Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kompos adalah hasil dari sampah organik yang telah mengalami proses
pembusukan,sehingga dapat memberikan asupan unsur hara pada tanah. Sampah
organik adalah sampah yang dihasilkan dari sisa sisa makanan atau tumbuhan.
Sampah organic banyak terdapat dimana mana, apalagi di lingkungan sekitar,
sampah organik tidak hanya sebagai sampah yang tidak bermanfaat melainkan
memiliki nilai guna yang tinggi. Dari kumpulan sampah organik ini bisa dijadikan
kompos atau sebagai pupuk tanaman.

Namun, pupuk tanaman ini dalam proses pembuatan memerlukan waktu yang
cukup lama sekitar kurang lebih 6-8 bulan. Penyebab lamanya proses pembusukan
sampah dalam karena sampah yang masih utuh (belum utuh).

Untuk itu kami membuat alat yang berguna untuk proses penghancuran
sampah, sehingga tidak memakan waktu yang lama, dan alat ini berguna untuk
menghancurkan dan mancampur sampah sampah tersbut, sebelum di timbun di
dalam tanah, sehingga proses pembusukan lebih singkat sekitar kurang lebih 3
bulan.

2.2 Tujuan
1. Menerapkan ilmu pengetahuan untuk di aplikasikan dalam kehidupan
di masyarakat.
2. Membuat alat yang dapat digunakan untuk mempersingkat waktu pembuatan
pupuk kompos.
3. Mengurangi penumpukan sampah dengan cara membuat mesin pencacah
yang murah dan terjangkau, sehingga dapat mendongkrak keinginan masyarakat
untuk membuat kompos daripada hanya membuang sampah.

1
4. Mengurangi volume dari sampah yang beresiko bagi kesehatan dan lingkungan.
Dan menjadi alternatif jalan keluar mengatasi pensemaran lingkungan.

2.3 Manfaat

Dengan adanya alat ini membantu mempercepat proses perajangan sampah


organic menjadi potongan potongan kecil, sehingga mempermudah pembusukan
sampah organik, dan membantu meringankan proses pengerjaannya. Dengan adanya
alat ini sampah dapat di ubuh menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.

2.4 Rumusan masalah

1. Apa yang dilakukan untuk mempercepat proses pembusukan sampah organik?


2. Bagaimana tahapan dalam pembuatan kompos?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambar alat

3
2.1.1 Alat dan fungsi

1. Las= menyambungkan besi


2. Bor= melubangi ember atau tempat masuk besi
3. Gergaji kayu= memotong kayu
4. Gergaji besi= memotong besi
5. Palu = untuk memasang paku

2.1.2 Bahan dan fungsi


Bahan :

 Ember bekas, ukuran 25 liter


 Besi 1,5 meter
 Triplek berdiameter 31,5 cm
 Lem kayu 1 bungkus
 Cat biru 1 bungkus
 Kayu kurang lebih 123 cm
 Pilox yellow 1 kaleng
 Pilox clear 1 kaleng
 Paku kecil kurang lebih 15 buah

Fungsinya :

 Ember : menampung sampah


 Besi : menghancurkan sampah
Pegangan untuk menggiling
 Triplek : penutup ember
 Lem kayu : merekatkan penutup dengan ember
 Cat : untuk mengecat penutup atau triplek

4
 Kayu : sebagai penyanggah
 Pilox yellow : memberi warna pada ember
 Pilox clear : sebagai pelindung warna agar tidak mudah pudar
 Paku : untuk merangkai kayu

2.1.3 Proses pembuatan

 Kumpulkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan


 Setelah alat dan bahan terkumpulan kerjakan dulu bahan utama

 Langkah I (ember)
1. Lubangilah ember dibagian bawah berukuran kurang lebih 3 ml, fungsinya
untuk memasukkan besi penggiling.
2. Potonglah bagian badan ember dengan ukuran kurang lebih 13 x 7 cm.
3. Buatlah penutup ember agar saat sampah dirajang tidak berserakan
4. Bagian penutup ember dilubangi kurang lebih 3 ml
5. Warnailah ember agar terlihat lebih menarik, menggunakan cat dan pilox.
Lalu semprotkan clear agar mengkilap.

 Langkah II ( besi )
1. Potonglah besi dengan ukuran bervariasi panjang, sedang dan pendek
2. Sambunglah besi-besi yang dipotong berbentuk zig zag dengan
menggunakan alat las
3. Celupkanlah besi yang sudah tersambung kedalam air

5
 Langkah III ( kayu )
1. Potonglah kayu dengan sesuai ukuran yang dibutuhkan
2. Rangkailah kayu-kayu yang telah dipotong, sehingga dapat berfungsi untuk
menjadi penopang dari ember tersebut

 Langkah IV ( mur )
Berilah alat pengaman seperti mur dan lain-lain.

2.2 Penerapan k3
K3 (kesehatan, keselamatan kerja) :

1. Menggunakan kacamata dan helm pengamatan saat mengelas besi serta


menggunakan sarung tangan.
2. Menggunakan penutup hidung dan mulut (masker) saat meengecat atau
mendekor alat.
3. Dibutuhkan ketelitian sat memotong kayu, mengebor, merakit, / memaku
bagian kaki, penyanggah alat.

Keselamatan : Menggunakan sarung tangan, agar tidak terkena karat dari besi
penggiling.

2.3 Perawatan alat


1. Alat dapat di cuci
2. Menggunakan alat ini dengan baik , tidak kasar. Karena ember dapat pecah
jika terbentur kuat

2.4 Pengemasan alat

Untuk pengemasan alat uperajang sampah, digunakan media bahan plastik.


Penggunaan media ini dirasa cukup dan mampu menjaga alat uperajang sampah
dari berbagai kerusakan yang mungkin akan timbul. Penggunaan plastic juga dapat

6
mencegah alat uperajang sampah terkontaminasi air sehingga mengakibatkan
berkaratnya alat uperajang sampah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan adanya tugas proyek ini, kita bisa dan belajar menciptakan
teknologi tepat guna yang ramah lingkungan,murah, dan sangat membantu
dalam pembuatan pupuk organik. Karya inovasi tepat guna ini membuktikan
bahwa generasi bangsa Indonsia dan menciptakan sesuatu yang baru
menguntungkan bagi kita semua.

Alat ini juga yang nantinya akan bermanfaat tidak hanya kelompok
kami,namun juga semua orang. Mempermudah pekerjaan, dan memancing
bakat bakat terpendam yang dimiliki semua orang. Semoga dengan adanya
alat yang kami buat ini dapat membuat kita semakin menjaga lingkungan,
berfikir labih kreatif dengan menggunakan bahan bekas.

kelebihan dan kekurangan alat:

kelebihan :

dapat membantu mempercepat proses perajangan sampah organik


menjadi potongan-potongan kecil, sehingga mempermudah pembusukan
sampah organic, dan membantu meringankan proses pengerjaannya.

Kekurangan:

Membutuhkan tenaga manusia untuk memutar pisau di dalam


perajang sampah. Kecepatan nya tidak secepat dengan mesin otomatis
karena menggunakan tenaga manusia.

7
3.2 Saran

Dalam pembuatan perajang sampah memerlukan alat alat yang


membutuhkan profesionalisme dalam penggunaanya. Sehingga membutuhkan
kelebiahn dan kehati hatiannya.

Sebaiknya alat perajang dibuat lebih banyak lagi sehingga dapat digunakan
di berbagai tempat karena alat itu sangat bermanfaat untuk pEmbuatan pupk
kompos dan juga mengurangi menumpuknya sampah.

Dalam pembuatan perajang sampah ini tidak banyak memerlukan banyak


bahan dan juga bahannya tidak terlalu mahal, juga bisa memakai bahan bekas
sehingga untuk meminimalkan biaya, sehingga paling tidak setiap RT mempunyai
satu alat perajang kompos untuk mengurangi penumpukan sampah.

Anda mungkin juga menyukai