Anda di halaman 1dari 30

BERFIKIR KRITIS DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Anugrah Nurul Hudda S.Kep.,Ns


berfikir kritis
Proses tidak statis.
Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat keputusan.

Dapat berubah-ubah
setiap saat. Kritein  to choose, to decide

Bersifat dinamis Krites  judge.

Criterion  standar, aturan, metoda

Critical Thinking  ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan


aturan-aturan yg terstandar dan mendahului dalam pembuatan
keputusan (Mz.Kenzie).

Critical thinking  investigas thd tujuan guna mengeksplorasi situasi


phenomena, pertanyaan, atau masalah u/ menuju pada hipotesa atau
kepts secara terintegrasi.
Pengertian

Berfikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mngevaluasi informasi.

Informasi trsb didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat, atau komunikasi.

Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam
membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai
pertimbangan dalam menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria yang
sesuai (American Philosophical Association, 1990)
Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada keputusan
apa yang dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006)
Berpikir kritis dalam keperawatan

adalah suatu kemampuan bagaimana perawat mampu berfikir


dengan sistematis dan menerapkan standar intelektual untuk
mnganalisis proses berfikir. Hal ini penting karna terkait tanggung
jawab perawat dalam profesionalisme kualitas pelayanan askep.
karakteristik berfikir kritis dalam kep.
Wilkinson (992) :

 Suatu kesatuan dari berfikir ( thinking)


 Merasakan (feeling)
 Dan melakukan (doing)
Keuntungan berfikir kritis dalam
keperawatan

 Yakin  Intuisi
 Kontekstual  Berfikir terbuka
 Perspektif  Refleksi
 Kreatif  Inquisitiviness
 Fleksibel  perseverance
 Integritas intelektual
Metode berfikir kritis

1. Debate  perdebatan/argumentasi.
2. Individual decision individu berdebat dg.dirinya dlm proses pengb.kpts.
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai2 dg berbagai
alasan/argumen/bujukan
5. Propagandasengaja u/ mempengaruh. Dapat baik/buruk.
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan u/memaksakan kehendak.
Karakteristik berfikir kritis

1. Konseptualisasi
Proses intelektual membentuk suatu konsep atau pikiran abstrak yang digeneralisasi dan
disimpan dalam otak . Sedangkan konsep adalah fenomena atau pandangan mental
tentang realitas, pikiran-pikiran kejadian, obyek, atribut, dan sjenisnya.
2. Rasional dan beralasan
Selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta atau fenomena nyata.
3. Reflektif
Seorang pemikir kritis tidk menggunakan asumsi atau persepsi tetapi mnyediakan waktu
untk mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan ilmu, fakta, dan kejadian.
4. Bagian dari suatu sikap
Pemahaman dari suatu sikap yg harus diambil. Pemikir kritis akan selalu menguji apakah
sesuatu yg dihadapi baik atau lebih buruk, dengan menjawab pertanyaan mengapa
bisa bgt dan bgaimana seharusnya
lnjutan

5. Kemandirian berfikir
Tdk pasif menerima pemikiran dan keyakinan orang lain, menganalisis semua isu, memutuskan
secara benar, dan dapat dipercya.
6. Berfikir kreatif
Menggunakan keterampilan intelektualnya untuk menciptakan berdasarkan suatu pemikiran yg
dihasikan dari sintettis.
7. Berfikir adil dan terbuka
Mencoba untk berubah, dari pemikiran yg salah dan kurang menguntungkan mnjdi benar dan
lebih baik. Perubahan dilakukan dengan kesadaran dan kemauan, kemudian hasilnya di
sosialisasikan beserta argumentasi kenapa memilih dan memutuskan sprt itu.
8. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan
Mengevaluasi suatu argumentasi dan keimpulan, menciptakan suatu pemikiran baru, da
alternatif solusi tindakan yg akan diambil.
Proses berfikir kritis

Memahami tulisan

Mengevaluasi isi dan


bagian isi

Mempertanyakan-menjawab-
bertanya-menjawab-dst

Membangun pertanyaan
mencari jawaban

Titik awal upaya pencarian


Aktifitas mental dalam berfikr kritis

1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengumpulkan info yg relevan
3. Memvalidasi info yg tersedia
4. Menggunakan pengalaman dan pengeth. Yg lalu u/ menjelaskan
5. Mempertahankan suau sikap fleksibel
6. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
7. Merumuskan suatu keputusan
Model berfikir kritis Costa,dkk (1985)

Remembering-menggunakan pengalaman masa lalu

Repeating –semakin sering berfikir kritis semakin mudah mengambil


keputusan
Reasoning –keputusan didasari atas berfikir kritis/pertimbangan
akurat

Reorganizing –mengorganisasikan fakta yg mendukung fenomena

Relating – menemukan relasi antara fenomena

Reflecting – menganalisa kembali secara hati-hati


Model Pembelajaran Berfikir kritis Dalam
Keperawatan

 Feeling model
Menekankan pada rasa, kesan dan data atau fakta yg ditemukanm, mencobq
mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan
aktivitas keperawatan dan perhatian kewaspadaan.
Ex: menjaga keamanan dan kenyamanan pasien, pada saat melakukan TTV perawat merasakan
gejala baru.
 Vision model
Membangkitkan vola pikir perawat, mencari pedoman yg tepat untuk merespon ekspresi, baik
prasaan perawat maupun klien.
 examine model
Menguji ide dengan bantuan kriteria yg relevan, digunakan untuk mencari peran yg tepat untk
analisa. Ex: mencari, menguji, melihat, knfrmasi, kolaborasi, menjelaskan dan menentukan
sesuatu yg berkaitan dngn ide.
Asumsi berfikir

 Komponen dasar kep berfikir, perasaan dan berbuat sejalan.


 Mengembangkan upaya berfikir kritis ad/upaya yg disengaja.
 Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bgmn berfikir.
 Berfikir dalam kep. Sama dg.situasi pribadi.
Bentuk berfikir (THINK)

1. Total recall –fakta kep.datang dari berbagai sumber


Mengingat kembali fakta dimana dan bagaimana menemukan
pengalam dalam memorinya ktika dibutuhkan. EX: buku, kelas,
infrmasi klien, data2 klien.
2. Habits –suatu tindakan biasa dilakukan berulang akan secara
spontan dilakukan. Ex: Cuci tangan 6 langkah.
3. Inquiry/penyelidikan – keputusan akan lebh baik/akurat bila
dg.inquiry. Ex:
Kemerahan yg terjadi pada kulit pasien.
Tahapan penyelidikan :
 Mencari informasi (pengkajian)
 Membuat rangkaian sementara dari info yg didapat
 Mengenali kesenjangan atau rangkuman yg didapat
 Mengumpulkn informasi tambahan yg b.d informasi pertama
 Membandingkan informasi baru dengan info awal
 Mencoba bertanya pada analisis yg bias
 Mempertimbangkan satu atau lebih alternativ kesimpulan
 Memvalidasi keaslian alternatif dngn lebih banyak informasi
5. New ideas and creativity –banyak belajar/peroleh info baru.
Adalah bentuk berfikir yg khusus, menghargai kesalahan dan perbedaan
terhadap nilai2 yg dipelajarinya karena setiap standar kep. Berbeda-beda. Ex:
Perawat mensiasati kekurangan alat yg ada diruangan.
6. Knowing how you think –sadar bahwa perawat/kmu sedang berfikir.
Model berfikir ini dapat membantu perawat bekerja secara kolaborasi dengan
timkes lainnya. Ex:
Pada saat perawatan luka perawat harus berfikir dan menjawab tentang apa dan
mengapa perawatan luka dihentikan dan bagaimana keterlibat hati nurani
perawat saat melakuan tindakan itu.
Berfikir kritis dalam keperawatan

 Perawat setiap hari mengambil keputusan.


 Perawat harus menggunakan keterampilan kritisa, yaitu
- Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungan
- Perawat menangani perubahan
- Perawat penting membuat keputusan
- Menganalisa keterampilan kognitif
- Menerapkan standar
- Memilah/mengorganisir permasalahan
- Mencari info/mengidentifikasi fakta
- Transformasi pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah dimiliki
dalam mendekati fenomena.
Berfikir kritis dlm kep.  komponen dasar dalam
pertanggunggugatan profesional dan kualitas askep.

Ciri perawat berfikir kritis : Percaya diri/ kontektual perspektif/


kreatifitas/ fleksibilitas/ ingin tahu/ intuisi/ keterbukaan/ tekun/
refleksi.
Penerapan berfikir kritis dalam keperawatan

1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan


2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan.
Penggunaan bahasa dalam kep

Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal  mengekspresikan


ide/fikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan dan sikap thd.klien/sesama perawat/profesi lain.
Penggunaan bahasa :
 Memberi info yg dapat diklarifikasi pemberian informasi pentingnya kompres pada klien
 Mengekspresikan perasaan dan sikap  pengumuman jam besuk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat.
 Melaksanakan perencanaan kep/ide dalam tindakan kep informasi diit, dianjurkan minum
 Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari info, mengekspresikan keraguan dan
keheranan, mis.mengapa klien tiba-tiba syok?
 Mengekspresikan pengandaian  asumsi penyakitkardiovaskular karena diit yang tidak benar
Fungsi Berfikir Kritis Dalam Keperawatan

1) Penggunaan proses berfikir kritis dalam setiap aktivitas tindakan kep.sehari-hari


2) Membedakan sejumlah isu-isu dlm kep.
3) Mengidentifikasi dan merumuskan maslah dlm kep.
4) Menganalisa hubungan dari masing-masing indikasi pnyebab tujuan serta tingkat hubungan
5) Menganalisa argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yg dilakukan
6) Menguji asumsi-asumsi yg berkembang dalam kep.
7) Melaporkan data dan petunjuk-ptunjuk yg aktual dalam kep.
8) Membuat dan mngecek dasar analisa dan validasi data kep.
9) Merumuskan dan menjelaskan tentang aktifitas kep.
10) Digunakan dalam memberikan penjelasan, kerjasama, pembenaran, keyakinan, dan ksimpulan yg dilakukan
11) Mmbrikan alasan yg relevan terhadap keyakinan dan ksimpulan yg dilakukan
12) Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dlm kep.
13) Mencari alasan-alasan, kriteria, prinsip dan aktifitas nilai-nilai keputusan
14) Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan ksimpulan askep.
Berfikir Kritis Dalam Setiap Proses
keperawatan

1. Berfikir kritis dalam tahap pengkajian dan diagnosis


Proses pemahaman apa yg dikumpulkan, metoda pengumpulan data yg dilakukan, berfikir
tentang kesesuaian informasi.
Perumusan masalah kep.merupakan kesimpulan dari pengkajian yg mengandung dasar
kekuatan dan perhatian terhadap masalah meliputi kmampuan perawat dalam mengtasi
masalah dengan mandiri, perlunya keterlibatan profesi lain, dan bekera secara intradisiplin.
Perumusan diagnosis perlu dilatih agar dalam menentukan masalah/mengidentifikasi dapat
lebih tajam dan tepat.
Lanjutan..

2. Berfikir kritis dalam tahap perencanaan


Menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yg diharapkan. Perencanaan
asuhan kep. Biasanya ditulis berisikan diman bgaimanamenolong klien berdasarkan
kondisi penyakitnya.
3. Berfikir kritis dalam tahap implementasi
Keterampilan dalam menguji hipotesis, tindakan kep.adalah tindakan nyata mencapai
tujuan,membantu dalam mncapai tujuan perencanaan kep. Apa yg harus dilakukan,
kapan, dimana,mengapa ,dan bgaimana intervnsi dilakukan
4. Berfikir kritis dalam tahap evaluasi
Mengkaji efektifitas tindakan dimana perawat harus mengabil keputusantentang
pmenuhan keb.dasar klien dan apakah tindakan yg dilakukan itu harus di ulang.
Pengambilan keputusan dalam keperawatan :Diadopsi dari
Bainbrige (1992) dalam Tapopen (1995)

Pengetahuan umum  Dilema  info situasi khusus


apa yg kita putuskan

Kemungkinan hasil  Tujuan  Pentingnya kontekstual dan pengalaman


apa yg kita ingin capai

Membandingkan  alternatif tindakan  urgensi ketersediaan feasibility


Secara efektif pilihan yg kita lakukan
keputusan apa yg. Kita lakukan
Penerapan berfikir kritis dalam proses
keperawatan

a. Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori databerfikir kritis  menggunakan


teori dalam mensintesa.

b. Perumusan diagnosa kep Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan


masalah klien yang tepat perlu argumentasi secara rasional.

c. Perencanaan kep Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan


pength.perawat u/mensintesa Keyakinan bahwa tindakan kep. Yg ditetapkan mampu
menyelesaikan masalah

d. Pelaksanaan keperawatan  Mengimplementasikan ilmu dalam situasi nyata.

e. Evaluasi keperawatan  Perawat mengkaji efektifitas tindakanterpenuhinya


kebuth.dasar

Anda mungkin juga menyukai