Menurut Buku 50 Tahun IBI Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Menurut Depkes RI Manajemen Kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat Menurut Hellen Varney (1997) Manajemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan- penemuan, keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan terfokus pada klien. Menurut ACNM (American College of Nurse Midwife) : Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dgn melakukan pengkajian yg komprehensif thd kesehatan setiap klien. Mengidentifikasi masalah & membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar. Mengidentifikasi kebutuhan thd asuhan kesehatan dlm menyelesaikan masalah & merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien. Memberikan informasi & support (dukungan) klien membuat keputusan dan bertanggungjawab thd kesehatannya. Membuat rencana asuhan yg komprehensif bersama klien. Scr pribadi bertanggungjawab thd implementasi rencana individual. Melakukan konsultasi, perencanaan & melaksanakan manajemen dgn berkolaborasi dan merujuk klien mendapatkan asuhan selanjutnya. Merencanakan manajemen thd komplikasi tertentu, dlm situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal. Melakukan evaluasi bersama klien thd pencapaian asuhan kesehatan merevisi rencana asuhan sesuai kebutuhan. sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat. Alur Pikir Bidan
Manajemen Kebidanan 7 langkah Varney 5 Langkah Kompetensi Bidan 1 Pengkajian Pengkajian 2 Interpretasi Dat A. Diagnosa B. Masalah C. Kebutuhan Diagnosa 3 4 5
Antisipasi Diagnosa Potensial Tindakan Segera Perencanaan Perencanaan 6 Implementasi Implementasi 7 Evaluasi Evaluasi I. Pengumpulan Data Dasar Pengkajian/ pengumpulan data yang komprehensif & Akurat. A. Data Subjektif 1. Identitas 2. Alasan kunjungan & Keluhan 3. Riwayat Kesehatan Sekarang Yang Lalu Keluarga 4. Riwayat menstruasi 5. Riwayat kehamilan, Persalinan & Nifas 6. Keadaan BioPsikoSosial Spiritual 7. Pengetahuan Klien.
1. Pemeriksaan Umum & Tanda Vital Sesuai kebutuhan Klien 2. Pemeriksaan Kebidanan a. Inspeksi b. Palpasi c. Auskultasi d. Perkusi e. Periksa Dalam Sesuai Kebutuhan 3. Pemeriksaan Penunjang a. Laboratorium: Darah (HB, Gol Darah) Urine (Prot Urine, Reduksi) b. USG c. Catatan Sebelumnya d. Pemeriksaan Panggul Luar
Pengumpulan Data
Ad/ Proses Info tentang status kesehatan klien secara sistematis & Terus Menerus
Validasi Data Ad/ Meyakinkan data yang diperoleh adalah Fakta
Pengorganisasian Data Ad/ Mengelompokkan Data II. Interpretasi Data
Data Dasar
Interpretasi Diagnosa Masalah Kebutuhan
Diagnosa Kebidanan Ad/ Diagnosa yang ditegakkan Bidan dalam lingkup Praktek Kebidanan & Memenuhi standar nomenklatur Diagnosa Kebidanan. 1. Diakui & telah disyahkan oleh profesi 2. Berhubungan langsung dengan praktek Kebidanan. 3. Memilih ciri khas kebidanan 4. Didukung oleh Clinical Judgement Dalam Praktek Kebidanan 5. Dapat diselesaikan Masalah melalui Pendekatan Manajemen Kebidanan Daftar Nomenklatur Diagnosa Kebidanan 1. Kehamilan Normal 2. Partus Normal 3. Syok 4. DJJ Tidak Normal 5. Abortus 6. Solusio Placenta 7. Amnionitis 8. Anemia Berat 9. Atonia Uteri 10. Infeksi Mamae 11. Pembengkakan Mamae 12. Presentasi Bokong 13. Presentasi Dagu 14. CPD 15. Presentasi Ganda 16. Eklampsia 17. Kehamilan Ektopik 18. Ansephalitis 19. Hidramnion 20. Presentasi Muka 21. Persalinan semu 22. Kematian Janin 23. HAP 24. HPP 25. Inersia Uteri 26. Inversio Uteri
27. Bayi Besar 28. Mekonium 29. Kehamilan Mola 30. Kehamilan Ganda 31. Partus Macet 32. Posisi Occiput Post 33. Posisi occiput melintang 34. Placenta Previa 35. PER/PEB 36. HDK 37. Ketuban Pecah Dini 38. Partus Prematurus 39. Prolaps tali Pusat 40. Fase Laten lama 41. Kala II Lama 42. Retensio Placenta 43. Sisa Placenta 44. Ruptur Uteri 45. Bekas Luka Uteri 46. Presentasi Bahu 47. Distosia Bahu 48. Robekan Servik & Vagina 49. Letak Lintang Cara Diagnosa 1. Hamil / Tidak 2. Paritas Primi/Multi 3. Umur Kehamilan 4. Intra / ekstra Uterin 5. Janin Tunggal / kembar 6. Janin Hidup / Mati 7. Letak anak 8. Keadaan Panggul 9. K/U Ibu & Penyakit yang menyertai Bila Bulin
Inpartu / Belum
Kala I Fase laten/ Aktif Kala II Kala III Kala IV
Tujuan :
1. Untuk Antisipasi 2. Pencegahan Bila Perlu 3. Menunggu Sambil waspada 4. Bersiap Benar Terjadi
Sangat Penting/ Vital
Asuhan Yang Aman 1. Identifikasi data/situasi yang gawat (ibu & janin) bidan harus bertindak dengan segera utk keselamatan jiwa ibu & anak. Contoh : - Perdarahan kala III - Distosia bahu - Asfiksia pada BBL dll
2. Kondisi tertentu yang memerlukan konsultasi/kolaborasi dengan dokter. Contoh : - Pre Eklampsia - Panggul sempit - Penyakit yang menyertai kehamilan & persalinan (Peny. Jantung, DM dll)
V. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Lanjutan Dx msl Dx Potensial Data yg tidak lengkap dapat dilengkapi Setiap rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak Bidan klien dan keluarga bekerja sama melaksanakan rencana asuhan.
1. Tujuan Tujuan yg ditetapkan dalam penyusunan rencana mencakup keadaan yg diharapkan dapat dicapai bila masalah sudah dipecahkan. 2. Kriteria Kriteria keberhasilan Ad/ Utk mengetahui hasil suatu upaya yg telah dilakukan utk mengukur pencapaian tujuan. Dapat diukur, menunjukkan waktu & menggambarkan sesuatu.
Lanjutan 3. Rencana Rencana Tindakan - Mandiri - Kolaborasi Logis & - konsultasi Operasional - kerja tim
4. Rasional Semua PKK renc asuhan yg menyeluruh rasional yg benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yg up to date & sesuai asumsi klien
Rencana asuhan dilaksanakan secara efisien & aman
Menghemat biaya & waktu serta meningkatkan mutu asuhan Pelaksanaan dilaksanakan dg cara : - Mandiri - kolaborasi Bidan tetap Tj - Konsultasi Asuhan - Kerja tim - Rujukan Tujuan Untuk mengetahui ketepatan antara hasil tujuan yg ditetapkan
Tujuan tdk tercapai kaji ulang
kembali ke langkah I Tujuan tercapai Antisipasi 1. Evaluasi Formatif Ad/ Hasil observasi & analisa thd respon pasien setelah implementasi
2. Evaluasi sumatif ad/ Rekapitulasi & kesimpulan hasil observasi & analisa status kesehatan pasien sesuai tujuan
Cth : - hasil implementasi disebut Ev. Formatif - pasien pindah/pulang disebut Ev. Sumatif - hasil rencana asuhan disebut Ev. Sumatif - Ev. Sumatif harus ada data pendukung