C. Proses Penatalaksanaan
Dalam proses penatalaksanaan terdapat 7 langkah berurutan, Tujuh langkah tersebut antara
lain :
Langkah yang pertama yaitu memperoleh data untuk melengkapi evaluasi ibu atau
bayi baru lahir. Bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap untuk
mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul
atas indikasi, mempelajari catatan sekarang atau laporan yang lalu, mempelajari data
laboratorium dan membuat laporan singkat untuk menentukan kondisi pasien. Data
subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data subyektif dapat dilakukan
dengan cara menanyakan keluhan pasien, riwayat kesehatan, riwayat haid, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat nifas. Data objektif diperoleh dengan
melakukan pemeriksaan fisik (palpasi abdomen, pemeriksaan anogenital dengan speculum
steril, Periksa dalam (Vagina toucher) , dan pemeriksaan laboratorium. Pada saat
melakukan pemeriksaan fisik dan pelvik bidan harus mengajukan pertanyaan yang lebih
rinci, mencakup area yang berkaitan dengan erat dengan masa subur, kehamilan,
ginekologi, dan keluarga berencana.. Rancangan garis besar berisi riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik dan pelvik, uji laboratorium.
Pengkajian ini bertujuan untuk memperoleh data yang sangan rinci tentang aspek yang
terutama berkaitan dengan perawatan kesehatan wanita.
Langkah yang kedua yaitu membuat identifikasi masalah atau diagnosa dan
kebutuhan perawatan kesehatan yang akurat berdasarkan pada interprestasi yang benar.
Menginterpretasikan data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data yang tersedia di
interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah spesifik. Masalah sering kali
berkaitan dengan bagaimana ibu menghadapi kenyataan tentang diagnosisnya dan hal
tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan pengalaman bidan
Langkah yang ketiga yaitu mengantisipasi masalah atau diagnosis yang akan terjadi
lainnya. identifikasi masalah-masalah potensial masalah atau penyulit yang mungkin
muncul. Langkah ini penting untuk menyusun persiapan antisipasi, sehingga kita selalu
siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
Langkah yang keempat yaitu mengevaluasi kebutuhan akan intervensi atau konsultasi
bidan atau dokter yang dibutuhkan dengan segera, serta manajemen kolaborasi dengan
tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi ibu dan bayi yang baru lahir.
Menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi atau kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien
Langkah yang kelima yaitu mengembangkaan sebuah rencana perawatan kesehatan
yang menyeluruh, didukung oleh penjelasan yang valid yang mendasari keputusan yang
dibuat dan didasarkan pada langkah-langkah sebelumnya Membuat rencana asuhan
komperehensif, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya, merupakan hasil
pengembangan dari masalah sekarang antisipasi masalah dan diagnosa juga melengkapi
data yang kurang serta data tambahan yang penting sebagai informasi untuk data dasar.
Langkah yang keenam yaitu mengemban tanggung jawab terhadap pelaksanaan
perawatan yang efisien dan aman. langkah ini merupakanpelaksanaan rencana asuhan
menyeluruh seperti yg telah diuraikan pada langkah kelima. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien, bidan atau anggota tim
kesehatan lainnya. Jika bidan tdk melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
utk mengarahkan pelaksanaannya. Manajemen yg efisien akan menyingkat wkt dan biaya
serta meningkatkan mutu asuhan pada klien
Langkah yang ketujuh yaitu Mengevaluasi keefektifan perawatan kesehatan yang
diberikan, mengolah kembali dengan tepat setiap aspek perawatan yang belum efektif
melalui proses penatalaksanaan di atas. Suatu tindakan untuk memeriksa apakah rencana
perawatan yang dilakukan benar benar telah mencapai tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan
ibu seperti yang diidentifikasikan pada langkah kedua tentang masalah, diagnosis, maupun
kebutuhan perawatan kesehatan.
D. Skrining Abnormalitas dan Diagnosis Banding
Skrining untuk menemukan keadaan abnormalitas dan membuat diagnose banding
merupakan fungsi bidan yang vital. Tindakan umum yang dilakukan bidan adalah
membuat diagnosis utama. Bidan membuat skrining secara berkala pada ibu dan bayi baru
lahir untuk mendeteksi setiap penyimpangan dari keadaan hormal.
Untuk membuat diagnosis banding, bidan harus mengetahui secara mendalam dan
terperinci obstetric dan ginekologi normal serta perawatan bayi, aspek perawatan primer,
dan temuan pengkajian riwayat, fisik, serta pemeriksaan pelvik sebagai upaya mendeteksi
penyimpangan dari kondisi normal pada ibu dan bayi.
Terdapat proses pikir akurat yang ada dalam diagnosis banding, proses tersebut harus
dilakukan secara urut.
1. Mengenali tanda dan gejala kondisi yang tidak normal
2. Membuat daftar semua kondisi, penyakit, atau komplikasi
3. Menelusuri data dengan metode tertentu
4. Mencatat data yang ditemukan
Mengidentifikasikan Prinsip Pendokumentasian
dari Segi Teknik Pendokumentasian
Dalam asuhan kebidanan yang saya buat sudah sesuai dengan prinsip pendokumentasian dari
segi teknik pendokumentasian. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
Terdapat 2 teknik pendokumentasian yaitu Narrative Progress Note dan Flow Sheets dan
Checklists. Teknik pendokumentasian dalam laporan asuhan kebidanan yang saya buat yaitu
Narrative Progress Note atau sering disebut juga source oriented documentation. Teknik
pendokumentasian ini merupakan bentuk dokumentasi tradisional, paling lama digunakan
(sejak dokumentasi pelayanan kesehatan dilembagakan) dan paling fleksibel.
Pendokumentasi yang saya buat termasuk dalam Narrative Progress Note karena sumber
informasi pada pendokumentasian berasal dari semua anggota tim yaitu Dokter gigi, ahli gizi,
laboratorium, Dokter umum. Kemudian Catatan ditulis berurutan mengikuti kronologi
kejadian, meliputi siapa, apa, bagaimana, kapan dan di mana informasi tersebut akan
didokumentasikan.
Pada Teknik pendokumentasian ini masing-masing mendeskripsikan hasil observasi, aktivitas
dan evaluasi pelayanan kesehatan. Bisa digunakan untuk semua jenis tempat pelayanan
kesehatan. Keuntungan dari teknik pendokumentasian ini yaitu membantu melakukan
interpretasi terhadap setiap kejadian klien secara berurutan karena ada kronologinya.
memberi kebebasan bidan untuk memilih cara menyusun sebuah laporan, sederhana untuk
melaporkan masalah, kejadian, perubahan intervensi dan evalusi klien.
Setiap ada keuntungan pasti ada kekurangannya. Keterbatasan pada pendokumentasian
menggunakan teknik ini yaitu Memungkinkan terjadinya informasi yang terputus dan
berlebihan sehingga tidak berarti, ada hal yang terlewat, sulit menyimpulkan, butuh waktu
lama, Kadang-kadang sulit mendapatkan informasi tentang klien tanpa melihat kembali
seluruh atau sebagian besar catatan klien tersebut, data yang ingin dimunculkan, tidak tampak
nyata (pesan terpendam), perlu melihat kembali data awal masing-masing bagian untuk
menentukan gambaran pasien secara menyeluruh, memerlukan waktu lama untuk
mendokumentasikan masing-masing klien, rangkaian peristiwa bisa lebih sulit
diinterpretasikan karena data yang berkaitan mungkin tidak diletakkan pada tempat yang
sama, perlu waktu lama untuk mengikuti perkembangan dan kondisi akhir klien.
CONTOH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny TM usia 25 tahun G2P1Ah1Ab0 usia kehamilan 5 minggu 3 hari dengan kehamilan
normal di Puskesmas Sewon 1
No register : 043572
Datang pada Tanggal, Jam : 30 November 2020, 08.45 WIB
Dirawat di Ruang : Poli KIA Puskesmas Sewon 1
Tanggal Pengkajian : 30 November 2020
DATA SUBJEK
Kunjungan saat ini v Kunjungan Pertama Kunjungan Ulang
1. Keluhan Utama
Ibu merasakan mual di pagi hari ketika bangun tidur, setelah makan, dan ketika bau yang
amis amis dan terkadang muntah
2. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 21 tahun. Dengan suami sekarang 4 tahun
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun. Siklus 28 hari. Teratur. Lama 8 hari. Sifat darah: encer. Flour
albus: ya. Bau tidak Dismenorhoe : ya . Banyak darah normal
4. Riwayat Kehamilan ini
a. Riwayat ANC
HPMT 23 Oktober 2020 HPL 30 Juli 2021
ANC Sejak umur kehamilan 5 minggu 3 hari. ANC di Puskesmas Sewon 1
Frekuensi. Trimester I 1 kali
Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan belum ada pergerakan .
b. Keluhan yang dirasakan
Trimester I : Mual muntah
c. Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuens 3 kali dengan porsi sedikit Air putih dan susu
i
Macam Nasi, sayur, lauk, buah Susu
Jumlah 1 porsi nasi sayur, buah, lauk 2-3 8 gelas/ hari
porsi sekali makan
Keluhan Terkadang merasa mual
d. Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1 kali dalam sehari 4 kali dalam sehari
Warna Kuning kecoklatan Kuning bening
Bau Berbau khas Berbau khas
Konsistensi Lunak Cair
Jumlah Normsl Normal
e. Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Bekerja di pagi hari hingga sore
Istirahat/Tidur : 8 jam dimalam hari
Seksualitas : Frekuensi 2 kali dalam 1 Minggu Keluhan tidak ada
f. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin Setelah habis mandi, setelah BAB, setelah
BAK
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setelah mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan katun
g. Imunisasi
TT 1 Kelas 1 SD TT 4 Tanggal 9 Agustus 2019
TT 2 Kelas 2 SD TT 5 Tanggal belum dilakukan
TT 3 Caten tahun 2016
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu: G 2 P 1 Ab 0 Ah 1
Persalinan Nifas
Hami Umur Komplikasi
Tgl Jenis Penolon Jenis BB
l ke kehamila Laktasi Komplikasi
lahir Persalinan g Ibu Bayi kelamin Lahir
n
2
38 Perempua
1 Maret Normal Bidan - - 2,9 2 -
Minggu n
2018
7. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Hepatitis - Asma -
HIV - Jantung -
TBC - Hipertensi -
Anemia - Diabetes -
Malaria Infeksi Menular Seksual
- -
(IMS)
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum Baik. Kesadaran Composmentis
b. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80mmHg
Nadi : 88 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 36,4○C
c. TB : 155cm
BB : sebelum hamil 45kg, BB sekarang 46 kg
IMT : 22,9 Kg/m2
LLA : 24 cm