Anda di halaman 1dari 48

Berfikir Kritis Dalam

Keperawatan

Di Susun Kembali Oleh :

Ns.Afrida Sriyani Hrp,M.Kep


Prwt memasuki ruang rawat bedah & mengamati ekspresi wajah “
KETAKUTAN “ klien prwt membuat hsil observasi bahwa klien
“KETAKUTAN” di hsilkan dri pengalaman prwt dgn klien lain or dari
merawat klien yg sama hri2 sebelumnya & mengetahui telah terjadi
perubahan .

Prwt mengumpulkan semua informasi mengenai klien dan mengajukan


pertanyaan2 pada klien, pertanyaan dapat langsung sprti : “ ceritakan pada
saya bagaimana perasaan anda “ atau “ apakah anda mengalami nyeri ? “.
Pengukuran tanda – tanda vital dapat memberikan lbih lnjut mengenai
status kesehatan klien .

Berfikir Kritis
Pengertian Berfikir Kritis
 Berpikir kritis merupakan proses yang penuh
makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam
membuat suatu keputusan.
 Proses tersebut memberikan berbagai alasan
sebagai pertimbangan dalam menentukan bukti,
konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria
yang sesuai

(American Philosophical Association, 1990)


Pengertian Berfikir Kritis
 Kemampuan kognitif / proses mental yang
melibatkan kesadaran, sistematis, refleksi,
rasional & berorientasi pada tujuan dan
analisa semua informasi yang ada ke dalam
suat kesimpulan & pada keputusan tepat.

 ( Alfaro et all, 1997 )


Lanjutan Pengertian Berfikir Kritis

 Berfikir kritis adlh suatu proses yg


menantang seorang individu utk
menginterprestasikan & mengevaluasi
informasi untuk membuat penilaian.

( Potter & Perry, 2005 )


Lanjutan Pengertian Berfikir Kritis

 Berpikir kritis di keperawatan adalah


komponen penting dari
tanggung jawab profesional
dan asuhan keperawatan
profesional
Lanjutan Pengertian Berfikir Kritis
 Critical/ Kritis: kebutuhan akan penegak keputusan secara
hati2
 Thinking/ berpikir: memiliki suatu pendapat, merefleksikan
sesuatu, mengingat, membedakan, membentuk gambaran
mental, membuat alasan

BERPIKIR KRITIS (Kozier et.al, 1995) :


 Suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan, dimana ide2
dihasilkan dan dievaluasi, perencanaan dibuat,dan ditegakkan
suatu keputusan/kesimpulan
Berpikir Kritis ≠ Menghafal,
Mengumpulkan Informasi
 Berpikir kritis tidak sama dengan
mengakumulasi informasi. Seorang dengan daya
ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak
berarti seorang pemikir kritis
 Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan
dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara
memanfaatkan informasi untuk memecahkan
masalah, and mencari sumber-sumber informasi
yang relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik,
Mengecam. Mendebat
 Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang lain
 Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak bias.
Meskipun berpikir kritis dapat digunakan untuk
menunjukkan kekeliruan atau alasan-alasan yang
buruk, berpikir kritis dapat memainkan peran
penting dalam kerja sama menemukan alasan yang
benar maupun melakukan tugas konstruktif
 Pemikir kritis mampu melkukan introspeksi
tentang kemungkinan bias dalam alasan yang
dikemukakannya
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan
Pemikir Kritis

 Pemikir kritis
- Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan,
memisahkannya dari informasi yang irelevan
- Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan
solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika
perlu mencari informasi tambahan yang relevan
 Bukan pemikir kritis
- Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang
semua informasi sama pentingnya
- Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan
masalah inti
Mengapa Berpikir Kritis?

 Berpikir kritis memungkinkan anda


memanfaatkan potensi anda dalam melihat
masalah, memecahkan masalah, menciptakan,
dan menyadari diri
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga
Perlu Dipelajari?
 Berpikir kritis merupakan keterampilan universal.
Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan pada pekerjaan
apapun, ketika mempelajari bidang ilmu apapun, untuk memecahkan
masalah apapun, jadi merupakan aset berharga bagi karir seorang
 Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21.
Abad ke 21 merupakan era informasi dan teknologi. Seorang harus
merespons perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan
keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis
informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk
memecahkan masalah.
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu
Dipelajari?
 Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan
analitik.
Berpikir jernih dan sistematis dapat meningkatkan cara
mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara
menganalisis struktur teks dengan logis, meningkatkan
kemampuan untuk memahami
 Berpikir kritis meningkatkan kreativitas.
Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap suatu masalah
tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru itu harus
berguna dan relevan dengan tugas yang harus diselesaikan.
Berpikir kritis berguna untuk mengevaluasi ide baru,
memilih yang terbaik, dan memodifikasi bisa perlu
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga
Perlu Dipelajari?
 Berpikir kritis penting untuk refleksi diri.
Untuk memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi lebih
berarti (meaningful life), maka diperlukan kemampuan untuk
mencari kebenaran dan merefleksikan nilai dan keputusan diri
sendiri. Berpikir kritis merupakan meta-thinking skill,
ketrampilan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap
nilai dan keputusan yang diambil, lalu – dalam konteks
membuat hidup lebih berarti - melakukan upaya sadar untuk
menginternalisasi hasil refleksi itu ke dalam kehidupan sehari-
hari.
 Peran Perawat adl membantu individu, sakit or sehat,
dalam kinerja aktifitas yang menunjang pada kesehatan &
pemulihannya, atau pada kematian yang tenang
( international council of nurses, 1973 )

Perawat harus mampu untuk berpikir secara kritis dalam


upaya memecahkan masalah dan menemukan jalan keluar
yang terbaik untuk kebutuhan klien.
All de Time Skill of de nurse b’ sejalan dengan perawat
merawat banyak klien, menguji dan memeprbaiki pendekatan
keperawatan, belajar dari keberhasilan dan kegagalan dan selalu
menerapkan pengetahuan baru yang sesuai dengan kebutuhan klien

Kemampuan untuk berfikir kritis dengan menerapkan :


o Pengetahuan & pengalaman
o Problem solving Inti dari praktek keperawatan
oDecision making
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS

1.Rasional, Reasonable, Reflektif


 Berdasarkan alasan2 dan bukti2; bukan atas dasar
keinginan pribadi
 Pemikir kritis tidak “melompat pada kesimpulan”;
buruh waktu u/ koleksi
data, timbang fakta, dan pikirkan
permasalahan
Contoh :

 Sarah, memutuskan untuk menjadi perawat setelah


menonton film yang menunjukkan perawat sebagai sso
yang menarik dan heroik

 Ani, yang berpikir lebih kritis, menanyakan konselor


tentang pekerjaan yg tersedia sebagai seorg perawat.
Ia juga berbicara denganbeberapa org perawat.Setelah
memperoleh dan menimbang fakta2, ani memutuskan
untuk masuk pendidikan keperawatan
2. Melibatkan Skepticism yang sehat dan konstruktif
sehat

 Tidak menerima atau menolak ide2, kecuali karena


mengerti hal tersebut
 Menaati peraturan setelah berpikir panjang dg mencari
pemahaman, merasionalisasikannya, mengikuti yang
masuk akal, dan bekerja untuk memperbaiki yang
tidak masuk akal
Contoh:
Ketika seorang salesmen mendesak bahwa
sebuah model abocath baru lebih baik daripada
yang lama, Perawat Lia menanyakan :” Apa yang
anda maksud dengan ‘lebih baik’?
Informasiapakah yang anda miliki untuk
menunjukkan/ membuktikan hal tersebut?”
3. Otonomi
 Tidak mudah dimanipulasi
 Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan diarahkan oleh
anggota grupnya
Contoh:
 Di keluarga Lin, tidak seorg pun berpendidikan tinggi.
Walaupun saudara perempuannya tidak mengerti mengapa ia
berupaya keras untuk kuliah, Lin berkata:”Saya sudah
memikirkannya, dan hal
ini adalah yang ingin saya lakukan. Saya percaya segala
upaya saya akan berguna kelak”
4. Kreatif
 Menciptakan ide2 orisinal dengan cara
menghubungkan pemikiran2 dan konsep
Contoh:
 Perawat Linda mengingat sebuah lagu yang
dinyanyikan ibunya dulu disaat ia merasa takut, dan
dengan menyanyikan lagu itu, ia mampu
menenangkan anak2 yang dirawat RS
5. Adil
 Tidak bias atau berpihak
Contoh:
 Perawat Rita, Karu, perlu membuat untuk Liburan
Natal dan Tahun Baru sebelum berespon terhadap
permintaan individual staf untuk libur. Ia menanyakan
pada stafnya untuk menyatakan pilihannya setelah ia
mampu menentukan jumlah staf yang ia butuhkan
untuk kedua liburan tersebut
6. Dapat Dipercaya dan Dilakukan

 Memutuskan tindakan yang akan dilakukan;


 Membuat observasi yang dapat dipercaya;
 Menegakkan kesimpulan secara tepat;
 Mengatasi masalah dan mengevaluasi kebijakan,
tuntutan dan tindakan
Komponen dalam berfikir kritis

 Pengetahuan dasar spesifik


 Pengalaman
 kompetensi
Sikap dalam berfikir kritis
 Berfikir mandiri
 Rendah hati
 Berani
Berfikir Kritis Dalam Keperawatan

Berfikir kritis perlu bagi perawat :


1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan
tehnis dalam memberikan askep
Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang
perawat yang baik.
INGAT!!

Hal- hal yang perawat lakukan


Butuh tingkat berpikir yang tinggi
Tidak ada tindakan yang dilakukan
tanpa berpikir
Diperlukan perawat, karena :
• Perawat setiap hari mengambil keputusan.
• Perawat menggunakan keterampilan berfikir :
1.Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek
dan lingkungannya
2.Menangani perubahan yang berasal dari
stressor lingkungan
3. penting membuat keputusan.
Mz.Kenzie à Critical thinking : Ditujukan pada
situasi, rencana, aturan yang terstandar dan
mendahului dalam pembuatan keputusan.

Critical thinking : Pengujian yang rasional


terhadap ide-ide, pengaruh, asumsi, prinsip-
prinsip, argumen, kesimpulan-kesimpulan, isu-isu,
pernyataan, keyakinan dan aktifitas (Bandman and
Bandman, 1988).
Proses berfikir kritis :
1. Memahami
2. Mengevaluasi isi dan bagan isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-
menjawab-dst.
4. Membangun pertanyaan : Pemicu proses
berkelanjutan yaitu proses untuk mencari
jawaban dengan kemungkinan :
a.Ada jawaban-pertanyaan jawaban
b.Tak terdapat jawaban-masalah.
5. Titik jawab - upaya pencarian - mencari jawaban
melalui rangkaian kegiatan -Riset.
Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis
dalam keperawatan
1.Penggunaan bahasa dalam keperawatan :

Berfikir kritis ad/ kemampuan menggunakan bahasa


secara reflektif.

- perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal


dalam mengekspresikan idea, fikiran, info, fakta,
perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien,
sesama perawat, profesi.
- Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian
keperawatan.
2. Argumentasi dalam keperawatan

Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi


untuk menentukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu,
memberikan penjelasan, mempertahankan terhadap suatu
tuntutan/tuduhan.

Badman and Badman (1988) argumentasi terkait dg. konsep


berfikir dalam keperawatan :
1. berhubungan dengan situasi perdebatan.
2. Debat tentang suatu isu
3. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
4. Penjelasan yang rasional
3. Pengambilan keputusan dalam keperawatan

Sehari-hari perawat harus mengambil


keputusan yang tepat.
Keputusan apa yang harus kita lakukan
4. Penerapan Proses Keperawatan
Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan
a. Pengkajian :
- mengumpulkan data dan validasi.
- berfikir kritis.
Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data
menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait
Mengelola dan mengkatagorikan data .
b. Perumusan diagnosa keperawatan :
- Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.
- Menentukan masalah dan argumen secara rasional
- Lebih terlatih, lebih tajam dalam dalam masalah
c. Perencanaan keperawatan :
- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang
diharapkan
- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk
memilih tindakan
d. Pelaksanaan keperawatan :
- pelaksanaan tindakan keperawatan adalah keterampilan dalam
menguji hipotesa.
- Tindakan nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
e. Evaluasi keperawatan :
- Mengkaji efektifitas tindakan
- Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang
pemenuhan kebutuhan dasar klien
- Perlukah diulangi
5 MODEL BERPIKIR KRITIS

T : Total Recall
H: Habits
I : Inquiry
N: New ideas and Creativity
K: Knowing how you think
Total Recall (Pemanggilan Total)
Adalah mengingat fakta/ suatu kejadian serta mengingat
dimana dan bagaimana menemukannya ketika
dibutuhkan

Adalah kemampuan untuk mengakses pengetahuan


dimana pengetahuan merupakan sesuatu yang dipelajari
dan disimpan dalam pikiran
 Setiap orang punya cluster pengetahuan yang
berbeda2 dlm pikirannya
 Total Recall sso tergantung pada memori/ ingatannya
 Memori → proses yang kompleks
 Jika anda selalu kesulitan dalam mengingat sesuatu ---
Jangan menyerah!
 Ada Berbagai cara untuk membantu kita mengingat
sesuatu
Contoh cara mengingat:
 Meletakkan suatu fakta pada suatu pola tertentu
c/ T.H.I.N.K
pola untuk mengingat model berpikir
5555068527 – (555) 506-8527
Coba ingat kata2 ini:
mobil, kereta, garpu, jeruk, piring, apel, sendok,
pesawat, gelas, pisang, sepeda, semangka
 Mengkaitkan fakta dengan pengalaman
c/ Mahasiswa akan mengingat penjelasan dosen, jika
dosen mendukungnya dengan cerita yang lucu
Latihan Berpikir 2:
Dapatkan anda mengingat
 Berapakah no. hp suami/ istri/ pacar anda?
 Berapakah denyut jantung janin normal?
 Berapakah jumlah hari di bulan september?
 Obat apakah yang diberikan dengan segera pada pasien
angina pectoris?
 Dimana anda akan mencari batas normal jumlah Sel darah
merah?
 Bagaimana anda mengingat 12 syaraf kranial?
Pikirkan:
 Berapa pertanyaan yang anda ketahui jawabannya secara
cepat?
 Berapa yang anda anggap OK karena masih ada waktu
mencari?
 Berapa fakta yang dapat anda ingat?
 Pola apakah yang anda gunakan untuk meningkatkan
kemampuan mengingat anda?
2. Habits (Kebiasaan)
 Adalah pendekatan berpikir yang diulang2 dengan sering
 Sesuatu yang “dilakukan tanpa berpikir”
 Walaupun bukan dilakukan tanpa dipikir, tetapi hal tersebut
telah mendarah daging sehingga terlihat seperti tidak
disadari.
 Membuat sso melakukan sesuatu tanpa harus mencari
metode baru
Contoh Habits dalam Keperawatan
 RJP, ukur TTV, memasang Kateter → pertama kali:
dipelajari (bukan habit) → setelah beberapa kali: jadi
habits
 Habits lain dimana proses berpikir tidak jelas : Intuisi/
Gerakan hati Intuisi ~ gut level reaction ~ feeling → dulu:
dilihat sbg sst yg tdk scientific now: lebih diperhatikan
 Benner et al, 1996: melakukan penelitian pd perawat ttg
pikiran2nya termasuk intuisi.
 Kesimpulan: menegakkan suatu alasan juga dibutuhkan
intuisi
Latihan Berpikir 3:
 Kebiasaan diri anda
 Identifikasi 3 hal di kehidupan anda yang
dapat disebut sebagai habits!
 Gambarkan pada teman anda ttg
kemampuan anda untuk mengenali intuisi
dan bagaimana anda menggunakan intuisi
anda.
Pikirkan!
 Bagaimana hal2 ini menjadi suatu
kebiasaan?
 Mengapa aktifitas2 ini bermanfaat?
 Apa cara terbaik bagi anda untuk
mengembangkan kebiasaan?

Anda mungkin juga menyukai