Anda di halaman 1dari 17

Berfikir Kritis dan

Pengambilan Keputusan
dalam Keperawatan

(Critical Thinking and Critical Judgment in Nursing)

Tri Ratna Ariestini


What Is Critical Thinking?

Kemampuan untuk berpikir jernih dan


rasional, yang meliputi kemampuan
untuk berpikir reflektif dan independen
Definisi Berpikir Kritis

Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil


mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau
komunikasi, untuk memandu keyakinan dan
tindakan (Scriven & Paul, 1992)
Berpikir Kritis ≠ Menghafal, Mengumpulkan Informasi

Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi


informasi. Seorang dengan daya ingat baik dan memiliki
banyak fakta tidak berarti seorang pemikir kritis

Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang


diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi
untuk memecahkan masalah, dan mencari sumber-sumber
informasi yang relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik; Mengecam; Mendebat

Berpikir kritis tidak sama dengan sikap


argumentatif atau mengecam orang lain

 Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak bias.


Meskipun berpikir kritis dapat digunakan untuk
menunjukkan kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk
 Pemikir kritis mampu melakukan introspeksi tentang
kemungkinan bias dalam alasan yang dikemukakannya
❖ Interpretasi (kategorisasi/mengklarifikasi makna)

❖ Analisis (memeriksa gagasan, mengidentifikasi argument)

❖ Evaluasi (menilai pernyataan, menilai argument)

❖ Inferensi (memikirkan alternatif/differential diagnosis, menarik


kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan)
Keterampilan Inti
Berpikir Kritis ❖ Penjelasan (menyatakan masalah, menyatakan hasil,
mengemukakan argument)

❖ Regulasi diri (meneliti diri, mengoreksi diri)


Kemampuan Berpikir Kritis
❑ Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan
❑ Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
❑ Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan
❑ Memecahkan masalah secara sistematis
❑ Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
❑ Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri
Mengapa Berpikir Kritis Itu Penting?

Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan


potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan
masalah, menciptakan, dan menyadari diri
Tujuan Penerapan Konsep Berpikir kritis
dalam keperawatan

1. Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dalam keperawatan


2. Mampu berargumentasi yang rasional dalam keperawatan
3. Mampu mengambilan keputusan yang tepat
4. Mampu menerapkan dalam proses keperawatan.
Pengembangan keputusan klinik
Penggunaan bahasa yang sesuai
dalam keperawatan
➢Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal →
mengekspresikan ide/fikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan dan sikap
terhadap klien/sesama perawat/profesi lain.
➢Perawat mampu memberi informasi yg dapat diklarifikasi, misalnya
pentingnya kompres
➢Memberikan penjelasan yang rasional mis.pengumuman jam besuk efektif
memberikan kesempatan klien istirahat.
➢Melaksanakan perencanaan dan tindakan keperawatan, mis. info diet
rendah kolesterol, info makanan yang dianjurkan/dihindari.
➢Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari info, mengekspresikan
keraguan dan keheranan, mis.mengapa Tn.A tiba-tiba syok?.
Pengembangan keputusan klinik

Argumentasi dalam keperawatan

❑Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi bersama anggota


timnya→ menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu,
memberi penjelasan, mempertahankan thd tuntutan/tuduhan.
❑Upaya mempengaruhi individu/kelompok u/berbuat sesuatu dalam
rangka merubah perilaku sehat, mis.iklan layanan kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk u/mencegah demam berdarah.
❑Berhubungan dg.bentuk penjelasan yg rasional yg memerlukan
serangkaian alasan perlunya keyakinan dan pengambilan kepts.,mis.
Monitor kadar gula darah setiap hari pada klien A.
Pengembangan keputusan klinik

Pengambilan keputusan dalam


keperawatan

Perawat dapat dihadapkan dengan dilema atara


pengetahuan umum dan informasi situasi kasus nyata

Perawat dapat dihadapkan dengan beberapa alternatif tindakan dan


harus membandingkan atara urgensi dan ketersediaan
Pengembangan keputusan klinik
Penerapan proses keperawatan

Berfikir kritis pada semua langkah proses keperawatan:

Pengkajian →kumpul data, validasi data,katagori


data→berfikir kritis → menggunakan teori dalam mensintesa.

Perumusan diagnosa keperawatan: menetapkan masalah klien yang tepat

Perencanaan keperawatan: menggunakan pengetahuan dan alasan bahwa


rencana tindakan keperawatan yang ditetapkan mampu menyelesaikan masalah

Pelaksanaan keperawatan :
Mengimplementasikan ilmu dalam situasi nyata.

Evaluasi keperawatan : Perawat mengkaji efektifitas


tindakan→terpenuhinya kebuth.dasar
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Merumuskan Masalah. Rumusan masalah adalah uraian pertanyaan
penelitian yang harus dicari jawabannya melalui proses penelitian.

Menyusun Kerangka Teori. Teori apa saja yang dapat menjawab permasalahan

Merumuskan Hipotesis. Menentukan jawaban sementara/ dugaan sementara

Melakukan Eksperimen. Melakukan uji coba untuk membuktikan


Mengolah dan Menganalisis Data. Menganalisis data hasil percobaan

Menarik Kesimpulan. Menyimpulkan jawaban berdasarkan analisis data

Mempublikasikan hasil penelitian


Peran perawat
Sebagai Edukator: seorang perawat membantu klien dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan

Sebagai Advokat Klien : membantu klien dan keluarga dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien

Sebagai Peneliti: Peran perawat sebagai peneliti dilakukan untuk mengadakan sebuah perencanaan, kerjasama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Sebagai Koordinator: mengarahkan, merencanakan, dan mengorganisasi pelayanan kesehatan

Sebagai Kolaborator : perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan pihak lain.

Sebagai Pemberi Rasa Nyaman: Peran perawat dalam pemberian rasa nyaman kepada klien dapat berupa sikap
atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap peduli, sikap ramah, sikap sopan, dan sikap empati.

Sebagai Komunikator: berinteraksi dengan klien. Interaksi verbal yang dilakukan dengan perawat akan berpengaruh
terhadap peningkatan kesehatan klien.
Peran perawat dalam riset keprawatan

Sebagai Peneliti: Peran perawat sebagai peneliti dilakukan untuk mengadakan


sebuah perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Menerapkan hasil riset dakam praktik pelayanan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai