Anda di halaman 1dari 75

BERPIKIR KONSEPTUAL,

KRITIS & KREATIF


BY
I.A.SRI ADNYANI
TEKNIK ELEKTRO UNRAM
What Is Critical Thinking?
(Definisi Berpikir Kritis)
 Kemampuan untuk berpikir jernih dan
rasional, yang meliputi kemampuan
untuk berpikir reflektif dan independen
◦ Berpikir konseptual
adalah kemampuan untuk
mengidentifikasikan pola atau hubungan
antar situasi yang terbukti saling berkaitan,
kemudian mengidentifikasi permasalahan
dasar/kunci dalam situasi yang kompleks

 Cara berpikir konseptual merupakan ciri khas


sains yang sekaligus meninggalkan cara berpikir
faktual yang bertumpu pada obyek pengamatan
yang sangat kompleks dan dihasilkan melalui
proses trail and error
Definisi Berpikir Kritis
 Kemampuan untuk menganalisis fakta,
mencetuskan dan menata gagasan,
mempertahankan pendapat, membuat
perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi
argumen dan memecahkan masalah
(Chance,1986)

Berpikir kritis
adalah kemampuan untuk membagi
permasalahan menjadi bagian-bagian kecil dalam
rangka mengidentifikasi akar permasalahan
beserta hubungan sebab-akibatnya guna
membantu pemecahan masalah tersebut
Definisi Berpikir Kritis
 Sebuah proses yang sadar dan sengaja
yang digunakan untuk menafsirkan dan
mengevaluasi informasi dan pengalaman
dengan sejumlah sikap reflektif dan
kemampuan yang memandu keyakinan
dan tindakan (Mertes,1991)
Definisi Berpikir Kritis
 Proses intelektual yang dengan aktif dan
terampil mengkonseptualisasi,
menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan atau dihasilkan dari
pengamatan, pengalaman, refleksi,
penalaran, atau komunikasi, untuk
memandu keyakinan dan tindakan (Scriven
& Paul, 1992)
 
Berpikir Kritis ≠ Menghafal, Mengumpulkan Informasi

 Berpikir kritis tidak sama dengan


mengakumulasi informasi. Seorang dengan
daya ingat baik dan memiliki banyak fakta
tidak berarti seorang pemikir kritis

 Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan


dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui
cara memanfaatkan informasi untuk
memecahkan masalah, and mencari sumber-
sumber informasi yang relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik,
Mengecam, Mendebat
 Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang
lain
 Berpikir kritis bersifat netral, objektif,
tidak bias. Meskipun berpikir kritis
dapat digunakan untuk menunjukkan
kekeliruan atau alasan-alasan yang
buruk, berpikir kritis dapat
memainkan peran penting dalam kerja
sama menemukan alasan yang benar
maupun melakukan tugas konstruktif
 Pemikir kritis mampu melkukan
introspeksi tentang kemungkinan bias
dalam alasan yang dikemukakannya
Pemanasan 1 :
Interpretasikan gambar ini sebanyak-banyaknya
Pemanasan 2 :
menghubungkan titik hitam dengan garis tak terputus,
tak boleh terulang
Apa seperti ini Berpikir ?

Hmm, cakep juga gue ini ya.. Huh.. Dasar gitu kok Cakep
Seperti ini juga berpikir ?:

Aduh.. Susah banget sih jadi Gitu aja kok repot, mending
manusia ? aku khan… he..he..he
Lalu Apa itu Berpikir
 Proses penggunaan akal
budi untuk mempertim
bangkan, memutuskan
sesuatu.
 Memberi Makna Objek yang

muncul di hadapannya
Ada yang mau lewat sejenak….
Metode Berpikir Kritis

1. Berdebat
 Metode yang digunakan saat adanya pihak

yang memiliki pandangan cukup bertolak


belakang.
 Caranya adalah masing-masing pihak

memberikan argumentasi yang menurutnya


benar dengan disertai bukti-bukti
pendukung.
2. Grup Diskusi

 Berbeda dengan berdebat , dengan berdiskusi


tidak ada pihak yang menang atau kalah.
 Tujuannya adalah mencapai solusi untuk

kepentingan bersama dan hasilnya disepakati


secara mufakat.
3. Persuasi
 Metode persuasi menggunakan komunikasi

yang bertujuan untuk mempengaruhi orang


lain.
 Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai

atau prinsip orang lain memang


membutuhkan pola pikir kritis.

 Iklan adalah salah satu hasil dari metode


persuasi.
4. Propaganda

 Metode yang hampir mirip dengan persuasi


namun digunakan untuk kepentingan yang
lebih luas dengan menggunakan berbagai
media massa hingga para pendengar mau
berubah dan bergerak secara massa
mengikuti pemikiran dari si propaganda.
Syarat Bisa Berpikir Kritis
 Berpikiran Terbuka
 Percaya Diri
 Skeptis
 kreatif
 Rendah Hati
 Berpikiran Bebas
 Memiliki motivasi yang

tinggi
Berpikir Kritis
Agar Tidak Bias Bagaimana ?
• Jangan tanyakan “Bagaimana hal ini bertentangan
dengan pendapat saya?”, tapi tanyakanlah “Apa
artinya ini?”
• Jangan lakukan penilaian terlalu dini pada tahap
pengumpulan informasi
• Anda harus sadar terhadap kekurangan anda
sendiri dan orang lain
• Gunakan metoda sokratis untuk mengevaluasi
sebuah argumen dengan menanyakan pertanyaan
terbuka.
METODE SOKRATIS
 Apa yang anda maksud dengan
__________?
 Bagaimana anda dapat berkesimpulan
begitu?
 Mengapa anda berpendapat bahwa itu
adalah benar?
 Dimana anda mendapatkan informasi
tersebut?
 Apa yang terjadi jika anda ternyata
salah?
 Dapatkah anda memberikan dua buah
sumber yang tidak setuju dengan anda
dan jelaskan mengapa?
 Mengapa hal ini penting?
 Bagaimana saya dapat mengetahui
bahwa anda mengatakan yang
sebenarnya?
 Apa penjelasan alternatif dari
fenomena ini?
Silahkan Berpikir Kritis… !!!
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
 Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi
makna
 Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi
argumen, menganalisis argumen
 Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai
argumen
 Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan
alternatif (misalnya, differential diagnosis),
menarik kesimpulan, memecahkan masalah,
mengambil keputusan
 Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan
hasil, mengemukakan kebenaran prosedur,
mengemukakan argumen
 Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
Keterampilan Berpikir Kritis
 Memahami hubungan-hubungan logis
antar gagasan
 Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan
mengevaluasi argumen
 Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan
umum dalam pemberian alasan
 Memecahkan masalah secara sistematis
 Mengidentifikasi relevansi dan
kepentingan gagasan
 Merefleksikan kebenaran keyakinan dan
nilai-nilai diri sendiri
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan
Bukan Pemikir Kritis
 Pemikir kritis
- Cepat mengidentifikasi informasi
yang relevan, memisahkannya dari
informasi yang irelevan
- Dapat memanfaatkan informasi
untuk merumuskan solusi masalah
atau mengambil keputusan, dan jika
perlu mencari informasi tambahan
yang relevan
 Bukan pemikir kritis
- Mengumpulkan fakta dan informasi,
memandang semua informasi sama
pentingnya
- Tidak melihat, menangkap, maupun
memikirkan masalah inti
Mengapa Berpikir Kritis?
 Berpikir kritis memungkinkan anda
memanfaatkan potensi anda dalam
melihat masalah, memecahkan
masalah, menciptakan, dan
menyadari diri
Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?
 Berpikir kritis merupakan keterampilan
universal.
Kemampuan berpikir jernih dan rasional
diperlukan pada pekerjaan apapun, ketika
mempelajari bidang ilmu apapun, untuk
memecahkan masalah apapun, jadi
merupakan aset berharga bagi karir
seorang
 Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21.
Abad ke 21 merupakan era informasi dan
teknologi. Seorang harus merespons
perubahan dengan cepat dan efektif,
sehingga memerlukan keterampilan
intelektual yang fleksibel, kemampuan
menganalisis informasi, dan
mengintegrasikan berbagai sumber
pengetahuan untuk memecahkan masalah.
 Berpikir kritis meningkatkan keterampilan
verbal dan analitik.
Berpikir jernih dan sistematis dapat
meningkatkan cara mengekspresikan
gagasan, berguna dalam mempelajari cara
menganalisis struktur teks dengan logis,
meningkatkan kemampuan untuk
memahami
 Berpikirkritis meningkatkan
kreatifitas.
Untuk menghasilkan solusi kreatif
terhadap suatu masalah tidak hanya
perlu gagasan baru, tetapi gagasan
baru itu harus berguna dan relevan
dengan tugas yang harus
diselesaikan. Berpikir kritis berguna
untuk mengevaluasi ide baru,
memilih yang terbaik, dan
memodifikasi bila perlu
Manfaat Berpikir Kritis bagi
Mahasiswa
1. Membantu memperoleh
pengetahuan, memperbaiki teori,
memperkuat argumen
2. Mengemukakan dan merumuskan
pertanyaan dengan jelas
3. Mengumpulkan, menilai, dan
menafsirkan informasi dengan
efektif
4. Membuat kesimpulan dan
menemukan solusi masalah
berdasarkan alasan yang kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
6. Mengkomunikasikan gagasan,
pendapat, dan solusi dengan jelas
kepada lainnya
BERPIKIR KREATIF
berpikir secara konsisten dan terus menerus
menghasilkan sesuatu yang kreatif/orisinil
sesuai dengan keperluan
 Berpikir kreatif ini merupakan suatu
kepiawaian pola berpikir kita yang didasari
dengan pemahaman yang mendalam tentang
konsep-konsep yang telah diketahui
sebelumnya dan kemudian memberikan suatu
perubahan.
 Pemikiran kreatif merupakan penggabungan
kembali batas-batas pikiran. Kreatifitas
melibatkan energi pikiran, melibatkan
penemuan dan produktivitas yang antusias.

 Merupakan kemampuan seseorang untuk


melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata, baik dalam
bentuk ciri-ciri aptitude (kemampuan berpikir
kreatif) maupun non-aptitude (afektif), baik
dalam karya baru maupun kombinasi dengan
hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu
relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
 kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa
Inggris To Create, yang merupakan singkatan dari :

 Combine (menggabungkan)    : penggabungan


suatu hal dengan hal lain
 Reverse (membalik)   : membalikan beberapa bagian
atau proses
 Eliminate (menghilangkan)  : menghilangkan
beberapa bagian
 Alternatif (kemungkinan)         : menggunakan
cara, bahan dengan yang lain.
 Twist (memutar)   : memutarkan sesuatu dengan
ikatan
 Elaborate (memerinci) : memerinci atau menambah
sesuatu
DEFINISI KREATIFITAS
 Keinginan/kebutuhan untuk
mengubah/mengembangkan ( improve)
 Melihat sebuah situasi/permasalahan dari

sisi lain ( see differenty) -> think outside


the box
 Terbuka pada pelbagai gagasan bahkan

yang tidak umum/aneh sekalipun ( open)


 Mengimplementasikan ide perbaikan

( acting)
Kreatifitas terbagi atas:
1. Kreatifitas yang umumnya dimiliki secara
alamiah seperti artistik, menulis buku,
melukis, menggubah musik, dan sebagainya.

2. Kreatifitas penemuan seperti yang dialami oleh


Archimedes saat keluar dari kamar mandinya
dan berteriak “Eureka” atau saat lahirnya
konsep produk baru.

3. Kreatifitas umum yang memandang dunia


sekitar dari sudut pandang yang berbeda.
Pengertian Kreatifitas
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli antara
lain:

 David Cambell Ph.D; kreatifitas adalah kegiatan


mendatangkan hasil dengan kandungan ciri inovatif,
berguna dan dapat dimengerti.

 James R Evan; kreatifitas adalah ketrerampilan untuk


menemukan pertalian baru, melihat subjek dari
perspektif baru dan membentuk kombinasi dari dua
atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran.

 Michael A. West; kreatifitas merupakan pernyataan


pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman yang
berkaitan untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih
baik.
Ciri-ciri Kemampuan Berpikir Kreatif (aptitude)

1) Keterampilan berpikir lancar


a. Definisi
 Mencetuskan banyak gagasan, jawaban,
penyeleasaian masalah atau pertanyaan
 Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan
berbagai hal
 Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban
b. Perilaku
 Mengajukan pertanyaan
 Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada
pertanyaan
 Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah.
 Bekerja lebih cepat
 Dapat dengan cepat melihat kesalahan atau
kekurangan pada suatu objek atau situasi
2) Keterampilan berpikir luwes (fleksibel)

a. Definisi
 Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan
yang bervariasi
 Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda-beda
 Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-
beda
 Mampu mengubah cara pendekatan atau cara
pemikiran
b. Perilaku
 Memberikan macam-macam interpretasi terhadap
suatu gambar, cerita atau masalah
 Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara
yang berbeda-beda
 Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan
macam-macam cara yang berbeda untuk
memecahkannya
 Mampu mengubah arah berpikir dalam mambahas
atau mendiskusikan situasi selalu mempunyai posisi
yang berbeda atau bertentangan dari mayoritas
kelompok
3) Keterampilan berpikir rasional
a. Definisi
 Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
 Memikirkan cara yang tidak lazim untuk
mengungkapkan diri
 Mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari
bagian-bagian atau unsur-unsur
b. Perilaku
 Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang
tidak pernah terpikirkan oleh orang lain
 Mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha
memikirkan cara-cara yang baru
 Memiliki cara berpikikir lain daripada yang lain
 Lebih senang mensistesis daripada menganalisa
situasi
 Memilih a-simetri dalam menggambarkan atau
membuat desain
4) Keterampilan memperinci atau mengelaborasi
a. Definisi
 Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu
gagasan atau produk
 Menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu
objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik
b. Perilaku
 Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban
atau pemecahan masalah dengan melakukan
langkah-langkah yang terperinci
 Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang
lain
 Mencoba menguji detil-detil untuk melihat arah yang
akan ditempuh
 Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak
puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana
 Menambahkan garis-garis atau warna-warna dan
detil-detil terhadap gambarnya sendiri atau orang lain
5) Keterampilan menilai (mengevaluasi)
a. Definisi
 Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan
apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau
suatu tindakan bijaksana
 Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang
terbuka
 Tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga
melaksanakannya
b. Perilaku
 Memberikan pertimbangan atas dasar sudut pandangnya
sendiri
 Menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis
dengan selalu menanyakan “mengapa?”
 Mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
untuk mencapai suatu keputusan
 Pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan tetapi
menjadi peneliti atau penilai yang kritis
 Merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan
yang tercetus
Unsur-unsur Kreatifitas
a. Percaya diri, ada tiga jenis yaitu:
1) Berkaitan dengan perilaku; percaya bahwa ia mampu
bertindak menyelesaikan pekerjaan
2) Berkaitan dengan emosi; percaya bahwa ia mampu
mengendalikan emosi dalam bertindak pada orang
lain.
3) Rasa percaya diri timbul pada pribadi seseorang
bilamana orang yang bersangkutan mengenal dirinya
dan bertekad mengubah diri dalam menghadapi
berbagai tantangan hidup
b. Intuisi
Pengetahuan batiniah yang memiliki daya visualisasi
kreatif dimana terletak daya cipta yang tak terbatas dalam
diri kita. Seseorang yang mampu mengenal dan
mengendalikan intuisi akan mampu bekerja secara kreatif
dan efektif di segala bidang.
Mengembangkan kreatifitas
 Jiwa kreatif merupakan bawaan lahir
 Juga bisa muncul dan berkembang karena

tuntutan lingkungan
 Juga bisa diusahakan dengan sengaja,

terdorong oleh keinginan mau maju


 Untuk memacu kreatifitas, kita dapat belajar

dari orang-orang yang telah mewujudkan hal


mengesankan berkat kreatifitas mereka
 Dengan melakukan hal-hal yang disenangi

maka dapat menumbuhkan daya pikir yang


kreatif untuk melakukannya
6 langkah mengembangkan
kreatifitas
1. KNOWLEDGE :
Mencari pengetahuan sebanyak
mungkin (pengalaman, buku,internet,
bertanya pada ahli/awam dsb.)

2. THINKING :
Berpikir dalam-dalam

3. INCUBATION :
Relax, bermain (membiarkan alam
bawah sadar bekerja)
4. EUREKA/AHA :
ide ketemu

5. DEVELOPMENT :
Pengembangan ide ( fungsional,
menguntungkan, efisien, berguna)

6. PRACTICE:
Punya waktu untuk melatih berpikir
kreatif
Pembelajaran
Sains Yang
Inovatif
Inovatif
 Pada hakekatnya manusia inovatif adalah juga
manusia kreatif, karena inovatif hanya
merupakan langkah lanjut dari kreatifitas
 Ditandai oleh keberanian untuk selalu mencoba
walau beberapa kali mengalami kegagalan
 Biasanya memiliki inisiatif tinggi untuk
mendorong kemajuan berkat kreativitasnya.
 Orang yang selalu bertanya dan berusaha
menemukan jawabannya
 Lebih senang memusatkan perhatiannya pada
jenis pekerjaan di laboratorium atau di pusat-
pusat penelitian dan pengembangan
INOVASI
 Inovasi adalah aplikasi komersial yang
pertama kali dari suatu produk atau proses
yang baru (lihat misalnya Clark dan Guy,
2001);

 Inovasi adalah transformasi pengetahuan


kepada produk, proses dan jasa baru;
tindakan menggunakan sesuatu yang baru
(Rosenfeld, 2002);

53
 Inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil
dari suatu gagasan baru (the successful
exploitation of a new idea; (Mitra, 2001 dan
the British Council, 2000)

 Inovasi merupakan (“proses atau hasil”)


mobilisasi pengetahuan, keterampilan
teknologis dan pengalaman untuk
menciptakan produk, proses dan jasa baru;
 Inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, dan/atau perekayasaan
yang bertujuan mengembangkan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam produk
atau proses produksi (UU No. 18 tahun
2002).
Pembelajaran sains yang inovatif :
 suatu pendekatan pengajaran yang memberikan
kebaruan dengan berlandaskan kebutuhan
pembelajaran pada tataran pendidikan saat itu.

 Inovasi pembelajaran sains meliputi :


strategi, metode dan prinsip pengajaran yang
dipergunakan dalam pembelajaran bidang sains.
 3 kelebihan dalam pembelajaran bidang sains, yaitu :
(1) pembelajaran pemecahan masalah,
(2) pembelajaran berdasarkan pengalaman
(3) pembelajaran berbasis individu dan
kerjasama
(1) PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH
 Menuntun individu melakukan penyelidikan
melalui permasalahan yang diajukan
 Menuntun individu membangun pengetahuan &
ketrampilan melalui pembelajaran mandiri.

(2) PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN


 Menjelaskan pengalaman belajar yang dimiliki
 Pembelajaran disampaikan melalui demonstrasi
terhadap pengetahuan atau ketrampilan yang
dimiliki  memperoleh pengetahuan &
ketrampilan dalam melakukan kegiatan akademik
misalnya : melalui percobaan atau praktikum.
(3) PEMBELAJARAN BERBASIS INDIVIDU & KERJASAMA

Membantu memahami konsep materi yang


sulit, terutama dengan tingkat kemampuan
akademik berbeda.

Memberikan kesempatan untuk


menyelesaikan tugas secara mandiri maupun
kelompok dalam memecahkan permasalahan

 Membawa individu untuk belajar aktif


sehingga terjadi interaksi diantara mahasiswa
 Inovasi dalam pembelajaran sains diantaranya
adalah :
a. Model pembelajaran menggunakan analogi
b. Model pembelajaran menggunakan media
c. Model pembelajaran berbasis teknologi
informasi (web).
a. Model pembelajaran menggunakan
analogi
: Pembelajaran yang menggunakan
persamaan dalam penjelasan fenomena
ilmiah.

 menolong individu mengaplikasikan


pengetahuan & keadaan lingkungan nyata
yang relevan pada saat mempelajari
pengetahuan baru.

ex : Pembelajaran menggunakan analogi


antara pergerakan planet dengan arah
pergerakan jarum jam,
b. Model pembelajaran menggunakan media
 digunakan untuk membangun pemahaman
dan penguasaan objek pendidikan
 Beberapa media pendidikan yang sering
dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya
media cetak, elektronik, model dan peta
(Kreyenhbuhl, 1991).

© Pembelajaran dengan menggunakan media cetak


: memberikan kemudahan dalam menjelaskan
konsep yang diinginkan
© Penggunaan video
: memberikan penekanan pada materi yang
sangat penting untuk diketahui.
c. Model pembelajaran berbasis
teknologi informasi (web).

 Perkembangan teknologi informasi sangat


berpengaruh terhadap inovasi model
pembelajaran. 

 Diawali dari penggunaan komputer dalam


pembelajaran secara offline, kemudian
berkembang dengan penggunaan web
dalam pembelajaran secara online.
 Penemuan teknologi yang dapat
digunakan sebagai fasilitas pendidikan
seperti komputer, CD-ROM & LAN telah
mendorong inovasi model pembelajaran.
 E-learning memberikan pengaruh besar
dalam inovasi model pembelajaran.

 E-Learning identik dengan penggunaan


teknologi internet untuk menyampaikan materi
kuliah.
BEBERAPA FENOMENA PENTING

 Walaupun inovasi muncul sebagai


kejadian (event) yang mengubah
sesuatu secara signifikan, inovasi
bukan merupakan kejadian sesaat
dan/atau tidak terjadi/muncul dengan
sendirinya. Inovasi merupakan suatu
proses.

64
 Inovasi lebih merupakan proses kompleks
dan dinamis (dan adakalanya terkesan
sporadis) yang sering menunjukkan
paradoks. Walaupun inovasi didorong oleh
kompetisi (persaingan), inovasi tidak
berkembang tanpa kerjasama (cooperation),
adakalanya bahkan antara perusahaan yang
saling bersaing. Inovasi tak lagi semata
hanya bergantung pada bagaimana
perusahaan, perguruan tinggi dan para
pembuat kebijakan bekerja, namun pada
bagaimana mereka bekerjasama.
 Inovasi merupakan proses pembelajaran
sosial (social learning). Para inovator dan
adopters (pengguna) sama-sama perlu
melalui proses belajar, baik menyangkut isu
teknis maupun kemanfaatan dan hal
penting lain, serta membutuhkan “interaksi”
yang efektif bagi keberhasilan inovasi.
 Iklim persaingan yang sehat memberikan tekanan
persaingan yang efektif dalam mendorong
kebutuhan akan inovasi dan keberhasilannya akan
semakin bergantung pada bagaimana berbagai
elemen penting, baik pelaku usaha, lembaga
litbang, perguruan tinggi dan pembuat kebijakan
berkolaborasi. Di sisi lain, sifat inovasi (iptek atau
litbang) yang mengandung “barang publik/public
goods” (setidaknya “sebagian”) berpotensi
membawa kepada “kegagalan pasar” (market
failures). Karenanya, intervensi tertentu seringkali
dipandang perlu untuk mendorongnya.
FAKTOR PENDORONG PENTING
 Perkembangan/kemajuan teknologi (technical
novelty).
 Perubahan kebutuhan/keinginan atau “selera”

konsumen.
 Perubahan dalam segmen pasar atau

kemunculan segmen pasar yang baru.


 Tekanan persaingan yang semakin ketat.
 Perubahan atas faktor produksi (kelangkaan

relatif) dan faktor ekonomi tertentu (misalnya


nilai tukar mata uang).
 Peraturan/kebijakan pemerintah.

68
Penyebaran Teknologi
 Suatu inovasi baru, gagasan baru, atau
system baru dapat dianggap sukses ketika
di adopsi oleh para pengguna dan
disebarluaskan kepada populasi pengguna.
Istilah inovasi dalam literature penyebaran
sering diartikan sebagai sinonim dari
teknologi.
 Penyebaran disini adalah proses dimana

inovasi di komunikasian darri waktu ke


waktu melalui chanel-chanel kepada
anggota suatu system social.
   Tingkat keberhasilan adopsi terhadap
inovasi tergantung pada beberapa factor.

1. Berdasarkan penawaran keuntungan yang


lebih baik dibanding mengerjakan pekerjaan
yang sudah ada.

2.  Berdasarkan cocok atau tidaknya suatu


inovasi dengan nilai-nilai dan kebutuhan-
kebutuhan dari para pemakai.
3. Berdasarkan Pertimbangan inovasi tersebut,
karena tidak sedikit inovasi baru yang
kompleks dan sulit untuk diterapkan.

4. Berdsarkan kepada pengenalan inovasi pada


dasar percobaan sebelum para pengguna
berkomitmen untuk menggunakan inovasi
tersebut.

5.  Berdasarkan hasil yang dapat dilihat,


diamati oleh potensial adopter.
 Inovasi-inovasi yang dirasa oleh
individu memiliki keuntungan yang
lebih besar, cocok, dan lebih sedikit
kompleksitasnya akan lebih cepat di
adopsi disbanding inovasi yang lain.
Referensi :
1. Suharnan, 2005.Psikologi Kognitif. Edisi
Revisi ISBN 979-3975-14-2. Srikandi
surabaya.
2. Rumate, F.A.2014. Model Pembelajaran
Kognitif.
3. Murti, B. 2014. Berpikir Kritis(Critical
Thinking). Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sebelas Maret
Tugas 1 : Inovasi Teknologi
 inovasi teknologi terbaru
 inovasi teknologi sederhana
 inovasi teknologi yang berguna bagi manusia
dan ramah lingkungan
 inovasi teknologi tepat guna
 inovasi teknologi dari barang bekas

adnyani70@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai