Anda di halaman 1dari 29

BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

Ns.Suheti,S.Kep,M.Kep
Latar belakang
 Suatu proses yang berjalan secara
berkesenambungan mencakup interaksi dari
suatu rangkayan pikiran dan persepsi.
 berfikir karitis merupakan konsep dasar yang
terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan kritis itu sendiri
berbagai sudut pandang selain itu juga
membahas tentang komponen berfikir kritis
dalam keperawatan yang didalamnya dipelajari
defenisi,elemen berfikir kritis,model berfikir
kritis,analisa berfikir kritis,berfikir logis dan
kreatif, krakteristik berfikir kritis,pemecahan
masalahdan langka-langka pemecahan
masalah,proses pengambilan keputusan,fungsi
berfikir kritis,model pebggunaan atribut,proses
intuisi,indikator, dan prinsip utama .
lanjutan..
• Perawat sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan, yaitu
memberi asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan akan selalu dituntut untuk berfikir kritis dalam
berbagai situasi.
• Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus
nyata yang akan memberikan gambaran kepada perawat tentang
pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan bermutu.
• Proses berfikir ini dilakukan sepenjang waktu sejalan dengan
keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan
pengetahuan yang kita miliki, kita jadi lebih mampu untuk
membentuk asumsi, ide-ide dan membuat simpulan yang valid.
DEFENISI
• Menurut para ahli (Pery dan Potter,2005),
• Berpikir kritis merupakan suatu proses
berpikir kritis adalah suatu proses dimana
yang berjalan secara berkisinambungan seseorang atau individu dituntut untuk
menjakup interaksi dari suatu rangkayan menginterfensikan atau mengefaluasi informasi
pikiran dan  presepsi. untuk membuat sebuah penilain atau keputusan
• Sedangkan berpikir kritis merupakan berdasarkan kemampuan,menerapkan ilmu
konsep dasar yang terdiri dari konsep pengetahuan dan pengalaman.
berpikir yang berhubungan dengan proses
• Menurut Bandman (1988), berpikir kritis  adalah
pengujian secara rasional terhadap ide-ide,
belajar dan krisis itu sendiri sebagai sudut
kesimpulan, pendapat, prinsip,
pandang selain itu juga membahas pemikiran,masalah, kepercayaan, dan tindakan.
tentang komponen berpikir kritis  dalam • Menutut Strader  (1992), berpikir kritis adalah
keperawatan yang didalamnya dipelajari suatu proses pengujian yang menitikberatkan 
krakteristik, sikap dan standar berpikir pendapat atau fakta yang mutahir dan
kritis, analisis, pertanyaan kritis, menginterfensikan serta mengefaluasikan
pengambilan keputusan dan kreatifitas pendapat-pendapat tersebut untuk
dalam berpikir kritis. mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya
perspektif pandangan baru.
(Rubenfeld & Scheffer,2006)

• Berpikir kritis merupakan sebuah komponen esensial yang


memperlihatkan kebiasaan berpikir seperti : percaya diri, perspektif
kontekstual, kreativitas, fleksibilitas, rasa ingin tahu, integritas
intelektual, intuisi, berpikiran terbuka, tekun dan refleksi. Para
pemikir kritis melatih keterampilan kognitif dalam menganalisis,
menerapkan standar, membedakan, mencari informasi, memberi
alasan logis, memperkirakan, dan mengubah pengetahuan
Kataoka-Yahiro & Saylor, 1994 dalam Potter &
Perry,2005.

• Berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang masuk akal


tentang masalah keperawatan tanpa ada solusi dan
difokuskan pada keputusan apa yang harus diyakini dan
dilakukan.
Siegel (1980 dalam Reilly & Obermann, 2002)

• Menyatakan berpikir kritis memerlukan evaluasi terhadap ide. Berpikir


kritis merupakan berpikir yang rasional. Berpikir kritis ini memerlukan
kemampuan untuk mengevaluasi suatu pernyataan dan mengidentifikasi
suatu alasan, misalnya bukti yang melandasi evaluasi tersebut.
• Siegel juga mengatakan seseorang dapatdikatakan berpikir kritis jika
seseorang mampu mengenali kepentingan dan memiliki keyakinan yang
kuat terhadap alasan yang mendasari alasannya tersebut.
Saat mengkaji tuntutan, mengevaluasi prosedur, atau membuat
keputusan, dia mencari alasan yang mendasari pengkajian, evaluasi dan
keputusannya.
Berfikir kritis perlu bagi perawat ???

• Penerapan profesionalisme. Badman and Badman (1988) terkait


• Pengetahuan tehnis dan dg.konsep berfikir dalam keperawatan :
1. berhubungan dengan situasi perdebatan.
keterampilan tehnis dalam 2. Debat tentang suatu isu
memberikan askep 3. Upaya untuk mempengaruhi
• Penting membuat keputusan individu/kelompok
4. Penjelasan yang rasional
• Argumentasi dalam keperawatan
Elemen berpikir kritis
Menentukan
tujuan

Menyususn
pertanyaan atau
Asumsi
membuat
kerangka masalah

Menganalisis
   Menujukan bukti
konsep
• Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi. Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria
3.    Exsamine
yang relevan. model
• Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi,
kolaborasi, menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide.
• Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk 2.    Vision 
merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien, model
beberapa kritis ini digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang
tepat untuk merespon ekspresi.
• Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. 1.    Feling
• Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam Model
melakukan aktifitas keperawatan dan perhatian.
• Misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk dan
MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien.
Model berfikir kritis dalam keperawatan menurut para ahli

• Menurut costa and colleagues •   Lima model berpikir kritis


1. Remembering ( mengingat) 1. Total recall
2. Repeating (mengulang) 2. Habits ( kebiasaan)
3. Reasoning (memberi alasan) 3. Inquiry ( penyelidikan /
4. Reorganizing (reorganisasi) menanyakan keterangan )
5. Relating (berhubungan) 4. New ideas and creativity
6. Reflecting (merenungkan) 5. Knowing how you think
(mengetahui apa yang kamu
pikirkan)
Analisa berfikir kritis
1. Analisis kritis merupakan suatu cara 4. Analisis kritis menentukan kemungkinan
untuk mencoba memahami kenyataan sesuatu kesempatan yang lebih baik ke
kejadian atau peristiwa dan pernyataan arah langka untuk memperbaiki
yang ada dibalik makna yang jelas atau kenyataan atau situasi yang telah
makana langsung. Analisis kritis dianalisis.
mempersaratkan sikap untuk berani 5. Peran terpenting untuk melaksanakan
menentang apa yang dikatakan atau analisis kritis bukanlah serangkaian
dikemukaan oleh pihak-pihak yang langkah atau pertanyaan yang berangkat
berkuasa dari ketidak tahuan menuju
2. Analisis kritis merupakan suatu kapesitas kepencerahan.
potensi yang dimiliki oleh semua orang 6. Analisis kritis juga mencoba memahami
demikian analisis kritis tetap akan tumpul riwayat pernyataan situasi atau masalah
dan tidak berkembang apabila tidak di yang perlu dipahami. Analisis kritis
asa atau dipraktekan mengkaji situasi atau peristiwa yang
3. Analisis kritis merupakan upaya peribadi tengah dalam proses perubahan.
atau upaya kolektif
Berfikir logis  dan kreatif
Berfikir logis adalah penalaran atau
keterampilan berfikir dengan tepat,
ketepatan berfikir sangat tergantung pada
jalan pikiran yang logis dalam berfikir secara
logis. Kita harus terampil untuk mengerti
fakta, memahami konsep hubungan dalam
menarik kesimpulan.
Berfikir kreatif adalah berfikir lintas bidang
yang ditandai dengan krakterlistik berfikir.
Disamping itu berfikir  kreatif  juga menuntut
adanya pengikatan diri terhadap tugas yang
tinggi yang artinya kreatifitas menuntut
disiplin yang tinggi dan konsisten terhadap
bidang tungas.
Krakteristik Berpikir Kritis
Seorang berpikir kritis selalu berpikir
merupakan pikiran abstrak yang dalam dirinya tidak pasif menerima
Kemandirian pemikiran dan keyakinan orang lain
Konseptualisasi digenerilisasi secara otomatis
berpikir menganalisis semua isu, memutuskan
menjadi simbol-simbol dan
disimpan dalam otak. secara benar dan dapat dipercaya.

Artinya argumen yang diberikan


Rasional dan Berpikir adil Yaitu mencoba untuk beruubah dari pemikiran
selalu berdasarkan analisis dan
Beralasan dan terbuka yang salah dan kurang menguntungkan
mempunyai dasar kuat dari fakta
menjadi benar dan lebih baik. 
fenomena nyata.

Artinya bahwa seseorang pemikir kritis Pengambilan Berpikir kritis dingunakan untuk
tidak menggunakan asumsi atau presepsi keputusan
dalam berpikir atau mengambil keputusan
mengevaluasi suatu argumentasi dan
Reflektif berdasarkan kesimpulan, mencipta suatu pemikiran
tetapi akan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisisnya keyakinan baru dan alternatif solusi tindakan yang
berdasarkan disiplin ilmu. Fakta dan kejadian. akan diambil.

Seseorang yang mempunyai keterampilan


Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus berpikir kritis mempunyai sikap skeptis,
Bangian dari diambil pemikir kritis akan selalu menguji apakah Watak sangat terbuka, menghargai sebuah
suatu sikap sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih (dispositions) kejujuran, respek terhadap berbagai data
buruk dibanding yang lain. dan pendapat,resespek tehadap  kejelasan
dan ketelitian, mencari
pandangan-pandangan lain yang berbeda,
dan akan berubah sikap ketika terdapat
sebuah pendapat yang diangapnya baik.
Kriteria Dalam berpikir kritis harus mempunyai
sebuah kriteria atau patokan.

Yaitu cara memandang atau menafkirkan


Sudut pandang dunia ini, yang akan menentukan
kontruksi makna.seseorang yang berfikir
dengan kritis akan memandang sebuah
penomena dari berbagai sudut pandang
yang berbeda.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berpikir Kritis Rubenfeld & Scheffer :

1. Kondisi fisik
2. Keyakinan diri/motivasi
3. Kecemasan
4. Kebiasaan dan rutinitas
5. Perkembangan intelektual
6. Konsistensi
7. Perasaan
8. Pengalaman
Pemecahan Masalah Dalam Berpikir Kritis
• Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses
pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk mencoba
memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat
digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa yang
ada dan apa yang seharusnya ada”.  Pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan yang efektif
diprediksi bahwa individu harus memiliki kemampuan
berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya
bimbingan dan role model di lingkungan kerjanya.
Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan


mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
7. Evaluasi.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.


2. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus
berdasarkan pada sistematika tertentu :
a. Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan
diambil.
b. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
c. Falsafah yang dianut organisasi.
d. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi
administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
3. Masalah harus diketahui dengan jelas.
4. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta
yang terkumpul dengan sistematis.
5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih
dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara
matang.
Fungsi berpikir Kritis dalam Keperawatan
1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam
aktifitas keperawatan sehari-hari 7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan akurat dalam keperawatan.
isu- isu dalam keperawatan 8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan
faliidasi data keperawatan.
3. Mengidentifikasi dan merumuskan
9. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan
masalah keperawatan
tentang aktifitas keperawatan
4. Menganalisis pengertian hubungan dari 10. Memberikan alasan-alasan yang relevan
masing-masing idikasi, penyebab dan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang
tujuan, serta tingkat hubungan. dilakukan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam 11. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai
kesimpulan dan tindakan yang dilakukan. keputusan dalam keperawatan
6. Menguji asumsi-asumsi yang 12. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip
berkembang dalam keperawatan. dan akktifitas nilai-nilai keputusan.
13. Mengefaluasi penampilan kinerja perawat dan
kesimpulan asuhan keperawatan.
ASPEK-ASPEK BERPIKIR KRITIS
1.   Relevance 
relevansi ( keterkaitan ) dari pernyataan yang dikemukan. 

2.   Importance
Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukaan.

3.   Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau informasi baru maupun dalam sikap
menerima adanya ide-ide orang lain.

4.   Outside material
Menggunakan pengalamanya sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan

5.   Ambiguity clarified
Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada ketidak jelasan
Aplikasi Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Menurut Facione (2004 dalam Potter & Perry, 2009) :
a. Interpretasi (Interpretation)
Interpretasi merupakan proses memahami dan menyatakan
makna atau signifikansi variasi yang luas dari pengalaman,
situasi, data, peristiwa, penilaian, persetujuan, keyakinan, aturan,
prosedur dan kriteria. Interpretasi meliputi sub-skill kategorisasi,
pengkodean, dan penjelasan makna.
b. Analisis (Analysis)

Analisis adalah proses mengidentifikasi hubungan antara


pernyataan,pertanyaan, konsep, deskripsi, atau bentuk-
bentuk representasi lainnya untuk mengungkapkan
keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan,informasi dan
opini.
c. Inferensi (Inference)

Inferensi merupakan proses mengidentifikasi dan


memperoleh unsur yang dibutuhkan untuk menarik
kesimpulan, untuk membentuk suatu dugaan atau
hipotesis, mempertimbangkan informasi yang relevan
danmengembangkan konsekuensi yang sesuai dengan
data., pernyataan,prinsip, bukti, penilaian, keyakinan, opini,
konsep, deskripsi, pertanyaan dan bentuk-bentuk
representasi lainnya.
d. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan suatu proses pengkajian kredibilitas


pernyataan atau representasi yang menilai atau
menggambarkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian,
keyakinan atau opini seseorang serta mengkaji kekuatan
logis dari hubungan aktual antara dua atau lebih
pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk representasi
lainnya.
e. Eksplanasi (Explanation)

Eksplanasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk


empresentasikan hasil penilaian seseorang dengan cara
meyakinkan dan koheren.
f. Pengontrolan diri (Self-Regulation)

Pengontrolan diri adalah kesadaran untuk memantau


aktivitas kognitif sendiri, unsur-unsur yang digunakan dalam
aktivitas tersebut, dan hasil-hasil yang dikembangkan,
terutama melalui penggunaan keterampilan dalam
menganalisis, mengevaluasi penilaian inferensial
seseorang dengan suatu pendangan melalui pengajuan
pertanyaan,konfirmasi, validasi, atau pembetulan terhadap
hasil penilaian seseorang.

Anda mungkin juga menyukai