Anda di halaman 1dari 32

BERPIKIR KRITIS

DALAM KEPERAWATAN

Ns. Ketut Lisnawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B


Ns. Ketut Lisnawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B
STIKES WIRA MEDIKA BALI
Berpikir Kritis
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar
dalam tugas keprofesionalan dan kualitas asuhan
keperawatan dan jaminan terbaik bagi perawat mencapai
sukses dalam berbagai aktifitas (penerapan
profesionalisme, pengetahuan teknis dan ketrampilan
teknis dalam memberikan asuhan keperawatan) (Potter &
Perry, 2013)
Sikap Berpikir Kritis

1 2 3
Kepercayaan diri kemandirian integritas

6 5 4
Keadilan, kerendahan Kreativitas Pengambilan
hati, keberanian risiko
Mengingat berbagai ide,
Mencari literatur
keperawatan, berbicara
dan berdiskusi
Dengan perawat lain &
berbagi ide tentang
intervensi keperawatan
Berpikir Mandiri yang akan dilakukan
Keinginan untuk
mencari wawasan
dan kebenaran lebih
jauh meskipun sulit.
Ketekunan Membutuhkan
banyak waktu &
energi.
Menjadi termotivasi
untuk mencapai dan
bertanya “mengapa”.
Mengeksplorasi dan
belajar lebih banyak
tentang pasien
sehingga membuat
Curiosity penilaian klinis yang
tepat
Menciptakan ide-ide dan
pendekatan alternatif atau
pendekatan yg berbeda jika
intervensi tidak bekerja untuk

Kreativitas
pasien.
Merasa yakin dalam
kemampuan sesorang untuk
mencapai tujuan belajar
bagaimana untuk
memperkenalkan diri kepada
pasien, berbicara dengan
keyakinan ketika mulai
melakukan tindakan dengan
sesuai prosedur.

Kepercayaan Pasien berpikir bahwa


perawat dapat melakukan
tindakan keperawatan.
Keinginan untuk menelaah
sudut pandang orang lain
dengan standar intelektual
yang sama dan tidak
dipengaruhi oleh kepentingan
atau keuntungan diri sendiri
atau orang lain.

Contoh: jika seorang pasien


atau anggota keluarga
mengeluh penyelesaian yang

Keadilan adil dan terbuka dengan


keinginan untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
Pemikir kritis mengerti kapan
harus membutuhkan
informasi lebih lanjut untuk
membuat keputusan.

Meminta daftar perawat


secara teratur untuk
mengetahui tindakan yang
Kerendahan akan dilakukan dengan
pendekatan keperawatan.
Hati
Keinginan untuk menerapkan
standar bukti intelektual yang
baku dan sama terhadap
pengetahuan yang kita miliki
yg kita terapkan terhadap
pengetahuan yang dimiliki
oleh orang lain

Membutuhkan kejujuran
u/menelaah dan mengakui
kesalahan atau

Integritas ketidakkonsistenan pikiran


dan tindakan.
Enam Sub Skill Berpikir
Kritis

1 2 3
Interpretasi Analisis Evaluasi

6 5 4
Regulasi diri Penjelasan Inferen
Interpretasi
Proses memahami dan menyatakan makna dari banyak
bentuk pengalaman, situasi, data, pemeriksaan atau
kriteria. Perawat harus banyak membaca terkait ilmu
dibidangnya.

Contohnya: perawat mencari data secara berkala dan


sistematis agar dapat mengetahui data yang kurang.
Analisis
Proses mengidentifikasi hubungan inferensial dan aktual
diantara pertanyaan, pernyataan, konsep, deskripsi untuk
mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman,
alasan, informasi atau pendapat.

Meliputi: pengujian data, pendeteksian argumen,


menganalisa argumen.
Evaluasi
Representasi dari laporan atau deskripsi dari persepsi,
pengalaman dan menaksir hubungan inferesial, deskripsi
atau bentuk representasi lainnya.

Digunakan untuk melihat situasi secara objektif dan


menggunakan kriteria untuk menentukan hasil yang
diharapkan atau tindakan keperawatan, dilakukan pada
tindakan yang telah perawat kerjakan.
inference
Mengidentifikasi dan memperoleh unsur yang diperlukan untuk membuat
kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal, membuat dugaan dan hipotesis,
mempertimbangkan informasi yg relevan dan menyimpulkan konsenuensi dari
data.

Aplikasi dalam keperawatan yaitu melihat arti dari data yg dikumpulkan dan
menentukan signifikansinya, apakah terdapat hubungan antar data, apakah data
tersebut membantu untuk mengetahui adanya masalah pasien.

Contoh: melakukan pengkajian , menemukan data subjektif dan objektif,


mencocokkan dengan teori yg relevan. Contohnya menetukan diagnosa hipertermi
Penjelasan
Mampu menyatakan hasil-hasil dari penalaran seseorang,
dari sisi konseptual, metodologi dan konstektual

Aplikasi dalam keperawatan : menjelaskan penemuan dan


kesimpulan yang dibuat oleh perawat, menggunakan
semua pengetahuan dan pengalaman perawat untuk
menentukan cara yang tepat dalam merawat pasien
Regulasi Diri
Secara sadar diri memantau kegiatan-kegiatan kognitif sesorang, unsur-unsur yg
digunakan dalam hasil yg diperoleh, terutama dengan menerapkan keahlian dalam
analisis dan evaluasi untuk penilaiannya sendiri.

Aplikasinya dalam keperawatan: melihat kejadian yang telah dialami dan


menentukan cara begaimana dapat memperbaiki kinerja perawat dan menanyakan
apakah yg dapat membuat perawat merasa telah berhasil.

Contohnya: ketika perawat melakukan hand massage pada pasien yg mengalami


mual muntah, ternyata intervensi tersebut tidak berpengaruh terhadap mual
muntahnya, jadi perawat tersebut harus memberitahukan hal ini ke teman
sejawatnya supaya tidak melakukan tindakan ini lagi .
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Berpikir Kritis
Kecemasan
1

Level of preparation
2

Learning Styles
3
Standar Berpikir Kritis

Standar Intelektual
1

Standar Propfesional
2
Standar Intelektual
• Rasional dan memiliki alasan yang tepat

• Reflektif fokus pada masalah dan mengumpulkan fakta secara lengkap

• Menyelidik mengkaji permasalahn mendalam

• Otonomi berpikir berpikir tanpa dipengaruhi orang lain, tetapi berdasarkan


hasil analisis

• Keratif mampu menggunakan konsep untuk keadaan berbeda

• Terbuka mengambil keputusan secara terbuka

• mengevaluasi
Standar Profesional
• Kode etik perawat Indonesia

• Standar praktik profesional

• Standar kinerja profesional


Berpikir Kritis Dalam
Proses Keperawatan

1 2 3
Pengkajian Diagnosa Intervensi

5 4
Evaluasi Implementasi
Berpikir Kritis Pada
Pengkajian
• Langkah awal dan paling mendasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh

• Proses pengumpulan, pengorganisasian, validasi dan


pencatatan status klien

• Tujuan : mengumpulkan data tentang respons klien thdp


kesehatan
Analisis pertanyaan kritis
tahap pengkajian
Pengumpulan data:

• Apa yg akan dilakukan untuk mendapatkan data?

• Alat-alat apa yg dibutuhkan?

• Hal-hal yg diperhatikan saat wawancara?

• Teknik apa yg dilakukan saat wawancara?

• Apa yg harus diperhatikan saat observasi?

• Hal-hal apa saja yg dibutuhkan saat pemeriksaan fisik?

• Sudahkah anda mengumpulkan data-data sekunder?


Analisis pertanyaan kritis
• Pengelompokkan data (sesuaikah data-data yg ada
dengan data fisiologis/psikologis/sosio/spiritual?)

• Validasi data (apakah yg dibutuhkan saat validasi data,


spt: pemfis, data laboratorium)

• Pendokumentasian data (sudahkah melakukan


pendokumentasian data yang benar?)
Berpikir Kritis dalam
diagnosa keperawatan
• Analisis Data (data subjektif & data objektif)
• Identifikasi Masalah Apakah Sudah Sesuai Dengan Data-
data Yang Ada
• Pernyataan diagnosa apakah masalah sesuai dengan
data-data dan etiologi
• Prioritas masalah sudahkan menganalisis masalah
berdasarkan berdasarkan prioritas yang mengancam
kehidupan, kesehatan dan tumbuh kembang?
Berpikir Kritis dalam
Tahap perencanaan
Menyusun rencana tindakan keperawatan berdasarkan masalah
keperawtan yang ditemukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien

Hal-hal yg dipertimbangkan dalam menyusun rencana tindakan:

• Tindakan apa yg dilakukan?

• Mengapa tindakan itu dilakukan?

• Kpan tindakan itu dilakukan?

• Siapa yg mengevaluasi tindakan itu?

• Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan ?


Berpikir Kritis dalam
Tahap Implementasi
Pelaksanaan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan tujuan
kebutuhan klien terpenuhi secara optimal
Analisis pertanyaan kritis pada tahap implementasi:
• Apakah perawat sudah melakukan pengkajian ulang?
• Apakah perawat membutuhkan asisten dalam melakukan tindakan
• Apakah semua rencana diimplementasikan dengan menerapkan
sikap-sikap berpikir kritis seperti integritas, kasih sayang, percaya
diri?
Berpikir Kritis dalam
Tahap Evaluasi
Proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawatan

Analisis pertanyaan kritis:

• Apakah kriteria hasil sudah dapat mengukur pencapaian tujuan?

• Apakah sudah mengumpulkan data perkembangan pasien (data subjektif &


objektif)

• Apakah perawat sudah melakukan perbandingan data klien dengan kriteria


hasil?

• Apakah sudah menyatakan masalah tersebut tercapai atau tidak ?


THANK YOU
lisna@stikeswiramedika.ac.id

0859-4647-4144 lisnawatiketut88@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai