Anda di halaman 1dari 37

Kelompok 3

Ellissa Ayu M.
01 202007004

Orchidara Aulia N.
02 202007010
Lingkup Pada Praktik Bidan Dan
Pengambilan Keputusan Klinis
Pada Kasus Kompleks
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kompleks
01
Ruang Lingkup
Praktik Bidan
PENGERTIAN
Pengertian
Ruang lingkup praktik bidan adalah batasan dari kewenangan
bidan dalam menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya
pelayanan kebidanan dan jenis pelayanan kebidanan.

Praktek kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam


memberikan pelayanan terhadap klien dengan pendekatan
manajemen kebidanan.
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan
menurut ICM dan IBI :

1. Asuhan mandiri (otonom) pada anak perempuan, remaja putri dan


wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
2. Bidan menolong persalinan atas tanggungjawab sendiri dan merawat
BBL
3. Pengawasan pada kesehatan masyarakat di posyandu (tindak
pencegahan), penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada ibu,
keluarga, dan masyarakat termasuk (persiapan menjadi orang tua,
menentukan KB, medeteksi abnormal pada ibu dan bayi)
4. Konsultasi dan rujukan
5. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder
pada saat tidak ada pertolongan medis
Ruang Lingkup Praktik Bidan menurut ICM dan
IBI

Dalam melaksanakan praktik kebidanan


Ruang lingkup praktik bidan secara aman dan bertanggungjawab,
meliputi standar minimal maka setiap bidan harus memiliki
yang telah ditentukan dalam kompetensi utama yang meliputi
SPK. Standar Paktik pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku.
Kebidanan (SPK) tersebut Ruang lingkup praktik kebidanan
telah bersifat nasional dan mencakup kategori, yaitu :
dibuat oleh organisasi  Kompetensi inti atau utama dan
profesi bidan itu sendiri kompetensi lanjutan adalah
(IBI). pengembangan dari pengetahuan dan
ketrampilan dasar untuk mendukung
tugas bidan dalam memenuhi tuntutan
masyarakat yang dinamis.
Standar Pelayanan Kebidanan

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (RL,


2001) standar pelayanan kebidanan dibagi menjadi 5 standar
yaitu :
a. Standar Pelayanan Umum
b. Standar Pelayanan Antenatal
c. Standar Pertolongan Persalinan
d. Standar elayanan Nifas
e. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri dan
Neonatal
Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
Meliputi Pemberian Asuhan

1. Asuhan Kebidanan Pada Remaja Putri


Remaja menurut perlindungan anak adalah seseorang yang berusia antara 10-18
tahun dan merupakan kelompok penduduk Indonesia dengan jumlah yang cukup
besar. Remaja putri akan mengalami puncak kematangan reproduksi yang
ditandai dengan menstruasi atau disebut menarche. Keluhan mengenai nyeri
pinggang dan timbul jerawat beberapa hari sebelum menstruasi juga merupakan
hal yang sangat wajar karena Pre-Menstrual Syndrome (PMS) ditandai dengan
perubahan yang cepat dalam suasana hati dan gejala fisik seperti rasa tidak
nyaman pada payudara, nyeri pada perut, sakit kepala, selama fase akhir siklus
menstruasi.
Cara mengatasi keluhan nyeri haid yaitu terapi non-farmakologis berupa kompres
hangat dengan menggunakan handuk bersih
2. Asuhan Kebidanan Terhadap Kehamilan
Pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan ibu
hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu nifas, maka
perlu dilakukan pelayanan antenatal yang terintegrasi yaitu pelayanan
kesehatan komprehensif dan berkualitas.

3. Asuhan Kebidanan pada Persalinan


Pada saat ibu datang untuk bersalinan, anamnesa yang paling penting
ditanyakan kepada ibu adalah tentang tanda-tanda persalinan. Asuhan yang
diberikan pada ibu bersalin adalah dimulai dari kala 1 sampai kala 4.
4. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Asuhan kebidanan pada masa nifas dilaksanakan sebanyak 3 kali kunjungan,
yaitu kunjungan I pada 6-8 jam pasca 2 minggu pasca persalinan.
Kunjungan nifas bertujuan menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan
untuk mencegah, mendeteksi dan menangani maslaah-masalah yang terjadi.

5. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir harus memperhatikan prinsip
pencegahan infeksi, kemudian ketika bayi lahir dilakukan penilaian apakah
bayi menangis dan tonus otot bayi baik.
6. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Salah satu tugas mandiri bidan yaitu memberikan
Interval asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
Bidan sebagai konselor memeiliki mencakup :
kemampuan teknik konseling, a. Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga
pengetahuan tentang alt kontrasepsi berencanan pada PUS
dan yang berkaitan dengan b. Menentukan diagnose dan kebtuhan
pemakaiannya. pelayanan
c. Menyusun rencana pelayanan KB sesuai
KB (Keluarga Berencana) adalah prioritas masalah bersama klien
upaya mengatur kelahiran anak, d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
jarak, dan usia ideal melahirkan, dengan rencanan yang telah dibuat
mengatur kehamilan, melalui e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah
promosi, perlindungan, dan bantuan diberikan
sesuai dengan hak reproduksi untuk f. Membuat rencana tindak lanjut pelayanan
mewujudkan keluarga yang bersama
berkualitas. g. Membuat pencatatan dan pelaporan
7. Asuhan Kebidanan Pada Menopause

Rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk asuhan kebidanan pada ibu menopause
dengan hot flush adalah :
a. Beritahu ibu tentang menopause
b. Beritahu ibu tentang gejala serta maslaah yang muncul pada menopause
c. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan
kalsium
d. Anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minum kopi atau teh serta
menghindari asap rokok
e. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan dirinya
f. Anjurkan pada ibu untuk olahraga ringan teratur, atau jalan kaki minimal 1000
langkag
g. Anjurkan pada ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur dari
bahan katun yang menyerap keringat.
Upaya Pelayanan Kebidanan
Upaya Promotif Upaya Kuratif
Adalah upaya promosi Adalah upaya promosi
kesehatan yang ditujukan kesehatan untuk
untuk meningkatkan mencegah penyakit
status kesehatan yang menjadi lebih parah
optimal. melalui pengobatan.
Upaya Preventif Upaya Rehabiitatif
Adalah upaya untuk Adalah upaya
mencegah penyakit. promosi kesehatan
Seperti untuk memelihara
imunisasi,ANC, dll. dan memulihkan
kondisi mencegah
kecacatan.
02
Pengambilan
Keputusan Klinis
PENGERTIAN
Pengertian
Merupakan bagian dasar dan integral
dalam praktik suatu profesi dan
keberadaannya sangat penting karena
akan menentukan tindakan selanjutnya.
Keterlibatan klien dalam pengambilan keputusan yaitu sebagai upaya
pemberdayaan klien sehingga meningkatkan tingkat kemandirian klien
sebagaimana dijelaskan dalam teori Dorothea Orem (1980) : selfcare
dimana konsep ini menekankan pada perawatan diri secara mandiri,
kemandirian dipandang sebagai bentuk praktik kebiasaan/tingkah laku
yang dilakukan oleh klien dalam mempertahankan kesehatan dan
kondisinya. Tingkat kemandirian ini akan dicapai jika pasien dan keluarga
mampu mengambil keputusan dengan baik dan tepat dalam memilih
asuhan dan bantuan terkait kondisinya. Sehingga diperlukan peran aktif
pasien dan keluarga daalam pengambilan keputusan klinis tersebut.
NEXT…
Ketepatan pengambilan keputusan akan
dipengaruhi oleh kompentisi perawat,
kemampuan berkomunikasi, lingkungan serta
budaya. Penting bagi bidan untuk selalu
meningkatkan kapasitas dirinya dalam
pemberian asuhan kebidanan hal ini akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
bidan yang selanjutnya akan meningkatkan
profesionalisme bidan.
Robbins dan Coulter, Ada 5 hal pokok dalam
pengambilan keputusan :
mengemukakan dalam proses
1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih
pengambilan keputusan terdiri subyektif dan meudah terpengaruh
dari beberapa tahap, yaitu : 2. Pengalaman mewarnai
mengidentifikasi masalah, pengetahuan praktik, seringnya
memilih suatu alternative dan terpapar suatu kasus
mengevaluasi keputusan. meningkatkan kemampuan
mengambil keputusan terhadap
suatu kasus
3. Fakta, keputusan lebih ril, valid
dan baik
4. Wewenang lebih bersifat rutinitas
5. Rasional, keputusan bersifat
obyektif, transparan, konsisten
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
a) Faktor fisik, didasarkan pada rasa yang dialami oleh
tubuh seperti rasa sakit, tidak nyaman dan
kenikmatan
b) Emosional, didasarkan pada perasaan atau sikap
c) Rasional, didasarkan pada pengetahuan
d) Praktik, didasarkan pada ketrampilan individual dan
kemampuan dalam melaksanakannya
e) Interpersonal, didasarkan pada pengaruh jaringan
social yang ada
f) Struktural, didasaekan pada lingkup social,
ekonomi, dan politik
Tahap-tahap Pengambilan
Keputusan

Guna memudahkan
pengambilan keputusan
maka perlu dibuat tahap-
tahap yang bisa
mendorong kepada
terciptanya keputusan
yang diinginkan.
Adapun tahap-tahap pengambilan keputusan yaitu :
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gambling atau mudah
dimengerti

b. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan dan menyusunnya secara


prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan
terkendali

c. Melakukan identifikasi dan setai masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih
memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik

d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing


yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji
yang akan dipakai

e. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai
Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena
dipengaruhi oleh beberapa hal :

● Pelayanan one to one : bidan dan klien yang


bersifat sangat pribadi dan bidan bisa meenuhi
kebutuhan
● Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan
berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan
● Perawatan berfokus pada ibu (women centered
care) dan asuhan total ( total care )
CONTOH KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA


NY “F”
GESTASI 28-30 MINGGU DENGAN
PREEKLAMPSIA BERAT
DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA
TANGGAL 6 JULI 2018
B. Keluhan utama
A. Identifikasi Data Dasar Ibu datang dengan surat rujukan dari
1. Identitas Istri/Suami puskesmas masuk ke Poli KIA RSUD
Nama : Ny “ F “ / Tn “ M“ Syekh Yusuf Gowa dengan keluhan sakit
Umur : 38 tahun / 40 tahun kepala, pusing dan pembengkakan pada
Nikah : 1 X / 20 ± tahun kaki.
Suku : Gowa / Gowa C. Riwayat keluhan utama.
Agama : Islam / Islam • Pusing dirasakan sejak 2 hari yang
Pendidikan : SD / SD lalu dan ibu datang memeriksakan
Pekerjaan : IRT / Buruh Harian diri di puskesmas Gentungang dan
Alamat : Romanglasa dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf pada
tanggal 06-07-2018 Jam 13: 50 wita.
• Ibu mengatakan sakit kepala serta
pembengkakan pada kaki sejak 1
minggu yang lalu.
D. Riwayat kehamilan sekarang E. Riwayat kesehatan yang lalu
● Kehamilan kedua dan tidak pernah • Ibu tidak ada riwayat PMS
keguguran • Ibu tidak ada alergi terhadap makanan dan
● Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ibu minuman
adalah tanggal 21 desember 2017 • Ibu tidak pernah mengalami penyakit serius
● Ibu mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2X • Ibu tidak ada riwayat penyakit menurun
di puskesmas gentungang yaitu pada tanggal seperti DM, hipertensi, asma dan penyakit
15 februari 2018 dan 16 maret 2018 jantung.
● Ibu telah 3 kali memeriksa kehamilannya di • Ibu tidak ada riwayat ketergantungan obat-
puskesamas Gentungang. oabatan dan minuman keras.
● Ibu mulai merasakan pergerakan janinnya • Ibu tidak pernah mengonsumsi obat-obatan
pertama kali pada usia kehamilan 5 bulan tanpa resep dokter.
dan dominan terasa pada perut sebelah • Ibu tidak pernah menderita penyakit infeksi
kanan pada sistem organ reproduksi.
• Tidak ada riwayat penyakit menular
F. Riwayat Menstruasi
● Menarche : 14 tahun
● Siklus : 28 – 30 hari
● Durasi : 4 – 5 hari
● Dismenorhea : Tidak ada

H. Riwayat pola kegiatan sehari-hari


G. Riwayat KB Ibu merupakan
1) Pola Nutrisi
akseptor KB suntik 3 bulan
• Sebelum hamil
selama 3 tahun yaitu mulai 2009
- Pola makan : 3 kali sehari
sampai 2012 dan ibu mengganti
- Komposisi : Nasi, Ikan, Sayur
KB suntik 3 bulan menjadi KB
- Pola minum : 10 kali sehari
implant selama ±5 tahun yaitu
• Selama hamil
mulai tahun 2012 sampai 2017.
- Pola makan : 4 – 5 kali sehari
- Pola minum : 15 kali sehari
2) Pola Eliminasi 3) Pola Istirahat
• Sebelum hamil • Sebelum hamil
 BAB (Buang Air Besar) - Tidur siang : 1 jam/ hari
- Konsistensi : Lunak
- Tidur malam : 8 jam/ hari
- Warna : Kuning kecoklatan
- Frekuensi : 1 kali sehari
• Selama hamil
 BAK (Buang Air Kecil) - Tidur siang : 2 jam/ hari
-Warna : Kuning - Tidur malam : 9 jam/ hari
-Bau : Amoniak
• Selama hamil I. Personal Hyegine
 BAB (Buang Air Besar) • Sebelum hamil
- Konsistensi : Lunak - Ibu mandi 2 kali setiap hari setiap pagi dan
- Warna : Kuning kecoklatan sore
- Frekuensi : 1 kali sehari
- Ibu keramas 3 kali seminggu
 BAK (Buang Air Kecil)
- Warna : Kuning - Ibu sikat gigi 3 kali sehari
- Bau : Amoniak - Ibu selalu mengganti pakaian dalam setiap kali
lembab atau basah
● Selama hamil K. Pemeriksaan Umum
- Ibu mandi 2 kali setiap hari setiap • Keadaan umum ibu : baik
pagi dan sore • Kesadaran : komposmentis
- Ibu keramas 3 kali seminggu • BB sebelumnya : 74 kg
- Ibu sikat gigi 3 kali sehari • BB sekarang : 80 kg e
- Ibu selalu mengganti pakaian dalam • TB : 156 cm
setiap kali lembab atau basah • LILA : 30 cm
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
J. Riwayat Ekonomi, Psikososial dan Spiritual • TD : 180/120 mmHg
a. Suami adalah tulang punggung dalam keluarga • N : 80x/menit
b. Ibu merasa khawatir dengan keadaanya • S : 36,8 ºC
c. Ibu merasa senang dengan kehamilannya
• P : 18x/menit
d. Keluarga dan suami senang dengan kehamilannya
e. Ibu yakin bahwa dia selalu dilindungi oleh Allah SWT
f. Ibu dan keluarga selalu melaksanakan sholat 5 waktu.
L. Pemeriksaan fisik Head to Toe
a. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, rambut lurus dan tidak ada ketombe Palpasi : tidak
rontok, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan
b. Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, ada cloasma gravidarum
Palpasi : tidak ada oedema dan tidak ada nyeri tekan
c. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan ,konjungtiva merah mudah dan sklera putih.
d. Mulut dan gigi
Inspeksi : Mulut dan gigi bersih, ada 2 gigi yang tanggal dan terdapat gigi caries 2
buah.
e. Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Leher
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid dan vena jugularis
g. Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol keluar
serta hiperpigmentasi pada areola mammae.
Palpasi : Tidak ada massa dan nyeri tekan.
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas operasi dan tampak linea nigra, striae
alba dan pembesaran perut sesuai umur kehamilan

Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat , 27 cm teraba bokong.
Leopold II : Puki
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BAP LP : 98 cm TBJ : 98 × 27 = 2646 gram.
Auskultasi : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran
kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 150×/menit.
i. Ekstremitas
● Ekstremitas Atas
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan dan terpasang
infus RL pada bagian tangan kiri Palpasi : Tidak ada
oedema
● Ekstermitas Bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Terdapat oedema dan tidak ada varises
Perkusi : Refleks patella ( + / + ) kiri dan kanan.
j. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Hb : 13,5 gr%
- Protein urinaria : +3
B. Rencana Tindakan / Intervensi TD : 180/120
Diagnosa : GIIPIA0 gestasi 28 minggu 1 hari mmHg
N : 84 x/menit
dengan PEB
S : 36,8 ºC
Masalah aktual : PEB P : 22 x/menit
Masalah potensial : Antisipasi terjadinya
Eklampsia
1. Tujuan :
a. Tidak terjadi eklampsia
2. Kriteria :
a. Keadaan umum ibu baik dan kesadaran
komposmentis.
b. Ibu merasa pusing dan sakit kepala
c. Tanda-tanda vital
C. Implementasi
● Memberitahu keadaan yang sedang dialami ibu.
Rasional : Dengan memberitahu keadaan yang sedang dialami ibu dapat
mengerti dan bersedia untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
● Observasi keadaan umum dan TTV ibu pada pagi hari dan sore hari
Rasional : Dengan mengetahui keadaan umum, dan TTV dapat membantu
dalam mengambil tindakan segera.
● Pemberian cairan RL
Rasional : larutan RL digunakan untuk mengganti cairan yang hilang, dan
merupakan larutan isotonik yang sering digunakan dalam pemberian infus
intravena karena mempunyai konsentrasi yang sama dengan plasma darah
sehingga mencegah perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam intrasel.
● Pemasangan kateter tetap untuk membantu ibu buang air kecil serta mengetahui
cairan input dan output ibu.
Rasional : Dengan melakukan pemasangan kateter akan membantu ibu untuk berkemih
dan mempermudah petugas kesehatan untuk mengetahui cairan autput dan input ibu.
● Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian obat oral nifedipin 3×1 hari @10
mg.
Rasional : Nifedipin merupakan obat antihipertensi yang menghambat kanal kalsium
● Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian MgSO4 untuk mencegah kejang
jika tekanan darah tidak turun.
Rasional : MgSO4 meruapakan obat anti kejang yang berfungsi menghambat dan
menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan serat saraf dengan menghambat transmisi
neuromuskular
● Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk mengecek proteinuria
Rasional : dengan mengecek proteinuria dapat membantu untuk tindakan selanjutnya dan
melaporkan hasilnya ke dokter
● Melakukan pemeriksaan DJJ
Rasional : pemeriksaan DJJ di lakukan agar dapat memantau perkembangan janin
● Pemberian dukungan moral kepada ibu dan keluarga untuk tetap melaksanakan shalat
dengan posisi berbaring dan selalu berdoa, berdzikir, bersabar dan bertawakkal kepada
Allah SWT untuk kesembuhan ibu.
D. Evaluasi
1. Ibu sudah mengetahui jika ibu mengalami preeklampsia berat
2. Sudah dilakukan observasi
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
TTV : TD : 180/ 120 mmHg
N : 84 x/i
S : 36,8 ºC
P : 22x/i
3. Infus telah terpasang dengan cairan RL 500 cc
4. Kateter telah di pasang
5. Ibu dan keluarga telah melaksanakan shalat serta berdoa, berdzikir, bersabar dan berserah
diri kepada Allah SWT apapun yang terjadi untuk kesembuhan ibu.
KESIMPULAN

Ruang lingkup praktik kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan dalam
menjalankan praktiknya yang berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan
jenis pelayanan kebidanan. Lingkup praktek kebidanan di dasarkan pada
pengetahuan, keterampilan, dan kewenangan bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan

Praktik kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik
pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi,kesejahteraan ibu dan
janin/bayinya. Praktik kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan
perempuan dan bersifat holistik dan sangat berperan penting bagi wanita.
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai