitoring
Focus Group Supervisi dan Pertemuan dan Evaluasi
Discussions pembinaan pengelola PKRS
Bagaimana Implementasi
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit?
Petugas Pasien Keluarga Pasien Pengunjung Masyarakat
EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
Upaya peningkatan partisipasi pasien dan
keluarga dalam upaya peningkatan status
kesehatannya secara mandiri melalui
peningkatan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan pasien dan keluarga sesuai
dengan kebutuhan pasien.

Petugas Pemberi Edukasi

Profesional Pemberi Asuhan (PPA)


kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat,
bidan, nutrisionis, apoteker dan rehabilitasi
medis
EDUKASI
Edukasi pada Karyawan di ICM
STAFF tentang Posisi Ergonomis

Upaya peningkatan
pengetahuan, kemauan dan
kemampuan staf rumah
Seminar
sakit dalam berperilaku Karyawan

hidup bersih dan sehat


(PHBS) untuk menunjang
produktifitas kerja di
lingkungan rumah sakit.
Edukasi Cuci Tangan di Bagian
SDM
Edukasi Pengunjung

Upaya rumah sakit dalam menyediakan


informasi kesehatan maupun informasi
pelayanan yang bertujuan untuk
meningkatkan akses masyarakat akan
informasi kesehatan dan pelayanan
rumah sakit.
Edukasi Melalui Siaran
Radio

Edukasi dalam
Rangka World
Cancer Day

Edukasi Melalui
Edukasi Telekonferensi
Masyarakat
Edukasi Komunitas

Topik disesuaikan dengan


kebutuhan komunitas
Peran PKRS
Dalam Akreditasi
Standar Komunikasi Edukasi
KERANGKA
STANDAR KOMUNIKASI DAN
EDUKASI (KE)

Standar KE 2 - 7
Proses komunikasi antara
rumah sakit dengan pasien dan
keluarga

Standar KE 1
Pengelolaan kegiatan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit - PKRS
STANDAR KOMUNIKASI DAN EDUKASI ( KE )

• Perawatan pasien di rumah sakit merupakan pelayanan yang kompleks dan


melibatkan berbagai tenaga kesehatan serta pasien dan keluarga.

• Komunikasi dan edukasi yang efektif akan membantu pasien untuk memahami
dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
perawatan yang diterimanya.
• Terdiri dari 7 standar, dengan total 26 elemen penilaian (EP)

• Standar ini berfokus pada :


• Pengelolaan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ( Standar KE 1 )
• Proses komunikasi antara rumah sakit dengan pasien dan keluarga.
( Standar KE 2-7 )
PENGELOLAAN KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

Standar KE 1
Rumah sakit menetapkan tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dengan tugas dan tanggung
jawab sesuai peraturan perundangan.

Elemen Penilaian KE 1
a) Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelaksanaan PKRS di rumah sakit sesuai poin 1-2 pada
gambaran umum.
b) Terdapat penetapan tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) yang mengkoordinasikan
pemberian edukasi kepada pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c) Tim PKRS menyusun program kegiatan promosi kesehatan rumah sakit setiap tahunnya, termasuk
kegiatan edukasi rutin sesuai dengan misi rumah sakit, layanan, dan populasi pasiennya.
d) Rumah sakit telah menerapkan pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga menggunakan
media dan metode yang yang telah ditetapkan.
Apa yang harus disiapkan?
• Pembentukan Tim/Unit/Instalasi  sesuai dengan peraturan
perundangan : Permenkes No 44 Tahun 2018
• Panduan Pelayanan
• Panduan Pengorganisasian
• Program Kerja
• Laporan Tahunan
• Laporan Kegiatan
• Bukti-bukti kegiatan lainnya
Standar KE 2
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis asuhan dan
pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan.

Elemen Penilaian KE 2
a) Tersedia informasi untuk pasien dan keluarga mengenai asuhan dan pelayanan yang disediakan
oleh rumah sakit serta akses untuk mendapatkan layanan tersebut. Informasi dapat
disampaikan secara langsung dan/atau tidak langsung.
b) Rumah sakit menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga terkait alternatif asuhan dan
pelayanan di tempat lain, apabila rumah sakit tidak dapat memberikan asuhan dan pelayanan
yang dibutuhkan pasien.
c) Akses mendapatkan informasi kesehatan diberikan secara tepat waktu, dan status social
ekonomi perawatan pasien tidak menghalangi pasien dan keluarga untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan
d) Terdapat bukti pemberian informasi untuk pasien dan keluarga mengenai asuhan dan
pelayanan di rumah sakit
Informasi untuk Pasien dan Keluarga
• Manfaatkan semua modalitas penyampaian informasi : website,
media social, call center, layanan informasi, poster, spanduk,
videotron
• Harapan : layanan informasi dapat diakses dengan mudah oleh siapa
saja
Standar KE 3
Rumah sakit melakukan pengkajian terhadap kebutuhan edukasi setiap
pasien, beserta kesiapan dan kemampuan pasien untuk menerima edukasi.

Elemen Penilaian KE 3
a) Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga dinilai berdasarkan
pengkajian terhadap kemampuan dan kemauan belajar pasien dan keluarga
yang meliputi poin a) – f) dalam maksud dan tujuan, dan dicatat di rekam medis.
b) Hambatan dari pasien dan keluarga dalam menerima edukasi dinilai
sebelum pemberian edukasi dan dicatat di rekam medis.
c) Hasil pengkajian digunakan oleh staf klinis untuk membuat
perencanaan kebutuhan edukasi.
Pengkajian kemampuan dan kemauan belajar pasien/keluarga meliputi:
a) Kemampuan membaca, tingkat Pendidikan;
b) Bahasa yang digunakan (apakah diperlukan penerjemah atau
penggunaan bahasa isyarat);
c) Hambatan emosional dan motivasi;
d) Keterbatasan fisik dan kognitif;
e) Kesediaan pasien untuk menerima informasi; dan
f) Nilai-nilai dan pilihan pasien.
Hasil pengkajian tersebut dijadikan dasar oleh staf klinis dalam merencanakan dan
melaksanakan pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
Hasil pengkajian didokumentasikan di rekam medis pasien agar staf klinis
yang terlibat merawat pasien dapat berpartisipasi dalam proses edukasi.
Standar KE 4
Edukasi tentang proses asuhan disampaikan kepada pasien dan keluarga disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan bahasa
yang dimengerti oleh pasien dan keluarga.

Elemen Penilaian KE 4
a) Terdapat bukti bahwa edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga telah diberikan dengan cara dan bahasa yang
mudah dipahami.
b) Sesuai dengan kebutuhan yang diidentifikasi pada proses pengkajian
c) Terdapat bukti bahwa pasien/keluarga telah dijelaskan mengenai hasil pengkajian, diagnosis,
rencana asuhan, dan hasil pengobatan, termasuk hasil pengobatan yang tidak diharapkan
d) Terdapat bukti edukasi kepada pasien dan keluarga terkait dengan cara cuci tangan yang aman, penggunaan obat yang
aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi obat-obat dan obat-makanan, pedoman
nutrisi, manajemen nyeri, dan teknik
rehabilitasi.
e) Terdapat bukti edukasi asuhan lanjutan di rumah.
Pelaksanaan Edukasi
• Pastikan point-point topik edukasi tercantum dalam formulir edukasi
• Penting meningkatkan kesadaran dari semua PPA akan pentingnya
edukasi
• Penggunaan media dapat dilakukan untuk mempermudah
pencapaian tujuan
Standar KE 5
Metode edukasi dipilih dengan mempertimbangkan nilai yang dianut dan preferensi pasien dan
keluarganya serta memungkinkan terjadinya interaksi yang memadai antara pasien, keluarga pasien
dan staf.

Elemen Penilaian KE 5
a) Rumah sakit memiliki proses untuk memastikan bahwa pasien dan keluarganya memahami
edukasi yang diberikan.
b) Informasi verbal diperkuat dengan materi tertulis yang terkait dengan kebutuhan pasien
serta sesuai dengan metode edukasi yang dapat diterima pasien dan keluarganya.
c) Materi edukasi untuk pasien dan keluarga selalu tersedia dan diperbaharui secara berkala.
d) Informasi dan edukasi disampaikan kepada pasien dan keluarga dengan menggunakan
format yang praktis dan dengan bahasa yang dipahami pasien dan keluarga.
e) Rumah sakit menyediakan penerjemah (bahasa dan bahasa isyarat) sesuai dengan
kebutuhan pasien dan bila di rumah sakit tidak ada petugas penerjemah maka dapat
dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga diluar rumah sakit.
Proses Edukasi
• Verifikasi edukasi penting dilakukan
• Materi tertulis untuk membantu proses edukasi, sesuaikan dengan
kebutuhan pasien
• Pada pasien yang membutuhkan penterjemah, RS wajib menyediakan
Standar KE 6
Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang berkesinambungan, upaya promosi kesehatan harus
dilakukan berkelanjutan.

Elemen Penilaian KE 6
a) Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk mendukung
promosi kesehatan berkelanjutan dan edukasi untuk menunjang asuhan pasien yang
berkelanjutan.
b) Rumah sakit telah memiliki jejaring di komunitas untuk mendukung asuhan pasien
berkelanjutan.
c) Memiliki bukti telah disampaikan kepada pasien dan keluarga tentang edukasi lanjutan
dikomunitas. Rujukan edukasi tersebut dilaksanakan oleh jejaring utama yaitu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Hal ini dilakukan agar tercapai hasil asuhan yang
optimal setelah meninggalkan rumah sakit.
d) Terdapat bukti edukasi berkelanjutan tersebut diberikan kepada pasien sesuai kebutuhan
Edukasi Berkelanjutan
Siapkan jejaring di komunitas untuk edukasi berkelanjutan
Standar KE 7
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mampu memberikan edukasi secara efektif.

Elemen Penilaian KE 7
a) Profesional Pemberi Asuhan (PPA) telah diberikan pelatihan dan terampil
melaksanakan komunikasi efektif.
a) Staf klinis memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga secara kolaboratif.
PPA mampu memberikan edukasi efektif
• Bukti Pelatihan Komunikasi Efektif
• Bukti pelaksanaan edukasi kolaboratif  pada formulir edukasi
terintegrasi
Peran PKRS
Dalam Akreditasi
Standar PAP dan Prognas
Standar PAP 2.2
Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian dari Pelayanan
Kesehatan Warga Lanjut Usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital
Based Community Geriatric Service).
Elemen Penilaian PAP 2.2
a) Ada program PKRS terkait Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di
Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service).
b) Rumah sakit telah memberikan edukasi sebagai bagian dari Pelayanan
Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital
Based Community Geriatric Service).
c) Rumah sakit telah melaksanakan kegiatan sesuai program dan tersedia
leaflet atau alat bantu kegiatan (brosur, leaflet, dan lain-lainnya).
d) Rumah sakit telah melakukan evaluasi dan membuat laporan kegiatan
pelayanan secara berkala.
Apa yang Harus Dipersiapkan?
• Pastikan Program Edukasi Lansia masuk ke dalam Program Kerja PKRS
• Lengkapi media edukasi untuk Lansia
• Dokumentasikan kegiatan dengan baik
• Laporan kegiatan edukasi lansia
Standar PAP 4
Pasien mendapatkan pengelolaan nyeri yang efektif.
Elemen Penilaian PAP 4
..........................
c) Pasien dan keluarga mendapatkan edukasi mengenai pengelolaan
nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai yang
dianut.
……………………….
 Pastikan edukasi nyeri masuk dalam formulir Pendidikan Kesehatan
terintegrasi, jika perlu siapkan media edukasi nyeri
Program Nasional
1. Peningkatnan kesehatan ibu dan bayi
2. Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis/TBC
3. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS
4. Penurunan prevalensi stunting dan wasting
5. Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit
Elemen Penilaian Prognas 2
1) Rumah sakit menerapkan regulasi tentang pelaksanaan
penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit.
2) Direktur menetapkan tim TB Paru Rumah sakit beserta program
kerjanya
3) Ada bukti pelaksanaan promosi kesehatan, surveilans dan upaya
pencegahan tuberkulosis
4) Tersedianya laporan pelaksanaan promosi Kesehatan
PKRS dalam Mendukung Prognas
• Pastikan Topik Prognas masuk dalam Program PKRS
• Didukung dengan media-media dengan topik prognas
• Pelaporan kegiatan lengkap, didukung dengan dokumen bukti
Ada bagian manisnya
Ada pula bagian masamnya
Mereka yang memiliki
mental akan bisa
bertahan dalam menghadapi
“sisi masam” kehidupan
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai