Anda di halaman 1dari 7

PROSES BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

Mata kuliah : Proses keperawatan dan Berfikir kritis

Dosen Pengampu : Aryanti Wardiyah, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh:

1. Andi Prayoga (22320050)


2. Agung Julian pangestu (22320044)
3. Alya Rahma Salsabila (22320048)
4. Alfina Zaharani (22320046)
5. Windafanyaulia (22320042)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan terperinci dalam memikirkan suatu
peristiwa, tindakan.dan pemecahan suatu masalah dengan tujuan mewujudkan hasil berpikir
yang baik,dan berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan
dengan terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam
memberikan layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan. Perawat yang selalu berpikir kritis atau kreatif akan
selalu melihat dan memecahkan masalah dengan sudut pandang yang berbeda dan
mempertimbangkan dengan mendalam setiap masalah yang akan diambil demi kebaikan
pasien dan diri sendiri agar tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien.

Sebagai seorang perawat kita tentu sering dihadapkan pada situasi yang menuntut kita
untuk berpikir kritis dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien atau
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Dalam pelaksaan asuhan keperawatan,
kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan. Peningkatan kemampuan berpikir kritis akan
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Berpikir kritis dalam keperawatan adalah
campuran dari beberapa aktifitas berpikir yang berhubungan dengan konteks dan situasi
dimana proses berpikir itu terjadi.

Mengasah kemampuan berfikir kritis profesional seorang perawat dimulai dari masa
pendidikan hingga di lingkungan praktik perawat sehingga dibutuhkan pembelajaran aktif
secara berkelanjutan untuk terus menstimulasi perawat untuk selalu mengembangkan
keterampilannya dalam berfikir kritis, dengan memperhatikan empat elemen dasar: (Farus-
brown et al., 2013; Jimenez-Gomez et al.,2019)
Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus yang nyata akan
memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan yang
komprensif dan bermutu. (Budiono dan Sumirah, 2015,p.90).

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan diatas maka penulis
mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu berfikir kritis


2. Apa saja komponen berfikir kritis
3. Seberapan pentingnya berfikir kritis dalam keperawatan

TUJUAN

Berfikir kritis bertujuan untuk mempertimbangkan suatu ide atapun pendapat yang
biasanya didukung oleh kriteria yang dapat dipertanggung jawabkan. Tujuan berfikir
kritis dalam lingkup keperawatan adalah agar perawat mempunyai keterampilan
pengetahuan untuk menganalisis, menerapkan standar, mencari informasi,
menggunakan alasan rasional, memprediksi, dan melakukan transformasi pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berfikir Kritis

Berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan dengan
terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam memberikan
layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan, Bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa, perumusan masalah,
penjelasan, dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti bukti, menilai kesimpulan, membedakan
antara yang baik dan buruknya argument, serta mencari kebenaran fakta dan nilai dari hasil
yang diyakini benar, serta tindakan yang dilakukan dalam keperawatan.

Sebagai makhluk intelektual kita dituntut berfikir kritis yang bertujuan untuk membantu
memudahkan dalam menentukan keputusan secara tepat dan akurat. Menurut pendapat Ennis
berfikir kritis adalah berfikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan. Dalam lingkup
keperawatan, berfikir kritis sangat diperlukan bagi seorang perawat demi membantunya
dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Berfikir kritis membantu seorang perawat
untuk lebih mudah dalam pengambilan sebuah keputusan maupun tindakan yang akan
dilakukan terhadap klien demi terpenuhnya kebutuhan klien tersebut.

Berfikir kritis (critical thingking) dimaknai sebagai sebuah kemampuan dari individu
yang dilakukan secara sengaja dan di atur oleh individu tersebut untuk melakukan
pengambilan keputusan, yang membutuhkan kemampuan berfikir secara kompleks yang
bertujuan untuk menginterpretasikan suatu informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
melakukan inferensi (simpulan) (Chou, wu and Tsai, 2019; Jemenez-Gomez et al., 2019).

Berfikir kritis juga merupakan keterampilan inti yang harus dimiliki oleh setiap
profesional, tidak terkecuali perawat, sehingga dalam melakukan asuhan keperawatan
perawat mampu mempraktekkan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga mampu
mensintesis pengetahuan tersebut ( lama atau baru ) dan memahami perbedaan dalam
populasi pasien dan pentingnya pemberian perawatan kesehatan yang komprehensif
( immonen et al., 2019; Bilik, Kankaya and Daveci, 2020).

B. Komponen berfikir kritis

Walaupun berfikir kritis itu terdengar mudah untuk dilaksanakan namun apabila tidak
memenuhi komponen berikut ini tidak akan terlaksanakan, komponen adalah antara lain:

a. Ingatan total (T)


Ingatan total ini merupakan mengingat beberapa fakta atau sebaliknya dengan
sepenuhnya dan bagaimana cara untuk menemukanya ketika di butuhkan. Ingatan
total ini sangat berpengaruh untuk mengasah pengetahuan, pengetahuan yang
dimaksud harus di pelajari dan di simpan dalam pikiran sehingga dalam melakukan
tindakan seorang perawat dalam memberi pertolongan kepada pasien dengan
langsung menerapkan model dan berfikir kritis ini.
b. Kebiasaan (H)
Pada komponen yang kedua ini menjelaskan tentang kebiasaan. Kebiasaan yang di
maksud disini ada pendekatan berfikir yang sering kali di ulang sehingga menjadi
sifat almi yang kedua. Kebiasaan ini biasanya menghasilkan cara-cara yang dapat
diterima dalam melakukan segala hal terutama di rumah sakit.
c. Penyelidikan (I)
Dan yang terakhir adalah penulisan, yang dimaksud penyelidikan adalah memeriksa
isu secara sangat mendetail dan mempertanyakan isu yang mungkin segala tempat
jelas. Penyelidikan ini juga merupakan memeriksa jenis berfikir yang sangat penting
untuk kita mencapai kesimpulan.

C. Pentingnya Berfikir Kritis Dalam Keperawatan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemecahan masalah yang berfokus pada


analisa situasi yang sulit untuk mengambil solusi yang memutuskan permasalah tersebut.
Pengambilan keputusan dengan konsep berfikir kritis dalam keperawatan merupakan hal
yang kompleks, karena menyangkut permasalahan manusia. Oleh karena itu seorang perawat
dituntut untuk dapat memutuskan sesuatu dengan baik dan tidak merugikan orang lain yang
berlandaskan etika profesi keperawatan.
Pengambilan keputusan klinis sebagai keputusan yang terdiri atas pemikiran kritis dan
penuh pertimbangan, serta penetapan dari ilmu serta pikiran kritis. Klien memiliki keluhan
yang berbeda-beda, karena itu, perawat tidak bisa langsung mengetahui apa yang klien
butuhkan melainkan perawat harus aktif bertanya kepada pasien.Kompetensi berpikir kritis
adalah proses kogritif yang digunakan perawat untuk membuat penilaian keperawatan.
Perawat juga harus ikut membantu klien ataupun keluarga klien dalam mengambil keputusan
yang berhubungan dengan kesehatan klien. Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan
keterampilan berpikir perawat menguji berbagai alasan secara rasional sebelum mengambil
keputusan dalam asuhan keperawatan.Berpikir kritis dalam asuhan keperawatan memberikan
jaminan keamanan dan memenuhi standar pelayanan.
BAB III

Anda mungkin juga menyukai