Disusun Oleh:
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan terperinci dalam memikirkan suatu
peristiwa, tindakan.dan pemecahan suatu masalah dengan tujuan mewujudkan hasil berpikir
yang baik,dan berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan
dengan terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam
memberikan layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan. Perawat yang selalu berpikir kritis atau kreatif akan
selalu melihat dan memecahkan masalah dengan sudut pandang yang berbeda dan
mempertimbangkan dengan mendalam setiap masalah yang akan diambil demi kebaikan
pasien dan diri sendiri agar tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien.
Sebagai seorang perawat kita tentu sering dihadapkan pada situasi yang menuntut kita
untuk berpikir kritis dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien atau
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Dalam pelaksaan asuhan keperawatan,
kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan. Peningkatan kemampuan berpikir kritis akan
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Berpikir kritis dalam keperawatan adalah
campuran dari beberapa aktifitas berpikir yang berhubungan dengan konteks dan situasi
dimana proses berpikir itu terjadi.
Mengasah kemampuan berfikir kritis profesional seorang perawat dimulai dari masa
pendidikan hingga di lingkungan praktik perawat sehingga dibutuhkan pembelajaran aktif
secara berkelanjutan untuk terus menstimulasi perawat untuk selalu mengembangkan
keterampilannya dalam berfikir kritis, dengan memperhatikan empat elemen dasar: (Farus-
brown et al., 2013; Jimenez-Gomez et al.,2019)
Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus yang nyata akan
memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan yang
komprensif dan bermutu. (Budiono dan Sumirah, 2015,p.90).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan diatas maka penulis
mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
TUJUAN
Berfikir kritis bertujuan untuk mempertimbangkan suatu ide atapun pendapat yang
biasanya didukung oleh kriteria yang dapat dipertanggung jawabkan. Tujuan berfikir
kritis dalam lingkup keperawatan adalah agar perawat mempunyai keterampilan
pengetahuan untuk menganalisis, menerapkan standar, mencari informasi,
menggunakan alasan rasional, memprediksi, dan melakukan transformasi pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan dengan
terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam memberikan
layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan, Bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa, perumusan masalah,
penjelasan, dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti bukti, menilai kesimpulan, membedakan
antara yang baik dan buruknya argument, serta mencari kebenaran fakta dan nilai dari hasil
yang diyakini benar, serta tindakan yang dilakukan dalam keperawatan.
Sebagai makhluk intelektual kita dituntut berfikir kritis yang bertujuan untuk membantu
memudahkan dalam menentukan keputusan secara tepat dan akurat. Menurut pendapat Ennis
berfikir kritis adalah berfikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan. Dalam lingkup
keperawatan, berfikir kritis sangat diperlukan bagi seorang perawat demi membantunya
dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Berfikir kritis membantu seorang perawat
untuk lebih mudah dalam pengambilan sebuah keputusan maupun tindakan yang akan
dilakukan terhadap klien demi terpenuhnya kebutuhan klien tersebut.
Berfikir kritis (critical thingking) dimaknai sebagai sebuah kemampuan dari individu
yang dilakukan secara sengaja dan di atur oleh individu tersebut untuk melakukan
pengambilan keputusan, yang membutuhkan kemampuan berfikir secara kompleks yang
bertujuan untuk menginterpretasikan suatu informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
melakukan inferensi (simpulan) (Chou, wu and Tsai, 2019; Jemenez-Gomez et al., 2019).
Berfikir kritis juga merupakan keterampilan inti yang harus dimiliki oleh setiap
profesional, tidak terkecuali perawat, sehingga dalam melakukan asuhan keperawatan
perawat mampu mempraktekkan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga mampu
mensintesis pengetahuan tersebut ( lama atau baru ) dan memahami perbedaan dalam
populasi pasien dan pentingnya pemberian perawatan kesehatan yang komprehensif
( immonen et al., 2019; Bilik, Kankaya and Daveci, 2020).
Walaupun berfikir kritis itu terdengar mudah untuk dilaksanakan namun apabila tidak
memenuhi komponen berikut ini tidak akan terlaksanakan, komponen adalah antara lain: