Anda di halaman 1dari 18

Manajemen Kebidanan Menurut Helen Varney

A. Perawatan Primer dan Ruang Lingkup Praktik


American Collage of Nurse_Midwife menentukan bahwa Certified Midwifes (CNM)
dan Certified Midwives (CM) merupakan pemberi perawatan primer bagi ibu dan bayi baru
lahir.
Model pelayanan yang dilakukan oleh CNM dan CM berfokus pada perawatan ambulalsi
bagi ibu dan bayi nya dan menkankan pada promosi kesehatan, Pendidikan, dan penjegahan
penyakit serta memandang wanita sebagai subyek yang menjadi pusat proses pemberian
perawatan. Inti pernyataan dan definisi ACNM tentang praktik kebidanan ialah menjelaskan
ruang lingkup praktik kebidanan sebagai sebuah pelayanan kesehatan primer terhadap bayi
baru lahir dan wanita dari masa pubertas sampai lansia. Pelayanan kesehatan primer yang
diberikan oleh bidan menekankan pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Dalam
pendekatan bidan, Pendidikan kesehatan kepada pasien ibu dilibatkan dalam pembuatan
keputusan,
Fokus utama bidan dalam perawatan primer yaitu:
1. Menyarankan remaja mulai melkaukan perawatan kesehatan dan menjalani
pemeriksaan pelvik pertama
2. Pertumbuhan dan perkembangan psikologis wanita sepanjang hidupnya
3. Penyalahgunaan zat pada wanita
4. Sindrom pramenstruasi
5. Perawatan bagi kelompok gay
6. Bahaya yang mengancam kesehatan kerja pada wanita
7. Trauma ginekologisdan psikologis pada wanita yang telah mengalami pemerkosaan
8. Masalah infertilitas
9. Perubahan fisik dan perawatan wanita pascamenapouse
10. Wanita dengan HIV/AIDS
11. Wanita dalam penjara
12. Pekerja seks wanita
13. Proses berduka
B. Penatalaksanaan Perawatan Mandiri dan Kolaborasi
Praktik perawat-kebidanan merupakan praktik kesehatan wanita mandiri dan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang menyediakan kosultasi dan penatalksanaan kolaborasi. CNM dan
CM menjadi alat untuk perawatan kesehatan wanita yang mengalami komplikasi medis,
ginekologi, atau obstetric.
1. Konsultasi
Nasihat atau pendapat seorang dokter atau anggota lain tim perawatan kesehatan
dicari sementara bidan memegang tanggung jawab utama dalam perawatan kesehatan
wanita.
2. Kolaborasi
Bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Hal yang penting untuk
mencapai keberhasilan kolaborasi antara bidab dan dokter yaitu kemampuan untuk
berbagi tanggung jawab, saling menghormati, saling mempercayai, dan komunikasi
yang efektif.
3. Rujukan
Bidan merujuk klienya kepada seorang dokter atau pemberi perawatan kesehatan
professional untuk menyelesaikan masalah tertentu.

Kontribusi bidan dalam penatalaksanaan kolaborasi keperawatan mencakup memberi


perlindungan dan memfasilitasi setiap proses yang normal, menyediakan informasi
tentang beberapa pilihan yang aman, dan melibatkan ibu dalam membuat keputusan.

C. Proses Penatalaksanaan
Dalam proses penatalaksanaan terdapat 7 langkah berurutan, Tujuh langkah tersebut antara
lain :
Langkah yang pertama yaitu memperoleh data untuk melengkapi evaluasi ibu atau
bayi baru lahir. Bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap untuk
mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul
atas indikasi, mempelajari catatan sekarang atau laporan yang lalu, mempelajari data
laboratorium dan membuat laporan singkat untuk menentukan kondisi pasien. Data
subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data subyektif dapat dilakukan
dengan cara menanyakan keluhan pasien, riwayat kesehatan, riwayat haid, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat nifas. Data objektif diperoleh dengan
melakukan pemeriksaan fisik (palpasi abdomen, pemeriksaan anogenital dengan speculum
steril, Periksa dalam (Vagina toucher) , dan pemeriksaan laboratorium. Pada saat
melakukan pemeriksaan fisik dan pelvik bidan harus mengajukan pertanyaan yang lebih
rinci, mencakup area yang berkaitan dengan erat dengan masa subur, kehamilan,
ginekologi, dan keluarga berencana.. Rancangan garis besar berisi riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik dan pelvik, uji laboratorium.
Pengkajian ini bertujuan untuk memperoleh data yang sangan rinci tentang aspek yang
terutama berkaitan dengan perawatan kesehatan wanita.
Langkah yang kedua yaitu membuat identifikasi masalah atau diagnosa dan
kebutuhan perawatan kesehatan yang akurat berdasarkan pada interprestasi yang benar.
Menginterpretasikan data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data yang tersedia di
interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah spesifik. Masalah sering kali
berkaitan dengan bagaimana ibu menghadapi kenyataan tentang diagnosisnya dan hal
tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan pengalaman bidan
Langkah yang ketiga yaitu mengantisipasi masalah atau diagnosis yang akan terjadi
lainnya. identifikasi masalah-masalah potensial masalah atau penyulit yang mungkin
muncul. Langkah ini penting untuk menyusun persiapan antisipasi, sehingga kita selalu
siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
Langkah yang keempat yaitu mengevaluasi kebutuhan akan intervensi atau konsultasi
bidan atau dokter yang dibutuhkan dengan segera, serta manajemen kolaborasi dengan
tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi ibu dan bayi yang baru lahir.
Menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi atau kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien
Langkah yang kelima yaitu mengembangkaan sebuah rencana perawatan kesehatan
yang menyeluruh, didukung oleh penjelasan yang valid yang mendasari keputusan yang
dibuat dan didasarkan pada langkah-langkah sebelumnya Membuat rencana asuhan
komperehensif, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya, merupakan hasil
pengembangan dari masalah sekarang antisipasi masalah dan diagnosa juga melengkapi
data yang kurang serta data tambahan yang penting sebagai informasi untuk data dasar.
Langkah yang keenam yaitu mengemban tanggung jawab terhadap pelaksanaan
perawatan yang efisien dan aman. langkah ini merupakanpelaksanaan rencana asuhan
menyeluruh seperti yg telah diuraikan pada langkah kelima. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien, bidan atau anggota tim
kesehatan lainnya. Jika bidan tdk melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
utk mengarahkan pelaksanaannya. Manajemen yg efisien akan menyingkat wkt dan biaya
serta meningkatkan mutu asuhan pada klien
Langkah yang ketujuh yaitu Mengevaluasi keefektifan perawatan kesehatan yang
diberikan, mengolah kembali dengan tepat setiap aspek perawatan yang belum efektif
melalui proses penatalaksanaan di atas. Suatu tindakan untuk memeriksa apakah rencana
perawatan yang dilakukan benar benar telah mencapai tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan
ibu seperti yang diidentifikasikan pada langkah kedua tentang masalah, diagnosis, maupun
kebutuhan perawatan kesehatan.
D. Skrining Abnormalitas dan Diagnosis Banding
Skrining untuk menemukan keadaan abnormalitas dan membuat diagnose banding
merupakan fungsi bidan yang vital. Tindakan umum yang dilakukan bidan adalah
membuat diagnosis utama. Bidan membuat skrining secara berkala pada ibu dan bayi baru
lahir untuk mendeteksi setiap penyimpangan dari keadaan hormal.
Untuk membuat diagnosis banding, bidan harus mengetahui secara mendalam dan
terperinci obstetric dan ginekologi normal serta perawatan bayi, aspek perawatan primer,
dan temuan pengkajian riwayat, fisik, serta pemeriksaan pelvik sebagai upaya mendeteksi
penyimpangan dari kondisi normal pada ibu dan bayi.
Terdapat proses pikir akurat yang ada dalam diagnosis banding, proses tersebut harus
dilakukan secara urut.
1. Mengenali tanda dan gejala kondisi yang tidak normal
2. Membuat daftar semua kondisi, penyakit, atau komplikasi
3. Menelusuri data dengan metode tertentu
4. Mencatat data yang ditemukan
Mengidentifikasikan Prinsip Pendokumentasian
dari Segi Teknik Pendokumentasian

Dalam asuhan kebidanan yang saya buat sudah sesuai dengan prinsip pendokumentasian dari
segi teknik pendokumentasian. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

1. Menulis nama pasien pada setiap halaman catatan bidan


Dalam menuliskan nama pasien dimulai dari halaman pertama judul yaitu nama di
inisialkan untuk menjaga privasi pasien. Nama pasien juga dituliskan pada setiap
tindakan yang berkaitan dengan pasien. Salah satu contoh penulisan nama dari
pendokumentasian yang saya buat yaitu “Ny TM usia 25 tahun G2P1Ah1Ab0 usia
kehamilan 5 minggu 3 hari dengan kehamilan normal di Puskesmas Sewon 1”
2. Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna biru atau hitam
Pendokumentasian asuhan kebidanan dibuat secara jelas agar mudah dibaca, dengan
tulisan yang rapi dan tidak berbelit-belit. Pada penulisan lebih baik menggunakan tinta
warna biru untuk menghindari pemalsuan data seperti di fotocopy, selain itu tinta warna
biru juga lebih jelas dan terang sehingga lebih mudah dibaca. Pada laporan yang saya
buat sudah saya buat secara jelas dan mudah dibaca, menggunakan tinta berwarna itam
karena laporan berupa soft file.
3. Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu dan dapat
dipercaya secara faktual
Pada pendokumentasian yang saya buat dimulai dengan menuliskan tanggal dan waktu
pengkajian, sungguh sungguh pada hari itu saat melakukan pengkajian tidak melakuakn
manipulasi. Salah satu contohnya penulisan tangga dan waktu dalam laporan yang saya
buat yaitu :
Datang pada Tanggal, Jam : 30 November 2020, 08.45 WIB
Dirawat di Ruang : Poli KIA Puskesmas Sewon 1
Tanggal Pengkajian : 30 November 2020
Kemudia pada penatalaksanaan tertulis tanggal 30 November 2020, jam 08 45 WIB
4. Segera dilakukan setelah melakukan pengkajian dan setiap langkah asuhan kebidanan
Melakukan pengkajian dan penatalaksanaan pada waktu yang sama. Seperti pada
pendokumentasian yang saya buat yaitu dilakukan penkajian pada tangggal 30
November 2020, jam 08.45 WIB dan dilakukan penatalaksanaan tanggal 30 November
2020, jam 08.45 WIB

5. Dokumentasikan dengan baik apabila ada:


a. Perubahan kondisi klien atau timbul masalah baru
b. Respon klien terhadap tindakan kebidanan
c. Respon klien terhadap KIE yang diberikan
6. Setelah melakukan pengkajian kemudian memberikan penatalksanaan pada pasien
mengenai perubahan perubahan kondisi pasien, dan juga memberikan KIE sesui
kebutuhan pasien. Setelah itu mengamati atau memahami bagaimana repon klien
mengenai tindakan atau KIE yang diberikan. Seperti pendokumentasian yang saya
buat yaitu memberitahu pasien bahwa hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan
sehat.
Evaluasi : Pasien merasa senang dan tenang karena keadaan ibu dan janin sehat
7. Mengutip semua kalimat/kata yang diungkapkan klien
Pada pendokumentasian yang saya buat menuliskan semua apa yang dikatakan oleh
pasien, sebagai salah satu contohnya yaitu pada riwayat psikologi sosial spiritual
bagian pengetahuan ibu tentang kondisi/keadaan yang dialami sekarang “ibu
mengatakan sering merasakan mual mual setelah makan dan ketika mencium aroma
yang amis hal tersebut Ny. TM menggap hal yang wajar karena pada saat kehamilan
anak yang pertama juga seperti itu”
8. Membedakan antara informasi/data objektif dan penafsiran
Pada pendokumentasian yang saya buat telah dibedakan antara data objektif dan
penafsiran. Dengan memahami terlebih dahulu apa saja yang termasuk data objektif
dan penafsiran.
9. Ringkas
Pada suatu pendokumentasian kalimat yang digunakan ringkas untuk menghemat
waktu apabila dalam suatu kondisi yang darurat, namun singkatan yang digunakan
adalah singkatan yang sudah umum dan dapat diterima, misalnya kg (kilogram)
10. Menghindari penggunaan istilah yang tidak jelas
Penulisan pendokumentasian asuhan kebibadanan sebaiknya menggunakan istilah
yang jelas dapat dimengerti oleh orang lain.Seperti yang ada dalam
pendokumentasian yang telah saya buat yaitu menggunakan kata rempah-rempah
pada mitos yang dipercaya oleh pasien
11. Memastikan kebenaran dari setiap data yang akan ditulis. Apabila Tuliskan waktu dan
nama terang pada setiap hal yang telah dilakukan, sertakan tanda tangan
12. Hindari dokumen yang baku karena setiap klien adalah unik dan mempunyai masalah
yang berbeda
13. Jika pencatatan bersambung pada halaman berikutnya, tandatangani dan tulis kembali
waktu dan tanggal pada bagian halaman tersebut
14. terjadi kesalahan pada saat pencatatan, tidak boleh dihapus karena akan merusak
validitas catatan. Coret satu kali, kemudian tuliskan kata salah di atasnya dan diberi
paraf yang jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang benar.
Mengidentifikasi Teknik Pendokumentasian dalam Laporan Asuhan

Terdapat 2 teknik pendokumentasian yaitu Narrative Progress Note dan Flow Sheets dan
Checklists. Teknik pendokumentasian dalam laporan asuhan kebidanan yang saya buat yaitu
Narrative Progress Note atau sering disebut juga source oriented documentation. Teknik
pendokumentasian ini merupakan bentuk dokumentasi tradisional, paling lama digunakan
(sejak dokumentasi pelayanan kesehatan dilembagakan) dan paling fleksibel.
Pendokumentasi yang saya buat termasuk dalam Narrative Progress Note karena sumber
informasi pada pendokumentasian berasal dari semua anggota tim yaitu Dokter gigi, ahli gizi,
laboratorium, Dokter umum. Kemudian Catatan ditulis berurutan mengikuti kronologi
kejadian, meliputi siapa, apa, bagaimana, kapan dan di mana informasi tersebut akan
didokumentasikan.
Pada Teknik pendokumentasian ini masing-masing mendeskripsikan hasil observasi, aktivitas
dan evaluasi pelayanan kesehatan. Bisa digunakan untuk semua jenis tempat pelayanan
kesehatan. Keuntungan dari teknik pendokumentasian ini yaitu membantu melakukan
interpretasi terhadap setiap kejadian klien secara berurutan karena ada kronologinya.
memberi kebebasan bidan untuk memilih cara menyusun sebuah laporan, sederhana untuk
melaporkan masalah, kejadian, perubahan intervensi dan evalusi klien.
Setiap ada keuntungan pasti ada kekurangannya. Keterbatasan pada pendokumentasian
menggunakan teknik ini yaitu Memungkinkan terjadinya informasi yang terputus dan
berlebihan sehingga tidak berarti, ada hal yang terlewat, sulit menyimpulkan, butuh waktu
lama, Kadang-kadang sulit mendapatkan informasi tentang klien tanpa melihat kembali
seluruh atau sebagian besar catatan klien tersebut, data yang ingin dimunculkan, tidak tampak
nyata (pesan terpendam), perlu melihat kembali data awal masing-masing bagian untuk
menentukan gambaran pasien secara menyeluruh, memerlukan waktu lama untuk
mendokumentasikan masing-masing klien, rangkaian peristiwa bisa lebih sulit
diinterpretasikan karena data yang berkaitan mungkin tidak diletakkan pada tempat yang
sama, perlu waktu lama untuk mengikuti perkembangan dan kondisi akhir klien.
CONTOH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny TM usia 25 tahun G2P1Ah1Ab0 usia kehamilan 5 minggu 3 hari dengan kehamilan
normal di Puskesmas Sewon 1
No register : 043572
Datang pada Tanggal, Jam : 30 November 2020, 08.45 WIB
Dirawat di Ruang : Poli KIA Puskesmas Sewon 1
Tanggal Pengkajian : 30 November 2020

Biodata Ibu Suami


Nama : Ny. TM Tn. TG
Umur : 25 Tahun 26 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/ Bangsa : Indonesia Indonesia
Pendidikan : SMA SMK
Pekerjaan : Karyawan swasta Buruh
Alamat Lengkap : Ngentak RT 09, Timbulharjo, Sewon, Ngentak RT 09, Timbulharjo, Sewon
Bantul, Yogyakarta Bantul, Yogyakarta
No Telp/Hp : 0895391871506 082728995036

DATA SUBJEK
Kunjungan saat ini v Kunjungan Pertama Kunjungan Ulang
1. Keluhan Utama
Ibu merasakan mual di pagi hari ketika bangun tidur, setelah makan, dan ketika bau yang
amis amis dan terkadang muntah
2. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 21 tahun. Dengan suami sekarang 4 tahun
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun. Siklus 28 hari. Teratur. Lama 8 hari. Sifat darah: encer. Flour
albus: ya. Bau tidak Dismenorhoe : ya . Banyak darah normal
4. Riwayat Kehamilan ini
a. Riwayat ANC
HPMT 23 Oktober 2020 HPL 30 Juli 2021
ANC Sejak umur kehamilan 5 minggu 3 hari. ANC di Puskesmas Sewon 1
Frekuensi. Trimester I 1 kali
Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan belum ada pergerakan .
b. Keluhan yang dirasakan
Trimester I : Mual muntah
c. Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuens 3 kali dengan porsi sedikit Air putih dan susu
i
Macam Nasi, sayur, lauk, buah Susu
Jumlah 1 porsi nasi sayur, buah, lauk 2-3 8 gelas/ hari
porsi sekali makan
Keluhan Terkadang merasa mual
d. Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1 kali dalam sehari 4 kali dalam sehari
Warna Kuning kecoklatan Kuning bening
Bau Berbau khas Berbau khas
Konsistensi Lunak Cair
Jumlah Normsl Normal

e. Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Bekerja di pagi hari hingga sore
Istirahat/Tidur : 8 jam dimalam hari
Seksualitas : Frekuensi 2 kali dalam 1 Minggu Keluhan tidak ada
f. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin Setelah habis mandi, setelah BAB, setelah
BAK
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setelah mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan katun
g. Imunisasi
TT 1 Kelas 1 SD TT 4 Tanggal 9 Agustus 2019
TT 2 Kelas 2 SD TT 5 Tanggal belum dilakukan
TT 3 Caten tahun 2016
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu: G 2 P 1 Ab 0 Ah 1
Persalinan Nifas
Hami Umur Komplikasi
Tgl Jenis Penolon Jenis BB
l ke kehamila Laktasi Komplikasi
lahir Persalinan g Ibu Bayi kelamin Lahir
n
2
38 Perempua
1 Maret Normal Bidan - - 2,9 2 -
Minggu n
2018

6. Riwayat Keluarga Berencana


Metode Mulai Menggunakan Berhenti/Ganti Metode
No
KB Tahun Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
15 Ingin
Suntik Puskesma Tidak Puskesma
1 2018 Bidan Oktober Bidan mempunyai
3 bulan s ada s
2020 anak

7. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Hepatitis - Asma -
HIV - Jantung -
TBC - Hipertensi -
Anemia - Diabetes -
Malaria Infeksi Menular Seksual
- -
(IMS)

b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga


Hepatitis - Asma -
HIV - Jantung -
TBC - Hipertensi -
Anemia - Diabetes -
Malaria Infeksi Menular Seksual
- -
(IMS)

c. Riwayat keturunan kembar


Tidak ada
d. Riwayat Alergi
Makanan : Tidak ada
Obat : Tidak ada
Zat lain : Tidak ada
e. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok Ny Tm tidak pernah namun suami setiap hari merokok
Ny Tm tiadak minum jamu-jamuan
Ny. Tm tidak minum-minuman keras
Ny. Tm tidak makanan/minuman pantang
Tidak mwmpunyai ewan peliharaan
Perubahan pola makan
nafsu makan turun karena merasakan mual mual

8. Riwayat Psikologi Sosial Spiritual


a. Kehamilan ini Dinginkan Tidak diinginkan
v
b. Pengetahuan ibu tentang kehamillan
Ibu mengetahui mengenai kehamilannya setelah berhubungan suami istri kemudian
pada bulan Oktober tidak datang bulan dan test pack hasilnya positif. Ny.TM sering
merasakan mual mual setelah makan dan ketika mencium aroma yang amis hal
tersebut Ny. TM mengangap hal yang wajar karena pada saat kehamilan anak yang
pertama juga seperti itu. Ketika Ny. TM sudah mengetahui bahwa dia sedang
mengandung anak ke 2 Ny TM selalu makan makanan yang bergizi seperti sayur dan
buah buahan.
c. Pengetahuan ibu tentang kondisi/keadaan yang dialami sekarang
Ny.TM sering merasakan mual mual setelah makan dan ketika mencium aroma yang
amis hal tersebut Ny. TM menggap hal yang wajar karena pada saat kehamilan anak
yang pertama juga seperti itu.
d. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini
Bahagia karena ini merupakan anak kedua yang dinantikan
e. Anggota keluarga yang tinggal satu rumah
Suami dan anak
f. Tanggapan keluarga (suami/anak sebelumnya/orangtua/mertua) terhadap kehamilan
Bahagia karena kehamilan yang dinantikan
g. Pengambilan keputusan dalam keluarga
Musyawarah
h. Aktivitas dan interaksi sosial
Mengikuti PKK desa Timbulharjo
i. Mitos/budaya seputar kehamilan di keluarga/tempat tinggal yang dipercaya/diikuti
Ketika usia kehamilan masih muda ketika saat tidur membawa rempah rempah seperti
jahe. kunyit
9. Persiapan persalinan
a. Orang yang akan mengantar : Suami
b. Kendaraan yang digunakan : Motor
c. Orang yang mendampingi : Suami
d. Biaya persalinan : BPJS dan memiliki tabungan
e. Donor darah (bila diperlukan) : Saudara perempuan atau sepupu laki laki
f. Tempat rujukan (bila diperlukan) : Rumah sakit Griya Mahardika
g. Rencana KB yang akan digunakan
Suntik 3 bulan

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum Baik. Kesadaran Composmentis
b. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80mmHg
Nadi : 88 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 36,4○C
c. TB : 155cm
BB : sebelum hamil 45kg, BB sekarang 46 kg
IMT : 22,9 Kg/m2
LLA : 24 cm

d. Kepala dan leher


Oedem Wajah : Tidak ada
Kloasma gravidarum : Tidak ada
Mata : Konjungtiva merah muda, tidak pucat
Mulut : Tidak ada sariawan
Mukosa basah
Lidah normal tidak ada papil atrofi
Leher : Tidak ada kelenjar getah bening
Tidak ada pembengkakan dan pembesaran kelenjar thyroid
: Tidak ada tekanan vena jugularis
e. Payudara
Bentuk : Sudah mulai membesar
Areola mammae : Menghitam
Puting susu : Menonjol
Abdomen
Bentuk : Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Palpasi Leopold I : tidak dilakukan
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
Leopold IV : tidak dilakukan
f. Ekstremitas
Oedem : kaki kanan tidak ada kaki kiri tidak ada
Varices : kaki kanan tidak ada kaki kiri tidak ada
Refleks Patela : kaki kanan Positif ada kaki kiri Positif
Kuku : tangan putih kemerahan kaki putiih kemerahan
Genetalia Luar
Tanda Chadwick : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Ada namun tidak membesar
Pengeluaran : Tidak ada
Anus : Bersih
Hemoroid : Tidak ada
2. Pemeriksaan panggul (normal)
Distansia spinarum : 23cm (23-26 cm)
Distansia cristarum : 27cm (26-29 cm)
Boudelouqe : 19cm (18-20 cm)
Lingkar panggul : 83cm (80-90 cm)
a. Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi
Belum dilakukan
b. Hasil pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum
Belum dilakukan
c. Hasil pemeriksaan psikologis oleh psikolog
Belum dilakukan
d. Hasil pemeriksaan laboratorium
Belum dilakukan
e. Hasil pemeriksaan USG (dan lain-lain)
Belum dilakukan
ANALISIS
1. Diagnosis Kebidanan
Ny. Tm G2P1Ab0Ah1 dengan hamil normal
2. Masalah yang dialami oleh Ny. Tm dengan usia kehamilan 5 minggu 3 hari adalah mual
mual dan terkadang muntah
3. Kebutuhan
Kebutuhan Ny.Tm saat hamil dengan tanda mungkin hamil 5 minggu 3 hari dengan
masalah kehamilan mual muntah yaitu vitamin B6 yang diberikan dalam bentuk
suplemen yang diminum sebanyak 50mg/hari, Makan dengan frekuensi sedikit namun
sering
PENATALAKSANAAN
Tanggal 30 November 2020, jam 08 45 WIB
1. Memberitahu kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan sehat
2. Memberitahu kepada ibu usia kehamilan ibu hingga saat ini yaitu 5 minggu 3 hari
3. Memberitahu kepada Ny. Tm bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala
yang fisiologi pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
4. Memberikan KIE kepada Ny.Tm untuk melakukan diet, seperti makan dengan porsi kecil,
tetapi sering makanan yang merangsang mual muntah dihindari terlebih dahulu, lebih
perbanyak makan-makanan yang bersayur, atau biscuit-biskuit ringan agar perut tidak
kosong, perbanyak miunum air putih, boleh memakan apa saja terkecuali yang
mengandung beralkohol dan makanan yang asam untuk mengurangi iritasi lambung.
5. Memberikan vitamin pada Ny Tm vitamin yang diberi adalah B12 10 mg untuk 3-4 kali
sehari, untuk menambah nafsu makan. B6 10 mg 3-4 kali sehari untuk mengatasi mual
muntah.
6. Memberikan KIE kepada Ny. Tm untuk tetap makan makanan bergizi dengan porsi
sedikit namun sering. Kemudian menganjurkan ibu untuk makan makana yang
mengandung vit B6. Karena Vitamin B6 dapat menurunkan gejala mual dan muntah pada
ibu hamil.
7. Memberitahu kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan jika ada keluhan
boleh datang kapan saja, (ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang).
EVALUASI
Ibu mengatakan senang karena di usia kehamilan sekaarang dalam keadaan sehat dan
mengerti akan minum obat yang diberikan untuk kebaikan janin dan dirinya sendiri

Pembimbing Pembimbing Lahan Praktik, Praktikan,


Pendidikan, Tanggal 4 Desember 2020 Tanggal 4 Desember
Tanggal 2020
………………………

Faaza Rohma Sumirah, Amd.Keb.,SKM.,


Fathia,S.Tr.Keb Bdn S.SI Wigi Anis Nursanti

Anda mungkin juga menyukai