Kesalahan pelayanan
kpd pasien
Ketidakpuasan
pasien
Komplain pasien
Komunikasi Efektif……
Kapan?
Bagaimana?
Komunikasi efektif
Suatu kegiatan yg dilakukan oleh tenaga kesehatan dimana
komunikator dan komunikan sejalan dg informasi yg
disampaikan (oxyandi,2021)
- Tepat waktu - Di terima
- Akurat - Di pahami
- Lengkap - Mengubah persepsi
- Jelas - Mengubah perilaku
- Dpt diterima
Komunikasi yg efektif adalah komunikasi yg berhasil
mencapai tujuan
MODEL SBAR
Sebagai Strategi Untuk Meningkatkan Komunikasi Efektif
Saat Serah Terima Informasi Pasien
Transfer
Melaporkan kondisi pasien dg komunikasi efektif SBAR
(S) Situation: bagaimana situasi yg anda bicarakan?
Mengidentifikasi nama dari petugas dan pasien
Apa yg terjadi dg pasien yg memprihatinkan
(B) Background: apa latar belakang informasi klinis yg
berhubungan dg situasi?
Diagnosa
Obat saat ini & alergi
Tanda tanda vital terbaru
Hasil lab: tgl dan waktu tes dilakukan dan hasil tes
sebelumnya utk perbandingan
Riwayat medis
Temuan medis terbaru
(A) Assesment: berbagi hasil temuan klinis anda
Apa temuan klinis?
Apa analisis dari pertimbangan anda?
Pakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan?
(R) Recommnendation: apa yg anda inginkan terjadi dan kapan?
Apa tindakan/ rekomendasi yg diperlukan untuk
mamperbaiki masalah
Apa solusi yg bisa anda tawarkan dokter?
Apa yg anda butuhkan dari dokter utk memperbaiki
kokndisi pasien?
Kapan waktu yg nada harapkan tindakan ini terjadi?
Contoh komunikasi perawat-dokter
S Selamat sore dr.rudi, saya perawat eka, dari ruang melati
RSUD D Soeroto Ngawi, saya beritahukan pasein atas
nama Tn. Riza (45th) yg dirawat di kamar no 2, kondisi
pasien saat ini mengeluh pusing, mual, dan keringat
dingin
B Pasien dirawat hari ke 5, MRS tgl 21 Septemper 2021 dg
diagnose Hernia Post Op hari ke-3. kesadaran baik,
komposmentis, TTV siang ini TD 110/60, nadi 80
x/menit, suhu 36, GDA pagi jam 07.00 150 gr%, tanpa
OAD. Pasien sudah mulai makan, tetapi pasien menolah
dikarenakan mual, muntah 1x, kembung (+), flatus (+),
BAB (-), infus hari ini 2 tutofusin OPS /24 jam, hasil
anamnesa tidak mempunyai riwayat diabet
A Nampaknya pasien hipoglikemia,gangguan pemenuhan
nutrisi. Kami khawatir akan penurunan kondisi pasien
R Kami telah memberikan the manis, namun pasien hanya
mau 100 cc (setengah gelas). Kamikolaborasi dengan ahli
gizi. Apakah perlu diberikan injeksi Dextrose 40%? Jika
perlu berapa dosis pemberiannya. Apakah perlu dilakukan
cek laborat HbA1-C? dan pakah perlu diberikan obat
antiemetic?
CONTOH KOMUNIKASI KE DOKTER DG SBAR
SITUATION (S)
Selamat pagi dokter, saya eka perawat RS sumber waras.
Melaporkan pasien atas nama Ny. Mawar. Perempuan 45 tahun.
Ruang melati kamar no 2. tiba-tiba mengalami sesak nafas. Juga
mengeluh nteri dada dan batuk darah. Saturasi O2 menurun 88%
diruangan, RR 24 x/menit, HR 110 x/menit dan TD 85/75 mmHg
BECKGROUND (B)
Ny. Mawar telah dirawat 3 hari yg lalu dengan infeksi
paru-paru (pneumonia), telah diberikan antibiotik ceftriaxone
1gr/12 jam IV, keadaan sebelumnya normal, dan infus RL
terpasang 20 tetes/menit
ASSESMENT (A):
Ny. Mawar mendapat infeksi paru-paru, yg sejak dirawat
tanda vitalnya stabil kemudian tiba-tiba menurun, sesak nafas dan
batuk darah. Dia belum mendapatkan profilaksis venus
tromboembolism. Saya tdk tahu kenapa ini terjadi dan saya
kawatir dengan kondisinya.
REKOMENDATION (R)
1. Perlukah diberikan oksigen menggunakan sungkup? Brp
liter/menit?
2. Perlukah diganti cairan infus? Diganti apa dan berapa
tetes cairannya?
3. Perlukah diperiksa darah rutin, analisa gas darah dan foto
thorak
4. Saya harap dokter segera datang
Resiko infeksi