Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS

DALAM KEPERAWATAN

Ns. Yasherly Bachri,S. Kep, M.Kep


Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana berfikir kritis dalam
pendidikan keperawatan

Mampu melakuan dan mengimplemenasikan proses


berpikir dengan proses berpikir secara baik dan
benar
Keperawatan Dihadapkan Pada Isu:

Perkembangan tuntutan masyarakat


Perkembangan IPTEK
Tingkat pendidikan
Peningkatan sosial ekonomi masyarakat
Status kesehatan masyarakat semakin baik
Pengaruh kesehatan

Mendorong perawat mengambil keputusan akurat


BERFIKIR
Proses tidak statis
Dapat berubah-ubah
Bersifat dinamis

Pengertian:
 Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan
 Kritein  memilih, memutuskan
 Krites  hakim
 Criterion  standar, aturan, metoda
DEFINISI

Berfikir Kritis (Brunner&Suddarth, 2007)


 Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis
rasional thd info/ide serta merumuskan kesimpulan dan
keputusan

Keputusan  berdasarkan pengetahuan/kemampuan


mensintesa info.
CRITICAL THINKING
 Ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-aturan yang
terstandar dan mendahului dalam pembuatan keputusan
(Mz.Kenzie)
 Investigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi situasi
phenomena, pertanyaan atau masalah untuk menuju pada hipotesa
atau keputusan secara terintegrasi

Bandman, 1988
 Pengujian secara rasional terhadap ide-ide, pengaryh, asumsi,
prinsip-prinsip, argumen,kesimpulan, pendapat, pemikiran,
masalah, kepercayaan dan tindakan. Pengujian berdasarkan alasan
ilmiah, pengambilan keputusan dan kreatifitas
CRITICAL THINKING
Perry&Potter (2005)
 Proses dimana seseorang dituntut mengevaluasi informasi utk
membuat penilaian/keputusan berdasarkan kemampuan,
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
Miller & Malcolm
 befikir reflektif, berfikir beralasan yang ditujukan dalam
memutuskan apa yang diyakini atau apa yg dilakukan.

 Berfikir kritis  mengandung sikap dan pendekatan  keinginan


untuk memberikan pertimbangan yg tegas pada berbagai ide, berfikir
secara hati-hati saat menerima ide

.
KREATIFITAS DAN
BERFIKIR KRITIS:
Kreatif  jika memandang berbagai alternatif pemecahan atau ide-
ide baru disaat
menghadapi situasi

Berfikir kreatif melibatkan aspek fisiologis, sosiologi dan psikologis


menjadi satu dalam menjelaskan fenomena.
MENGAPA BERFIKIR KRITIS
DIPERLUKAN
 Mengikuti pendidikan ke jenjang > tinggi
 Penerapan profesionalisme
 Pengetahuan dan keterampilan tekhnis
dlm memberikan askep.
Diperlukan perawat karena:
o Perawat setiap hari mengambil keputusan
o Perawat menggunakan keterampilan berfikir;
a. Menggunakan pengetahuan dari bbg subyek dan lingkungan
b. Menangani perubahan yg berasal dari stresor lingkungan
c. Penting membuat keputusan
 Freely
 berfikir kritis diperlukan untuk mengembangkan
kemampuan:
 Analisa, Kritis, Ide advokasi

Freely  berfikir kritis menggunakan kemampuan deduktif


dan induktif. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dan
keputusan.
 Induksi merupakan cara berpikir untuk menarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang
bersifat individual.
 Sementara deduktif merupakan cara berpikir yang
berpangkal dari pernyataan umum, dan dari sini ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus.
METODA BERFIKIR KRITIS
1. Debate  perdebatan/argumentasi
2. Individual decision  individu berdebat dengan dirinya
dlm proses pengambilan keputusan
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap
dan nilai2 dg berbagai alasan/argumen/bujukan
5. Propaganda  sengaja untuk mempengaruhi, dapat
baik/buruk
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan untuk
memaksakan kehendak
7. Kombinasi
PROSES BERFIKIR KRITIS

1. Memahami tulisan
2. Mengevaluasi isi dan bagian isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-
menjawab-dst
4. Membangun pertanyaan  mencari
jawaban
5. Titik awal upaya pencarian
AKTIFITAS MENTAL DALAM
BERFIKIR KRITIS
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengumpulkan info yg relevan
c. Memvalidasi info yg tersedia
d. Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yg
lalu untuk menjelaskan
e. Mempertahankan suatu sikap fleksibel
f. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
g. Merumuskan suatu keputusan
E L E M E N BERFIKIR KRITIS
1. Menentukan tujuan
2. Menyusun pertanyaan atau membuat kerangka
masalah
3. Menunjukkan bukti
4. Menganalisis konsep
5. Asumsi

Perspektif yang digunakan selanjutnya keterlibatan


dan kesesuaian
Kriteria elemen terdiri dari kejelasan, ketepatan,
ketelitian dan keterkaitan
BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN
 Perawat setiap hari mengambil keputusan

 Perawat hrs menggunakan keterampilan


kritis, yaitu:
 Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek
dan lingkungan
 Perawat menangani perubahan
 Perawat penting membuat keputusan

 Berfikir kritis dlm keperawtan  komponen


dasar dlm pertanggunggugatan profesional dan
kualitas askep
CIRI PERAWAT BERFIKIR
KRITIS
 Percaya diri
 Kontektual perspektif
 Kreatifitas
 Fleksibilitas
 Ingin tahu
 Intuisi (mempertimbangkan)
 Keterbukaan
 Tekun
 Refleksi
PEMIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN
 Menganalisa keterampilan kognitif
 Menerapkan standar
 Memilah/mengorganisir permasalahan
 Mencari info/mengidentifikasi fakta
 Alasan yang logis
 Memperkirakan
 Transformasi
Pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah
dimiliki dlm mendekati fenomena
PENERAPAN KO N SEP BERFIKIR
KRITIS DLM KEPERAWATAN
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan
1. P E N G G U N A A N BAHASA DLM
KEPERAWATAN
 Perawat menggunakan bahasa verbal dan non
Verbal  mengekspresikan
ide/fikiran/info/fakta/perasaan/ keyakin-an dan
Sikap terhadap klien dan sesama
perawat/profesi lain
 Penggunaan bahasa:
1. Memberikan info yg dapat diklarifikasi, mis: info
pentingnya kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis:
pengumuman jam besuk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat
3. Melaksanakan perencanaan keperawatan/ide
dlm tindakan keperawatan, mis: info diet rendah
kolesterol, info makanan yg
dianjurkan/dihindari
1. P E N G G U N A A N BAHASA DLM
KEPERAWATAN
 Penggunaan bahasa:
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari
info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
mis: mengapa Tn.A tiba-tiba syok??
5. Mengekspresikan pengandaian, mis: bila
diberikan digitalis, gejala serangan jantung
tidak muncul
2. ARGUMENTASI DLM
KEPERAWATAN
 Perawat diperhadapkan untuk beradu
argumentasi bersama anggota timnya
 menemukan, menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi isu, memberi penjelasan,
mempertahankan terhadap tuntutan/tuduhan
 Argumen diperlukan dalam pengajuan
proposal/perencanaan program
 Badman&Badman (1988)  argumentasi terkait
berfikir dlm keperawatan:
a. Berhubungan dg situasi
perdebatan/pertengkaran
b. Debat tentang suatu isu  Karu dg pimpinan
R S ttg kebijakan pelayanan keperawatan yg
bermutu
LANJUTAN….
c. Upaya mempengaruhi individu/kelompok untuk
berbuat sesuatu dlm rangka merubah perilaku
sehat, mis: iklan layanan kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah
demam berdarah
d. Berhubungan dg bentuk penjelasan yg rasional
yg memerlukan serangkaian alasan perlunya
keyakinan dan pengambilan keputusan,
mis:Monitor kadar gula darah setiap hari pada
Tn. A
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DLM KEPERAWATAN
 Setiap hari perawat mengambil keputusan yg tepat.
Pengetahuan umum  dilema  info situasi khusus apa
yg kita putuskan

Kemungkinan  Tujuan  pentingnya kontekstual


dan pengalaman

Hasil apa yg kita ingin dicapai


Membandingkan  alternatif tindakan  urgensi ketersediaan

Secara efektif pilihan yg kita lakukan/keputusan yg kita lakukan


4. PENERAPAN PROSES
KEPERAWATAN
Berfikir kritis pd semua langkah proses keperawatan:
1. Pengkajian
 kumpul data, validasi data, kategori data 
berfikir kritis  menggunakan teori dalam
mensintesa
2. Perumusan diagnosa keperawatan
 Tahap pengambilan keputusan yg paling kritikal
 menetapkan masalah klien yg tepat  perlu
argumentasi secara rasional
3. Perencanaan
 Menggunakan pengetahuan dan alasan.
Diperlukan pengetahuan perawat untuk mensintesa
keyakinan bahwa tindakan keperawatan yg
ditetapkan mampu menyelesaikan masalah
LA NJUTAN

4. Pelaksanaan keperawatan langkah proses


 Mengimplementasikan ilmu dlm situasi nyata
5. Evaluasi keperawatan
 Perawat mengkaji efektifitas tindakan 
terpenuhinya kebutuhan dasar

Anda mungkin juga menyukai