Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Hanipah

Nim : P20624520030
Prodi : Profesi Bidan
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Yati Budiarti, SST,M.Keb.

UAS CRITICAL THINKING

1. Dalam pelayanan kebidanan, seorang Bidan perlu berpikir secara induktif maupun
deduktif. Jelaskan contoh berpikir induktif dan deduktif dalam kebidanan!
Jawaban :
Penalaran deduktif:
Ibu hamil sering mengkonsumi makanan yang mengandung zat besi untuk menghindari
kejadian anemia. Adapun makanan yang mengandung zat besi adalah dagig, ikan, telur,
kacang-kacangan dan sayur-sayuran. Selain itu ibu hamil juga dianjurkan untuk
meminum tablet zat besi (fe) dan istirahat yang cukup
Penalaran induktif:
Ibu hami pada kehamilan trimester 1 banyak yang mengalami beberapa keluhan. Keluhan
yang biasa dialami adalah mual muntah dipagi hari mudah kelelahan dan sering
mengalami pusing. Hal ini biasa terjadi pada ibu hamil pada awal kehamilan hinga akhir
minggu ke-12 apabila tidak terlalu berebihan. Keluhan-keluhan tersebut adalah hal sangat
wajar dan bentuk ketidaknyamanan ibu hamil pada kehamilan trimester 1

2. Pada hakekatnya, Bidan adalah seorang pendidik yang dituntut mampu


memberikan Pendidikan Kesehatan bagi klien, baik individu, kelompok atau
masyarakat luas. Perlu untuk menghindari/ meluruskan keadaan miskonsepsi dari
klien. Jelaskan bagaimana upaya yang dapat dilakukan oleh Bidan!
Jawaban :
Miskonsepsi didefinisikan sebagai kesalahan pemahaman yang mungkin terjadi selama
atau sebagai hasil dari pengajaran yang baru saja diberikan, berlawanan dengan konsepsi-
konsepsi ilmiah yang dibawa atau berkembang dalam waktu lama.
Apabila terjadi miskonsepsi dalam melayani klien, kita harus bisa meluruskan dan
mengkomunikasikannya dengan baik. Dalam memberikan asuhan kebidanan dilakukan
pengkajian berupa data subjektif dan objektif sehingga didapatlan data yang tepat, akurat,
dan lengkap. Setelah itu dirumuskan diagnose dan masalah kebidanan sesuai dengan
kondisi klien sehingga diketahui perencanaan dan implementasi kebidanan sesuai dengan
kasus tersebut. Evaluasi dilakukan setiap selesai memberikan asuhan untuk mengetahui
keefektifan asuhan yang diberikan.
Kemudian sebagai seorang bidan upaya lainnya yang dapat ditempuh adalah dengan
memberikan KIE dengan jelas dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat
pendidikan kliennya. Kemudian setelah pemberian KIE sudah selesai maka bidan dapat
membuka sesi diskusi dengan kliennya supaya mengetahui tingkat kepahaman klien
tersebut. Dengan begitu miskonsepsi dapat terhindar dan dapat diluruskan.

3. Dalam pemberian asuhan kebidanan, Bidan menggunakan manajemen 7 langkah


Varney sebagai kerangka piker pemberian asuhan. Jelaskan 7 langkah Manajemen
Kebidanan tersebut!
Jawaban :
a. Langkah I (Kesatu): Mengumpulkan Data
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. Pada langkah ini
dikumpulakan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang lengkap
b. Langkah II (Kedua): Interprestasi dasar
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan.
c. Langkah III (Ketiga): Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah Potensial
Pada langkah ini mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil
mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atu masalah
potensial benar-benar terjadi.
d. Langkah IV (keempat): Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang
Memerlukan Penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
e. Langkah V(kelima): Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang
telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang
tidak lengkap dapat dilengkapi.
f. Langkah VI(keenam) : Melaksanaan perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh dilaksanakan secara efisien dan
aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau
anggota tim kesehatan yang lain.
g. Langkah VII(Ketujuh) : Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan
diagnosa.

4. Konsep Woman Centre Care dalam asuhan kebidanan sangat memperhatikan hak-
hak perempuan. Jelaskan hak-hak perempuan tersebut!
Jawaban :
a. Wanita berhak mempunyai otonomi dan pilihan sendiri tentang fungsi dan proses
reproduksi.
b. Wanita berhak menentukan secara bertanggung jawab apakah ingin, bagaimana,
kapan, mempunyai anak, termasuk menentukan berapa jumlahnya, wanita tidak
boleh dipaksa melahirkan atau mencegah kehamilan.
c. Suami bertanggung jawab secara individu dan social atas perilaku seksual dan
fertilitas mereka serta akibatnya pada kesehatan dan kesejahteraan
5. Seorang Bidan diharapkan selalu mampu mengambil keputusan secara bijak dalam
menjalankan pekerjaan profesinya. Jelaskan tahapan-tahapan dalam pengambilan
keputusan!
Jawaban :
a) Memahami dan merumuskan suatu permasalahan, tujuannya yaitu agar pengambilan
keputusan yang dilakukan benar-benar tepat sasaran
b) Mengumpulkan informasi yang relevan, tujuannya yaitu untuk memperkuat
permasalahan tersebut
c) Mengembangkan alternatif yang bisa digunakan, dalam hal ini, beberapa alternatif
keputusan yang tersedia harus dipertimbangkan dan dipilih yang paling
baik.meskipun alternatif pilihan tersebut bukalah keputusan yang sempurna dan
ideal.
d) Mengevaluasi setiap alternatif yang dipilih, tujuan dari pengevaluasian alternatif
pilihan ini digunakan untuk mengetahui serta menilai apakah alternatif yang dipilih
ini memang efektif digunakan atau tidak.
e) Memilih alternatif yang terbaik, alternatif terbaik yang sudah dipilih ini harus
didasarkan pada jumlah informasi dan data yang nyaris sempurna. Tujuannya agar
kebijakan pengambilan keputusan yang dilakukan benar-benar tepat.
f) Mengimplementasikan keputusan yang diambil, dalam proses mengimplementasikan
keputusan, maka harus membuat rencana, memperhatikan risiko apa saja yang
mungkin terjadi serta konsekuensinya apa, harus menetapkan prosedur laporan,
mempersiapkan tindakan yang korektif yang ada pada masalah yang baru saja
muncul dalam proses pengambilan keputusan, dan merancang peringatan diri jika
terjadi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan dalam penerapan keputusan.
g) Evaluasi hasil keputusan, tahap ini menentukan apakah keputusan yang sudah
diambil ini memang benar-benar efektif atau tidak. Setiap keputusan yang sudah
diterapkan harus selalu dimonitor.

Anda mungkin juga menyukai