Anda di halaman 1dari 28

Konsep Berfikir Kritis dlm

Keperawatan

BY : Ns.YETI SEPTIASARI,S.Kep,M.Kes
TUJUAN
 Mampu melaksanakan dan
mengimplemenasikan proses berpikir
dengan proses berpikir secara baik dan
benar
Keperawatan diperhadapkan pada isu :
 Perkemb.tuntutan msy.
 Perkemb.IPTEK
 Tingkat pendidikan
 Peningkt.sosek msy.
 Status kes.msy semakin baik

Mendorong perawat mengamb.kpts akurat


Berpikir Kritis ≠ Menghafal,
Mengumpulkan Informasi

 Berpikir kritis tidak sama dengan


mengakumulasi informasi. Seorang dengan
daya ingat baik dan memiliki banyak fakta
tidak berarti seorang pemikir kritis
 Seorang pemikir kritis mampu
menyimpulkan dari apa yang diketahuinya,
dan mengetahui cara memanfaatkan
informasi untuk memecahkan masalah, and
mencari sumber-sumber informasi yang
relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik,
Mengecam. Mendebat
 Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang lain
 Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak
bias. Meskipun berpikir kritis dapat
digunakan untuk menunjukkan kekeliruan
atau alasan-alasan yang buruk, berpikir
kritis dapat memainkan peran penting
dalam kerja sama menemukan alasan yang
benar maupun melakukan tugas konstruktif
 Pemikir kritis mampu melkukan introspeksi
tentang kemungkinan bias dalam alasan
yang dikemukakannya
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
 Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
(diagnosa keperawatan : mengklarifikasi kembali data yang
belum jelas.
 Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen,
menganalisis argumen (melihat data ttg pasien tidak boleh
ceroboh,kesusaian data pasien)
 Evaluasi – menilai klaim (pernyataan) (menilai tindakan
perawat sendiri)
 Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif
(misalnya, menentukan diagnosis), menarik kesimpulan,
memecahkan masalah, mengambil keputusan
 Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil,
mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
 Regulasi diri / Pengontrolan diri – meneliti diri,
mengoreksi diri
Mengapa Seorang Perawat perlu
Berpikir Kritis?

 Berpikir kritis memungkinkan anda


memanfaatkan potensi anda dalam melihat
masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan
menyadari diri.
 Sebuah bentuk penerapan profesional
 Pengetahuan tehnis dan ketrampilan tehnis dlm
memberikan askep
What Is Critical Thinking?
(Definisi Berpikir Kritis)
 Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang
meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif dan
independen
Definisi Berpikir Kritis
 Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan
dan menata gagasan, mempertahankan pendapat,
membuat perbandingan, menarik kesimpulan,
mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah
(Chance,1986)
Berfikir kritis dalam keperawatan
 Sebuah komponen dasar dalam pertanggung jawaban
profesional dan kualitas asuhan keperawatan.
 Berfikir kritis jaminan yang terbaik bagi perawat mencapai
sukses dalam berbagai aktifitas keperawatan.
 Setiap hari seorang perawat di tuntut untuk mengambil
keputusan
 Setiap hari seorang perawat menggunakan ketrampilan
berfikir.
Berfikir kritis (brunner dan Suddrath, 1997) Proses
kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis rasional
thd info/ide serta merumuskan kesimpulan dan keputusan.

Keputusan  berdasarkan pengetahuan/kemampuan


mensintesa info.
Berfikir :
 Proses tidak statis.
 Dapat berubah-ubah setiap saat.
 Bersifat dinamis

Pengertian ;
 Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan.
 Criterion  standar, aturan, metoda
 Critical Thinking  ditujukan pada situasi, rencana dan
bahkan aturan-aturan yg terstandar dan mendahului dalam
pembuatan keputusan (Mz.Kenzie).
 Critical thinking  investigas thd tujuan guna
mengeksplorasi situasi phenomena, pertanyaan, atau masalah
u/ menuju pada hipotesa atau kepts secara terintegrasi.
Metoda berfikir kritis :
1. Debate  perdebatan/argumentasi.
2. Individual decision individu berdebat dg.dirinya dlm
proses pengb.kpts.
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap dan
nilai2 dg berbagai alasan/argumen/bujukan
5. Propagandasengaja u/ mempengaruh. Dapat baik/buruk
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan
u/memaksakan kehendak.
7. Kombinasi.
Karakteristik berfikir kritis :
1. Proses pengetahuan multidimensi
2. Berorientasi pada proses
3. Jejaring saat menginterpretasikan
pengetahuan/tantangan/hipotesa/modifikasi
4. Sikap yg dipelajari
5. Kesadaran diri
6. Empati dan pemberdayaan
7. Teori belajar sosial
8. Hasil sosialisasi profesional
9. Mencakup keteramp.kognitif
10. Merupakan sikap kritis mencari dan
meningkt.kemamp.profesional
11. Melibatkan perasaan/angan2,intuisi.

Proses berfikir kritis :


1. Memahami tulisan
2. Mengevaluasi isi dan bagian isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-menjawab-dst
4. Membangun pertanyaan mencari jawaban
5. Titik awal upaya pencarian

Aktifitas mental dalam berfikr kritis :


1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengumpulkan info yg relevan
3. Memvalidasi info yg tersedia
Bentuk berfikir (THINK)
1. Total recall –fakta kep.datang dari berbagai sumber
2. Habits –suatu tindakan biasa dilakukan berulang akan
secara spontan dilakukan.
3. Inquiry – keputusan akan lebh baik/akurat bila dg.inquiry.
4. New ideas and creativity –banyak belajar/peroleh info
baru.
5. Knowing how you think –sadar bahwa perawat sedang
berfikir.
Penerapan Konsep Berfikir kritis dalam keperawatan :
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan.
Penggunaan bahasa dalam kep.
 Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal 
mengekspresikan ide/fikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan
dan sikap thd.klien/sesama perawat/profesi lain.
 Penggunaan bahasa :
1. Memberi info yg dapat diklarifikasi,mis.info pentingnya
kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis.pengumuman jam
besk efektif memberikan kesempatan klien istirahat.
3. Melaksanakan perencanaan kep/ide dalam tindakan kep,
mis.info diet rendah kolesterol, info makanan yang
dianjurkan
/dihindari.
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari info,
mengekspresikan keraguan dan keheranan, mis.mengapa
Tn.A tiba-tiba syok?.
5. Mengekspresikan pengandaian, mis. Bila diberikan digitalis,
gejala serangan jantung tidak muncul.

Argumentasi dalam keperawatan :


Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi bersama
anggota timnya menemukan, menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi isu,memberi penjelasan, mempertahankan
thd tuntutan/tuduhan.
Penerapan proses keperawatan
Berfikir kritis pada semua langkah proses kep.
a. Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori
databerfikir kritis  menggunakan teori dalam
mensintesa.
b. Perumusan diagnosa kep.
Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan
masalah klien yang tepat perlu argumentasi secara
rasional.
c. Perencanaan kep.
Menggunakan pengetahuan dan alasan.
Diperlukan pength.perawat u/mensintesa
Keyakinan bahwa tindakan kep. Yg ditetapkan
mampu menyelesaikan masalah
d. Pelaksanaan keperawatan :
Mengimplementasikan ilmu dalam situasi nyata.
e. Evaluasi keperawatan :
Perawat mengkaji efektifitas
tindakanterpenuhinya kebuth.dasar
Perilaku berfikir kritis dan aplikasi dlm
keperawatan
 Percaya Diri (selalu mempersiapkan segala sesuatu sebelum
melakukan tindakan keperawatan)
 Bertanggung jawab
 Mau mengambil resiko
 Disiplin (Selalu sistematis dalam setiap hal yang dilakukan).
 Rasa ingin tau
 Kreatif (misal : memberikan posisi nyaman pd pasien nyeri)
 Integritas tinggi (tidak melanggar standart keperawatan
dan kejujuran dalam memberikan perawtan pada klien
 Rendah hati
SEORANG PEMIKIR YANG BAIK SUDAH
PASTI DIA JUGA SEORANG PERAWAT
YANG BAIK...
SOOOOOOOOOOO
BERLOMBA LOMBA LAH JADI SEORANG PERAWAT DAN
BAIK DAN PROFESIONAL MELALUI BERFIKIR KRITIS ....
Selamat Berpikir Kritis untuk
Mengoptimalkan Potensi Anda!
(Bebaskan Diri Anda dari Kebiasaan Membebek
dan Menelan Informasi Mentah-Mentah)

Anda mungkin juga menyukai