Oleh :
Berendlit Eiqiren Purba
P07120122102
Berpikir adalah menggunakan pikiran dan mencakup membuat pendapat, membuat keputusan,
menarik kesimpulan, dan merefleksikan (Gordon, 1995 ). Jadi yang merupakan pengertian berpikir
merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu
rangkaian pikiran dan persepsi.
Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan
berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. (Pery & Potter,2005).
Model Kepribadian
Model T.H.I.N.K dikemukakan oleh Rubenfeld & Scheffer (2006).
a) Ingatan Total (T)
1. Mengingat kembali fakta-fakta atau mengingat kembali dimana serta bagaimana
menemukannya bila diperlukan.
2. Fakta dapat berasal dari buku, hasil pengkajian, lingkungan.
3. Kemampuan mengakses pengetahuan: disimpan dalam ingatan estela dipelajari.
4. Tiap orang memiliki fakta dalam ingatannya.
5. Total recall tergantung kemampuan memory.
b) Kebiasaan (H)
Berpikir secara berulang-ulang sehingga jadi kebiasaan/things I do without thinking.
c) Penyelidikan (I)
1. Mengkaji issue dengan mendalam dan mananyakan yang tampak tidak jelas.
2. Menggali dan menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fakta sesuai
dengan asumsinya.
3. Cara utama untuk membuat kesimpulan
4. Berpikir induktif
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh pada pada proses pengelolaan
asuhan keperawatan saja, tetapi penting untuk merancang suatu perubahan. Seorang perawat harus
mempunyai kemampuan menyelesaikan suatu masalah yang efektif caranya adalah dengan
menanamkkan kemampuan berpikir kkritis. Berpikir Kritis dalam Pengambilan Keputusan
Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan motivasi yang positif dari lingkungan tempat
perawat bekerja. Suatu kreativitas penting untuk membangkitkan motivasi secara individu, sehinnga
seorang perawat mampu mengembangkan konsep baru dengan pendekatan inovatif dalam
memecahkan masalah agar keputusan yang diambil akurat dan jelas. Perawat juga harus terbuka
dalam menerima kritik karena akan mengakibatkan hal yang positif.
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a. Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan
b. Masalah harus diketahui dengan jelas
c. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono
d. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang telah terkumpul secara
sistematis
e. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dianalisa secara matang.
Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan
berbagai masalah, diantaranya :
1. Tidak tepatnya keputusan;
2. Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi
manusia, uang maupun material;
3. Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan
organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut;
4. Timbulnya penolakan terhadap keputusan.
PERTANYAAN :
1. Seberapa penting sebagai seorang perawat kita harus berpikir kritis dalam menjalankan asuhan
keperawatan?
2. Bagaimana cara perawat mengambil suatu keputusan dalam memecahkan masalah pasien?
DAFTAR PUSTAKA
(2023). Retrieved 24 January 2023, from
http://repos itor y.po lteke sk upa ng.ac. id /2000/1 /Mat er i%20Metodo lo gy%20K epera wa ta n.p
df
SKp, I. (2013). BERFIKIR KRITIS DALAM PROSES KEPERAWATAN CRITICAL THINKING IN THE NURSING
PROCESS. JURNAL KEPERAWATAN, 6(2), 89-93. Retrieved from http://journal.poltekkesdepkes-
sby.ac.id/index.php/KEP/article/view/514