MAKALAH
Mengidentifikasi Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin
sesuai dengan Kala Persalinan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Askeb II
Dosen Pembimbing
Siti Fajriah, SST
Disusun oleh :
Kelompok II Semester III/B
Meyrahni Melta
032401D13429
Murwati Dewi
032401D13431
Nurhalifah
032401D13437
032401D13455
Salamah
032401D134
032401D13465
032401D13466
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya dan
hidayah-Nya makalah Askeb II tentang Mengidentifikasi Kebutuhan Dasar Ibu
Bersalin sesuai dengan Kala Persalinan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Askeb II. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Siti
Fajriah, SST selaku dosen pembimbing mata kuliah Askeb II .
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, apabila masih ada kekurangankekurangan dalam makalah ini, kami mohon maaf, karena kami hanya manusia
biasa yang tak luput dari salah. Dan kami menerima saran, masukan dan juga
kritik yang bersifat membangun sehingga untuk kedepannya dapat lebih baik dari
sebelumnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Tenggarong, Oktober 2014
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..
BAB I. PENDAHULUAN..
A. Latar Belakang......
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.......
BAB II. PEMBAHASAN...
A. Asuhan Persalinan Normal
B. Lima Benang Merah dalam Asuhan
i
ii
1
1
1
2
3
3
Persalinan.......
Menolong Persalinan sesuai nAPN (Asuhan Persalinan Normal)
C.
......
D. Manuver Tangan dan Langkah-Langkah dalam
Melahirkan Janin.
BAB III. PENUTUP...
A. Kesimpulan
B. Saran......
DAFTAR PUSTAKA
21
50
55
55
55
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu
hamil, sebuah waktu yang menyenangkan, namun disisi lain merupakan hal
yang paling mendebarkan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin
dari tubuh ibu.
Pada pengeluaran bayi ini terjadi pada kala II yang juga disebut kala
pengeluaran bayi. Kala ini dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Tanda pasti pada kala II
ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif) yang hasilnya adalah
pembukaan serviks telah lengkap, atau terlihatnya bagian kepala bayi melalui
introitus vagina. Dalam menolong persalinan tentu harus bersih dan aman
serta mencegah terjadinya komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta
pencegahan komplikasi selama dan pasca persalinan terbukti mampu
mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
Oleh karena itu makalah ini disusun untuk membahas mengenai
menolong persalinan normal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menolong persalinan sesuai dengan Asuhan Persalinan
Normal?
2. Bagaimana manuver tangan dengan langkah-langkah dalam melahirkan?
3. Bagaimana membantu kelahiran bahu?
C. Tujuan
1.
2.
normal.
Untuk mengetahui manuver tangan dengan langkah-langkah dalam
c.
melahirkan.
Untuk mengetahui cara membantu kelahiran bahu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuhan Persalinan Normal
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta
mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigm
dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani komplikasi, menjadi
pencegahan komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta pencegahan
komplikasi selama dan pasca persalinan terbukti mampu mengurangi
kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup
dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui
upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal
mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
b.
c.
d.
e.
f.
Pengumpulan Data
Semua pihak yang terlibat mempunyai peranan penting dalam
setiap langkah untuk membuat keputusan klinik. Data utama
(misalnya , riwayat persalinan), data subjektif yang diperoleh dari
anamnesis (misalnya, keluhan pasien), dan data obyektif dari
pemeriksaan fisik (misalnya tekanan darah) diperoleh melalui
serangkaian upaya sistematik dan terfokus. Validitas dan akurasi data
akan sangat membantu pemberi pelayanan untuk melakukan analisis
yang pada akhirnya, akan menghasilkan keputusan klinik yang tepat.
Data subyektif adalah informasi yang diceritakan ibu tentang apa
yang dirasakannya, apa yang sedang telah dialaminya. Data
subyektif juga meliputi informasi tambahan yang diceritakan oleh
anggota keluarga tentang status ibu, terutama jika ibu merasa sangat
c.
dalam
pekerjaan
sehari-hari,
penolong
persalinan
telah
10
Contoh :
Ibu hamil dengan hidramnion, bayi makrosomia,kehamilan ganda
yang jelas secara diagnosi tetapi masih dibarengi dengan masalah
lanjutan walaupun kasus utamanya diselesaikan. Bayi besar yang
mungkin dapat dengan selamat dilahirkan oleh seorang penolong
persalinan harus tetap diwaspadai sebagai faktor yang potensial
untuk menimbulkan masalah, misalnya: bayi tadi mengalami
hipoglikemia karena makrosomia diakibatkan oleh ibu dengan
diabetes mellitus atau terjadi pendarahan pascapersalinan karena
makrosomia merupakan faktor predisposisi untuk atonia uteri.
d.
terhadap
komplikasi
yang
mungkin
terjadi
(birt
11
sesuatu(pengetahuan,keterampilan,dan
rujukan)untuk
mengatsi hal tersebu.hal yang paling buruk dan mungkin saja terjadi
adalah sang bayi tidak dapat dilahirkan dan kemudian meninggalkan
dunia karena bidan tersebut berupaya melahirkan bayi tetapi ia tidak
pernah tau bagaimana cara mengatasi hal tersebut.
e.
12
f.
g.
13
diharapkan.
Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
Asuhan sayang ibu adalah
asuhan
yang
menghargai
14
15
3.
pengobatannya,
seperti
misalnya
Hepatitis
dan
HIV/AIDS.
Tujuan tindakan-tindakan PI dalam pelayanan asuhan kesehatan:
1) Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
2) Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa
seperti Hepatitis dan HIV/AIDS
b.
16
menurunkan
(eradikasi)
jumlah
mikroorganisme
atau
menghilangkan
pada
kulit,
seluruh
jaringan
dan
dilakukan
untuk
hampir
semua
mikroorganisme
untuk
penyebab
c.
17
penyebaran infeksi.
Tindakan-tindakan PI termasuk hal-hal berikut :
1) Cuci tangan
2) Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya
3) Menggunakan teknik asepsis atau aseptic
4) Memproses alat bekas pakai
5) Menangani peralatan tajam dengan aman
6) Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk
pengelolaan sampah secara benar
4.
18
catatan
Mencakup informasi yang berkaitan secara tepat, dicatat dengan
e.
f.
tersedia
Kerahasiaan dokumen-dokumen medis.
19
5.
dilakukan
3. Pastikan setiap partograf bagi setiap pasien telah diisi dengan
Rujukan
lengkap dan benar
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan
atau fasilitas yang memiliki sarana yang lengkap, diharapkan mampu
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru ahir. Meskipun sebagian
besar ibu akan mengalami persalinan normal namun sekitar 10-15%
diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinandan
kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk kefasilitas kesehatan rujukan.
Sangat sulit untuk menduga kapan penyulit akan terjadi sehingga
kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya ke fasilitas kesehatan
rujukan secara optimal dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi
syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan. Setiap penolong persalinan
harus mengetehui lokasi fasilitas rujukan yang mampu untuk
menatalaksana kasus gawatdarurat obstertri dan bayi baru lahir seperti :
a. Pembedahan, termasuk bedah sesar
b. Transfusi darah
c. Persalinan menggunakan ekstraksi vakum atau cunam
d. Pemberian antibiotik intravena
e. Resusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bagi bayi baru lahir
Informasi tentang pelayanan yang tersedia ditempat rujukan,
ketersediaan pelayanan purna waktu, biaya pelayanan dan waktu serta
jarak tempuh ketempat rujukan adalah wsajib untuk diketahui oleh setiap
penolong. Jika penyulit terjadi, rujukan akan mellui jalur yang singkat
20
dan jelas. Jika ibu bersalin atau bayi baru lahir dirujuk ke tempat yang
tidak sesuai maka mereka akan kehilangan waktu yang sangat berharga
untuk menangani penyulit atau komplikasi yang dapat mengancam
keselamatan jiw mereka.
Pada saat ibu melakukan kunjungan antenatal, jelaskan bahwa
penolong akan selalu berupaya dan meminta kerjasama yang baik dari
suami atau keluarga ibu untuk mendapatkan layanan terbaik dan
bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayinya, termasuk kemungkinan
perlunya rujukan. Pada waktu terjadi penyulit, seringkali tidak cukup
waktu untuk membuat rencana rujukan dan ketidak-siapan ini dapat
membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Anjurkan ibu untuk
membahas dan membuat rencana rujukan bersama suami dan
keluarganya. Tawarkan agar penolong mempunyai kesempatan untuk
berbicara dengan suami dan keluarganya untuk menjelaskan tentang
perlunya rencanarjukan aabila diperlukan.
Melakukan persiapan-persiapan dan informasi berikut dalam rencana
rujukan:
a. Siapa yang akan menemani ibu atau bayi baru lahir
b. Tempat-tempat rujukan mana yang yang disukai ibu dan keluarga
c. Sarana transpotasi yang akan digunakan dan siapa yang
mengendarainya. Ingat transportasi harus tersedia baik siang maupun
d.
e.
malam
Orang yang ditunjuk untuk donor darah, jika tranfusi diperlukan
Uang yang disisihkan untuk asuhan medik, transportasi, obat-obat
f.
dan bahan-bahan
Siapa yang akan tinggal menemani anak-anak yang lain pada saat
ibu tidak dirumah.
Kaji ulang rencana rujukan pada ibu dan keluarganya. Jika timbul
21
B (bidan)
persalinan
S (surat)
O (obat)
K (kendaraan) :
U (uang)
22
Kegiatan
Kasus
untuk
menolong
persalinan
dan
23
3.
4.
24
5.
25
6.
JANIN BAIK
Memastikan vulva dan perineum, menyekanya dengan
hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan
kapas atau kassa yang di basahi air DTT
Jika
introitus
vagina,
perineum
atau
anus
26
Ganti
sarung
tangan
jika
terkontaminasi
langkah#9)
27
9.
10.
28
11.
pedoman
penatalaksaan
fase
aktif)
dan
29
13.
30
31
32
16.
17.
bokong ibu
Buka tutup
partus
set
dan
perhatikan
kembali
33
20.
Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat
21.
34
Lahirnya Bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang
secara bipariental. Anjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke ara bawah
dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus
pubis dan kemudian gerakkkan arah atas dan distal utnuk
melahirkan bahu belakang.
Lahirnya Badan Dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kea rah
perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku
sebelah bawah. Gunankan tangan atas untuk menelusuri
24.
jari lainnya)
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Lakukan penilaian (selintas):
Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa
kesulitan?
Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megapmegap segera lakukan tindakan resusitasi (
langkah
35
27.
bagian tangan.
Ganti handuk basah dengan handuk yang kering
Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas perut ibu.
Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi
28.
29.
penolong
akan
31.
lingkarkan
kembali
benang
ke
sisi
telah disediakan
Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit dengan ibu
ke kulit bayi. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap
diatas dada ibu,. Luruskan bahu bayi sehingga bayi
36
dari vulva
Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi
atas
36.
simfisis,
untuk
mendeteksi.
Tangan
lain
37
38.
untuk
mengeluarkan
bagian
selaput
yang
tertinggal
Rangasangan Taktil (Massase) Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan
massase uterus, letakan telapak tangan di fundus dan
lakukan massase dengan gerakan melingkar dengan
lembut hingga uterus berkontraksi (fundus terba keras)
Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik melakukan rangsangan
taktil/massase
khusus
Evaluasi kemungkinan laserasi pada dan perineum.
Lakukan
penjahitan
bila
laserasi
menyebabkan
perdarahan
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif,
segera lakukan penjahitan
X. MELAKUKAN ASUHAN PASCA PERSALINAN
38
42.
43.
perdarahan pervaginam
Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi
(di dada ibu paling sedikit 1 jam)
Sebagian besar akan berhasil melakukan inisiasi
meyusui dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusui
pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari satu payudara
Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun
44.
45.
ibu-bayi
Berika suntika imunisasi Hepatitis B (setelah satu jam
pemberian vitamin K1) dipaha kanan anterolateral
Letakkan bayi dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu
bisa di susukan
Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum
berhasil menyusu di dalam satu jam pertama dan
mencegah
perdarahan pervaginam
2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalina
Setelah 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan
Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan
Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan
47.
48.
49.
menilai kontraksi
Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap
15 menit selama 1 jam pertama pascapersalinan dan
setiap 30 menit selama jam kedua pascapersalinan
39
setiap jam
tidak normal
Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa
bayi bernafas dengan baik (40-60kali/menit) serta suhu
52.
53.
sesuai
Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan
sisa airan ketuban, lender dan darah. Bantu ibu memakai
54.
55.
56.
0,5%
Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutarn klorin
0,5% balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dengan
40
57.
DOKUMENTASI
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang),
periksa tanda vital dan asuhan kala IV
41
2.
3.
Memberi rasa aman dan kepercayaan penolong dalam menolong ibu dan
janin.
Manuver tangan dan langkah-langkah melahirkan janin, sebagai berikut :
1.
Melahirkan Kepala
Saat kepala bayi membuka vulva (5-6 cm), letakan kain yang bersih
dan kering yang dilipat 1/3 nya dibawah bokong ibu dan siapkan kain
atau handuk bersih di atas perut ibu (untuk mengeringkan bayi segera
setelah lahir). Lindungi perineum dengan satu tangan (dibawah kain
kering dan bersih), ibu jari pada salah sisi perineum dan 4 jari tangan
pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi.
Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat
keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum.
42
Setelah menyeka mulut dan hidung bayi dan memeriksa tali pusat,
43
Letakan tangan pada sisi kiri dan kanan kepala bayi, minta ibu
meneran sambil menekan kepala ke arah bawah dan lateral tubuh
bayi hingga bahu depan melewati simfisis.
c.
Setelah bahu lahir, gerakan kepala ke atas dan lateral tubuh bayi
sehingga bahu bawah dan seluruh dada dapat dilahirkan.
b.
c.
Saat bahu posterior lahir, geser tangan bawah ke arah perineum dan
sanggah bahu dan lengan atas bayi pada tangan tersebut.
44
b.
c.
d.
e.
f.
Dari arah belakang sisipan jari telunjuk tangan atas diantara kedua
kaki, Bayi yang kemudian dipegang dengan ibu jari dan ketiga jari
lainnya.
g.
Letakan bayi diatas kain atau handuk yang telah disiapkan pada
perut bawah ibu dan posisikan kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya.
h.
45
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan
adalah
serangkaian
kejadian
yang
berakhir
dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan disusul dengan pengeluaran placenta dan
selaput janin dari tubuh ibu.
Dalam menolong persalinan tentu harus bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta pencegahan
komplikasi selama dan pasca persalinan terbukti mampu mengurangi
kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta
mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan asuhan persalinan normal adalah
menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi
bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi
dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).
B. Saran
Diharapkan dengan Asuhan Persalinan Normal ini dapat menurunkan
Kematian Ibu dan Kematian Bayi
46
Daftar Pustaka
JNPK-KR.2008.Buku Panduan Peserta Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan
Normal.Jakarta:Bakti Husada.
JNPK-KR.2008.Buku
Acuan
Pelatihan
Klinik
Asuhan
Persalinan
Normal.2008.Jakarta:Bakti Husada.
Kusnawati, Ina, dkk.2014.Askeb II Persalinan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Nurasiah, Ai, dkk.2012.Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan.Bandung:Refika
Aditama.