DISUSUN OLEH:
PRODI S1 KEBIDANAN
2023/2024
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nyalah makalah ini yang berjudul “Berfikir Kritis (Critikal Thinking), Penilaian
Klinis (Clinical Judgement) Dalam Asuhan Kebidanan Serta Teori Retorika Aristoteles Dan
Teori Penalaran” dapat selesai dengan baik. Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai
bahan pengisian nilai mata kulia praktek profesional bidan. Bahan dan sumber makalan ini
berasal dari buku online dan segala sesuatu yang bisa dijadikan sumber informasi dan
berhubungan dengan topik yang dibahas.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung sehingga makalan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Kami berharap pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan dan masih banyak yang diperbaiki, Akhirnya tiada gading yang retak, kami
berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan pertimbangan pada
pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan
keilmuan bagi pembaca dan menjadi amal baik bagi penulis. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan yang telah kita perbuat. Amin.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................II
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
I.I Latar Belakang..............................................................................................................................1
I.2 Tujuan.........................................................................................................................................1
I.3 Manfaat........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Definisi Critical Thinking/Berpikir Kritis....................................................................................2
2.2 Cara Membentuk Asuhan Kebidanan Dengan Critical Thinking ................................................2
2.3 Pengertian Critical Judgement.....................................................................................................3
2.4 Pengambilan Keputusan Dalam Asuhan Kebidanan....................................................................3
2.5 Teori Retorika Aristoteles..............................................................................................................4
2.6 Teori Penalaran.......................................................................................................................... ...5
III
BAB I
PENDAHULUAN
IV
Bidan sebagai bagian dari
pemberi layanan kesehatan
yaitu memberi asuhan
kebidanan
dengan menggunakan proses
kebidanan akan selalu dituntut
untuk berpikir kritis dalam
berbagai
situasi.Penerapan berfikir kritis
dengan kasus nyata yang akan
memberikan gambaran kepada
bidan tentang pemberian
asuhan kebidanan yang
komprehensif dan bermutu.
Berfikir merupakan suatu
proses yang berjalan secara
V
berkesenambungan
mencakup
interaksi dari suatu rangkaian
pikiran dan
persepsi.Sedangkan berpikir
kritis merupakan konsep
dasar yang terdiri dari konsep
berfikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan
kritis itu
sendiri berbagai sudut pandang
.
Bidan sebagai bagian dari
pemberi layanan kesehatan
yaitu memberi asuhan
kebidanan
VI
dengan menggunakan proses
kebidanan akan selalu dituntut
untuk berpikir kritis dalam
berbagai
situasi.Penerapan berfikir kritis
dengan kasus nyata yang akan
memberikan gambaran kepada
bidan tentang pemberian
asuhan kebidanan yang
komprehensif dan bermutu.
Berfikir merupakan suatu
proses yang berjalan secara
berkesenambungan
mencakup
interaksi dari suatu rangkaian
pikiran dan
VII
persepsi.Sedangkan berpikir
kritis merupakan konsep
dasar yang terdiri dari konsep
berfikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan
kritis itu
sendiri berbagai sudut pandang
.
Bidan sebagai bagian dari
pemberi layanan kesehatan
yaitu memberi asuhan
kebidanan
dengan menggunakan proses
kebidanan akan selalu dituntut
untuk berpikir kritis dalam
berbagai
VIII
situasi.Penerapan berfikir kritis
dengan kasus nyata yang akan
memberikan gambaran kepada
bidan tentang pemberian
asuhan kebidanan yang
komprehensif dan bermutu.
Berfikir merupakan suatu
proses yang berjalan secara
berkesenambungan
mencakup
interaksi dari suatu rangkaian
pikiran dan
persepsi.Sedangkan berpikir
kritis merupakan konsep
dasar yang terdiri dari konsep
berfikir yang berhubungan
IX
dengan proses belajar dan
kritis itu
sendiri berbagai sudut pandang
.
Bidan sebagai bagian dari
pemberi layanan kesehatan
yaitu memberi asuhan
kebidanan
dengan menggunakan proses
kebidanan akan selalu dituntut
untuk berpikir kritis dalam
berbagai
situasi.Penerapan berfikir kritis
dengan kasus nyata yang akan
memberikan gambaran kepada
X
bidan tentang pemberian
asuhan kebidanan yang
komprehensif dan bermutu.
Berfikir merupakan suatu
proses yang berjalan secara
berkesenambungan
mencakup
interaksi dari suatu rangkaian
pikiran dan
persepsi.Sedangkan berpikir
kritis merupakan konsep
dasar yang terdiri dari konsep
berfikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan
kritis itu
XI
sendiri berbagai sudut pandang
.
Bidan sebagai bagian dari
pemberi layanan kesehatan
yaitu memberi asuhan
kebidanan
dengan menggunakan proses
kebidanan akan selalu dituntut
untuk berpikir kritis dalam
berbagai
situasi.Penerapan berfikir kritis
dengan kasus nyata yang akan
memberikan gambaran kepada
bidan tentang pemberian
asuhan kebidanan yang
komprehensif dan bermutu.
XII
Berfikir merupakan suatu
proses yang berjalan secara
berkesenambungan
mencakup
interaksi dari suatu rangkaian
pikiran dan
persepsi.Sedangkan berpikir
kritis merupakan konsep
dasar yang terdiri dari konsep
berfikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan
kritis itu
sendiri berbagai sudut pandang
.
Bidan sebagai bagian dari
pemberi layanan kesehatan
XIII
yaitu memberi asuhan
kebidanan
dengan menggunakan proses
kebidanan akan selalu dituntut
untuk berpikir kritis dalam
berbagai
situasi.Penerapan berfikir kritis
dengan kasus nyata yang akan
memberikan gambaran kepada
bidan tentang pemberian
asuhan kebidanan yang
komprehensif dan bermutu.
Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesenambungan mencakup
interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis merupakan
konsep dasar yang terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan dengan proses belajar dan
kritis itu sendiri berbagai sudut pandang.
XIV
Bidan sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan yaitu memberi asuhan
kebidanan dengan menggunakan proses kebidanan akan selalu dituntut untuk berpikir kritis
dalam berbagai situasi.Penerapan berfikir kritis dan pengambilan keputusan yang tepat
dengan kasus nyata yang akan memberikan gambaran kepada bidan tentang pemberian
asuhan kebidanan yang komprehensif dan bermutu.
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
Asuhan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
XV
Berfikir kritis dapat dikatakan sebagai proses suatu mental yang sudah
teroganisir untuk melakukan analisa dan mengevaluasi suatu informasi, proses mental
tersebut bisa berupa cara memperhatikan, mengkategorikan, mengambil kesimpulan
ataupun keputusan.
XVI
Penilaian diartikan sebagai suatu kemapuan untuk membuat keputusan logis atau
rasional dan menentuan apakah suatu tindakan yang akan dilakukan benar atau salah.
Klinis berkaitan dengan klinik atau tempat perawatan; didasarkan pada observasi dan
perawatan klien yang sebenarnya, dan terdiri atas tanda-tanda klinis dari suatu
masalah kesehatan. Clinical Judgement (Penilaian klinis) merupakan penerapan
informasi berdasarkan pengamatan aktual pada klien yang dikombinasikan dengan
data subjektif dan objektif yang mengarah pada kesimpulan akhir/ analisis/ diagnosis.
Dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses dimana perawat menetapkan data-data
mengenai keadaan klien yang akan dikumpulkan, kemudian membuat interpretasi data
dan diakhiri dengan penetapan diagnosis keperawatan, kemudian mengidentifikasi
tindakan keperawatan dengan tepat.
Keputusan yang baik adalah yang berdasarkan kepentingan klien dan pada saat
yang bersamaan juga menunjukkan integritas orang-orang yang terlibat. Perawat
mempunyai kewajiban moral terhadap klien mereka, terhadap pimpinan mereka, dan
kepada penyedia pelayanan primer, sehingga perawat harus menentukan faktor
XVII
tantangan ketika membuat keputusan. Tanggung jawab logika etika adalah rasional
dan sistemik. Ini harus berdasarkan pada prinsip etika dan kode etik dari pada emosi,
intuisi, kebijakan yang telah ada atau preseden.
Penalaran adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari satu atau lebih
proposisi. Sejalan dengan pengertian tersebut, Fadjar Shadiq (dalam Sri Wardani)
mengatakan penalaran merupakan suatu kegiatan, suatu proses atau suatu aktivitas
berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang
benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau
diasumsikan sebelumnya.
XVIII
Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Penalaran merupakan suatu proses menemukan kebenaran
dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria masing- masing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
XIX
Para bidan mengambil keputusan menggunakan metode pengambilan keputusan
yang berdasarkan pada empat hal yaitu; (1) berdasar pengalaman, (2) berdasarkan
standar/prosedur tetap yang sudah ada, (3) berdasarkan pendidikan/teori yang
dimiliki, dan (4) berdasarkan pertimbangan orang yang lebih ahli. Lima dari sepuluh
subjek penelitian cenderung menggunakan pertimbangan ahli/dokter ketika
memutuskan tindakan. Para perawat mengambil keputusan dengan gaya pengambilan
keputusan tipe decisive dan tipe fleksible sesuai dengan bidang pelayanan dan bekerja
secara tim.
3.2 Saran
Adapun saran dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut diharapkan ada
kritik dan saran yang membangun sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini.
XX
DAFTAR PUSTAKA
Budiono & Pertami, S. B. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika
Deniati, dkk. (2018). Pengaruh Berfikir Kritis Terhadap Kemampuan Perawat Pelaksana Dalam
Melakukan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Hermina Bekasi Tahun 2016. Jurnal Kesehatan
Eduardo, E. A., Peres, A. M., Almeida, M. L., Roglio,K. D., and Bernardino, E. (2015). Analysis of the
decision-making process of nurse managers: a collective reflection. Rev Bras Enferm. 68(4):582-8
Haryanto, A. (2014). Hubungan Berfikir Kritis dan Waktu Tanggap Perawat dengan Kualitas Asuhan
Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Surabaya. Jurnal Sebelas Maret
Heni. (2017). Berfikir Kritis Dalam Proses Keperawatan. Jurnal Keperawatan, 3(1), 26-29
Mirsaidi, G., Lakdizaji, S., and Ghojazadeh, S. (2012). How Nurses Participate in Clinical Decision-
Making Process. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences. 2 (12). 620-624
Nibbelink, C.W. and Brewer, B.B. (2019). Decision-Making in Nursing Practice: An Integrative
Pengorganisasian Yang Dilakukan Oleh Kepala Ruangan Dengan Kinerjanya Diruang Rawat Inap RSUD
Koja Jakarta Utara (Doctoral dissertation, Tesis FIK UI, Tidak dipublikasikan).
Sudono DS, B., Setya A, D., dan Atiningtyas H, R. (2017). Gambaran Kemampuan Berpikir Kritis
Perawat Primer Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Islam Surakarta. Jurnal
Ilmu
XXI